Klasifikasi Vertebrata dan Invertebrata

Diposting pada

Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja). Hewan dIalam pengertian sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.

Vertebrata-dan-Invertebrata

Dunia hewan, berdasarkan ada tidaknya tulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata). Kelompok hewan avertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.

Pengertian Vertebrata 

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.

Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae). ubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan rambut.

Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.


Ciri-ciri Tubuh Hewan Vertebrata

  1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
  2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
  3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
  4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.

Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:

  1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh
  2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
  3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)
  4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum
  5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang
  6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
  7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.

Klasifikasi Vertebrata

Vertebrata diklasifikasikan menjadi beberapa filum, antara lain:


1. Amphibi

Amfibi merupakan organism vertebrata pertama yang menempati daratan. Amfibi hidup di tempat yang lembab, untuk mengantisipasi hilangnya air dari kulit karena belum memiliki system pengaturan tubuh yang baik. Amfibi juga bersifat poikiloterm yaitu hewan yang berdarah dingin.

Amphibi

a) Ciri-ciri Amphibi

  1. Tubuh terdiri atas kepala dan badan pada katak dan kepala, badan dan ekor pada salamander.
  2. Tubuh amfibi dilapisi oleh kulit yang basah dan berlendir.
  3. Amfibi merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
  4. Jantung amfibi terdiri atas 3 ruangan yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel.
  5. System pernapasan pada amfibi ketika masih tahap larva (kecebong) menggunakan insang, sedangkan ketika dewasa menggunakan kulit.
  6. Mata amfibi memiliki selaput yang disebut dengan membrane niktitan
  7. Amfibi berkembang biak dengan bertelur dan fertilisasi secara eksternal.
  8. Pertumbuhan amfibi melalui metamorphosis sempurna. Metamorfosis merupakan peristiwan perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari tahap larva hingga dewasa.

b) Fisiologi tubuh

  • Sistem sirkulasi

Sistem sirkulasi pada katak terdiri atas system sirkulasi ganda dan tertutup. Pada sistem sirkulasi ganda darah yang kaya akan Karbon Dioksia dari berbagai jaringan dan organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat dan darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri.

Lalu, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida.  Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.


  • Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan pada katak terdiri atas insang, paru-paru dan kulit. Ketika katak masih pada tahap larva (kecebong) katak bernapas menggunakan insang. Nah, saat katak masuk tahap dewasa, katak bernapas menggunakan kulit dan paru-paru. Kulit katak yang selalu dalam keadaan basah mengandung banyak kapiler sehingga oksigen mudah berdifusi melalui kulit.


  • Sistem penecernaan

Sistem pencernaan pada amfibi terdiri atas beberapa saluran. Saluran tersebut terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke lambung melalui kerongkongan. Di lambung makanan tersebut dicerna dan kemudia masuk ke usus untuk diserap nutrisinya. Sisa makanan tersebut dikeluarkan melalui kloaka dengan proses defekasi.


  • Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi pada amfibi memiliki organ ekresi utama yaitu ginjal. Fungsi ginjal pada amfibi yaitu untuk menyaring darah dan zat zat sisa seperti garam, mineral dan lainnya yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Setelah difiltrasi oleh ginjal, maka zat-zat tersebut akan keluar melalui kloaka dalam bentuk urine dengan proses urinasi.


  • Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada amfibi terjadi di luar tubuh induk. Maksudnya fertilisasi terjadi di luar tubuh. Ketika katak jantan dan betina kawin, keduanya akan melakukan ampleksus yaitu katak jantan akan melekat pada tubuh katak betina dan menekan perut katak betina. Lalu katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air melalui kloaka. Setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan pun mengeluarkan sperma melalui kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti oleh cairan kental sehingga berbentuk gumpalan telur.


c) Habitat

Amphibi umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air. Kebanyakan terdapat didaerah yang lembab, tetapi ada juga yang hidup didaerah tropis. Cara hidupnya pada saat melakukan perkawinan di dalam air dimana telur-telurnya dilepaskan dan menetas menghasilkan larva yang hidup dan tumbuh mengalami metamorfosis sampai stadium dewasa. Setiap spesies mempunyai tempat khusus untuk perkawinannya misalnya ditempat genangan air, telaga, sungai atau tempat-tempat berair yang lain, ada juga beberapa didaratan.

Selama metamorfosis, katak muda menghuni peraitran yang dangkal, dimana pernafasan insang dan paru-paru keduanya mungkin dilaksanakan dan insekta dapat ditangkap untuk mekanannya, kemudian bersembunyi untuk menghindari kekeringan. Katak-katak ini mungkin pada suatu saat dapat muncul yang jumlahnya beribu-ribu.


d) Peranan dalam kehidupan

  1. Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi.
  2. Kulit katak dapat dibuat jaket dan berang kerajinan lainnya jika diberi samak.
  3. Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan secara biologi dan juga sebagai pengendali serangga hama pada pertanian.
  4. Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperi bufo melanostictus, karena dapat mengjhsilkan hormone perang gonad yang efeknya sama dengan hormon perangsang gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil.
  5. Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah yang biasa dilakukan oleh suku Indian.
  6. Racun bufotalin dan bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok bufo marinus yang dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung.

2. Reptilia

Reptil merupakan kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan biasanya memiliki sisik pada kulitnya. Reptil adalah salah satu hewan tetrapoda (bertungkai empat). Meskipun saat ini ada beberapa jenis reptil, seperti ular, yang tidak memiliki kaki, namun ular merupakan keturunan dari hewan tetrapoda. Hal tersebut didasarkan pada sejarah evolusi yang berlangsung selama ratusan tahun.

Reptilia

Reptil biasanya melakukan pembuahan secara internal dan melakukan reproduksi secara seksual. Reptil biasanya akan bertelur di daratan, meskipun habitatnya di air sekalipun. Berbeda halnya dengan hewan amfibi, reptil memiliki kulit yang bersisik yang sangat bermanfaat untuk mengurasi kehilangan air dari kulitnya. Sisik pada kulit reptil mengandung keratin dan juga lipid lilin. Semua reptil bernapas menggunakan paru-parunya.

Hewan reptil biasanya  memiliki cara hewan beradabtasi dengan lingkungannya yang akan memanaskan suhu tubuhnya dengan cara berjemur. Jika cuaca lingkungan terlalu panas, reptil biasanya akan mencari tempat yang teduh atau bersembunyi di bawah tanah agar suhu tubuhnya menurun. Pada hewan reptil, energi metabolisme yang berasal dari makanan tidak dibutuhkan untuk memanaskan suhu tubuhnya. Karena itu, reptil mampu bertahan hidup meskipun tidak makan berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Reptil biasanya juga akan berhibernasi pada saat musim dingin. Namun hibernasi yang dilakukan oleh reptil bukanlah hibernasi dengan tidur, melainkan ditandai dengan melambannya gerakan tubuh oleh reptil tersebut.


a) Ciri-ciri Reptil

Berikut ini beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh hewan reptil:

  • Hewan reptil tergolong ke dalam jenis hewan vertebrata (bertulang belakang). Setiap reptil pasti memiliki empat kaki yang digunakan untuk melata, meskipun tidak semua reptil bisa kita lihat langsung kakinya
  • Ukuran tubuh yang dimiliki pengelompokan hewan reptil tergolong bervariasi. Anggota tubuh yang dimiliki oleh reptil tergolong lengkap, yang terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Otak reptil biasanya memiliki benjolan yang berada di bagian belakang kepalanya. Setiap reptil akan memiliki dua pasang kaki dengan jumlah jari lima, kecuali pada ular.
  • Hewan reptil juga memiliki kelenjar bau yang berada di dekat kloaka. Pada kura-kura, kelenjar bau dapat ditemukan di antara perisai dorsal (karapaks) dan perisai ventral (plastron).
  • Kulit tubuh reptil terlindungi oleh perisai epidermal atau yang sering kita sebut sebagai sisik. Pada sisik reptil tersebut terdapat protein keratin yang membuat kulit reptil menjadi kedap air dan juga mencegah reptil mengalami dehidrasi pada saat udara di lingkungannya kering.
  • Reptil adalah salah satu jenis hewan berdarah dingin. Reptil mengatur suhu tubuhnya dengan cara adaptasi tingkah laku, bukan dengan sistem metabolismenya. Suhu tubuh reptil biasanya akan sama atau menyesuaikan dengan suhu lingkungan tempat ia berada.

b) Fisiologi tubuh

  1. Alat pencernaan yang dimiliki oleh reptil tergolong lengkap. Alat pencernaan yang dimiliki oleh reptil meliputi mulut, faring, esogagus, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Di bagian mulut terdapat gigi dan juga lidah.
  2. Peredaran darah pada hewan reptil adalah peredaran darah tertutup ganda. Reptil memiliki 4 ruang pada jantungnya, 2 ruang serambi (atrium) dan dua ruang bilik (ventrikel). Akan tetapi sekat yang membatasi kedua bilik tersebut belum sempurna.
  3. Alat ekskresi yang dimiliki oleh reptil adalah ginjal yang berbentuk pipih.
  4. Alat indera yang dimiliki oleh reptil ada 3, yaitu mata, hidung, dan telinga.
  5. Sistem sarap pada reptil adalah otak dengan 12 pasang saraf kranial.
  6. Alat kelamin pada reptil terpisah. Fertilisasi pada hewan reptil biasanya terjadi secara internal di dalam tubuh reptil betina. Sebagian besar reptil memiliki cara berkembangbiak hewandengan cara bertelur (ovipar), namun ada juga sebagian reptil yang berkembang biak dengan cara bertelur melahirkan (ovovivipar).

c) Habitat

Reptil hidup di berbagai habitat. Mereka dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika. Banyak kura-kura hidup di laut, sementara yang lain hidup di air tawar atau di darat. Kadal semua adalah hewan terestrial, namun habitatnya dapat berkisar dari gurun sampai ke hutan tropis, dan dari liang bawah tanah ke puncak pohon. Kebanyakan ular juga terestrial dan hidup dalam berbagai habitat, tetapi beberapa ular dapat tinggal di air. Buaya hidup di dalam dan sekitar rawa-rawa atau badan air tawar atau air garam


d) Peranan reptil dalam kehidupan

Reptil memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Selain memainkan peran penting dalam banyak rantai makanan, yang menjaga populasi hewan kecil di bawah terkendali, reptil juga berfungsi sebagai makanan, hewan peliharaan, dan telah memainkan peran dalam seni dan budaya selama ribuan tahun.

  • Reptil sebagai Makanan

Reptil penting sebagai sumber makanan bagi orang-orang:

  1. Iguana hijau, sejenis kadal besar, yang dimakan di Amerika Tengah.
  2. Suku-suku Irulas dari Andhra Pradesh dan Tamil Nadu di India dikenal makan beberapa ular yang ditangkapnya. Sup ular Kanton dikonsumsi oleh masyarakat setempat di musim gugur untuk mencegah pilek. Sup ini diyakini untuk menghangatkan tubuh mereka untuk mereka yang memakannya. Daging ular yang dimasak umumnya dikonsumsi bagian pedalaman Barat Tengah Amerika Serikat.
  3. Sup kura-kura yang dikonsumsi di seluruh dunia.

  • Reptil sebagai Hewan Peliharaan

Reptil juga dijadikan sebagai hewan peliharaan yang baik. Di dunia Barat, beberapa ular, terutama spesies kurang agresif, seperti python bola atau ular jagung, disimpan sebagai hewan peliharaan. Penyu, khususnya kura-kura darat dan air tawar kecil, juga hewan peliharaan yang umum. Di antara yang paling populer adalah kura-kura Rusia, kura-kura Yunani, dan terrapins. Ular konstriktor besar seperti ular piton, boa konstriktor, dan anaconda adalah hewan liar kuat yang mampu membu.nuh manusia dewasa, dan mereka umumnya disimpan sebagai hewan peliharaan. Banyak orang tidak berpikir ini adalah ide yang bijaksana, karena reptil ini menimbulkan ancaman berbahaya bagi orang-orang, terutama anak-anak.

Reptil mampu mengenali orang dengan suara, penglihatan dan penciuman, kebanyakan mereka mampu belajar. Beberapa spesies benar-benar mendapatkan keuntungan dari interaksi dengan manusia. Bila dirawat dengan baik, semua hidup lebih panjang atau lebih lama dari hewan peliharaan mamalia dengan ukuran yang sama. Memiliki reptil sebagai hewan peliharaan, Anda bisa belajar tentang segala sesuatu dari adaptasi, perilaku dan lingkungan, gizi, kamuflase dan strategi reproduksi. Belajar tentang sejarah alam dan perawatan tawanan yang tepat dari hewan-hewan ini hanya mungkin mengubah pandangan dunia Anda dan membuat Anda berpikir lebih banyak tentang lingkungan secara keseluruhan.


3. Aves

Kata aves (burung) berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung. Definisi aves (burung) adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal). Aves (burung) adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Kaki pada aves (burung) digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan selaput interdigital). Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.

Aves

Aves hidup di darat. Sebagian spesies mendiami pohon-pohon. Jenis tertentu, seperti penguin, hidup di daratan kutub utara namun mencari makanan dengan berenang di laut. Jenis lainnya juga mencari makanan di danau dan perairan tawar lain, contohnya bebek.

Secara umum, tubuh aves (burung) terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Tubuhnya tertutup oleh bulu yang khas yang terbuat dari keratin. Bulu ini diganti sekali setahun. Menurut letaknya terdapat lima macam bulu, yaitu remiges (pada sayap), rektrises (pada ekor), tetrises (penutup badan), alula (pada jari-jari sayap), dan paraterum (di sekitar bahu). Menurut bentuknya ada tiga macam bulu, yaitu pluma, plumula (lunak), dan filopluma (seperti rambut bertangkai panjang). Pada sayap dan ekor, bulu berpasang-pasangan secara simetris. Bulu yang hanya tumbuuh pada tempat tertentu dan teratur disebut apteria. Leher diselubungi bulu-bulu jenis plumula, dan memiliki kelenjar minyak.


a) Ciri-ciri Aves

  1. Mulut burung tidak bergigi. Paruh burung diselubungi zat tanduk yang dibentuk oleh maksila (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah). Pada pangkal paruh terdapat tonjolan ke atas dari kulit lunak, disebut sera.
  2. Struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangkanya kuat namun ringan. Kerangkanya merupakan material yang tipis, kuat dan mengalami osifikasi yang sempurna. Tulang burung relative ringan karena memiliki banyak rongga. Tulang dada menjadi tempat melekatnya otot terbang. Gelang bahu terbentuk oleh sepasang korakoid, sepasang scapula, dan sepasang klavikula. Ketiga tulang tersebut membentuk lubang (foramen trioseum) tempat otot dada kecil (muskulus pektoralis minor) yang berfungsi mengangkat sayap. Tulang rusuk bagian depan melekat pada tulang dada, di bagian belakang melekat pada tulang leher atau tulang punggung.
  3. Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik.
  4. Aves (burung) memiliki alat suara (siring) pada percabangan trakea. Siring digerakkan oleh otot siringialis (penghubung siring dengan dinding trakea sebelah dalam) dan otot sternotrakealis (penghubung trakea dengan tulang dada).
  5. Aves (burung) termasuk homoiterm (hewan berdarah panas). Suhu tubuh tetap, ±40,5o– 42o
  6. Habitat aves (burung) di daratan sampai ketinggian ±6.000 m. Aves (burung) ada yang menetap, ada pula yang bermigrasi.

b) Sistem Organ Aves

Adapun sistem organ yang terdapat dalam Aves yaitu:


  • Sistem Gerak

Anggota gerak (tungkai) dua pasang. Tungkai depan berupa sayap yang berfungsi untuk terbang. Tungkai belakang berfungsi untuk bertengger, berjalan, atau berenang.


  • Sistem Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan makanan sempurna dari mulut → kerongkongan → tembolok → lambung kelenjar → lambung otot atau empedal (ventrikulus) berdinding tebal → usus halus terdiri atas duodenum, jejunum, dan ileum yang digantung oleh mesentrium → usus besar (terdapat sepasang usus buntu diantara usus halus dan usus besar) → bermuara pada kloaka di bawah ekor.

Empedal pada aves (burung) berfungsi untuk menghancurkan makanan. Mempunyai kelenjar ludah, kelenjar pancreas, dan hati yang menghasilkan empedu.


  • Sistem Pernafasan

Aves (burung) bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong-kantong udara (sakus pneumatikus) yang berhubungan pula dengan tulang-tulang pipa. Fungsi kantong udara :

  1. membantu pernafasan terutama saat terbang
  2. menyimpan cadangan udara (oksigen)
  3. memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
  4. mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak.
  5. Pernapasan pada burung di saat hinggap:

Pada waktu tidak terbang, pernapasan terjadi karena gerakan tulang dada sehingga tulang-tulang rusuk bergerak kemuka dan ke arah bawah. Akibatnya, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Mengembangnya paru-paru menyebabkan udara luar masuk (inspirasi). Sebaliknya dengan mengecilnya rongga dada, paru-paru akan mengempis sehingga udara dari kantung udara kembali ke paru-paru. Jadi, udara segar mengalir melalui parabronkus pada waktu inspirasi maupun ekspirasi sehingga fungsi paru-paru burung lebih efisien dari pada paru-paru mamalia.


  • Pernafasan burung saat terbang :

Pada waktu terbang, gerakan aktif dari rongga dada tak dapat berlangsung karena tulang-tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal pelekatan yang kuat untuk otot-otot terbang. Akibatnya, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung udara diketiak, caranya adalah dengan menggerak-gerakkan sayap ke atas dan ke bawah. Gerakkan ini dapat menekan dan melonggarkan kantong udara tersebut sehingga terjadilah pertukaran udara didalam paru-paru. Semakin tinggi terbang, burung harus semakin cepat menggerakkan sayap untuk memperoleh semakin banyak oksigen. Frekuensi bernapas burung kurang lebih 25 kali permenit, sedangkan pada manusia hanya 15-20 kali permenit.


  • Sistem Peredaran Darah

Pada burung sistem peredaran darahnya adalah peredaran tertutup yakni sistem dalam peredarannya darah selalu terdapat dalam pembuluh, atau darah tidak pernah langsung masuk ke dalam jaringan. Jantung terdiri atas empat ruangan (dua buah atrium dan dua buah ventrikulus) yang dibungkus oleh perikardium. Lengkung aorta hanya satu di sebelah kanan dan hanya memiliki satu sistem porta, yaitu sistem porta hepatica.

Dinding diantara kedua ventrikel jantung burung begitu sempurna sehingga dinding itu mampu mencegah percampuran antara darah yang kaya oksigen dan yang miskin oksigen. Pembagian jantung yang sempurna itu memungkinkan darah melewati jantung sebanyak dua kali pada setiap kali darah beredar di dalam tubuh (peredaran darah ganda). Sebagai akibatnya, darah di aorta burung mengandung lebih banyak oksigen daripada aorta vertebrata lainnya.


  • Sistem Ekskresi

Alat ekskresi burung terdiri atas ginjal, paru-paru, dan kulit. Burung mempunyai sepasang ginjal bertipe metanefros yang berwarna cokelat. Vena porta ginjal tidak terbagi-bagi menjadi kapiler-kapiler ginjal.Saluran ekskresi ginjal dan saluran kelamin bermuara pada bagian akhir usus (kloaka). Kloaka ini merupakan tempat pertemuan saluran kelenjar kelamin dan usus. Kantong air seni tidak ada, hasil ekskresi setengah padat.

Burung hampir sama sekali tidak mempunyai kelenjar kulit, tetapi mempunyia kelenjar minyak yang terdapat di punggungnya, yang berguna untuk meminyaki bulunya.


  • Sistem Alat Indera Dan Sistem Saraf

Lidah pada umumnya tak dapat dijulurkan. Mata mempunyai kelopak mata, membrane niktitans (selaput tidur), dan kelenjar air mata. Tak ada daun telinga, terdapat membrane timpani (selaput pendengar) di bagian dalam lubang telinga luar.

Lubang hidung satu pasang dengan indera pencium yang kurang baik.pemilihan makanan dengan organ perasa yang berada di sisi lidah dan langit-langit. Sistem saraf pusat berupa otak dengan 12 pasang saraf cranial. Terdapat kelenjar tiroid, adrenal, dan endokrin pituitary (hipofisis) yang terletak di dasar otak.


  • Sistem Reproduksi

Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal). Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.  Pada hewan jantan, terdapat sepasang testis, sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri pada hewan betina.

Aves (burung) bertelur sehingga tergolong hewan ovipar dengan ciri telur bercangkang dan kuning telur besar. Burung mengerami telurnya dan merawat anaknya.


c) Habitat

Aves hidup di darat. Sebagian spesies mendiami pohon-pohon. Jenis tertentu, seperti penguin, hidup di daratan kutub utara namun mencari makanan dengan berenang di laut. Jenis lainnya juga mencari makanan di danau dan perairan tawar lain, contohnya bebek.


d) Peranan

Aves memiliki peranan dengan banyak keuntungan dalam manfaat bagi kehidupan manusia. Peranan Aves adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai bahan industri, misalnya bulu entok yang digunakan untuk membuat kok (Shuttlecock) dan pengisi bantal. Bulu ayam untuk membuat kemoceng.
  2. Sebagai bahan membuat obat, misalnya sarang burung walet dan telur itik.
  3. Predator alamiah, memangsa ulat dan serangga
  4. Sebagai hiburan, misalnya pada burung suaranya yang merdu dan burung yang dapat dilatih dalam permainan sirkus
  5. Telur dan dagingnya dapat dikonsumsi dan kaya akan protein.  Sarang walet dapat dibuat sop sarang burung.

4. Mamalia

Mammalia adalah memiliki kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat  di daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.

Mamalia

a) Ciri-Ciri Mamalia

Ciri-ciri utama kelompok Mammalia adalah :

  1. Semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya.Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada.Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.
  2. Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin. Rambut mammaliamberfungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
  3. Memiliki daun telinga dengan tiga tulang telinga tengah yang dimiliki mammalian terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang tengah berperan dalam  pendengaran, yaitu meneruskan getaran suara dari membran  timpani(gendang telinga) ke telinga dalam.
  4. Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
  5. Rahang bawah tersusun dari satu tulang
  6. Bernapas dengan paru-paru
  7. Jantung beruang empat
  8. Otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain
  9. Menggunakan energi metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan sehingga digolongkan sebagai hewan endoterm dan homeoterm
  10. Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
  11. Melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar.

b) Fisiologi tubuh

  • Sistem Saraf

Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.


  • Sistem Respirasi

Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori.Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara.Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah.Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).


  • Sistem Sirkulasi

Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna.Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.


  • Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum.Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus.


  • Sistem Ekskresi

Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.


  • Sistem Reproduksi

Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya.

Sedangkan pada kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama.Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.


c) Habitat

Mammalia hidup diberbagai habitat di darat dan di perairan.Ada jga mammalia yang hidup di daerah yang cukup ekstrem misalnya di kutub dan digurun.Beberapa jenis ada yang menyelam untuk mencari makanan di perairan.Kelompok mammalia tertentu ada yang merupakan hewan arboreal yang hidup di pohon-pohon dalam hutan.


d) Peranan

Berikut ini adalah peranan Mammalia yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut:

  1. Sumber bahan makanan, misalnya daging, telur ayam, dan susu sapi.
  2. Sebagai bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba untuk dijadikan wol.
  3. Sebagai objek penelitian, misalnya hewan mammalia tikus putih.
  4. Sebagai hewan peliharaan, misalnya anjing, kucing, kelinci.

5. Pisces

Pisces (ikan) hidup di dalam air. Suhu tubuh pisces tidak tetap (berdarah dingin) atau disebut poikiloterm. Tubuh pisces terbagi atas kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor. Kulit (cutis) terdiri atas dermis dan epidermis, pada umumnya bersisik.

Pisces

Di sepanjang sisi tubuh terdapat titik perasa (gurat sisi), untuk mengetahui arus dan tekanan dalam air. Endoskeleton (rangka dalam) terdiri atas tulang rawan atau tulang sejati. Pisces memiliki sepasang tulang rahang, kecuali Agnata (ikan tak berahang).


a) Ciri-Ciri Pisces

  • Ciri Morfologi:
  1. Ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang
  2. Tubuh terdiri atas Kepala
  3. Rangka tersusun atas tulang sejati Tidak ada daun telinga

  • Ciri Anatomi:
  1. Mempunyai hati, tetapi lambung hanya merupakan pembesaran dari usus. Pada usus terdapat katup-katup spiralis
  2. Memiliki insang yang memiliki operculum dan celah insang. Gelembung renang terdiri oksigen, CO₂, N₂, dan berfungsi sebagai alat bantu pernafasan. Pada dipnoi terdapat pneumatosista yang berfungsi sebagai paru-paru apabila ikan hidup di lumpur yg mengandung air sedikit
  3. Jantung beruang dua darah mendapat O₂ dalam filament-filamen insang
  4. Memiliki pronefron atau ginjal. Pada aghata tidak ada system portal ginjakl
  5. Otak terdiri dari 5 bagian 10 saraf cranial Hewan betina memiliki sepasang ovarium dan sepasang oviduk, ovipar, atau vivipar

b) Ikan (Pisces) Memiliki 4 tipe (sisik) yaitu:

  1. Cycloid : sisik yang berbentuk lingkaran dan tidak bergerigi Terdapat di ikan jenis teleostei
  2. Ctenoid : sisik yang berbentuk sisir dan terdapat gerigi kecil
    Terdapat di ikan jenis teleostei
  3. Ganoid : sisik yang berbentuk belah ketupat, keras dan mengkilap Terdapat di ikan jenis lepisdosteus, scaphyrynchus
  4. Plkoid : sisik yang memiliki struktur seperti gigi. Terdapat pada ikan hiu dan ikan bertulang rawan lainnya

c) Memiliki 4 tipe ekor

  1. Protocercal : berbentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris
    Terdapat pada ikan daun, ikan mola, ikan Oscar, ikan lemon, ikan tigawaja
  2. Diphycercal : berbentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing Terdapat di ikan paru-paru, ikan sidat dan ikan salamander
  3. Heterocercal : berbentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujung
    ventra yang lebih kecil. Terdapat di ikan hiu paus, ikan hiu jemur, ikan hiu pasir
  4. Homocercal : berbentuk pinna caudalis yang berlekuk dan ditunjang jari-jari
    sirip ekor. Terdapat di ikan pedang, ikan marlin hitam, ikan marlin putih, ikan marlin biru

d) Pisces dibagi tiga kelas, yaitu:


  • Agnatha (Cyclostomata)

Agnatha (Yunani, an = tidak, gnathus = rahang) terdapat di Amerika Utara dan Eropa. Sebagian besar Agnatha hidup di dasar perairan laut atau air tawar dengan memakan bangkai atau parasit pada ikan lainnya. Tubuh Agnatha berbentuk silindris memanjang, berukuran sekitar 76 – 90 cm. Agnatha tidak memiliki rahang namun memiliki mulut berbentuk lingkaran dan berparut; memiliki lidah dan gigi tersusun dari zat tanduk; tidak memiliki sirip yang berpasangan; kulit tidak bersisik; serta bertubuh lunak dan berlendir. Rangka Agnatha tersusun atas tulang rawan. Alat kelamin Agnatha terpisah atau hermafrodit pada saat larva dan fertilisasi terjadi secara eksternal.

Contohnya:

  1. belut laur atau lamprey laut (Petromyzon marinus),
  2. lamprey sungai (Lampetra fluviatilis)
  3. Myxine (hagfish).

  • Chondrichthyes

Chondrichrhyes (Yunani, chondros = rawan, ichthyes = ikan) hidup di laut. Kulit tubuhnya rertutup oleh sisik-sisik plakoid yang kasar, berisi dentin (mesodermal) dan dilapisi dengan email (ektodermal). Otot-otot tubuh memiliki segmen (miotom). Rangka atau endoskeleton tersusun atas tulang rawan. Chondrichrhyes memiliki dua pasang sirip dengan sirip ekor yang pada umumnya hereroserkal (lobus dorsal lebih besar). Mulut rerletak di bagian bawah (ventral) dengan lidah dan rahang. Rahang tertutup oleh gigi. Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus, rektum, dan kloaka. Kloaka merupakan lubang keluar dari sistem pencernaan, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi. Lubang hidung berpasangan dan berfungsi untuk indra penciuman. Alat kelamin terpisah dan fertilisasi terjadi secara eksternal atau internal. Chondrichthyes bersifat ovipar atau ovovivipar.

Conroh Chondrichthyes antara lain:

  1. ikan hiu (Squalus),
  2. ikan pari (Makararaja),
  3. pari listrik (Torpedo marmorata),
  4. pari macan (Taeniura lymma), dan
  5. Chimaera

  • Osteichthyes

Osteichthyes (Yunani, osteon = tulang, ichthys = ikan) hidup di laut, air tawar, dan rawa-rawa. Ukuran tubuh bervariasi, antara 1 cm – 6 m. Osteichthyes merupakan ikan bertulang sejati dengan endoskeleton yang mengandung matriks kalsium fosfat yang keras. Kulit ditutupi oleh sisik bertipe ganoid, sikloid, atau stenoid, namun ada pula yang tidak bersisik. Otot tubuh bersegmen-segmen. Mulut berahang dan memiliki gigi dan lidah. Osteichthyes bernapas dengan insang yang ditutupi oleh operkulum (tutup insang). Osteichthyes memiliki gelembung renang yang berfungsi membantu pernapasan dan sebagai alat hidrostatik, yaitu menyesuaikan berat tubuh dengan kedalaman air. Darah berwarna pucat dan mengandung eritrosit berinti dan leukosit. Osteichthyes memiliki limpa berwarna merah. Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus, dan anus. Antara lambung dengan usus dipisahkan oleh katup. Osteichthyes memiliki hati berukuran besar dan kantong empedu. Pankreas tidak jelas keberadaannya. Alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kehitaman dan urine dikeluarkan melalui sinus urogenital. Alat indra berupa mata, telinga, saku olfaktoris pada moncong, dan gurat sisi untuk mendeteksi perubahan tekanan arus air. Alat kelamin terletak terpisah. Pada umumnya, Osteichthyes bersifat ovipar dan fertilisasi terjadi secara eksternal, namun ada pula yang vivipar dan fertilisasinya terjadi secara internal,

contohnya pada ikan perak (Cymatogaster aggregata).


e) Sistem peredaran darah pada Ikan

Ikan mempunyai jantung yang hanya terbagi menjadi dua ruangan , yaitu satu serambi dan satu bilik sehingga sejak awal darah yang kaya oksigen dengan darah yang kaya karbondioksida sudah bercampur. Antara serambi dan bilik dibatasi oleh lubang yang dilengkapi dengan katup untuk menahan darah dalam bilik supaya tidak mengalir kembali ke serambi pada saat jantung berkontraksi.

Pembuluh-pembuluh kapiler dalam insang brsatu membentuk pembuluh nadi yang lebih besar yang akan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Pada jaringan-jaringan yang dituju  oleh darah ini, pembuluh darah nadi kembali bercabang-cabang halus menjadi pembuluh kapiler. Setelah meninggalkan jaringan, pembuluh-pembuluh kapiler akan berkumpul menjadi pembulu-pembuluh balik yang ukurannya makin membesar. Akhirnya pembuluh-pembuluh balik bermuara dalam serambi jantung.

Pada saat dinding serambi berkontraksi darah dalam serambi akan di dorong ke dalam bilik. Setelah bilik terisi oleh darah maka katup antara serambi dan bilik akan menutup sehingga darah tidak akan mengalir kembali ke serambi. Pada saat katup tertutup, dinding bilik berkontraksi dan mendorong darah keluar sehingga darah masuk ke dalam gelembung nadi.

Apakah anda sering memperhatikan warna insang pada saat masih hidup?  Warna insang ikan tersebut merah cerah bukan? Warna ini disebabkan adanya pembuluh-pembuluh kapiler yang merupakan cabang pembuluh darah yang langsung dipompakan dari jantung.

Darah yang masuk ke dalam insang mengandung sedikit oksigen, akan terapi sewaktu darah mengalir di dalam insang kadar oksigennya akan bertambah dari oksigen yang larut di dalam air. Darah ikan mempunyai sel-sel darah merah yang mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Oksigen diambil sewaktu bernapas dengan cara memasukkan air melalui mulutnya dan mengeluarkannya melalui celah insang beberapa kali dalam satu menit. Sebaliknya karbondioksida yang ada di dalam kapiler akan dilepaskan ke dalam air.


Pengertian Invertebrata

Invertebrata (Avertebrata) adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Dan memiliki struktur morfologi, sistem pernapasan, sistem pencernaan, serta sistem peredaran darah yang lebih sederhana dibandingkan dengan hewan Vertebrata. Mereka merupakan organisme yang paling berlimpah di bumi. Mereka menempati hampir semua habitat, mereka dapat ditemukan merayap, terbang, berenang atau mengambang. Hewan ini tidak memiliki kerangka internal yang terbuat dari tulang. Invertebrata memainkan peran penting dalam ekosistem bumi.

Istilah Invertebrata adalah bentuk awal ‘Vertebra’  yang berasal dari kata Latin. ‘Vertebra’ pada umumnya berarti sendi, arti khususnya adalah ‘sendi tulang belakang dari kata ‘Vertebrata’. Kata ini ditambah dengan awalan “in” berarti tidak atau tanpa, yang mengandung arti ‘mereka yang bukan ‘vertebra’.

Invertebrata adalah kelompok hewan yang paling beragam yang memiliki sekitar 12 juta spesies hidup. Sebagian besar hewan di bumi adalah Invertebrata. Mereka adalah hewan berdarah dingin yakni suhu tubuh mereka tergantung pada suhu atmosfer.


Ciri-Ciri Hewan Invertebrata

Karakteristik umum dari hewan Invertebrata adalah sebagai berikut:

  1. Ciri utama yang memisahkan invertebrata dari organisme lain adalah tidak adanya tulang belakang dan tulang punggung.
  2. Mereka adalah organisme multiseluler, mereka   tidak memiliki dinding sel
  3. Mereka tidak memiliki tulang endoskeleton keras.
  4. Karena kurangnya sistem tulang yang kompleks, beberapa invertebrata cenderung lambat dan berukuran kecil di alam.
  5. Invertebrata tinggal di seluruh dunia dalam berbagai habitat.
  6. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian, kepala, dada dan perut.
  7. Mereka tidak mempunyai paru-paru untuk respirasi. Respirasi melalui kulit.
  8. Beberapa kelompok invertebrata memiliki eksoskeleton keras dari kitin.
  9. Kebanyakan dari mereka bereproduksi secara seksual oleh gamet jantan dan betina. ( Generatif dan Vegetatif).
  10. Beberapa invertebrata seperti spons yang menetap, tetapi sebagian besar organisme adalah motil.
  11. Kebanyakan invertebrata diatur dengan organisasi tubuh simetri.
  12. Mereka tidak dapat membuat makanan sendiri (Heterotof)

Struktur Hewan Invertebrata

Struktur morfologi ( bentuk luar dari organisme) invertebrata:

Ditinjau dari jumlah lapisan tubuh, dinding tubuh hewan ini dapat terdiri atas 2 lapisan yaitu ektoderm dan endoderm (diploblastik) dan dapat terdiri atas 3 lapisan yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm (tripoblastik).

Menurut kesimetrian tubuh, hewan invertebrata memiliki kesimetrian berbeda-beda. Simetri radial adalah tipe simetri dimana tubuh secara mendasar membentuk silindris dan bagian-bagian tubuh secara radial mengelilingi satu sumbu tunggal, yang mengarah ke kedua ujung. Simetri bilateral adalah tipe simetri tubuh yang jika dibagi dua menurut antero-posterior akan menghasilkan paruhan yang sama seperti suatu benda dengan banyangannya dicermin.

Dari segi pembentukan anus dan mulut, hewan invertebrata memiliki proses pembentukan mulut dan anus yang berbeda pada saat perkembangan embrio, terutama pada saat tahap gastrula. Jika lebih dahulu pembentukan mulut daripada anus maka disebut “prostostomia” dan kelompok hewannya disebut Protostomata. Jika yang terjadi sebaliknya maka disebut “Deuterostomia” dan kelompok hewannya disebut Deuterostomata.

Menurut kondisi rongga tubuh, hewan invertebrata ada yang tidak memiliki rongga tubuh disebut Aselomata. Hewan yang memiliki rongga tubuh semu, yaitu rongga tubuh belum dilengkapi dengan peritonieum (mesoderm) disebut Pseudoselomata. Hewan yang telah memiliki rongga tubuh yang sempurna, yaitu telah memiliki peritonium dibagian luar dan dalam untuk melindungi saluran pencernaan disebut Peritoneum Visceralis atau Selomata.


Proses Fisiologi Hewan Invertebrata

Fisiologi hewan adalah ilmu yang membahas dan mengkaji mengenai mekanisme kerja fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan dengan berbagai gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem hidup.

Proses fisiologi hewan invertebrata, meliputi :


  • Sistem pencernaan

Invertebrata memiliki salah satu dari dua jenis sistem pencernaan: sistem pencernaan yang tidak lengkap atau lengkap. Sistem pencernaan yang tidak lengkap terdiri dari rongga pencernaan dengan satu lubang. Pembukaan tunggal berfungsi baik sebagai mulut dan anus. Sistem pencernaan yang lengkap terdiri dari saluran pencernaan dengan dua bukaan. Satu pembukaan mulut. Yang lainnya adalah anus.


  • Sistem pernapasan

Inventebrata ada yang belum memiliki sistem pernapasan khusus, seperti porifera dan sebagian cacing. Umumnya hewan-hewan tersebut melakukan pernapasan langsung, yaitu secara difusi melalui permukaan tubuhnya. Namun pada hewan-hewan yang lebih tinggi seperti mollusca dan arthropoda sudah memiliki sistem pernapasan khusus walaupun masih sederhana.


  • Sistem peredaran darah

Bagi hewan invertebrata tingkat rendah, peredaran zat-zat di seluruh tubuhnya melalui proses difusi, osmosis dan transpor aktif. Sistem sirkulasi hanya berlangsung di dalam sel atau antar sel saja, tidak ada sistem sirkulasi yang khusus.


  • Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan vertebrata.

Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna. Pada umumnya invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara invertebrata satu dengan lainnya. Alat ekskresinya ada yang berupa saluran malphigi, nefridium dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrata.


  • Sistem saraf

Sistem saraf memungkinkan Invertebrata untuk merasakan dan merespon lingkungan mereka. Yang paling sederhana sistem saraf invertebrata hanya jaringan saraf yang bisa merasakan sentuhan, yang disebut jaring saraf. Kebanyakan invertebrata memiliki sistem saraf yang lebih kompleks. Sistem saraf ini mungkin termasuk otak dan beberapa organ indera yang berbeda.


  • Sistem reproduksi

Kebanyakan invertebrata bereproduksi secara seksual. Dewasa diploid menghasilkan gamet haploid (sperma dan telur). Pada beberapa spesies, individu yang sama menghasilkan baik sperma dan telur. Dalam spesies Invertebrata lain, sperma dan telur yang diproduksi oleh jantan dan individu betina terpisah. Pembuahan terjadi ketika sperma dan telur menyatu untuk membentuk zigot diploid. Zigot berkembang menjadi embrio dan akhirnya menjadi organisme dewasa baru. Dalam perjalanan, ia mungkin melalui satu atau lebih tahap larva. Sebuah larva (jamak, larvae) adalah tahap binatang remaja, atau dewasa. Hal ini umumnya cukup berbeda dalam bentuk dan fungsi dari bentuk dewasa dari spesies.

Beberapa invertebrata juga dapat bereproduksi secara aseksual. Reproduksi ini dapat terjadi dengan fisi atau tunas. Fisi terjadi ketika binatang hanya terbagi menjadi dua bagian. Setiap bagian kemudian menumbuhkan kembali bagian yang hilang. Hasilnya adalah dua organisme keseluruhan.


  • Sistem gerak

Semua invertebrata dapat bergerak sendiri selama   beberapa tahap siklus hidup mereka. Namun, Invertebrata mungkin berbeda dalam cara mereka bergerak. Ada beberapa invertebrata hanya terbawa oleh arus air. Invertebrata ini tidak bisa mengendalikan gerakan mereka dalam arah tertentu. Contohnya adalah ubur-ubur. invertebrata lain dapat mengkontraksi otot untuk bergerak secara independen dari arus air atau pada permukaan padat. Invertebrata ini juga dapat mengontrol arah di mana mereka bergerak. Contohnya adalah cacing gelang. Cacing gelang ini dapat bergerak maju dan ke kiri atau kanan. Dan ada invertebrata lainnya yang memiliki pelengkap khusus untuk gerakan. Sebagai contoh, mereka mungkin telah memiliki kaki bersendi untuk berjalan atau mendaki atau sayap untuk terbang. Contohnya adalah serangga seperti lalat.


Klasifikasi Hewan Invertebrata

Invertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut :


1. Porifera (hewan berpori)

Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi. Warna tubuhnya bermacam-macam, ada yang berwarna kelabu kusam, merah menyala, biru, hitam, putih kusam, jingga, violet, kuning dan hijau. Porifera berkembang biak secara aseksual melalui pembentukan kuncup, dan berkembang biak secara seksual dengan membentuk zigot.

Porifera

Contoh: Spongilla, Euspongia, Poterion, Scypha.


2. Coelenterata (hewan berongga)

Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap mangsa.

Coelenterata

Pada permukaan tentakel terdapat sel beracun yang menyengat,   dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung bergerak aktif   melayang-layang di air. Coelenterate berkembang biak secara aseksual melalui perbentukan tunas atau kuncup, dan berkembang biak secara seksual melalui peleburan ovum dan sperma untuk membentuk zigot.

Contoh ; Ubur-ubur, bunga karang, obelia, hydra, anemone laut.


3. Platyhelminthes (cacing pipih)

Hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarkan sisa makanan.

Platyhelminthes

Dibagi menjadi 3 kelas:


  1. Kelas Turbelaria (cacing getar)

Hidup di air tawar yang belum tercemar dan biasa ditemukan dibalik bebatuan dan dedaunan di dalam air.

Contoh : Planaria


  1. Kelas Trematoda (cacing hisap)

Bersifat parasit terhadap hewan vertebrata. Bentuk tubuhnya seperti daun dan dilengkapi dengan alat pengisap dibagian mulut.

Contoh : cacing hati (Fasciola hepatica)


  1. Kelas Cestoda (cacing pita)

Bersifat parasit, bentuk tubuhnya seperti pita dan beruas.

Contoh : cacing pita sapid an cacing pita babi.


4. Nemathelminthes (cacing gilig)

Nemathelminthes

Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin.

Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut), cacing kremi , cacing tambang.


5. Annelida (cacing berbuku-buku)

Annelida

Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan.

Contoh : Kelas Chaetopoda (cacing berambut) yaitu wawo dan palolo

Kelas Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu lintah.


6. Mollusca (hewan lunak)

Bertubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel.

Mollusca

Ada yang memiliki cangkang terbuat dari zat kapur yang berfungsi untuk melindungi tubuh. Habitatnya di darat dan air. Sudah memiliki sistem pencernaan, ekskresi, peredaran darah dan sistem saraf.

Dibagi menjadi 5 kelas:


  1. Amphineura

Tubuh pipih, tidak ditemukan bagian kepala , memiliki punggung yang dilindungi cangkang.

Contoh : Chyton


  1. Gastropoda

Bergerak menggunakan perut,tubuh memiliki cangkang yang melintir, kepala dibagian depan, pada bagian kepala terdapat tentakel panjang yang terdapat bintik mata dan tentakel pendek berfungsi sebagai indera pembau dan peraba. Bersifat hermafrodit, perkawinan silang. Pembuahan terjadi ditubuh betina.

Contoh : Achatina fulica (bekicot), Lymnea (siput sawah)


  1. Cephalopoda

Cephalopoda menggunakan kepala sebagai alat gerak, memiliki tentakel pada kepala, terdapat sepasang mata yang tidak berkelopak. Didekat kepala terdapat corong (sifon) yang dapat menyemprotkan air. Pada bagian perut terdapat kantung tinta.

Contoh : Cumi-cumi


  1. Pelecypoda

hewan ini memiliki dua cangkang yang setangkup. Kedua cangkang diikat oleh jaringan ikat yang berfungsi sebagai engsel. Cangkang tersusun atas periostrakum, dan nakreas.

Contoh: tiram, kerang raksasa, kerang mutiara.


  1. Scaphopoda

Memiliki cangkok berbentuk silinder dan kedua ujung terbuka.

kaki muncul dari ujung cangkang yang berfungsi untuk menggali pasir. Hidup dilaut, terpendam dipasir atau lumpur.

Contoh : Dentalium vulgare


7. Arthropoda (hewan berbuku-buku)

Tubuhnya dibedakan menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada dan perut.

Arthropoda

Memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset.

Dibagi menjadi 4 kelas:


  1. Insecta (serangga)

Tubuh terdiri atas tigs bagian yaitu kepala, dada dan perut.

Susunan saraf terdiri atas simpul-simpul yang saling berhubungan. Pernapasan menggunakan trakea. Mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna, peredaran darah terbuka dan pencernaan makanan dari mulut sampai anus.

Contoh: belalang, lebah, kumbang


  1. Crustaceae (udang-udangan)

Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut, pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek, mempunyai kaki 5 pasang.

Contoh : udang, kepiting


  1. Arachnoidea (laba-laba)

Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut, pada kepala terdapat 4 pasang kaki, alat pernapasan paru-paru buku yaitu berlapis-lapis, mempunyai sepasang mata besar dan beberapa mata kecil.

Contoh : laba-laba, kalajengking, kutu


  1. Myriapoda (lipan)

Tubuh terdiri atas kepala dan perut yang beruas-ruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki, bernapas dengan trakea.

Contoh : kelabang, kaki seribu.


8. Echinodermata (hewan berkulit duri)

Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur, memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat didasar air.

Echinodermata

Sistem saraf tersebar diseluruh tubuh, alat pencernaan dari mulut, usus dan anus, perkembang biakkan secara kawin.

Contoh : Kelas Asternoida (bintang laut)

  • Kelas Echinoidea (landak laut)
  • Kelas Ophiuroidea (Bintang ular)
  • Kelas Crinoidea (lilia laut)
  • Kelas Holothuroidea ( teripang)

Peran Hewan Invertebrata dalam Kehidupan Manusia

Hewan Invertebrata datang dalam berbagai bentuk dan ukuran dan memberikan layanan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia serta memainkan peran penting dalam kehidupan manusia.

Beberapa peran yang menguntungkan manusia seperti:

  1. Porifera menguntungkan manusia karena sponnya dapat digunakan untuk alat gosok tubuh. Tubuh Porifera yang mati dapat digunakan sebagai hiasan
  2. Coelenterata Ubur ubur dapat dimakan, anemon laut dan mawar laut dapat digunakan sebagai hiasan dalam akuarium. Dilaut hewan ini membentuk terumbu karang, sebagai tempat berlindung ikan dan tempat wisata.
  3. Mollusca menguntungkan manusia karena menghasilkan daging sebagai sumber protein, penghasil mutiara untuk hiasan
  4. Serangga bagi manusia yang Menguntungkan seperti lebah madu menghasilkan madu, ulat sutera penghasil benang sutera, kupu-kupu membantu penyerbukan, pengendali populasi hama secara biologis (serangga predator).
  5. Echinodermata Bintang laut untuk hiasan, Teripang untuk bahan kerupuk.

Selain menguntungkan, hewan invertebrata juga memiliki sifat merugikan seperti:

  1. Insekta lalat dan kecoak mampu menyebarkan bibit penyakit, nyamuk dan kutu kepala mengisap darah manusia.
  2. Belalang, ulat merusak tanaman budidaya.
  3. Platyhelminthes cacing hati dan cacing pita hidupnya parasit di dalam tubuh hewan dan manusia.
  4. Wereng merusak padi.

Daftar Pustaka:

  • Kusnadi dan Didik Priyandoko. 2007. Biologi SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
  • Teguh Sugiyarto dan Eny Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
  • Wahono Widodo, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII. Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Demikian Penjelasan tentang Perbedaan Vertebrata dan Invertebrata Lengkap Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Para Pembaca Gurupendidikan.com 🙂


Baca Juga:

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari