Pengertian Idiom Adalah – Macam, Unsur, Bentuk, Contohnya : Idiom adalah bentuk ujaran yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dari makna-makna unsur pembentuknya, baik secara leksikal maupun secara gramatikal.
Pengertian Idiom Adalah
Idiom adalah bentuk ujaran yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dari makna-makna unsur pembentuknya, baik secara leksikal maupun secara gramatikal. Bahwa idiom umumnya dianggap merupakan gaya bahasa yang bertentangan dengan prinsip penyusunan kekomposisian (Principle of Compositionality).
Idiom adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota- anggotanya. Contoh kambing hitam, secara keseluruhan maknanya tidak sama dengan makna “kambing” dan “hitam”.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sejarah Pramuka Di Indonesia Dan Dunia TERLENGKAP
Idiom disebut juga suatu ungkapan berupa gabungan kata yang membentuk makna baru, tidak ada hubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Idiom adalah suatu ekspresi atau ungkapan dalam bentuk istilah atau frase yang artinya tidak bisa didapatkan dari makna harfiah dan dari susunan bagian-bagiannya, namun lebih mempunyai makna kiasan yang hanya bisa diketahui melalui penggunaan yang lazim.
Pengertian Idiom Menurut Para Ahli
-
Menurut Munir Ba’albaki
Idiom adalah ungkapan yang mempunyai makna yang mana tidak mungkin difahami secara kata-perkata saja.
-
Beekmaan dan Callow
menjelaskan idiom yaitu ungkapan untuk dua kata atau lebih yang tidak dapat dimengerti secara harfiah dan secara semantis berfungsi sebagai satu kesatuan.
-
Longman
Idiom adalah kumpulan kata-kata yang memiliki makna khusus yang berbeda dengan makna tiap-tiap kata dalam pengertian kata itu sendiri.
-
Muhammad Ismail Shiniy
Idiom adalah ungkapan atau kumpulan kata yang tidak bisa kita fahami maknanya secara harfiah setiap katanya.
-
Sbrony Rachmadie
Idiom adalah suatu ungkapan yang tidak bisa difahami dengan makna harfiyah kata-kata yang menyusunnya. Dalam hal ini idiom bisa dilihat dari makna konteks.
Macam-macam idiom
macam-macam idiom berdasarkan konstruksi yang membentuknya menurut Kridalaksana dalam Imamuddin (2001) bisa berupa:
-
Gabungan kata dengan preposisi
Konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih masing-masing anggota mempunyai makna yang ada hanya karena bersama yang lain. Pengertian ini mengacu pada gabungan kata dengan preposisi seperti kata: أَخَذَ yang bermakna mengambil, ketika kata ini bergabung dengan preposisi بـ yang bermakna dengan dan menjadi أَخَذَبـِ bukan bermakna “mengambil dengan” tetapi bermakna “melakukan”.
Di sini harus dilihat bahwa tidak bisa langsung diterjemahkan satu persatu kemudian makna kata tersebut digabungkan, tetapi gabungan kata dengan preposisi tersebut menjadi satu kesatuan yang bermakna lain dari makna kata jika berdiri sendiri, karena ketika digabungkan akan mempunyai makna yang baru.
-
Gabungan kata dengan kata
Kontruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya. Pengertian ini mengacu pada gabungan kata dengan kata lain seperti kata ثَقِيْلٌ yang bermakna “berat” ketika bergabung dengan الدم yang bermakna “darah” lalu menjadi ثَقِيْلُ الدَّم, bukan berarti bermakna “berat darahnya” tetapi bermakna “tidak disukai orangnya”.
-
Peribahasa
Ungkapan yang bisa diterjemahkan dengan penerjemahan para frase atau pengungkapan bebas mutlak dapat juga digunakan ungkapan bahasa sasaran yang selaras. (Midred L Larson, 1989: 121) Seperti menterjemahkan peribahasa (tamsil) metafora, bahasa adat atau yang lainnya.
Dengan demikian penerjemahan peribahasa atau ungkapan tak perlu diterjemahkan secara harfiah, karena mungkin ungkapan tersebut tidak lazim pada bahasa sasaran, tetapi bisa dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran atau cukup maksudnya saja.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sejarah BPUPKI
Berdasarkan jenis unsur yang membentuknya Idiom
-
Idiom yang terdiri dari bagian tubuh
Pateda (1989:114) menyebutnya sebagai diri manusia, dengan istilah Antropomorfis, yakni unsur-unsur yang membentuk diri manusia (tubuh manusia), misalnya hati, jantung, mata dan lain sebagainya. Contoh:
Rendah hati
“Tidak angkuh”
Idiom (20) mengunakan bagian tubuh manusia sebagai unsur leksikal, yaitu hati. Bagian tubuh manusia yang bernama hati merupakan inti dari perasaan manusia yang sesungguhnya.
-
Idiom yang terdiri dari kata indra
Idiom dibentuk dari perubahan kegiatan tanggapan indra satu ke indra yang lain. Pateda mengistilahkannya dengan sinestetik (1989:115). Indra adalah alat untuk melihat, mendengar, meraba, merasa dan membau sesuatu secara naluri ( intuitif). Contoh:
Berdarah dingin
“Kejam”
Merupakan perubahan tanggapan dari indra peraba yaitu dingin ke indra perasa, yaitu kejam
-
Idiom nama warna
Yaitu idiom yang menggunakan nama-nama warna sebagai unsur leksikalnya. Contoh:
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sejarah PPKI
Merah muka
“marah”
-
Idiom nama benda alam
Idiom yang menggunakan nama-nama benda alam sebagai unsur leksikalnya, seperti matahari, bumi, bulan dan lain sebagainya. Contoh:
Bulan terang
“ mujur”.
Idiom (26) menggunakan nama benda alam yaitu bulan sebagai unsur leksikal yang membentuk idiom.
-
Idiom nama-nama binatang
Unsur leksikal yang membentuk idiom berhubungan dengan binatang, bagian-bangiannya dan sifat binatang tertentu yang diperbandingkan dengan sifat-sifat manusia yang Nampak dengan unsur-unsur tubuh hewan. Contoh:
Ular berkepala dua
“Munafik”
Merupakan idiom yang menggunakan nama binatang yaitu ular.
-
Idiom nama atau bagian tumbuhan
Menggunakan unsur leksikal yang dibentuk dari nama-nama tumbuhan maupun bagian dari tumbuhan seperti daun, cabang, buah, batang dan lain sebagainya. Contoh:
Lidah bercabang
“Tidak dapat dipercaya”
Idiom ini menggunakan unsur leksikal bagian tumbuhan yaitu cabang. Cabang merupakan bagian tumbuhan yang menjalar kemana-mana.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 105 Nama Tarian Daerah Tradisional Di Indonesia Beserta Gambar Dan Asalnya
Contoh idiom
- anak emas = anak yang paling disayang
- Angkat topi = salut atau hormat
- Cagar alam = tempat pelindungan alam
- Darah daging = anak
- Batang hidung = tampak/ hadir
- Buaya darat = penggemar wanita, pembohong
- Hidung belang = laki-laki suka selingkuh
- Lupa daratan = hilang ingatan
- Lintah darat = rentenir
- Kucing garong = sifat garang, raut muka yang kurang menyenangkan
- Panjang tangan = pencuri
- Merah padam = marah
- Keras kepala = watak yang keras
- Cinta buta = betul-betul cinta
- Makan garam = banyak pengalaman
- Angkat tangan = menyerah
- Ringan kepala = mudah mengerti dan memahami