√ Pramuka : Sejarah Awal Pramuka Di Indonesia Dan Dunia TERLENGKAP

Diposting pada

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.

Apa yang dimaksud dengan Pramuka ?

  • Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
  • Seorang Pramuka harus telah dilantik menjadi anggota Gerakan Pramuka dengan mengucapkan satya (janji) pramuka. Dari uraian di atas, jelaslah kini tentang pengertian dan perbedaan ketiga istilah tersebut. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kepramukaan merupakan sebuah sistem pendidikan dan Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang melaksanakan sistem tersebut (kepramukaan).

Sedangkan Pramuka mengandung pengertian sebagai anggota dari Gerakan Pramuka. Jadi pengertian antara kepramukaan, Gerakan Pramuka, dan Pramuka mempunyai pengertian yang berbeda namun saling terkait.


Sejarah Pramuka di dunia

  • Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden – Powell, seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer.

Sejarah-Pramuka

  • Ketika itu, pasukannya kalah besar di bandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela.Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan.

  • Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana.Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari Gerakan Pramuka Internasional.KeberhasilanBaden-Powell mempertahankan Kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.

  • Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
  1. Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
  2. Tahun 1929 Jambore III          di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
  3. Tahun 1933 Jambore IV           di Godollo, Budapest, Hongaria
  4. Tahun 1937 Jambore V            di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
  5. Tahun 1947 Jambore VI           di Moisson, Perancis
  6. Tahun 1951 Jambore VII         di Salz Kamergut, Austria
  7. Tahun 1955 Jambore VIII        di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
  8. Tahun 1959 Jambore IX          di Makiling, Philipina
  9. Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani
  10. Tahun 1967 Jambore XI          di Idaho, Amerika Serikat
  11. Tahun 1971 Jambore XII         di Asagiri, Jepang
  12. Tahun 1975 Jambore XIII        di Lillehammer, Norwegia
  13. Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
  14. Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada
  15. Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia
  16. Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan
  17. Tahun 1995 Jambore XVIII     di Belanda
  18. Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan
  19. Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park. Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.


Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen. Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.


Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy’s Patrols.


Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya.Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses.


Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan Kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.


Saat itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada.Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka.Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah pusat pelatihan kepemimpinan bagi orang dewasa (Adult Leadership Training Center).


Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Roverinng to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.Perkembangan Gerakan Pramuka tak lama setelah buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia.


Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.Unit kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya di Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat ijin dari kerajaan Inggris untuk mendirikan Gerakan Kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.Chile ialah negara pertama diluar Inggris dan koloninya yang membentuk Gerakan Kepanduan.


Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut menarik minat para remaja di Inggris.Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan Kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah memiliki organisasi Kepramukaan.


Semenjak didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah.Untuk memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, Gerakan Pramuka menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan Gerakan Pramuka.


Keempat program tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia dini, Usia Remaja, pendidikan Kepanduan Putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi Pembina Program untuk golongan siaga, unit Satuan Karya, dan Penegak/Pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa negara. Terkadang, kegiatan kegiatan tersebut hanya berawal di tingkat lokal/ ranting yang dikelola dalam skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh Kwartir Nasional.


Kasus serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, dimana program golongan siaga telah dimulai sejak 1911 di tingkat Ranting, namun belum mendapatkan pengakuan hingga 1930 sejak awal didirikannya Gerakan Kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan besarnya minat mereka untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden Powel- adik dari bapak kepanduan sedunia, Robert Baden Powell, pada tahun 1910 ditunjuk menjadi Presiden Organiasi Kepanduan putri pertama di dunia.


Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914 .Agnes mundur dari kursi Presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave Baden Powell, Istri dari Lord Baden Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil Presiden hingga ia meninggal pada usia 86 tahun.pada waktu tersebut, kepanduan putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut.


Pada era 90-an, Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unit putra dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.Program awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun 1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911.Namun, Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin.Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal berkemah.


Hal ini membimbing pembentukan kursus Woodbadge.Akibat perang dunia 1, pendidikan woodbadge bagi para pembina tertunda hingga tahun 1919.Pada tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge pertama di Gilwell Park.Pada saat ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki cakupan yang luas.

Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina antara lain :

  1. Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus
  2. Woodbadge
  3. Scoutings Centenary • 5288 Comments/Trackbacks

Siapa nama Bapak Pramuka di Dunia?

  • Maka Jawabnya Adalah : Robert Baden Powell

Namun Jika Pertanyaannya Adalah  Siapa Bapak Pramuka Indonesia dan dunia?

  • Maka Jawabnya Adalah : Robert Baden Powell Dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Sejarah Pramuka di Indonesia

  •  Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

  • Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan Sakti”, lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

  • Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

  • Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.

  • Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik “Penasionalan Kepanduan”.

  • Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah salah satu tokoh lahirnya Pramuka Indonesia. Dia pernah menjabat Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) pertama sejak Pramuka berdiri pada tanggal 14 Agustus 1961.Empat periode berturut-turut, Sri Sultan Hamengku Huwono IX menjabat yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974. Dalam sejarah kepanduan Indonesia, Sri Sultan HB IX merupakan salah satu tokoh yang berhasil menyatukan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia menjadi satu wadah yakni Pramuka sehingga dinobatkan sebagai Bapak Pramuka.

  • Dalam buku berjudul ‘Hamengku Buwono IX, Inspiring Prophetic Leader, Memimpin dengan Kecerdasan Intelektual dan Spiritual’, editor Parni Hadi dan Nasyith Majid terdapat beberapa tulisan kenangan dari pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka.Salah satunya adalah Prijo Judiono yang saat itu bekerja di kantor Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada tahun 1972. Saat itu Sri Sultan HB IX menjabat ketua Kwarnas keempat periode 1970-1974 sekaligus menjabat sebagai Menteri Negara Ekuin.

  • Di Kwartir Nasional, dia dipanggil dengan sebutan ‘Kak Sultan HB IX’. Prijo merekam berbagai hal atau pengalaman selama bekerja di Kwarnas. Beberapa di antaranya mengenai perjalanan ke Sumatera Utara untuk menuju pertemuan Kwarda di perkemahan Sibolangit, dekat Brastagi.Dia menceritakan saat perjalanan melewati Gunung Sibayak dengan jalan menanjak dan sempit, pengawalan dari voorrijder CPM mendadak berhenti di tengah jalan. Mobil yang dinaiki Sri Sultan HB IX bersenggolan dengan mobil dari arah berlawanan.

  • Voorrijder CPM berhenti, langsung turun dan melayangkan bogem mentahnya. Melihat insiden tersebut, Sultan turun melerai: “Sudah, sudah…!” Kontan drama kekerasan itu berhenti, semua tenang kembali ke posisi masing-masing, semua naik mobil kembali, starter menuju Bumi Perkemahan Sibolangit. Tak ada apa-apa lagi. Semua acara berjalan lancar hingga selesai.Kenangan kedua adalah soal pengendalian diri yang luar biasa. Sebagai Ka Kwarnas, Sultan HB IX menerima kunjungan/pertemuan dengan Senator Maria-Kallaw Katigbak, Ketua Gerakan Kepanduan Fillipina. Pertemuan membahas kerjasama Girl Scouts of the Phillipines dengan Gerakan Pramuka.

  • Saat acara penyerahan cinderamata berupa wayang kulit Sri Kresna oleh Sultan kepada Maria-Kallaw. Senator Maria-Kallaw mengucapkan terima kasih karena sudah pernah menerima cinderamata seperti itu sehingga dengan halus dia menolak.Prijo yang saat itu menyaksikan, Sultan tidak bereaksi apapun dan raut muka Beliau tidak berubah sama sekali. Beliau hanya senyum dan minta staf untuk menyimpan kembali wayang Sri Kresna itu. “Self controll yang luar biasa,” kenangnya.

  • Menurutnya sosok Sultan juga seorang pelestari fauna. Peristiwa ini oleh Prijo dianggap menggemaskan dan konyol yang pernah terjadi di kantor Medan Merdeka Selatan No 6.Saat itu datanglah 4 orang Kwarda Jambi sambil membawa harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dioffset. Offset-an harimau itu akan diserahkan kepada Ka Kwarnas, Sri Sultan HB IX.

  • Setelah diatur waktunya, harimau sumatera yang telah dioffset itu dipikul dari kantor Jl Medan Merdeka Timur ke kantor Jl Medan Merdeka Selatan. Karena tidak ada mobil pick up, harimau itu dipikul sehingga mengundang perhatian banyak orang.Sultan menerima cinderamata itu dengan baik dan kemudian dipajang di depan dekat ruang tamu. Namun itu ironi, mereka yang dari Jambi itu tidak tahu kalau Sultan itu ketua World Wildlife Fund Indonesia yang bertugas menggalakkan pelestarian fauna yang terancam punah di Indonesia.

  • Kenangan ketiga adalah kesukaan Sultan HB IX berkemah. Itu diceritakan ketika berkunjung acara jambore dunia ke 13 di Shizuoka, Jepang, 2-10 Agustus 1971. Sultan ikut berkemah dan mamasak nasi goreng untuk sarapan bersama-sama. Hobi memasak adalah kegemaran beliau.Sedangkan peristiwa lain saat acara Perkemahan Wirakarya di Lebakharjo, Malang Selatan, tahun 1978. Sultan waktu itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Kebiasaan ikut berkemah itu sedikit merepotkan panitia karena sesuai aturan protokoler untuk pengaman. Bupati Malang, Suwignjo, pun akhirnya ikut berkemah.

  • Kenangan lainnya ketika Gerakan Pramuka pada September 1974 melakukan penggalangan dana karena tidak punya donatur. Sultan menggalang dana dari kalangan pengusaha untuk membantu pendidikan yang dilakukan Pramuka.Saat itu Sultan menyerahkan satu unit mobil sedan Holden Statesman tahun 1974 untuk dilelang dan hasilnya dimasukkan ke panitia. Di gerakan kepanduan maupun kepramukaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga mendapat sebutan Pandu Agung karena sosoknya yang mencerminkan seorang guru dan panutan bagi Pramuka Indonesia.

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.


Jika Ada Pertanyaan Hari Pramuka tanggal berapa? atau Tanggal 14 Agustus itu hari apa ?

  • Maka Jawabnya Adalah : Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti dengan prosesi Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat, yang didahului oleh penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan semua yang terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Acara ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Kelahiran Gerakan Pramuka/Lahirnya Gerakan PRAMUKA di Indonesia

  • Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :1. Pidato Presiden / Mandataris Majelis sebelum para pemimpin dan pemimpin organisasi yang mewakili kepramukaan yang terdapat di Indonesia pada 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI MENEMBAK SCOUT GERAKAN.
  • Penerbitan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan kepanduan pendidikan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, petunjuk dan bimbingan untuk pengelola Gerakan Pramuka menjalankan tugasnya. 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai AWAL KERJA.
  • Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan tulus bergabung ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Acara ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
  • Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti dengan prosesi Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat, yang didahului oleh penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan semua yang terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Acara ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada 9 Maret 1961 juga dijelaskan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Memorial Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu, Keputusan Presiden 238 tahun 1961 perlu pendukung bahwa dewan dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan asosiasi ini diselenggarakan oleh Dewan Nasional (MAPINAS) di mana ada pramuka nasional dan Kwartir Nasional Harian.

Badan Pimpinan Pusat simbolis disusun dengan mengambil suci nomor 17-8-’45, yang yang terdiri dari Mapinas terdiri dari 45 orang dari siapa duduk di Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.

Namun dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres 447 tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian 70 anggota dari 17 orang di dalamnya sebagai anggota Kwarnas dan 8 antara anggota adalah anggota Kwarnari Kwarnas.

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden dan Wakil Ketua I, jalur IX dan Wakil Ketua II Brigjen Dr.A. Aziz Saleh.

Sementara itu di Kwarnas, jalur IX menjabat sebagai Ketua dan Brigjen Dr.A. Aziz Saleh merangkap sebagai Wakil Ketua Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada 14 Agustus 1961 tidak hanya di ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta, sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar Diikuti dengan pawai pembangunan dan prosesi di depan Presiden dan sekitar Jakarta.

Acara perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 kemudian dilakukan sebagai SCOUT HARI yang dirayakan setiap tahun oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.


Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia

Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

  • 1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda

Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.


  • 2. Pengabdian bagi orang dewasa

Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.


  • 3. Alat bagi masyarakat dan organisasi

Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.


 Tujuan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya :

  • Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
  • Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
  • Anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negar.

Tingkatan dalam Gerakan Pramuka

Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan :


  • Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
  • Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
  • Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana.

Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :

  • Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
  • Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
  • Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
  • Kelompok umur 21 – 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega

Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.


Sifat Gerakan Pramuka

Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :

  • Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
  • Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
  • Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.

Metode Pramuka

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :

  • Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
  • Belajar sambil melakukan;
  • Sistem berkelompok;
  • Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
  • Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
  • Kegiatan di alam terbuka;
  • Sistem tanda kecakapan;
  • Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
  • Sistem among.

Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.


Kode Kehormatan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.

  • Satya

Satya adalah :

  1. Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
  2. Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;
  3. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
    Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya dan Trisatya”
  • Dwisatya

Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  • Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.
  • Setiap hari berbuat kebajikan. ”

  • Trisatya

Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih.

Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa :

Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :


Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. menepati Dasadharma.

Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. menepati Dasadarma.


  • Dharma

Dharma adalah :

  1. Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
  2. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
  3. Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;
  4. Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.

Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwidharma dan Dasadharma”


  • Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

a. Dwidarma Pramuka Siaga

  • Siaga berbakti kepada ayah bundanya.

Siaga berani dan tidak putus asa.

b. Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

Pramuka itu:

  • 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
  • 3. Patriot yang sopan dan kesatria.
  • 4. Patuh dan suka bermusyawarah.
  • 5. Rela menolong dan tabah.
  • 6. Rajin, terampil, dan gembira.
  • 7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
  • 8. Disiplin, berani, dan setia.
  • 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
  • 10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

  • Tanda kehormatan Pramuka

  1. Tanda Jabatan
    Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
    Macamnya: – Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, – sulung, pratama, pradana, – pemimpin / wakil krida / saka, – Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
  2. Tanda Kecakapan
    Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
    Macamnya: – Tanda kecakapan umum / khusus, – pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
  3. Tanda Kehormatan
    Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
    Macamnya: – Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan. – Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
  • Lambang Gerakan Pramuka

Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.


Bentuk dan Arti Kiasan atau jika ada pertanyaan Apa arti dari lambang gerakan pramuka?

Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :

  1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsaIndonesia.
  1. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsaIndonesia.
  2. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
  3. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi diIndonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

  4. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

  5. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara RepublikIndonesiaserta kepada umat manusia.

Siapa yang menemukan lambang Tunas Kelapa?

  • Maka Jawabnya Adalah Bapak Soehardjo Admodipura.

  • MOTTO GERAKAN PRAMUKA

Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota  Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.

  • Motto Gerakan Pramuka adalah “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “

Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :

  1. Menanamkam rasa percaya diri.
  2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
  3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
  4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
  5. Memiliki Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya

“Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari”.

Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.


PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN

(1)    Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:

  1. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
  3. Peduli terhadap diri pribadi.
  4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

(2)    Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.

(3)    Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan, dalam arti:

  1. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya.
  2. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia.
  3. Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik.
  4. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia.
  5. Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 Demikian Penjelasan Tentang Sejarah Pramuka Indonesia Secara Singkat Menurut Para Sejarawan Semoga Dapat Bermanfaat Untuk Semua Pembaca GuruPendidikan.Com 😀

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari