Rasio Keuangan

Diposting pada

Rasio Keuangan adalah suatu indikator yang digunakan sebagai media analisa secara lebih mendalam terhadap sebab terjadinya suatu masalah.


rasio-keuangan

Pengertian Rasio Keuangan

Rasio Keuangan adalah suatu indikator yang digunakan sebagai media analisa secara lebih mendalam terhadap sebab terjadinya suatu masalah. Rasio keuangan sangat membantu dalam upaya analisa hubungan matematis antara berbagai penjumlahan dalam bentuk rates, prosentase (%), atau proporsi yang sederhana.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Fungsi Neraca Saldo serta Fungsinya


Analisis rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan. Oleh karena itu penganalisa harus mampu menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor di masa mendatang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan.


Dalam menganalisa keuangan, setidaknya perlu bergantung pada tiga laporan keuangan diantaranya ialah :

  • Laporan Laba Rugi dan
  • Laporan Aliran Kas.
  • Neraca,

Pengertian Rasio Keuangan Menurut Para Ahli

Berikut Ini Merupakan Pengertian Rasio KeuanganMenurut Para Ahli.


  • Van Horne dan Wachowizs (1997:133)

“Indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.”


  • Bambang Riyanto (2001:329)

“Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interpretasi dan analisis laporan finansial suatu perusahaan. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam arithmatical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskanh hubungan antara dua macam data finansial.”


  • S. Munawir (2007:65)

“Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.”


  • Weston  (1995:225)

“Analisis rasio keuangan memberikan kerangka hubungan antar pos-pos neraca dan perhitungan laba rugi, memungkinkan seseorang menelusuri sejarah suatu perusahaan dan menilai posisi keuangannya saat ini,


serta memungkinkan bagi manajer keuangan memperkirakan reaksi kreditur atau investor terhadap keadaan keuangan perusahaan dan dengan demikian dapat mancari cara-cara yang tepat untuk mendapatkan dana.”


  • Agus Sartono (2001:113)

“Dasar untuk menilai dan mengarahkan prestasi operasi perusahaan. Disamping itu, analisa rasio keuangan juga dapat dipergunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan pengendalian keuangan.”


  • Bambang Riyanto (2001:329)

penganalisa finansial dalam mengadakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan 2 macam cara pembandingan, yaitu:


    1. Pembandingan present ratio dengan rasio-rasio semacam di waktu-waktu yang lalu (rasio historis) dari perusahaan yang sama.
    2. Pembandingan antara rasio-rasio suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan-perusahaan atau industri lain yang sejenis (rasio rata-rata atau rasio industri).

Jenis Rasio Keuangan

Secara umum Jenis Rasio Keuangan, Rasio keuangan dibagi menjadi 4 macam, diantaranya ialah :


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Definisi Landasan Hukum Pemajuan HAM


  • Rasio Likuiditas (liquidity ratios)
  • Rasio Profitabilitas (profitability ratios)
  • Rasio Aktivitas (activity ratios)
  • Rasio Solvabilitas

Penjelasan secara lengkapnya ialah sebagai berikut :


  1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas ialah rasio yang berfungsi sebagai alat ukur terhadap kemampuan likuiditas jangka pendek sebuah perusahaan, dengan memperhatikan aktiva pada instansi relatif terhadap hutang-piutang. Menurut Fred weston yang dikutip dari Kasmir (2008:219), rasio likuiditas adalah rasio yang mendeskripsikan kemampuan instansi / perusahaan dalam upaya pemenuhan kewajiban utang jangka pendek.


setidaknya terdapat dua jenis rasio likuiditas diantaranya ialah Rasio Quick dan Rasio Lancar :

  • Rasio Quick (Acid Test Ratio atau Rasio Cepat)

Rasio Quick ialah kemampuan instansi / lembaga perusahaan dalam melunasi hutang dalam jangka waktu yang singkat (jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa menghitung nilai persediaan.


Rasio Quick = Aktiva Lancar – Persediaan x 100 %

Hutang Lancar


  • Rasio Lancar

Rasio lancar adalah kemampuan lembaga perusahaan dalam melunasi hutang dalam waktu singkat (jangka pendek) dengan menggunakan aktiva lancar yang telah ada.


Rasio Quick = Aktiva Lancar x 100 %

Hutang Lancar


  1. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas ialah rasio yang mengukur kemampuan lembaga perusahaan dalam produktivitas provit (untung) dalam hal penjualan, modal saham, dan aset tertentu.  Rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Sofyan Safri Harahap (2008:304)).


Rasio profitabilitas terbagi atas dua macam yakni return of aset dan margin laba. Penjelasannya ialah sebagai berikut :


  • Return of Aset

Return of aset adalah rasio profitabilitas yang menghitung sampai sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memproduksi laba bersih yang didasarkan pada tingkatan aset yang dimiliki perusahaan. Return of Aset juga dinamakan dengan Return of Investment. Perhitungannya ialah sebagai berikut:


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Perusahaan Di Indonesia Berdasarkan Bentuk Hukumnya


Profit Margin    =     Laba bersih
Total Aset


  • Margin Laba (Provit Margin)

Margin laba adalah Rasio provitabilitas yang melakukan perhitungan terhadap sejauh mana kemampuan instansi / lembaga perusahaan dalam memproduksi aba bersih dalam tingkatan penjualan tertentu. Perhitungannya adalah sebagai berikut :


Profit Margin    =     Laba bersih
Penjualan


  1. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas ialah rasio yang berfungsi sebagai alat ukur efektivitas / efisiensi lembaga / perusahaan dalam mendayagunakan aktiva yang ada.


  1. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas adalah rasio yang berfungsi sebagai alat ukur terhadap sejauh mana aktiva perusahaan yang dibiayai dengan utang. Rasio ini juga mengukur kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran terhadap tiap-tiap kewajibannya, baik dalam waktu singkat (jangka pendek) ataupun jangka panjang apabila perusahaan terjadi likuidasi. Jenis rasio yang dipergunakan dalam rasio solvabilitas diantaranya ialah :


  • Rasio Total Hutang terhadap Total Aset

Rasio total hutang terhadap total Aset digunakan dalam menghitung seberapa banyak jumlah dana yang tersedia oleh kreditur.


Rasio total hutang terhadap = Total Hutang

Total aset                                       Total Aset


  • Rasio Times Interest Earned

Rasio ini berfungsi sebagai alat ukur terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan laba sebelum bunga pajak.


TIE = Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)

Bunga

Bunga yang dimaksud ada di dalam perhitungan tersebut adalah biaya bungan tanpa menambahkan pendapatan bunga.


Alasan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan

Alasan penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat analisis keuangan dikemukakan oleh Ress (1992:89) sebagai berikut:


  • Sebagai ringkasan statistik

Analisis rasio keuangan digunakan untuk menyederhanakan kompleksitas detil laporan keuangan ke dalam bentuk serangkaian rasio.


  • Sebagai identifikasi kondisi suatu industri

Perusahaan menggunakan standar industri untuk melihat perbedaan yang tidak normal dengan prestasi perusahaan, sehingga dapat diambil tindakan yang diperlukan.


  • Sebagai masukan dalam pengambilan keputusan

Para pengambil keputusan menggunakan rasio keuangan sebagai data tambahan bersama-sama dengan informasi time series dan cross sectional trend, yang juga disertai pengalaman keputusan atas industri yang bersangkutan.


  • Untuk standarisasi

Penggunaan rasio sebagai pembanding bagi organisasi yang beroperasii dalam berbagai skala.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Asas Legalitas Dalam Hukum Pidana Dan Tujuannya


Tujuan Analisis Rasio Keuangan

Tujuan rasio keuangan adalah untuk menjawab:

  1. Tingkat likuiditas perusahaan.
  2. Keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki perusahaan.
  3. Dana untuk perusahaan.
  4. Tingkat pengembalian pemegang saham biasa.

Setiap pihak mempunyai maksud yang berbeda dalam memandang analisa rasio. Bagi kreditur terutama bank yang akan memberikan kredit jangka pendek sudah tentu perhatiannya banyak mengarah pada posisi likuiditasnya. Hal ini dengan alasan sampai seberapa jauh persahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo.


Bagi kreditur atau bank yang mempertimbangkan pemberi kredit jangka menengah atau jangka panjang akan menekankan pada kemampuan menghasilkan laba, serta tingkat efisiensi dari pelaksanaan aktivitasnya. Disamping itu faktor prospek usaha, yang antara lain dapat diketahui melalui trends permintaan akan produk yang akan diusahakan perusahaan juga merupakan pertimbangan bagi kreditur ini.


Keunggulan Analisis Rasio Keuangan.

Analisis rasio memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya. Adapun keunggulan tersebut adalah:


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Macam Dan 3 Asas Hukum Internasional Beserta Contohnya Terlengkap


  1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan
  2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dan informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit
  3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain
  4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score)

  5. Menstandarisir ukuran perusahaan
  6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau “time series
  7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

Di samping keunggulan yang dimiliki analisis rasio diatas, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya.


  1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.
  2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti:

  3. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai bisa atau subjektif;
  4. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar;
  5. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio;

  6. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
  7. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.

  8. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
  9. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Perusahaan Manufaktur (Pengertian, Fungsi, dan Contoh)

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari