26 Pengertian Belajar Menurut Para Ahli Pendidikan Dan Daftar Pustakanya
Pengertian Belajar Secara Umum
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau praktek yang diperkuat. Belajar merupakan hasil dari interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilaku. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah bahwa bentuk input dan output dari stimulus dalam bentuk tanggapan.
Stimulus adalah apa yang guru kepada siswa, sedangkan reaksi atau respon dalam bentuk tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon penting untuk dicatat karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur.
Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
- Dimyati dan Mudjiono (2006) : Belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah yang meliputi unsur afektif, dalam matra afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial.
- Djamarah dan Zain (2010) : Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
- Hamalik (2010) : Belajar adalah bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
- Hamzah (2006) : Belajar merupakan suatu proses yang sistematis yang tiap komponennya sangat menentukan keberhasilan anak didik.
- Menurut Hilgard & Bowner (1987 : 12) Belajar sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi dengan karakteristik-karakteristik dari perubahan-perubahan aktifitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi asli,kematangan atau perubahan-perubahan sementara dari organisme.
- Hilgard (dalam Sanjaya, 2007) : learning is the process by which an activity originates or changed through training procedures (wether in the laboratory or in the natural environment) as distinguished from changes by factors not attributable to training (belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah).
- Hudoyo (1990) : Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
- Reber (dikutip Suprijono, 2010) : Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.
- Riyanto (2010) : Seseorang dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan sehingga yang bersangkutan menjadi berubah.
- Sagala (2005) : Belajar merupakan suatu proses perubahan prilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek dan pengalaman tertentu.
- Sanjaya (2008) : Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan.
- Sardiman (2008) : Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca, menulis dan sebagainya serta belajar itu akan lebih baik jika si subjek mengalami dan melakukannya.
- Skinner (dalam Mudjiono dan Dimyati, 2006) : Belajar didefenisikan sebagai suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
- Slameto (2010) : Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
- Sudjana (2010) : Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu-individu yang belajar.
- Suprijono (2010) : Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.
- Syah (2008) : Belajar merupakan tahap perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya.
- Thursan Hakim (2002) : Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kecakapan pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.
- Trianto (2011) : Belajar sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karekteristik seseorang sejak lahir.
- Winkel (2009) : Belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan yang relatif konstan dan berbekas.
- Menurut Doris Lessing (dalam buku Pembelajaran. Andrias Harifa,2001 : 1) Belajar adalah mengerti sesuatu yang telah diketahui sepanjang hidup tetapi dengan pemahaman yang berbeda.
- Menurut Ahmad Mudzalir (1997 : 33) Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun keterampilan.
- Menurut teori ilmu jiwa Gestalt (dalam buku Psikolog Pendidikan. Alisuf Sabri,1996 : 72) : Belajar bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus dengan respon yang diperkuat dengan koneksi-koneksi atau conditioning dengan melalui latihan-latihan atau ulangan-ulangan.
- Cronbach mengemukakan bahwa learning is shown by change in behaviour as a result of experience (belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman).
- Menurut M. Ngalim Purwanto dalam buku “Psikologi Pendidikan” Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.
- Wittig (dalam Syah, 2003 : 65-66), belajar sebagai any relatively permanen change in an organism behavioral repertoire that accurs as a result of experience (belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman).
Tujuan Belajar
Melihat pentingnya pendidikan baik untuk individu dan bangsa, menjadikannya sebagai salah satu peluang bisnis. Sekarang banyak marak usaha yang bergerak di bidang pendidikan, seperti lembaga bimbingan belajar dan konsultan pendidikan. Banyak orang tua yang mengambil keuntungan dari adanya upaya untuk membuat anak-anak mereka memahami pelajaran. Dengan demikian, anak-anak bisa mendapatkan nilai bagus di sekolah. Dikutip dari: http://www.duniapelajar.com/
Tahapan belajar
- Inkompetensi bawah sadar
Kondisi pada saat ini kita tidak tahu kalau ternyata kita tidak tahu. Contohnya adalah banyak pembalap muda ketika mulai belajar mengemudi sering terjadi kecelakaan. Itu dikarenakan pembalap muda lebih memiliki dari driver yang lebih tua dan berpengalaman.
Orang-orang yang berada dalam situasi ini cenderung mengambil risiko, membuka diri untuk bahaya atau merugikan, karena alasan sederhana bahwa mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan.
- Inkompetensi sadar
Sadar diri pengakuan bahwa kita tidak tahu, dan penerimaan penuh pada ketidaktahuan kita.
- Kompetensi sadar
Menyadari bahwa kita tahu, bahwa adalah ketika kita mulai memiliki keahlian pada subjek, tetapi tindakan kami belum berjalan secara otomatis. Belajar dari ini, kita harus melaksanakan semua tindakan di tingkat sadar. Ketika belajar mengemudi, misalnya, kita harus sadar tahu di mana tangan dan kaki, berpikir dalam setiap keputusan apakah akan menginjak rem, putar, atau gigi.
Ketika kita melakukannya, kita berpikir secara sadar tentang bagaimana melakukannya. Pada tahap ini, reaksi kita jauh lebih lambat dibandingkan reaksi dari para ahli.
- Kompetensi bawah sadar
Tahapan ahli yang hanya melakukannya, dan bahkan mungkin tidak tahu bagaimana dia melakukannya secara rinci. Dia tahu apa yang dia lakukan, dengan kata lain, ada sesuatu yang dia lakukan dalam hidup ini untuk orang lain tampak berisiko, tetapi baginya bebas dari risiko. Hal ini terjadi karena ia telah membangun pengalaman dan mencapai kompetensi sadar dalam kegiatan selama beberapa tahun. Dia tahu apa yang dia lakukan, dan dia juga tahu apa yang dia tidak bisa lakukan. Untuk seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman, apa yang tampak berisiko.Dikutip dari : https://id.wikipedia.org/
Penjelasan dari perubahan dalam definisi belajar
- Perubahan karena pembelajaran dapat berlangsung dalam berbagai bentuk perilaku, kognitif, afektif, dan / atau psikomotor. Tidak terbatas pada penambahan pengetahuan saja.
- Sifat perubahan yang relatif permanen, tidak akan kembali ke keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
- Proses perubahan perilaku yang dinyatakan dalam bentuk kontrol, penggunaan, dan penilaian sikap dan nilai-nilai pengetahuan yang terkandung dalam berbagai bidang studi, atau lebih luas dalam berbagai aspek kehidupan.
- Perubahan tidak harus segera mengikuti pengalaman belajar. Perubahan yang terjadi segera umumnya tidak dalam bentuk perilaku, tapi terutama hanya dalam potensi seseorang untuk berperilaku.
- Perubahan terjadi sebagai hasil dari pengalaman, praktek atau latihan. Berbeda dengan segera berubah karena perilaku refleks atau insting.
- Perubahan akan lebih mudah terjadi ketika penguat, dalam bentuk imbalan yang diterima – hadiah atau hukuman – sebagai konsekuensi dari perubahan perilaku.
- Perubahan dalam proses pembelajaran menuju tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya sendiri atau orang lain.
- Kebanggaan dalam diri mereka karena dapat dipahami dan akan mengerti apa yang dipelajari.
Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.
Menurut Hamalik (2006:30), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah, dua diantaranya adalah kognitif, dan afektif. Perinciannya adalah sebagai berikut :
- Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian
- Ranah Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar:
- Keterampilan dan kebiasaan
- Pengetahuan dan pengertian
- Sikap dan cita-cita
DAFTAR PUSTAKA
Harifa, A. (2001). Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Mudzalir, A. (1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pustaka Setia
Hilgard. (2006). Pembelajaran Metode Kasus. Bandung: Bonoma
Sabri, Alisuf. (1996). Psikologi Pendidikan dalam Kurikulum Nasional. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Hamalik Oemar. 2001.Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
M. Ngalim Purwanto. 1986.Prinsip-prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Karya
Sardiman AM. 1990.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.Rajawali.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Saifudin Azwar. 1996. Pengantar Psikologi Intelegensi. Jogyakarta : Pustaka Pelajar.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Winkel, W.S. 1987. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Gramedia.
Djalal, M.F. 1986. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa Asing. Malang: P3T IKIP Malang
Dr. Nana Sudjana. (1998:28)
wordpres.com/2011/07/03/definisi-belajar.
Demikian Penjelasan Tentang Pengertian Belajar menurut Para Ahli Pendidikan Semoga Bermanfaat Untuk Semua Pembaca GuruPendidikan.Com 😀