Contoh Majas Metafora

Diposting pada

Walaupun sering dianggap sebagai sinonim, akan tetapi majas sebenarnya merupakan gaya bahasa. Salah satu yang paling populer dalam teks bahasa ialah majas metafora. Sebenarnya Anda bisa melihat beberapa contoh majas metafora di berbagai teks melalui situs internet maupun buku-buku bacaan.

Hanya saja tidak sedikit yang masih merasa bingung dengan pengertian maupun fungsi majas tersebut. Khususnya bagi yang baru menekuni dunia sastra atau yang ingin lebih mengenal karya fiksi melalui berbagai sumber.

Pengertian Majas Metafora

Pengertian-Majas-Metafora

Majas metafora merupakan konsep yang umum dipakai dalam kalimat pendek, akan tetapi sesungguhnya memiliki pemaknaan yang panjang. Bahkan tidak jarang majas ini disebut sebagai idiom. Metafora menjadi ungkapan tak langsung tentang perbandingan analogis.

Secara etimologis metafora dibentuk berdasarkan dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘meta’ dan ‘pherein’. Meta dapat dimaknai sebagai di atas. Sementara itu, pherein dimaknai sebagai mengalihkan.

Jadi, metafora sejatinya merupakan pengalihan makna, citra maupun kualitas ungkapan pada suatu ungkapan yang lainnya. Hingga saat ini majas ini selalu menjadi topik kajian yang utama bagi pembelajaran linguistik, sastra, filsafat hingga psikologi.

Pengertian Majas Metafora Menurut Ahli

Selain mengungkapkan contoh majas metafora, beberapa ahli juga mengemukakan pengertian majas tersebut. Beberapa ahli yang ikut serta dalam menyumbangkan ide pikirannya tentang definisi majas metafora ialah seperti berikut ini.

1. Tarigan

Tarigan

Menurut Tarigan dalam bukunya yang berjudul Pengajaran Gaya Bahasa mengungkapkan bahwa majas metafora merupakan jenis gaya bahasa yang dipakai guna melukiskan sesuatu secara lebh jelas. Di samping itu, bentuknya penggambaran tersebut berdasarkan komparansi dalam karya sastra.

2. Keraf

Keraf

Selain Tarigan, Keraf dalam bukunya yang berjudul Eksposisi dan Deskripsi mengungkapkan bahwa majas metafora menjadi salah satu bentuk gaya bahasa dengan kandungan perbandingan. Perbandingan tersebut tersirat dalam penyamaan atau penyetaraan satu hal ke hal lainnya.

3. Danesi

Danesi

Danesi turut menyumbang pengertian majas metafora sebagai majas yang dipakai guna memperindah ungkapan-ungkapan tertentu di dalam karya sastra terutama puisi. Jika dibandingkan dengan jenis karya sastra lain, puisi menjadi salah satu hasil karya yang banyak memuat gaya bahasa.

4. Aristoteles

Aristoteles

Aristoteles lebih menekankan majas metafora sebagai ekpresi linguistik. Menurutnya majas metafora menjadi semacam stilistika serta ornamen retoris. Secara singkat dalam dunia barat majas ini lebih sering dipakai dalam keperluan linguistik serta filsafat.

5. Punther

Punther

Sebagai seorang ahli ilmu bahasa, Punther juga turut mengungkapkan pendapat tentang pemaknaan metafora. Menurutnya majas ini lebih menekankan pada ornamen retoris sehingga mengakibatkan kajian-kajian hanya berfokus kepada upaya guna membedakan bahasa harfiah serta bahasa figuratif.

6. Larson

Larson

Tahukah Anda bahwa Larson juga memiliki opini tentang metafora. Menurutnya majas ini menjadi semacam ungkapan figuratif yang diambil berdasarkan perbandingan. Pemaknaan ini sungguh tidak jauh berbeda dengan simile.

Teori Majas Metafora

Selain mengetahui contoh majas metafora, ternyata teori majas ini juga cukup menarik dipelajari. Tidak banyak yang tahu bahwa perumusan majas ini terbilang cukup rumit dan melibatkan banyak pemikiran dari para ahli termasuk di bidang sastra, linguistik dan filsafat.

1. Teori Perbandingan

Teori-Perbandingan

Comparison theory atau teori perbandingan amat identik dengan gagasan Aristoteles terkait definisi majas metafora yang tercetus sejak abad keempat masehi silam. Teori ini lebih mengungkapkan pada sarana berpikir efektif guna memahami konsep abstrak.

Cara memahaminya ialah dengan memperluas pemaknaan konsep dan membandingkannya bersama pemaknaan lain. Teori ini didukung oleh beberapa tokoh ternama seperti Larson, Punther dan Ortony. Menurut mereka konsep gaya bahasa ini lebih fokus pada fungsi stilistika maupun ornamen retoris.

2. Teori Interaksi

Teori-Interaksi

Bukan hanya teori perbandingan saja, gaya bahasa metafora juga memiliki teori interaksi. Pemunculan teori ini dilatarbelakangi dengan perbedaan konsep dari Aristoteles. Teori ini diungkapkan dengan lebih jelah oleh Richards.

Berdasarkan bukunya, teori interaksi gaya bahasa metafora merupakan suatu hal istimewa dan hanya dapat dilihat dan digunakan oleh orang-orang berbakat saja. Penggunaan tersebut ditujukan sebagai ornamen retoris sehingga ia menolak bahwa metafora dipakai khusus untuk sastra saja.

Ciri-Ciri Majas Metafora

Ciri-Ciri-Majas-Metafora

Sebagai gaya bahasa yang cukup populer di kalangan pecinta sastra, majas metafora mempunyai beberapa karakteristik yang membedakannya dengan majas lain. Ciri-ciri dari majas yang populer dengan sebutan idiom tersebut di antaranya seperti berikut.

  1. Gaya bahasa ini tidak menggunakan konjungsi atau kata penghubung pada kalimat-kalimat yang membentuknya.
  2. Gaya bahasa ini menjelaskan perbandingan antara objek maupun kondisi satu dengan menggunakan perbandingan secara langsung. Perbandingan ini tidak memakai kata pembanding seperti bak, laksana hingga bagaikan.
  3. Metafora menggunakan kata-kata serta frasa yang memiliki pemaknaan kiasan untuk membandingkan sekaligus menyamakan objek satu dengan lainnya.

Macam-Macam Majas Metafora

Macam-Macam-Majas-Metafora

Terdapat begitu banyak contoh majas metafora yang dapat Anda temui di berbagai teks. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa contoh tersebut juga bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Lalu, apa saja macam-macam majas metafora?

1. Metafora in Praesentia

Ini adalah jenis majas metafora paling terkenal. Jenis metafora ini mempunyai ketentuan bahwa objek yang hendak dibandingkan nantinya disampaikan secara bersamaan dengan pembandingnya sehingga menjadikan pemaknaannya lebih eksplisit.

2. Metafora in Absentia

Gaya bahasa metafora jenis ini merupakan jenis majas yang memberikan ungkapan suatu hal secara lebih eksplisit. Hal tersebut menjadikan pembaca terkadang salah mengartikan sehingga tidak jarang menimbulkan penyimpangan makna.

Fungsi Majas Metafora

Sama halnya seperti majas lain, metafora juga mempunyai fungsi utama guna memperindah kalimat yang ada dalam suatu karya sastra, linguistik maupun filsafat lainnya. Akan tetapi, secara lebih rinci majas ini mempunyai beberapa fungsi penting seperti berikut.

1. Unsur Puitis

Unsur-Puitis

Majas metafora memiliki fungsi penting utama sebagai pemberi unsur puitis dalam kalimat atau teks bahasa. Anda tentu bisa melihatnya secara langsung pada berbagai contoh majas metafora di dalam teks bacaan secara offline maupun online.

2. Memberikan Kesenangan

Memberikan-Kesenangan

Bagi penulis, majas ini juga memiliki fungsi amat penting. Salah satunya ialah mampu memberikan kesenangan yang bersifat imajinatif tinggi. Dalam menulis fiksi tentu tidak asyik rasanya apabila tidak menambahkan beberapa majas di dalam karya tersebut termasuk majas metafora.

3. Memberikan Imaji Tambahan

Memberikan-Imaji-Tambahan

Bukan hanya mampu memberikan kesenangan yang bersifat imajinatif saja, gaya bahasa ini dari sisi penulis akan memberikan imaji tambahan. Dengan demikian, maka hal-hal yang mempunyai sifat abstrak akan berubah menjadi lebih konkret sehingga menjadikan pembaca dapat memahami dengan baik.

4. Memberikan Intensitas Perasaan

Memberikan-Intensitas-Perasaan

Majas metafora jika dilihat dari sisi penulis ternyata banyak memberikan fungsi. Selain bisa memberikan kesenangan yang bersifat imajinatif serta menyumbangkan imaji tambahan, gaya bahasa ini juga mampu menambah intensitas perasaan dari penulis khususnya dalam hal transportasi sikap.

5. Mengekspresikan Sesuatu Secara Singkat

Mengekspresikan-Sesuatu-Secara-Singkat

Fungsi lain dari gaya bahasa metafora ialah mampu mengekspresikan sesuatu secara singkat melalui bahasa. Penyampaian tersebut termasuk pemaknaan yang tersirat pada suatu karya sastra tertentu dalam sifat fiksi.

Contoh Majas Metafora dan Maknanya Lengkap

Contoh-Majas-Metafora-dan-Maknanya-Lengkap

Demi lebih memperjelas pemaknaan Anda terkait majas metafora, maka sebaiknya menyimak contoh majas ini. Contoh majas metafora lengkap beserta maknanya berikut kiranya bisa lebih memberikan Anda gambaran tentang gaya bahasa yang dirumuskan teorinya dengan sangat baik oleh Aristoteles.

1. Tikus Berdasi

“Tikus berdasi masih cukup banyak di negeri ini”. Maknanya adalah masih terdapat begitu banyak koruptor yang ada di negeri ini (Indonesia). Tikus berdasi tersebut dapat dipahami sebagai koruptor. Tentunya majas ini sudah sering wara-wiri di telinga Anda, bukan?

2. Kepala Batu

“Dasar kau kepala batu! Sulit sekali untuk berhenti malas”. Makna majas metafora tersebut ialah ungkpan kepada seserang yang begitu keras kepala untuk dinasihati terutama guna berhenti bersikap malas. Cocok sekali bagi Anda yang sudah kesal pada seseorang dan ingin memberikan efek jera bagi dia.

3. Buah Tangan

“Sepulang dari Karimunjawa, pacarku membawa buah tangan”. Kalimat sastra tersebut dapat dimaknai sebagai seorang pacar yang telah pulang dari Karimunjawa dan membawakan oleh-oleh. Jadi, buah tangan dalam kalimat tersebut bermakna oleh-oleh atau cinderamata.

4. Bintang Kelas

“Agnestia adalah bintang kelas di XII IPA 3”. Kalimat yang mengandung majas metafora ini dapat dimaknai bahwa Agnestia merupakan murid terpintar yang ada di kelas XII IPA 3. Jadi, bintang kelas dapat dipahami sebagai murid terpintar.

5. Membanting Tulang

“Demi mencukupi kebutuhan keluarganya, Aji rela membanting tulang setiap hari”. Contoh majas metafora ini dapat dimaknai sebagai sosok Aji yang rela bekerja keras demi bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Istilah membanting tulang dapat dipahami sebagai bekerja keras.

6. Cari Muka

“Nunung selalu saja sibuk cari muka di depan guru mata pelajaran matematika”. Contoh kalimat yang mempunyai majas tersebut dimaknai sebagai sosok Nunung yang selalu sibuk berbuat baik dengan maksud tertentu kepada guru mata pelajaran matematika. Tentu Anda cukup familiar dengan istilah ini.

7. Buah Hati

“Jelita murung karena si buah hatinya, Bintang sakit”. Kalimat ini dimaknai sebagai Jelita yang merupakan seorang ibu tengah murung karena anaknya Bintang sedang sakit. Buah hati dalam kalimat ini dapat dimaknai sebagai anak. Sinonim lainnya dari buah hati ialah jantung hati, mahkota jiwa dan tali jantung.

8. Si Jago Merah

“Kemunculan Si Jago Merah melahap sampai habis rumah milik Julian yang ada di wilayah Duren Sawit”. Maksud dari kalimat bermajas metafora tersebut ialah kemunculan api telah melahap sampai habis rumah milik Julian yang ada di wilayah Duren Sawit. Si jago merah berarti api dalam konteks kebakaran hebat.

9. Anak Emas

“Isti merupakan anak emas Bu Nurjannah, seorang guru bahasa Inggris di Madrasah Ibtidaiyah Assa’adiyah Attahiriyah”. Kalimat tersebut dapat dimaknai sebagai Isti yang merupakan seorang siswi kesayangan dari guru bahasa Inggris di Madrasah Ibtidaiyah Assa’adiyah Attahiriyah yaitu Bu Nurjannah.

10. Lapang Dada

“Rafael selalu tetap fokus mengutamakan sikap lapang dada pada setiap momen”. Makna dari kalimat tersebut ialah Rafael merupakan seseorang yang selalu tetap fokus mengutamakan sikap sabar dalam berbagai momen. Jadi, lapang dada dalam kalimat ini bermakna sabar, bertenggang, bungah dan tabah.

11. Kutu Buku

“Terlalu kerap pakai kacamata, julukan kutu buku akhirnya melekat pada Anang”. Maksud dari kalimat tersebut ialah seorang siswa berkacamata bernama Anang sering dijuluki sebagai orang yang gemar membaca buku. Kutu buku diartikan sebagai orang yang gemar melakukan kegiatan membaca buku.

12. Mati Kutu

“Ketika pacarmu tengah kepergok bersama seorang perempuan, maka otomatis mati kutu”. Kalimat yang mengandung majas metafora tersebut memiliki arti yaitu saat pacar Anda kepergok sedang bersama perempuan lain (tengah selingkuh), maka ia tidak bisa berkutik lagi. Jadi, dia sudah tidak bisa menampik.

13. Buah Bibir

“Suci menjadi buah bibir di kampus karena kecantikannya”. Arti dari majas metafora yang terkandung dalam kalimat tersebut ialah bahan pembicaraan. Jadi, Suci menjadi bahan pembicaraan di kampus karena kecantikan yang luar biasa dimilikinya.

14. Meja Hijau

“Kasus penipuan yang dilakukan oleh Jarwo akhirnya dilanjutkan ke meja hijau”. Contoh majas metafora tersebut memiliki arti yaitu kasus peniouan yang dilakukan oleh terdakwa Jarwo akhirnya dilanjutkan ke tahap pengadilan.

15. Gulung Tikar

“Bisnis fotografi Nanda pada akhirnya kini gulung tikar”. Arti kalimat berkandungan gaya bahasa metafora tersebut adalah seorang pebisnis fotografi bernama Nanda akhirnya terpaksa harus bangkrut. Gulung tikar dalam kalimat tersebut bermakna bangkrut atau bisnisnya merugi.

16. Darah Biru

“Sinta masih merupakan seorang keturunan darah biru dari Keraton Surakarta”. Maksud kalimat tersebut ialah Sinta ternyata masih menjadi salah satu keturunan ningrat yang berasal dari Keraton Surakarta. Jadi, arti darah biru sebagai majas metafora tersebut ialah ningrat atau keturunan kerajaan.

17. Naik Darah

“Pak Sahil jadi naik darah saat tahu fakta bahwa anaknya menjadi salah satu dari  beberapa anak yang kena bullying”. Contoh majas metafora tersebut dapat diartikan Pak Sahil marah setelah tahu bahwa anaknya menjadi korban perundungan (bullying).

18. Akal Bulus

“Akal bulus Si Wowo gencar dilakukan agar memperoleh perhatian dari begitu banyak orang, termasuk mantan pacarnya”. Maksudnya, Wowo selalu melakukan tipu muslihat demi bisa mendapatkan perhatian dari banyak orang. Bahkan termasuk perhatian dari mantan pacarnya.

19. Berat Sebelah

“Peristiwa persidangan dalam tayangan favorit tahun 1962 To Kill a Mockingbird nampak berat sebelah khususnya untuk kalangan kulit hitam”. Makna dari kalimat tersebut ialah persidangan yang ada dalam film To Kill a Mockingbird tahun 1962 sangat tidak adil khususnya terhadap orang berkulit hitam (rasisme).

20. Gigit Jari

“Hafidzul cuma dapat gigit jari usai tahu bahwa proyek TI miliknya bernilai milyaran rupiah gagal”. Contoh majas metafora gigit jari dapat dimaknai sebagai rasa kecewa. Jadi, Hafidzul hanya bisa menelan kekecewaan ketika proyek TI miliknya gagal dengan nilai milyaran rupiah.

21. Raja Siang

“Raja Siang muncul dengan gagah dari ufuk timur”. Arti kalimat tersebut ialah matahari muncul dengan cahaya terang dari ufuk timur. Makna gaya bahasa metafora yaitu raja siang adalah matahari. Anda tentu kerap menemui majas ini dalam kehidupan sehari-hari, bukan?

22. Naik Daun

“Drama Korea berjudul True Beauty sedang naik daun”. Kalimat tersebut dapat dimaknai sebuah drama dari Korea dengan judul True Beauty tengah mendatangkan untung. Naik daun sebagai majas metafora dapat dimaknai sebagai mendapatkan keuntungan tertentu dibanding hal lainnya yang setara.

Contoh majas metafora lengkap tersebut kiranya bisa menambah ilmu pengetahuan Anda. Terutama bagi yang menekuni dunia sastra, linguistik maupun filsafat. Tidak memungkiri juga bagi yang sedang jatuh cinta dengan gaya bahasa. Cobalah gunakan majas tersebut dalam penulisan karya fiksi terbaik Anda.

 

Lihat Juga :

  1. Majas Hiperbola
  2. Majas Antonomasia
  3. Majas Aliterasi
  4. Pengertian Majas
  5. Contoh Gurindam
  6. WhatsApp GB
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari