Pengujian Zat Makanan – Jenis, Fungsi, Persyaratan, Alat dan Bahan, Cara Kerja, Data, Hasil Pengujian : Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya kita dapat bertahan hidup, maka dari itu kita juga harus mengetahui semua jenis zat makanan yang baik bagi tubuh kita.
digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret
adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict
adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Kertas Buram
adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Hasil Pengujian Makanan
Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:
Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru Tua. Maka dari itu roti mengandung amilum.
Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna Hijau hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi Coklat. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak.
Uji Telur
Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna orange Kuning. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata berwarna Hijau. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa.
Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.
Uji Mentega
Uji amilum, mentega di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna hitam. Maka dari itu roti mengandung amilum.
Uji Protein, mentega tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna biru.
Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen tidak berubah. Hal ini menunjukkan bahwa mentega tidak mengandung glukosa.
Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak.
Mentega hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika mentega dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Uji Jeruk
Sari jeruk hanya digunakan pada saat uji Vitamin C. Hasilnya, sari jeruk memiliki banyak kandungan Vitamin C.