Pengertian Dan Jenis Sungai Beserta Fungsinya

Diposting pada

Pengertian-Sungai

Pengertian Sungai

Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau atau sungai yang lebih besar. Secara alami, sungai mengalir sambil melakukan aktivitas yang satu sama lain saling berhubungan. Aktivitas tersebut, antara lain erosi (pengikisan), pengangkutan (transportasi), dan pengendapan (sedimentasi). Ketiga aktivitas tersebut tergantung pada faktor kemiringan daerah aliran sungai, volume air sungai, dan kecepatan aliran.


Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah yang disekitarnya dan menjadi tempat untuk mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain. Pada umumnya setiap aliran sungai dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan hilir.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Air Sebagai Pelarut Bagi Kehidupan


Sungai Menurut Para Ahli

  • Menurut Wikipedia : Sungai adalah aliran air alami, biasanya air tawar, mengalir menuju samudera, laut, danau atau sungai lain. Dalam beberapa kasus sungai mengalir ke tanah dan menjadi kering di ujungnya tanpa mencapai genangan air lainnya. Sungai-sungai kecil dapat disebut menggunakan nama-nama seperti aliran, anak sungai, sungai kecil, anak sungai.

  • Menurut National Geographic. Sungai adalah aliran besar air alami yang mengalir. Sungai ditemukan di setiap benua dan di hampir setiap jenis tanah. Beberapa mengalir sepanjang tahun. Lainnya mengalir secara musiman atau selama bulan-bulan basah. Sebuah sungai mungkin hanya beberapa kilometer panjangnya


  • Menurut Brierly, 2005 Sungai adalah fitur alami dan integritas ekologis, yang berguna bagi ketahanan hidup

  • Menurut Dinas PU, sungai sebagai salah satu sumber air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat. sedangkan PP No. 35 Tahun 1991 tentang sungai, Sungai merupakan tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.

  • Menurut Hamzah, 2009 Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa, atau ke sungai yang lain


  • Menurut Yodi Isnaini, 2006 Bantaran sungai berbeda dengan sempadan sungai. Bantaran sungai adalah areal sempadan kiri-kanan sungai yang terkena/terbanjiri luapan air sungai. Fungsi bantaran sungai adalah tempat mengalirnya sebagian debit sungai pada saat banjir (high water channel)


  • Menurut UU No. 35 1991 tentang sungai, menyebutkan pengertian Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai di hitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam. Sehubungan dengan itu maka pada bantaran sungai di larang membuang sampah dan mendirikan bangunan untuk hunian. (Polantolo, 2008)


  • Menurut Sobirin, 2003 Sempadan sungai adalah wilayah yang harus diberikan kepada sungai. Sewaktu musim hujan dan debit sungai meningkat, sempadan sungai berfungsi sebagai daerah parkir air sehingga air bisa meresap ke tanah. Di samping itu, sempadan sungai merupakan daerah tata air sungai yang padanya terdapat mekanisme inflow ke sungai dan outflow ke air tanah. Proses inflow outflow tersebut merupakan proses konservasi hidrolis sungai dan air tanah pada umumnya. Secara ekologis sempadan sungai merupakan habitat di mana komponen ekologi sungai berkembang


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Air Permukaan – Karakteristik, Kualitas, Debit, Pengolahan, Pengukuran, Contoh, Para Ahli


Bentuk Pengaliran Sungai

Adanya perbedaan pola pengaliran sungai di satu wilayah dengan wilayah lainnya sangat ditentukan oleh perbedaan kemiringan topografi, struktur dan litologi batuan dasarnya. Pola pengaliran yang umum dikenal adalah sebagai berikut :


  • Pola Aliran Dendritik
    Pola aliran dendritik adalah pola aliran yang cabang-cabang sungainya menyerupai struktur pohon.


  • Pola Aliran Radial
    Pola aliran radial adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak gunung api atau bukit intrusi.


  • Pola Aliran Rectangular
    Pola rectangular umumnya berkembang pada batuan yang resistensi terhadap erosinya mendekati seragam, namun dikontrol oleh kekar yang mempunyai dua arah dengan sudut saling tegak lurus.


  • Pola Aliran Trellis
    Geometri dari pola aliran trellis adalah pola aliran yang menyerupai bentuk pagar yang umum dijumpai di perkebunan anggur. Pola aliran trellis dicirikan oleh sungai yang mengalir lurus di sepanjang lembah dengan cabang-cabangnya berasal dari lereng yang curam dari kedua sisinya.


  • Pola Aliran Sentripetal
    Pola aliran sentripetal merupakan ola aliran yang berlawanan dengan pola radial, di mana aliran sungainya mengalir ke satu tempat yang berupa cekungan (depresi).


  • Pola Aliran Annular
    Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran kembali bersatu. Pola aliran annular biasanya dijumpai pada morfologi kubah atau intrusi loccolith.


  • Pola Aliran Paralel (Pola Aliran Sejajar)
    Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh lereng yang curam/terjal. Dikarenakan morfologi lereng yang terjal maka bentuk aliran-aliran sungainya akan berbentuk lurus-lurus mengikuti arah lereng dengan cabang-cabang sungainya yang sangat sedikit.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 106 Nama Danau Di Indonesia Dan Letaknya


Jenis Klasifikasi Sungai

1. Berdasarkan sumber airnya

  1. Sungai hujan, yaitu jenis sungai yang airnya yang berasal dari air hujan.
  2. Sungai gletser, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya berasal dari suatu pencairan es.
  3. Sungai campuran, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya berasal dari suatu pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air.

2. Berdasarkan debit airnya (volume airnya)

  • Sungai permanen, yaitu salah satu jenis sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.
  • Sungai periodik, yaitu salah satu jenis sungai yang pada waktu musim hujan airnya lebih banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sangat sedikit.
  • Sungai episodik, yaitu salah satu jenis sungai yang pada musim kemarau airnya akan kering dan pada musim hujan airnya banyak.
  • Sungai ephemeral, yaitu jenis sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan turun.

3. Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya)

  1. Sungai konsekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya mengalir untuk mengikuti daerah lereng awal.
  2. Sungai subsekuen/strike valley yaitu jenis sungai yang aliran airnya mengikuti sebuah strike batuan.
  3. Sungai obsekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen.
  4. Sungai resekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan pada lapisan batuan dan bermuara disungai subsekuen.
  5. Sungai insekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang mengalir tanpa bisa kontrol oleh litologi ataupun struktur geologi.

4. Berdasarkan struktur geologinya

  • Sungai anteseden, yaitu salah satu jenis sungai yang tetap mempertahankan sebuah arah aliran airnya meskipun ada srtuktur geologi (batuan) yang melintang.
  • Sungai superposed, yaitu salah satu jenis sungai yang melintang, struktur dan dalam prosesnya dibimbing oleh suatu lapisan batuan yang menutupinya.

5. Berdasarkan pola alirannya

  1. Radial atau menjari, jenis yang satu ini dibedakan menjadi dua yakni :
    1. Radial sentrifugal, yaitu pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya.Radial sentripetal yaitu suatu pola aliran yang mengumpul untuk menuju ke pusat.
  2. Dendritik, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang tidak teratur.
  3. Trellis, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang menyirip seperti daun.
  4. Rektangular, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90º sungainya membentuk sudut lancip.
  5. Anular, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Ciri Dan Jenis Danau Beserta Contohnya Secara Lengkap


Arah Aliran Sungai

Berdasarkan arah aliran, sungai dibagi menjadi sebagai berikut antara lain :

  • Sungai konsekuen
    Merupakan sungai yang arah alirannya sesuai kemiringan batuan.
  • Sungai subsekuen
    Merupakan sungai yang arah alirannya tegak lurus sungai konsekuen.
  • Sungai obsekuen
    Merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan kemiringan batuan.
  • Sungai resekuen
    Merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah kemiringan batuan.
  • Sungai insekuen
    Merupakan sungai yang arah alirannya teratur dan tidak terikat lapisan batuan yang dilaluinya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Awan – Proses, Pembentukan, Faktor, Jenis, Keluarga, Fungsi


Fungsi dan Manfaat Sungai

Manfaat sungai bagi kehidupan manusia memang sangat penting dan sangat vital, seluruh makhluk hidup yang ada di bumi juga membutuhkan sungai. Apa saja manfaat sungai bagi manusia ? Berikut ini adalah beberapa manfaatnya:

  1. Penampung air
    Manfaat pertama dari sungai adalah sungai dapat menampung debit air yang turun ke tanah melalui hujan. Air hujan yang turun biasanya akan berkumpul dan mengalir ke suatu tempat. Tempat tersebut yang menjadi penampungan dari air hujan adalh sungai dan juga danau.

  2. Mengalirkan air ke hilir
    Air memiliki sifat bergerak dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Dengan berdasarkan sifat air inilah, sungai dapat mengalirkan air dari hulu atau sumber air menuju ke hilir, alias tempat dimana sungai itu bermuara. Hal ini dapat mencegah terjadinya penumpukan air pada hulu, yang dapat berakibat meluapnya air sungai.


  3. Pembangkit listrik
    Manfaat sungai yang lain, yang tidak kalah penting dari manfaat lainnya adalah sungai dapat menjadi salah satu energy yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Adalah pembangkit listrik tenaga air atau PLTA, yang merupakan pemanfaatan sungai sebagai pembangkit listrik. Derasnya aliran sungai dimanfaatkan untuk memutar kincir air, sehingga kincir air ini akan menyebabkan aktifnya generator pada pembangkit listrik, dan kemudian akan menghasilkan listrik yang dapat disuplai untuk kebutuhan sehari – hari.Namun demikian, cukup disayangkan karena meskipun Indonesia memiliki banyak sekali sungai, hanya sedikit sungai yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air.


  4. Pusat dari ekosistem
    Ekosistem merupakan suatu kumpulan tempat tinggal dari makhluk hidup dan segala pendukungnya. Secara umum ada beberapa ekosistem yang ada, seperti ekosistem laut, daratan, gurun dan juga sungai. Dari segi biologis, sungai dapat menjadi rumah bagi segala makhluk hidup yang tinggal dalam ekosistemnya. Jenis ikan


    ikan dan tanaman air merupakan salah satu contoh manfaat sungai sebagai pusat dari ekosistem yang ada.

  5. Mencari nafkah
    Sungai juga sering dimanfaatkan sebagai sumber nafkah dari berbagai kalangan masyarakat. Dengan kandungan dan keanekaragaman hayati yang banyak, sungai dapat menjadi sumber rezeki. Katakanlah nelayan, yang memanfaatkan sungai sebagai tambak dan juga lokasi untuk memanen ikan untuk kemudian dijual lagi atau bisa juga penambang – penambang batu kali yang menggantungkan hidupnya dengan cara mencari dan menambang batu di sungai – sungai. Berikut ini beberapa jenis mata pencaharian yang memanfaatkan sungai :
    • Tambak ikan (berternak ikan)
    • Nelayan pencari ikan
    • Penambang batu kali
    • Penambang pasir
    • Penambang emas
    • Penambang mineral – mineral bumi lainnya, seperti timah dan sebagainya.

  6. Sumber bahan konsumsi
    Selain sebagai salah satu sumber mata pencaharian, beberapa keanekaragaman hayati yang ada di sungai dapat menjadi bahan konsumsi, baik bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Banyak sekali manusia dan hewan yang menggantungkan konsumsi sehari – hari dengan menggunakan sungai. Biasanya bahan konsumsi yang paling umum ditemukan pada sungai ialah jenis ikan – ikan air tawar yang sangat bergizi tinggi bagi kesehatan kita.


  7. Tempat rekreasi
    Selain fungsi hutan bakau, anda juga dapat memanfaatkan sungai jika anda merasa bosan dan penat dengan aktivitas anda sehari – hari. Kalau begitu anda harus mencoba bersenang – senang dan berekreasi ke daeraha sungai. Banyak sekali jenis hiburan yang bisa anda dapatkan ketika anda berada di sungai. Berikut ini adalaha beberapa jenis


  8. Lokasi mencari ketenangan dan relaksasi
    Beberapa orang memanfatkan sungai sebagai lokasi yang tepat untuk mencari ketenangan dan mendapatkan pencerahan. Hal ini disebabkan oleh suara air sungai dan juga suara aliran sungai yang dapat memberikan efek relaksasi bagi tubuh anda.


Adapun Manfaat dan Fungsi Sungai secara singkat antara lain sebagai berikit

  • Bisa sebagai sumber energi pembangkit listrik
  • Bisa sebagai dalam sarana transportasi
  • Bisa sebagai tempat rekreasi atau hobi
  • Bisa sebagai Tempat budidaya ikan, udang, kepiting, dan lain sebagainya
  • Sebagai sumber air minum makhluk hidup
  • Bisa sebagai bahan baku industri
  • Bisa sebagai sumber air pertanian, peternakan dan perikanan
  • Bisa sebagai tempat berolahraga
  • Bisa sebagai tempat untuk mandi dan mencuci.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sejarah Awal Mula Terbentuknya Laut Di Bumi Menurut Peneliti Kelautan


Sungai di Indonesia

Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa, atau ke sungai yang lain(Hamzah, 2009).


Bantaran sungai berbeda dengan sempadan sungai. Bantaran sungai adalah areal sempadan kiri-kanan sungai yang terkena/terbanjiri luapan air sungai. Fungsi bantaran sungai adalah tempat mengalirnya sebagian debit sungai pada saat banjir (high water channel(Yodi Isnaini, 2006). Menurut UU No. 35 1991 tentang sungai, menyebutkan pengertian Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai di hitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam. Sehubungan dengan itu maka pada bantaran sungai di larang membuang sampah dan mendirikan bangunan untuk hunian. (Polantolo, 2008)


Sedangkan sempadan sungai, Sempadan sungai adalah wilayah yang harus diberikan kepada sungai. Sewaktu musim hujan dan debit sungai meningkat, sempadan sungai berfungsi sebagai daerah parkir air sehingga air bisa meresap ke tanah. Di samping itu, sempadan sungai merupakan daerah tata air sungai yang padanya terdapat mekanisme inflow ke sungai dan outflow ke air tanah. Proses inflow outflow tersebut merupakan proses konservasi hidrolis sungai dan air tanah pada umumnya. Secara ekologis sempadan sungai merupakan habitat di mana komponen ekologi sungai berkembang (Sobirin, 2003). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


Sungai Bengawan Solo

Sungai Bengawan Solo

Bengawan solo termasuk sungai besar yang idealnya memiliki lebar 300 meter, namun kondisi saat ini lebar sungai hanya 160-180 meter. Hal ini karena sungai tersebut mengalami permasalahan. Pinggiran sungai di hulu Bengawan Solo yang kemiringannya 30-40 persen kini menjadi lahan pertanian, hampir tidak ada lahan yang tersisa untuk hutan atau daerah resapan yang penting untuk kelestarian sumber mata air Bengawan Solo.


Daerah sempadan Bengawan Solo yang luasnya mencapai 1,9 juta hektare, kini hilang karena dihuni oleh 7,1 jiwa. Dari jumlah penduduk yang mendiami sempadan Bengawan Solo. Karena kurangnya pengetahuan penduduk terhadap kelestarian lingkungan Bengawan Solo, mereka tak peduli dan merusak sungai terbesar di Pulau Jawa itu. Dari 1,9 juta hektare luas sempadan sungai, 1,13 juta hektare di antaranya dipakai untuk lahan pertanian.


Bengawan Solo meluap setiap musim hujan. Penyebabnya diantaranya, aliran sungai mulai dangkal karena ada sedimentasi dari lahan pertanian dan hilangnya sempadan sungai menyebabkan air hujan yang jatuh, langsung menuju sungai. Padahal, jika sempadan itu asli (berupa hutan), jatuhan air hujan tak langsung menyentuh permukaan tanah. Hujan mengenai daun pepohonan, lalu jatuh ke tanah, dan diserap akar-akar pohon. Akar-akar pohon ini, di samping bisa menyimpan air hujan (menghambat banjir), juga dapat memasok air untuk Bengawan pada musim kemarau.


Pada sepanjang hulu dan sempadan Bengawan Solo terjadi erosi. Hal ini di sebabkan karena pada sungai bengawan solo marak berbagai penambangan pasir, terutama yang diusahakan secara besar-besaran dengan mesin penyedot. Lubang-lubang besar di dalam sungai menyebabkan ketidakstabilan tebing yang menimbulkan longsor. (Sumber: Harian Republika, Sabtu 14 Maret 2009)


Sungai Kapuas

Sungai Kapuas

Pembangunan di kabupaten/kota di Kalimantan Barat (Kalbar) dewasa ini telah menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan dan berdampak buruk terhadap kondisi daerah aliran sungai (DAS) Kapuas. Sungai Kapuas termasuk dalam klasifikasi sungai besar. Sungai Kapuas memiliki lebar 300 meter. Sungai Kapuas saat ini sudah tercemar dan kualitasnya menurun. Banyak masalah mengakibatkan Sungai semakin rusak. Permasalahan yang berkaitan dengan DAS Kapuas, seperti penebangan hutan, limbah domestik, dan penambangan emas ilegal.


Sungai Barito

Sungai Barito

Sungai Barito merupakan induk sungai yang terletak di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Sungai barito memiliki lebar 350-500 meter. Pada sungai barito terjadi pendangkalan (sedimentasi) pada bagian hilir. Wilayah yang dilewati oleh aliran Sungai Barito pada tahun – tahun terakhir ini sering terjadi banjir hampir pada semua wilayah.


Sungai-sungai di Banjarmasin banyak yang beralih fungsi. Sebagai contoh banyak sungai-sungai di Banjarmasin yang mulai kehilangan arealnya, akibat pembangunan ruko-ruko (rumah toko), pelebaran jalan, maupun menjadi lahan pemukiman warga. ungai-sungai sangat sempit untuk mereka renangi, dan yang lebih memprihatinkan lagi air sungai sangat kotor dan banyak sampah-sampah yang hanyut bersama aliran air.


Sungai Ciliwung

Sungai Ciliwung

Sungai Ciliwung merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai (SWS) Ciliwung – Cisadane. Sebagai bagian dari SWS Ciliwung – Cisadane, Sungai Ciliwung mempunyai daerah tangkapan + 337 Km2 mengalir sepanjang 117 km bermata air di Gunung Pangrango (3.019 m) yang terletak di sebelah selatan Kota Bogor dan bermuara di Laut Jawa dan memiliki lebar sungai 30 meter. Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang mengalir melintasi batas kota/ propinsi dan memiliki fungsi penting bagi masyarakat sekitar yaitu sebagai sumber air baku, penggelontoran, jalur transportasi, dan sebagainya. Namun demikian, sejalan dengan pertumbuhan kota yang terjadi, kondisi Sungai Ciliwung dan lingkungan sekitarnya semakin hari semakin memburuk. Banyaknya penduduk yang tinggal di pinggiran sungai menjadi permasalahan sungai Ciliwung menjadi semakin kompleks. Selain menimbulkan kekumuhan, perlakuan penduduk kepada Sungai Ciliwung juga kurang bertanggung jawab, karena anggapan Sungai Ciliwung sebagai bagian belakang rumah mereka.


Kegiatan pembangunan di DAS Ciliwung, yang cenderung mengarah pada penurunan daya dukung lingkungan, berupa penurunan kemampuan lahan dalam meresapkan air dan peningkatan laju erosi. Kondisi ini menyebabkan tingginya limpasan air permukaan yang berakibat timbul- nya banjir tahunan di DKI Jakarta. Namun, upaya membebaskan bantaran sungai dari hunian liar adalah salah satu persoalan di antara berbagai masalah rumit menata Kota Jakarta. Di Jakarta Selatan, misalnya, ada 5.120 bangunan liar di bantaran sungai dengan 8.019 keluarga sebagai penghuninya. Ada lagi 5.404 bangunan dengan 7.161 keluarga di Jakarta Timur.Bahkan, di Jakarta Pusat masih ada 557 bangunan liar di bantaran sungai bersama 910 keluarga sebagai penghuni.


Sungai Brantas

Sungai Brantas

Sempadan sungai Brantas juga terdapat permukiman kumuh yang berkembang di bantaran sungai. Banyak warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai dengan mendirikan fondasi rumah tepat di atas sungai. Padahal seharusnya berdasarkan penjelasan UU Penataan ruang sempadan sungai harus bersih dari permukiman atau bangunan. Pada bantaran sungai brantas, ribuan rumah penduduk umumnya dibangun berhimpitan dengan badan sungai. Tak sedikit diantaranya berdiri diatas tebing terjal yang menjadi pembatas sungai Brantas, sehingga Ribuan rumah penduduk yang rawan longsor itu umumnya dibangun berhimpitan dengan badan sungai. Tidak sedikit diantaranya berdiri diatas tebing terjal yang menjadi pembatas sungai Brantas, yang paling rawan bencana longsor.


Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, dan Daerah Penguasaan Sungai, jarak lebar sempadan sungai di perkotaan harus tidak kurang dari 15 meter dan di wilayah luar perkotaan bisa mencapai 100 meter. Namun, kondisi ini hampir tidak terjaga sejak dari hulu Sungai Brantas di wilayah Kota Batu menuju Kabupaten Malang. Dari Daerah hulu, pemanfaatan sempadan Sungai Brantas sudah banyak untuk kegiatan pertanian yang melanggar ketentuan. Apalagi memasuki wilayah kota, tata permukimannya sama sekali mengabaikan ketentuan pemanfaatan sempadan sungai.( Nur Rizal , Kompas, 22 Oktober 2002).


Daftar Pustaka

  • Ali, Faulina Milianie. 2012. Produktivitas Lahan Rawa
  • http://rinesaa.blogspot.com/2013/01/klasifikasi-jenis-jenis-sungai.html
  • http://fauziyahyudha.blogspot.com/2011/02/pola-dan-arah-aliran-sungai.html
  • http://www.galeripustaka.com/2013/03/konsep-keseimbangan-dalam-morfologi.html
  • http://dediirawan66.blogspot.com/2012/12/makalah-morfologi.html
  • http://belajarilmugeografi.blogspot.com/2013/09/memahami-pola-aliran-sungai.html
  • http://softilmu.blogspot.com/2014/07/pengertian-dan-jenis-jenis-sungai.html
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari