Dalam khazanah kekayaan sastra Indonesia, kita mengenal beberapa jenis gaya bahasa atau majas. Majas sendiri hadir dalam berbagai bentuk serta memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Salah satu majas yang sering ditemukan adalah majas repetisi. Contoh majas repetisi ada di pidato, novel, percakapan, dan puisi.
Majas repetisi dapat memberikan kesan unik dan berbeda ke dalam sebuah karya sastra ataupun percakapan sehari-hari. Majas pengulangan ini akan memberikan kesan yang lebih membekas dan mendalam di hati orang yang mendengar atau membacanya.
Pengertian Majas Repetisi
Secara etimologis atau akar bahasa, kata repetisi berasal dari bahasa latin yakni repetition yang berasal dari dua suku kata yaitu re dan petere. Re artinya lagi atau kembali sementara petere memiliki makna pengarahan. Sehingga, repetisi dapat diartikan sebagai pengulangan kembali suatu pengarahan.
Jika dilihat dari bentuk gaya bahasanya, maka majas repetisi masuk ke dalam jenis kelompok majas perulangan. Sementara jika dilihat berdasarkan makna yang terkandung di dalamnya, maka majas repetisi terkategori sebagai majas penegasan.
Dengan digunakannya majas repetisi, maka penulis atau pembicara akan mengulangi beberapa klausa, kata atau frasa yang sama di dalam kalimatnya dalam rangka menekankan makna di dalamnya atau mempertegas makna tersebut.
Definisi Majas Repetisi Menurut Ahli
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas repetisi adalah pengulangan kata yang berfungsi untuk menyampaikan makna yang ada pada kata atau serangkaian kata tersebut. Pengulangan kata dilakukan di awal supaya makna yang ada di dalamnya dapat tersampaikan dengan baik.
Fungsi Majas Repetisi
Fungsi utama majas repetisi adalah pemanis di dalam karya sastra puisi. Oleh karena itu tidak heran kalau majas pengulangan atau repetisi dikenal sebagai alat puitis murni. Keberadaan majas repetisi di dalam puisi akan memberi tekanan lebih ke dalam serangkaian kata serta menciptakan ritme tertentu.
Dengan adanya pengulangan kata atau akhir kata di setiap baris dalam puisi, maka puisi tersebut dapat meninggalkan jejak yang lebih membekas di hati pembaca. Alhasil, ide yang disampaikan oleh para penyair puisi akan lebih menarik perhatian dan mudah diingat para pembaca.
Tujuan Majas Repetisi
Tujuan penggunaan majas repetisi bisa dibedakan berdasarkan situasi atau kondisi orang yang mengucapkan majas tersebut. Berikut tujuan menggunakan majas repetisi:
- Tujuan penggunaan majas repetisi adalah untuk mengubah pemikiran seseorang dan membuatnya mengikuti anjuran atau saran yang kita berikan. Hal ini dibuktikan secara ilmiah bahwa pemberian informasi yang dilakukan berulang kali dengan cara persuasif akan mampu melekat kuat di benak orang lain.
- Tujuan penggunaan majas repetisi adalah sebagai alat retoris yang digunakan dalam rangka memberikan penekanan ataupun tekanan ketika berbicara dan menulis. Majas repetisi mudah ditemukan pada karya sastra meliputi prosa, puisi ataupun genre karya sastra lainnya.
- Contoh majas repetisi banyak dibawakan oleh tokoh yang sedang berpidato dengan mengulangi beberapa frasa pendek maupun kata tunggal di dalam pidatonya. Pengulangan ini dilakukan untuk memperkuat maksud atau menyoroti pemikiran penting yang sedang dibawakan dalam pidato.
- Penggunaan majas repetisi tidak hanya bermanfaat dalam memberikan tekanan ataupun menyoroti pemikiran penting dalam sebuah tulisan maupun pembicaraan, namun juga bisa menjadi alat utama penulis dalam mengembangkan ritme, nada dan gaya.
- Majas repetisi bertujuan untuk mempercantik suatu kalimat atau menambah nilai estetika dari kalimat tersebut karena memberikan kesan di akhir setiap pengulangan.
Karakteristik Majas Repetisi
- Adanya penekanan pada kata, klausa atau frasa tertentu di dalam serangkaian kalimat. Pengulangan ini memiliki manfaat secara alami untuk menyoroti pentingnya suatu kata, klausa atau frasa di dalam teks sebagai ide tertentu.
- Majas repetisi bisa ditemukan sangat mudah di karya tulis, literature, buku, karya sastra bahkan hingga pidato. Pengulangan ini dilakukan baik pada karya nonfiksi dan fiksi, penulisan persuasif, penulisan kreatif, informal dan formal.
- Adanya pengulangan suatu kata atau kalimat di dalam teks untuk membuat bagian tersebut terlihat lebih menonjol serta menarik perhatian para pembaca dan pendengar.
- Umumnya majas repetisi bersifat persuasif
- Umumnya memiliki ritme tertentu karena pengulangan terhadap kata, frasa dan klausa akan secara alami menciptakan ritme di dalam teks.
10 Jenis Majas Repetisi dan Contohnya
1. Anafora
Majas anafora termasuk salah satu jenis majas repetisi yang di dalamnya terdapat pengulangan klausa, frasa ataupun kata yang terletak di bagian depan kalimat. Berikut contoh majas repetisi anafora:
“ Ikhlas saat memberi kepada orang lain. Ikhlas saat membantu orang yang membutuhkan. Ikhlas tidak meminta imbalan kembali.” (Kata yang mengalami pengulangan berulang kali adalah “ikhlas”)
“Ibu kaulah pelita dalam kehidupanku. Ibu, kaulah yang menemaniku selalu di saat aku sedih dan senang. Ibu, tanpamu siapalah aku saat ini.” (Kata yang mengalami pengulangan berulang kali adalah “ibu”).
2. Epifora
Majas epifora atau juga dikenal episfora merupakan gaya bahasa repetisi yang menggunakan pengulangan kata di bagian akhir kalimat. Anda dapat menemukan pengulangan frasa, klausa ataupun kata di bagian akhir dari sebuah kalimat. Berikut contoh majas repetisi epifora:
“Kapanpun ibuku meminta, aku akan pulang. Jika ibuku rindu, aku akan pulang. Apabila ibu memanggilku, aku akan pulang.” (Klausa yang mengalami pengulangan berulang kali adalah “aku akan pulang”).
“Aku sedang menelponmu saat kau tengah terlelap. Dinda sedang mengetuk pintu rumahmu saat kau tengah terlelap. Ibu sedang pergi belanja ke pasar saat kau tengah terlelap.” (Klausa yang mengalami pengulangan berulang kali adalah “saat kau tengah terlelap”).
3. Mesodiplosis
Majas mesodiplosis merupakan salah satu jenis masa repetisi yang mana pengulangan klausa, kata dan frasanya berada di tengah kalimat. Berikut beberapa contoh majas repetisi mesodiplosis:
“Tak ada lagi kesedihan saat kau pergi. Tidak terdengar lagi kesedihan ketika aku sendiri. Tidak ada lagi kesedihan bahkan jika kau meninggalkanku.” (Kata yang mengalami pengulangan berulang kali adalah “kesedihan”).
“Adik selalu minum sebelum belajar. Ibu selalu minum sebelum memasak. Ayah selalu minum sebelum membersihkan halaman”. (Frasa yang mengalami pengulangan berulang kali adalah “selalu minum”).
4. Simploke
Majas simploke merupakan salah satu jenis majas repetisi yang pengulangan frasa, kata ataupun klausanya terletak di bagian akhir maupun bagian awal kalimat. Berikut contoh penerapan majas simploke:
“Setiap kali kamu pergi, kucing peliharaanmu menunggu. Setiap kali kamu tidur, kucing peliharaanmu menunggu. Setiap kali kamu mengunci dirimu di kamar mandi, kucing peliharaanmu menunggu.”
(Klausa yang mengalami pengulangan berulang kali adalah “setiap kali kamu” di bagian awal dan “kucing peliharaanmu menunggu” di bagian akhir).
“Saat ibu menangis, aku bersedih. Saat ibu tidak di sampingku, aku bersedih. Saat ibu tidak di rumah, aku bersedih”.
(Klausa yang mengalami pengulangan berulang kali adalah “saat ibu” di bagian awal kalimat dan “aku bersedih” di bagian akhir kalimat).
5. Anadiplosis
Majas anadiplosis merupakan majas repetisi yang mana klausa, kata ataupun frasa yang ada pada kalimat akhir pertama kemudian digunakan kembali sebagai awal kalimat di kalimat selanjutnya. Berikut contoh majas repetisi jenis anadiplosis yakni:
“Awan terbentuk dari uap air, air di daratan seperti sungai dan laut menguap menjadi uap air, uap air naik ke atas dan berkumpul membentuk awan hujan.”
6. Epanalepsis
Gaya bahasa epanalepsis merupakan gaya bahasa repetisi dimana kata pertama kalimat diulangi kembali di bagian akhir kalimat. Contoh majas epanalepsis adalah:
“Ibu selalu riang gembira kapan saja ada pelanggan baru berbelanja di toko ibu”. (Kata yang mengalami pengulangan berulang kali adalah “ibu”).
7. Tautotes
Majas tautotes berisi pengulangan makna hingga berkali-kali dalam satu kalimat. Contoh majas tautotes yakni:
“Dia berbohong kepada ibu guru, kamu berbohong kepada orangtuamu. Dia dan kamu ternyata tidak jauh berbeda, sama saja tidak dapat dipercaya.”
8. Epizeuxis
Majas epizeuxis merupakan gaya bahasa repetisi yang mana kata akan diulang hingga berkali-kali pada satu buah kalimat. Pengulangan kata pada majas epizeuxis berbeda dengan anadiplosis karena pengulangan kata dilakukan penuh semangat. Berikut contoh majas epizeukis:
“Adikku sangat menyukai hadiah balon, balon yang besar dan dapat terbang ke angkasa.” (Kata yang mengalami pengulangan berulang kali adalah “balon”).
9. Sajak
Sajak merupakan salah satu bentuk gaya bahasa pada majas repetisi dengan pengulangan suara di bagian akhir kata.
10. Antanaclasis
Antanaclasis adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang mengulangi kata, klausa atau frasa yang sama dalam satu kalimat namun memiliki makna berbeda.
11. Hypozeuxis
Majas hypozeuxis merupakan gaya bahasa repetisi dengan setiap klausanya mempunyai kata kerja dan subjek sendiri.
12. Aliterasi
Majas Aliterasi merupakan majas repetisi yang mana terjadi pengulangan pada suara awal yang sama.
Contoh Majas Repetisi dalam Puisi
Untuk menggunakan majas repetisi sebenarnya tidaklah sulit. Anda hanya harus memilih kata yang sekiranya penting dan perlu ditekankan ke pembaca atau pendengar. Berikut contoh majas repetisi yang sering digunakan pada puisi:
1. Sang Pahlawan
Kalian meneriakkan takbir
Semangat perjuangan terus menggelegar di dalam jiwa
Lawan, lawan, lawan penjajah itu
Usir, usir, usir mereka dari tanah air
Kita tidak butuh mereka
Hentikan keberingasan mereka dari tanah air
2. Korupsi
Tikus-tikus berdasi itu tiada malunya
Duit rakyat pun diembat
Duit rakyat pun dihisap
Duit rakyat pun dikorupsi
Tidakkah kau kasihan dengan rakyat yang menderita?
Mengharapkan bantuan sosial demi sesuap nasi
Di tengah kondisi sulit saat ini masih tegakah engkau?
Contoh Majas Repetisi Singkat
- Ayahku akan terus bekerja, bekerja dan bekerja demi sesuap nasi keluarga kami
- Ibu akan selalu mendampingi anaknya, mendampingi anaknya, dan akan selalu mendampingi anaknya demi kesuksesan anak-anak.
- Pemanasan global hari ini memanaskan es di kutub, memanaskan air di permukaan, dan memanaskan segala kehidupan di muka bumi hingga ancaman banjir pun datang.
- Di saat sedih ataupun senang, seorang hamba harus senantiasa mengingat Tuhannya, mengingat Tuhannya, dan mengingat Tuhannya dalam setiap syukur yang dipanjatkan
- Walaupun sudah mengetahui bahwa peluangnya sangat kecil, namun Ibu tetap kuat berdoa, kuat berdoa, dan kuat berdoa meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar anaknya diberi kesembuhan dari penyakit berat yang sedang menimpanya.
- Rindu itu berat, rindu itu tidak menyenangkan, rindu itu menyakitkan apalagi jika aku sedang merindukanmu
- Kita harus selalu optimis menghadapi hidup, optimis saat bekerja, optimis saat berusaha dalam hidup untuk perubahan yang lebih baik
Contoh Majas Repetisi dalam Iklan
- Gunakan pengharum ruangan ini. Dijamin aroma bunga-bunga segar, aroma buah tropis, dan aroma tumbuhan akan memenuhi ruangan Anda!
- Pasta gigi BagusDent untuk gigi yang sehat, gigi yang putih, dan gigi yang kuat
- Smartphone X keluaran terbaru dengan memori besar, resolusi kamera besar, dan layar besar.
Contoh Majas Repetisi di Kehidupan Sehari-Hari
- Selamat datang tamu-tamu yang terhormat, selamat datang para hadirin dan hadirat yang saya hormati. Terimakasih sudah datang.
- Wajahmu yang tersenyum itu membuatku sangat, sangat, sangat bahagia.
- Di tengah kesunyian malam, aku mendengar suara “Tolong, tolong, tolong” dari tetangga yang rumahnya kecurian
- Kamu jangan pernah lagi membicarakan tentang dirinya, jangan pernah lagi, jangan pernah lagi!
- Sampai jumpa kekasih hatiku, sampai jumpa teman-teman terbaikku, sampai jumpa semuanya hingga kita bisa bertemu lagi.
Dengan memahami berbagai contoh majas repetisi serta karakteristik yang dimilikinya, diharapkan Anda dapat menggunakan majas ini dengan baik dan benar. Penggunaan majas repetisi di tempat yang tepat bisa membantu Anda menyampaikan pendapat kepada khalayak agar lebih mudah didengar dan diingat.
Lihat Juga :