Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin adalah metalloprotein (protein yang mengandung zat besi) dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dihembuskan tubuh. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Mutasi pada gen hemoglobin protein menurun sehingga kelas penyakit yang disebut hemoglobinopathies, di antaranya yang paling umum adalah anemia sel sabit dan talasemia.
Pengertian Pengertian Hemoglobin Menurut Para Ahli
- Menurut Evelyn (2009)
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (afinitas) untuk oksigen dan oksigen untuk membentuk hemoglobin dalam sel darah merah. Melalui fungsi ini, oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan.
- Menurut Brooker (2001)
Hemoglobin adalah senyawa pembawa oksigen dalam sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb / 100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen darah.
Hemoglobin adalah protein kompleks-pigmen yang mengandung zat besi. Red kompleks dan terkandung dalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin memiliki empat kelompok heme yang mengandung besi besi dan empat rantai globin.
- Menurut Shinta (2005)
Hemoglobin adalah senyawa protein dengan Fe disebut protein terkonjugasi. Sebagai dasarnya Fe dan ketertiban protoperphyrin dan globin (tetra phirin) menyebabkan warna darah merah karena Fe ini.Eryt karboxy Hb mengikat hemoglobin dan karbon dioksida menjadi warna merah tua. Arteri dan vena oksigen darah darah yang mengandung karbon dioksida (Depkes di Widayanti, 2008).
- Menurut William
Hemoglobin adalah molekul globular terdiri dari empat subunit. Setiap subunit berisi satu porsi heme terkonjugasi dengan polipeptida. Heme adalah mengandung besi porfirin derivatif. Polipeptida yang secara kolektif disebut sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin.
- Menurut Wikipedia (2007)
Hemoglobin adalah pembawa oksigen metalprotein yang mengandung zat besi dalam sel darah merah dalam darah mamalia dan hewan lain. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein dan empat kelompok heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Kadar Hemoglobin
Batasan normal kadar hemoglobin tergantung pada usia dan, mulai pada masa remaja, jenis kelamin orang tersebut. Kisaran normal adalah:
Kelompok | Umur / Jenis Kelamin | Hb (gr/100ml) |
Anak | 1. 6 bulan sampai 6 tahun | 11 |
2. 6-14 tahun | 12 | |
Dewasa | 1. Laki-laki | 13 |
2. Wanita | 12 | |
3. Wanita hamil | 11 |
Struktur Hemoglobin
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit – subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen:
Reaksi bertahap dapat dinayatakan dalam persamaan reaksi kesetimbangan :
- Hb + O2 -> Hbo2
- HbO2 + O2 -> Hb (O2)2
- Hb (O2)2 + O2 -> Hb (O2)3
- Hb (O2)3 + O2 -> Hb (O2)4
Reaksi keseluruhan:
- Hb + 4O2 ->Hb (O2)4
Penggabungan oksigen dengan molekul hemoglobin (Hb) merupakan reaksi yang sangat kompleks. HbO2 adalah oksihemoglobin, kompleks hemoglobin yang menjadi alat transportasi oksigen ke jaringan. Tetapan kesetimbangannya adalah sebagai berikut
Kc = [HbO2] per [HbO2] [O2]
Pada ketinggian 3 km tekanan parsial oksigen kira-kira hanya 0,14 atm, sedangkan tekanan parsial permukaan laut sekitar 0,2 atm .
Menurut prinsip Le Chatelier, pengurangan konsentrasi oksigen akan menggeser kesetimbangan diatas dari kanan ke kiri. Hal ini mengakibatkan berubahnya kadar oksigen hemoglobin , tubuh memerlukan waktu yang lama. Kesetimbangan akan bergeser dari kiri ke kanan sejalan dengan terbentuknya oksihemoglobin. Penambahan jumlah hemoglobin sangat lambat yaitu dua sampai tiga minggu untuk membentuknya. Terkadang untuk mengembalikan kadarnya ke kondisi normal dibutuhkan beberapa tahun.
Kegunaan Hemoglobin
- Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan -jaringan tubuh.
- Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan – jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
- Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Afinitas Hemoglobin (Hb) Terhadap O2
- Keasaman atau pH
Keasaman bertambah atau pH semakin turun dan kadar ion H+ meningkat akan melemahkan ikatan antara oksigen dan hemoglobin sehingga kurva disosiasi oksigen – hemoglobin bergerak ke kanan (Afinitas Hb terhadap O2 berkurang ) sehingga menyebabkan hemoglobin melepaskan lebih banyak oksigen ke jaringan.
Misal peningkatan asam laktat dan asam karbonat yang dihasilkan oleh jaringan yang aktif secara metabolic. Keasaman turun atau PH naik afinitas Hb terhadap O2 bertambah sehingga kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergerak ke kiri (afinitas Hb tehadap O2 Bertambah) dan hemoglobin banyak mengikat O2. Hb bekerja sbg buffer utk ion H+.
- PO2 atau Tekanan Parsial O2
Apabila PO2 darah meningkat , misalnya seperti di kapiler paru, Hb berikatan dengan sejumlah besar O2 mendekati 100% jenuh, PO2 60-100 mmHg : Hb >/90% jenuh (afinitas Hb terhadap O2 bertambah) dan kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergerak ke kiri.
Dan apabila PO2 menurun, misal di kapiler sistemik PO2 antara 40 dan 20 mmHg (75-35% jenuh) : sejumlah besar O2 dilepas dari Hb setiap penurunan PO2, afinitas Hb terhadap O2 berkurang dan kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kanan.
- PCO2atau Tekanan Parsial CO2
PCO2 darah meningkat di kapiler sistemik sehingga CO2 berdifusi dari sel ke darah mengikuti penurunan gradiennya menyebabkan penurunan afinitas Hb terhadap O2 (Hb lebih banyak membebaskan O2) kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kanan.
PCO2 darah menurun di kapiler paru sehingga CO2 berdifusi dari darah ke alveoli menyebabkan peningkatan afinitas Hb terhadap O2 ( Hb lebih banyak mengikat O2) kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kiri.
- Temperatur atau Suhu
Panas yang dihasil reaksi metabolism dari kontraksi otot melepaskan banyak asam & panas menyebabkan temperatur tubuh naik dan sel aktiv perlu banyak O2 memacu pelepasan O2 dari oksiHb (afinitas Hb tehadap O2 berkurang) kurva bergeser ke kanan.
Hipotermia menyebabkan metabolisme sel lambat sehingga O2 yang dibutuhkan jaringan sedikit pelepasan O2 dari Hb juga lambat (afinitas Hb terhadap O2 berkurang) dan kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kiri.
- BPG
Peningkatan BPG yang dihasikan dari suatu metabolit glikolisis dan terdapat dalam darah sehingga Hb berikatan dg BPG dapat mengurangi afinitas Hb thd O2 dan kurva bergeser ke kanan. Hormon tiroksin, GH, epinefrin, norepi & testosteron dapat meningkatkan pembentukan BPG dan kadar BPG meningkat pada orang yg tinggal di dataran tinggi.
Penurunan BPG di darah menyebabkan ikatan Hb terhadap O2 semakin kuat karena Hb tidak diikat oleh BPG afinitas Hb terhadap O2 bertambah, kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kiri.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada pemeriksaan hemoglobin
Berdasarkan p etunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Jakarta, Departemen Kesehatan RI, 1991, Kesalahan – kesalahan yang sering terjadi ialah :
1. Alat / regen kurang sempurna, yaitu :
- Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ul
- Warna standard sering sudah pucat.
- Kadar larutan HCL sering tidak dikontrol.
2. Orang yang melakukan pemeriksaan :
- Pengambilan darah kurang baik.
- Penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah.
- Intensitas sinar/penerangan kurang.
- Pada waktu waktu membaca hsil dipermukaan terdapat gelembung udara.
- Pipet tidak dibilas dengan HCL.
- Pengenceran tidak baik.
Deemikian Penjelasan Tentang Hemoglobin adalah: Kadar, Struktur, Kegunaan, Faktor, Kesalahan Semoga Bermanfaat Untuk Semua Pembaca GuruPendidikan.Com 😀
Baca Juga :
- Perbedaan Koenzim Dan Kofaktor Dalam Biologi
- Penyebab Mutasi Gen – Pengertian, Alam, Buatan, Faktor, Jenis, Mekanisme, Konsekunsi
- Penjelasan Bronkiolus – Fungsi, Jaringan, Bronkiolusterminalis, Histologi Bronkiolus, Alveolus, Kandung Kemih
- Penjelasan Proses Metabolisme Protein Dalam Tubuh
- Gangguan Sistem Pernapasan – Pengertian, Saluran, Dinding, Udara, Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi