Contoh Naskah Drama Teater 6 Orang

Diposting pada

Contoh Naskah Drama Teater 6 Orang Tentang Persahabatan Di Sekolah

contoh-naskah-drama-teater-6-orang

Karena Sahabat

Dalam kehidupan remaja sering ada pertikaian. Begitulah yang dialami oleh dua kelompok remaja murid SMP 4 SINDANG ini. Kelompok healthy (rahmi, ayu dan ewi) mereka bertiga adalah sahabat sejati yang selalu bersama dalam suka dan duka. Ketiga orang ini baik, pintar dan ramah.  Tidak seperti kelompok evil atau nama gengnya trio evil. Mereka bertiga sangat keras, kejam dan tidak memiliki rasa keprimanusiaan.

Suatu ketika Dikantin Rahmi, ayu dan dewi  sedang berada di kantin. Mereka sedang makan sambil bercerita. Tiba-tiba datanglah trio evil yang menyambar pembicaraan mereka.

Neni           :    Hey, kalian ! ngapain kalian disini ! (memukul meja)

Faisyah      :    Ini tuh tempat khusus buat kita ! jadi loh mendingan cabut sana !

Aeni           :    Bener tuh ! Loe,  Loe dan Loe out! (menunjuk ke Rahmi, Ayu dan Ewi)

Rahmi        :    Apa hak kalian mengusir kami. Lagian inikan tempat umum. Bukan tempat bokap kalian !

Faisyah      :    Eh. Eh. Nih anak sudah mulai melawan yah ! Apa perlu saya panggilkan satpam untuk ngusir kalian!

Ayu            :    Yah silahkan saja panggil satpam. Kalian pikir kami takut dengan kalian.

Neni           :    Kurang ajar kalian (hampir menampar Ayu, tapi tiba-tiba Ewi berbicara)

Ewi             :    Hey jangan. Sudahlah, Biar kami saja yang mengalah. Ayo kita pergi dari sini.

                        Rahmi, ayu dan ewi pun pergi meninggalkan kantin.

Aeni           :    Akhirnya mereka pergi juga. Hahaha

Tidak lama kemudian bel pun berbunyi. Semua murid mengambil tasnya dan bergegas untuk pulang.

Seperti biasanya grup healthy sering mengerjakan tugas di rumah Rahmi. Jadi tiap sore Ayu dan Ewi datang kerumah Rahmi. Orangtua mereka pun sudah saling mengenal satu sama lain.

                        Sore, dirumah Rahmi

Ayu+Ewi    :    Assalamualaikum (mengetuk-ngetuk pintu)

Rahmi        :    Waalaikumsalam (membuka pintu) silahkan masuk tuan putri (sambil mengulurkan tangannya kebawah)(sedang bercanda untuk menghibur mereka)

Rahmi+Ayu+Ewi  :    hehehehehe

Mereka bertiga menuju ke ruang tamu. Tempat dimana mereka sering mengerjakan tugas sambil berbagi cerita. Kali ini tugas yang dikerjakan adalah tugas bahasa indonesia yaitu membuat proposal. Mereka lalu mengeluarkan buku dari tas. Tapi kali ini mereka tidak bisa menyelesaikannya karena ada keributan di samping rumah Rahmi. Entah mengapa orang itu sangat ribut. Mungkin ada masalah di keluarga mereka.

Ayu            :    Aduh, berisik amat! Mana bisa kita selesaikan tugas ini kalau situasinya begini.

Ewi             :    Tetanggamu kenapa sih? Kok heboh amat!

Rahmi        :    Aku juga nga tau nih. Nga biasa-biasanya mereka ribut seperti ini.

Mereka bertiga keluar rumah untuk melihat situasi. Ternyata keributan itu datang pada rumah faisyah. Diluar rumah Faisyah ada kelompok trio evil yang sedang kebingungan. Kelompok healthy pun menuju ke rumah faisyah.

Rahmi        :    faisyah, ada apa dengan kamu?

                        (faisyah hanya nangis dan merunduk)

Neni           :    Ngapain loh kesini! Sudah pulang sana, mengganggu aja!

Aeni           :    Loh kok masih disini. Kalian budek ya! Kami bilang pergi dari sini ! ( dengan suara yang kejam)

Faisyah       :    Sudahlah, jangan husir mereka. Mereka kan teman kita juga.

Neni           :    Kamu kenapasih faisyah? Kenapa mesti lo bela mereka?

Aeni           :    Faisyah, kamu habis kesambet batu yah ?

Faisyah      :    Sudahlah, hentikan semua kebodohan ini.

Neni           :    Maksudloh apasih? Gue nga mengerti dengan semua ini!

Aeni           :    Baiklah kalo ini mau kamu. Kami akan menurutinya.

Ayu            :    Kok kamu sedih sih faisyah? Emengnya ada apa?

Faisyah      :    Aku tidak habis pikir. Kenapa sih orangtuaku selalunya bertengkar. Apa mereka tidak lelah dengan semua ini?

Ewi             :    Kamu yang sabar yah faisyah.

Faisyah      :    Tapi aku sudah benar-benar tidak tahan lagi. Hampir setiap hari dan setiap saat aku mendengar bapak dan ibuku bertengkar.

Rahmi        :    Mungkin memang saat ini bapak dan ibumu sedang ada masalah. Berdoa sajalah, semoga masalah mereka segera bisa diatasi.

Neni           :    Kami pun akan turut  berdoa agar orangtuamu tidak bertengkar lagi.

Faisyah      :    Hatiku hancur waktu mendengar ibuku minta cerai. Seandainya mereka benar-benar bercerai, aku harus ikut siapa? aku malu, malu dan sangat malu sekali teman-teman.

Aeni           :    Aku mengerti sekali perasaanmu, tapi kamu juga jangan sampai terlalu sedih karena aku khawatir kalau kamu terlalu sedih nanti malah akan mempengaruhi fisikmu.

Rahmi        :    Iya faisyah. Semua ini pasti ada jalan keluarnya kok.

Faisyah      :    Ah biarlah, seandainya aku sakit, mungkin orang tuaku tidak peduli sama sekali.

Ayu            :    Tidak ada orang tua yang tidak peduli dengan anaknya.

Ewi             :    Mungkin saat ini mereka berdua sedang ada masalah jadi mereka terlihat sibuk dengan urusan mereka sendiri.

Faisyah       :    Percuma aku punya orang tua kalau setiap hari isinya bertengkar saja. Apa mereka berdua tidak malu dengan tetangga yang sudah pasti mendengar suara mereka bertengkar?

Rahmi        :    tapikan biar bagaimana pun juga dia tetap orangtuamu.

faisyah       :    Saya harus bagaimana  (sambil menunduk dan menangis)

neni            :    sampaikan bahwa kamu merasa sangat tidak nyaman bila mereka berdua bertengkar.

Faisyah      :    akan saya coba

Aeni           :    Nah, kamu jangan sedih lagi ya. Ayo donk tersenyum lagi (sambil mengusap air mata faisyah)

Faisyah       : terimakasih yah. Kalian sudah ingin menjadi temanku. Dan memberiku semangat dengan cobaan ini. Aku sayang kalian semua.

Rahmi        :    kami juga sayang kok sama kamu.

                        Mereka semua lalu berpelukan.

Selesai…

Contoh Naskah Drama Teater 6 Orang Tentang Penculikan

Penculikan

Di sebuah rumah mewah dengan perabotan yang mahal, tampak dari ruang keluarga seorang pembantu yang tengah memasak di dapur. Tiba – tiba telepon berdering (kring…kring…). Dia langsung bergegas ke ruang tengah untuk mengangkat telepon sambil memegang ulekan di tangannya.

Bi’ Siti   : (Mengangkat telepon) Halo…

Penculik : Apa benar ini kediaman Ibu Kiki?

Bi’ Siti   : Ya, benar. Ini siapa ya?

Penculik : Saya penculik.

Bi’ Siti   : Oh…tunggu sebentar ya! Bu ada telepon dari penculik! Eh…tunggu    idulu, yang nelpon                                     tadi…penculik…??? (Pingsan seketika)

Ibu Kiki : (Datang menghampiri Bi’ Siti) Ada apa sih Bi’? Ya ampun Bi’! Kok   itidur disini sih?! (Sambil menutup gagang telepon)

(Tiba – tiba telepon berdering (kring…kring…). Ibu Kiki langsung duduk dan mengangkat ulekan. Ia mengira ulekan itu adalah telepon)

Ibu Kiki : (Mengangkat ulekan) Halo…halo…Aduh maaf ya, suaranya kurang ijelas nih…(Melihat ulekan yang dipegangnya) Oh iya salah…  i(Kemudian mengangkat gagang telepon) Halo…

Penculik : Ini dengan Ibu Kiki?

Ibu Kiki : Ya dengan saya sendiri. Ini siapa ya?

Penculik : Saya penculik!

Ibu Kiki : Pe…pe…penculik?!

Penculiki: Ya, saya sudah berhasil menculik anak ibu. Kalau ingin anak ibu  kembali, ibu harus membayar uang tebusan sebesar Rp 1 Milyar!

Ibu Kiki : Apa! 1 Milyar?!

Penculik : Ya! Dan ingat, jangan laporkan hal ini pada polisi!

Ibu Kiki : I…iya…ya…ya…Dimana saya memberikan uang tebusan itu?

Penculiki: Di rumah kosong, Gg. Sukabangkrut. Saya tunggu sampai jam 03.00 sore. (Menutup telepon)

Bi’ Siti   :i(Tiba – tiba siuman) Laporin aja ke polisi bu! 1 Milyar itu kan     banyak bu!

Ibu Kiki : Lho? Kok kamu dengar sih? Kamu tidur atau nguping?

Bi’ Siti   : Mmm…dua – duanya bu…(Sambil menggaruk kepala) Tapi, pokok – nya laporin aja deh bu!

Ibu Kiki : Mmm…gimana ya? Ya udah deh…(Menelepon polisi) Halo, ini Kantor Polisi? (Terdiam sejenak)Tolong saya bu! Anak saya diculik. (Terdiam sejenak) Saya Ibu Kiki. Rumah saya di Jl. Sukasepi no. 4. Ya, Terima  kasih ya bu. (Menutup telepon)

(Beberapa saat kemudian, Ibu Kiki sudah berada di depan rumah kosong yang dimaksud si penculik, bersama 2 orang polisi)

Polisi I  : Ibu masuk dulu, kami akan mengawasi dari sini.

Polisi II: Ya. Kami akan mengintai dari sini. Jadi ibu nggak perlu khawatir.

Ibu Kiki : Iya…iya…( Masuk ke dalam rumah kosong itu).

(Kemudian si penculik itu keluar sambil membawa anak Ibu Kiki yang diculiknya)

Penculik : Anda Ibu Kiki?

Ibu Kiki : Iya benar, saya Ibu Kiki.

Penculik : Anda membawa uang tebusannya?

Ibu Kiki : Ya, saya membawanya. Kembalikan anak saya!

Penculik : Enak aja! Duitnya dulu dong! Baru anaknya saya kembalikan.

Ibu Kiki : Nih! (Menyerahkan kantong plastik yang dibawanya pada penculik)

Penculik : Ini isinya duit?!

Ibu Kiki : Ya iyalah…dah tau nanya!

Penculik : Nggak bermodal banget sih! Pake koper kek! Mana isinya duit receh lagi! (Sambil menggoyang – goyangkan kantong plastik itu).

Ibu Kiki : Eh! Emang beli koper nggak pake’ duit apa?! Lagian kan yang penting isinya duit!

Penculik : Huh, ya udah deh nggak apa – apa. (Membuka kantong plastik itu) Hmm…niat banget nih ibu – ibu ngasih gue duit…(Bicara dalam hati).

Ibu Kiki : Ya iyalah…secara gitu loh…orang kaya…(Bicara dalam hati).

Penculik : Nih! Anak ibu saya kembalikan! (Sambil mendorong Dian, anak Ibu Kiki ke arah Ibu Kiki).

Dian       : Mama! (Sambil memeluk Ibu Kiki).

Ibu Kiki : Ya ampun Dian! Mama khawatir banget sama kamu sayang! Eh, ini dibuka dulu ya. (Sambil membuka plastik yang menutupi kepala Dian) Ha…! Lho kok…anak saya jadi jelek kayak gini sih, ini bukan anak saya!

Penculik : Lho?! Jadi ini bukan anak ibu?

Ibu Kiki : Ya…kayaknya sih dia emang anak saya, tapi dulu dia itu cantik. Nggak kayak gini! Ya udah deh, dia saya ikhlasin aja buat kamu! (Sambil mendorong Dian ke arah penculik).

Penculik : Ogah ah! Anggap saja anak ini adalah kenang –kenangan dari saya untuk ibu dan uang ini sebagai kenang – kenangan dari ibu untuk saya. (Sambil mendorong Dian ke arah Ibu Kiki)

(Tiba – tiba saja polisi muncul dengan mendobrak pintu)

Polisi I   : Angkat tangan! (Sambil menodongkan pisang).

Polisi II : Eh! Itu…(Sambil menunjuk ke arah pisang itu).

Polisi I   : Oh iya, maaf!

Polisi II : Angkat tangan!

Penculik : Iya, dari tadi juga dah angkat tangan kok!

Polisi I   : Kalian berdua ditangkap!

Ibu Kiki  : Lho! Kok saya juga ditangkap sih?! Kan yang nyulik anak saya itu dia! (Sambil menunjuk si penculik) Saya ini kan ibunya! (Sambil menunjuk Dian)

Polisi II  : Dia ditangkap karena menculik anak ibu dan ibu ditangkap karena menolak anak ibu sendiri.

Ibu Kiki  : Apa?! Tapi kan…

Polisi I    : Sudah! Menjelaskannya nanti saja di Kantor Polisi!

Akhirnya polisi membawa Ibu Kiki dan si penculik ke Kantor Polisi. Sementara itu, Dian dipulangkan ke rumahnya.

Pesan moral dari cerita ini adalah:  Jangan pernah menyia – nyiakan sesuatu atau orang yang selama ini kita miliki.

 

Contoh Naskah Drama Panjang 6 Orang Pemain Tentang Pesan Moral

Dendam Membawa Petaka

ADEGAN 1

            Di Ruang Tamu. Seperti biasanya, setiap pagi Pak Sutisna sebelum berangkat ke kantor selalu menyempatkan membaca koran terlebih dahulu. Sedangkan, Ibu Ayu yakni ibu angkat Arsya, sibuk dengan lawan bicaranya di telepon. Tiba-tiba…

Arsya   : “pah.. mah… arsya berangkat kuliah dulu.”

Ibu Ayu           : “ ya… udah sana pergi !!” (dengan nada sinis)

Pak Sutisna     : “Eh, Arsya sini kamu !!”

Arsya   : “yah pah, ada apa ??”

Pak Sutisna     : “dengerin papah yah, kamu harus kuliah yang bener supaya kamu bisa jadi bisnisman seperti papah !!”

Arsya   : “tapi, pah… berapa kali Arsya bilang, Arsya gak mau jadi bisnisman.”

Pak Sutisna     : “DASAR anak yang tidak tahu diuntung..”

Ibu Ayu           : “udah lah pah… kita pergi ke kantor sekarang ! percuma ngomong sama anak yang tidak tahu terima kasih seperti dia.” (dengan nada yang lumayan keras dan sambil menunjuk ke arah muka Arsya)

            Pak Sutisna dan Ibu Ayu berlalu meninggalkan Arsya yang masih berdiri tertunduk sambil mengingat kata-kata ibunya tadi. Ini bukan  kali pertama ia menerima perlakuan seperti ini.

ADEGAN 2

            Di ruang kelas. Chika, Caca, dan Caeli sedang asyik bercengkrama, tiba-tiba Arsya datang dari balik pintu.

Caca    : “eh, anak pungut udah datang… upz, maaf kelepasan.” (sambil senyum menghina)

Caeli    : “he, kamu… masih betah kuliah disini ?? tempat kamu tuh harusnya di rumah sakit jiwa bukan disini.” (sambil menunjuk Arsya)

            Arsya tetap berlalu dan langsung duduk di kursinya tanpa menghiraukan ucapan dari teman-temannya. Kemudian ketiga cewek itu mengahampiri Arsya yang tengah membuka buku pelajarannya.

Chika   : “heh, cewek aneh… denger yah !! percuma kamu kuliah, ujung-ujungnya kamu jadi penghuni rumah sakit jiwa. Dasar cewe gila…”

            Chika, Caca, dan Caeli tertawa puas, sementara Arsya tidak peduli dan tetap bertingkah acuh tak acuh sambil berpura-pura membaca buku pelajaran. Tidak lama kemudian Glen datang..

Chika   : “hey, Glen ??”

Glen    : “hai semua..” (sambil menuju ke tempat duduknya yang berada di sebelah tempat duduk Arsya)

Caeli    : “hey Glen gak takut apa lo ??”

Glen    : “takut apaan ??”

Caeli    : “ terkena virus cewek gila sebelah lo ??”

Glen    : “oh… dia ??” (sambil melirik)

            Arsya berharap Glen membelanya. tapi…

Glen    : “tenang aja gue udah punya penangkal buat ngindarin virus cewek gila ini..

Caeli    : (tertawa puas) “waaahh… boleh juga tuh…”

Caca    : “bagi donk sama kita, virus dia kan lebih berbahaya dari virus HIV/AIDS. Jadi kita harus hati-hati..”

            Dan mereka semua tertawa dengan puas atas keberhasilan mereka hingga membuat Arsya merasa terkucilkan. Sebenarnya, Arsya sangat ingin melawan mereka. Tapi, ia tidak mempunyai keberanian untuk melawannya. Sehingga ia hanya bisa menghindar dari mereka.

Chika   : “yah… cewek gilanya pergi…”

            Mereka semua kembali tertawa.

ADEGAN 3

            Di dalam gudang sekolah Arsya terdiam sambil berbicara sendiri di depan cermin.

Arsya   : “kenapa yah perasaanku pada Glen tidak pernah berubah?? dari dulu sampai sekarang aku tetap menyukainya, bahkan setiap kali aku berada di dekatnya jantungku ini masih terasa berdebar-debar.” (sambil memegang dadanya)

Arsya   : “mungkin besok adalah saatnya aku untuk mengungkapkan perasaanku ini padanya, meski apa pun yang akan terjadi. Sekarang aku tidak akan takut lagi.” (dengan nada yang penuh percaya diri, sambil melihat foto Glen yang terpampang di dinding)

ADEGAN 4

            Keesokkan harinya di ruang tamu saat Arsya akan pergi kuliah, dia berpamitan dengan orang tuanya. Saat itu Pak Sutisna dan Ibu Ayu sedang menonton berita pagi di televisi…

Arsya   : “pah.. mah… Arsya berangkat.” (tanpa bersalaman dia langsung pergi meninggalkan orang tuanya)

Pak Sutisna     : “heh tunggu !!”

            Arsya pun berhenti dan berbalik, kemudian Pak Sutisna menghampiri Arsya.

Pak sutisna      : “kamu tuh yah… tidak punya sopan santun sama sekali kepada orang yang sudah membesarkan kamu ?? sebenarnya apa saja yang ibumu ajarkan padamu, hah ??”

            Kemudian Ibu Ayu menghampiri Pak Sutisna.

Ibu Ayu           : “eh..eh…eh… kenapa papah menyalahkan mamah ?? bukannya papah yang selalu sibuk dengan urusan papah sendiri, dan tidak pernah memperhatikan anak ini.”

Pak Sutisna     : “loh kok ?? mamah malah balik menyalahkan papah ??? bukannya sudah seharusnya mamah sebagai ibu disini untuk mengajarkan anaknya sopan santun ?? bukannya pergi ke salon dan selalu menghambur-hamburkan uang..”

Ibu Ayu           : “jadi papah sekarang menyalahkan mamah hah ???”

Arsya   : “udah stop !! Arsya bilang stop..” (sambil sedikit berteriak)

Pak Sutisna     : “kamu tuh yah.. bener-bener gak sopan sama orang tua, dasar anak yang gak tau di untung !!” (sambil berteriak dan menampar wajah Arsya)

            Sambil memegang wajahnya Arsya pun bergegas pergi meninggalkan orang tuanya dengan hati kesal dan mata yang berlinang air mata yang belum menetes membasahi pipi Arsya.

ADEGAN 5

            Setibanya di kelas. Arsya sedang duduk terdiam sambil membaca buku pelajaran di tempat duduknya dan tidak lama kemudian Chika, Caca, dan Caeli datang.

Caeli    : “eh, cewek aneh udah datang…”

            Sedangkan Chika, Caca, dan Caeli sedang menyimpan tas-tas mereka, kemudian Glen datang. Setelah Glen menyimpan tasnya, kemudian Arsya menghampiri Glen.

Arsya   : “Glen ada yang mau aku bicarakan…”

Glen    : “apa ??” (sambil memperlihatkan wajah juteknya)

            Kemudian Chika, Caca, dan Caeli menghampiri Glen dan Arsya.

Caca    : “ada pa nih ??”

Arsya   : “mmm…mmm…mmm…”

Glen    : “da pa sih ?? am..em..am..em…”

Arsya   : (sambil menghela nafas) “Glen aku suka sama kamu.”

Chika, Caca, Caeli      : “apa ???”

Caeli    : “gak tau malu banget sih lo..”

Caca    : “ngaca donk !! punya kaca gak sih ??”

Chika   : “mana mau sih Glen sama kamu ??”

Glen    : “ssstt, sory yah sya. Lo tuh bukan tipe gue, lo tuh aneh, cewek gak jelas, and kayanya lo cewek saiko deh… soalnya, lo sama sekali, gak punya, rasa malu.” (sambil menunjuk ke arah jidat Arsya)

            Kemudian Glen pergi meninggalkan Arsya, di ikuti oleh Caeli, Caca, kemudian Chika. Sambil mencemooh Arsya..

Caeli    : “malu donk..” (sambil mendekatkan telapak tangannya ke arah muka Arsya)

Caca    : “kaaassiiiaann deh..” (sambil mendekatkan jari telunjuknya ke arah muka Arsya)

Chika   : (sambil menggelengkan kepala dia memperlihatkan tanda bodoh pada Arsya)

ADEGAN 6

            Di dalam gudang tempat persembunyiannya, Arsya duduk dengan wajah sedih sekaligus marah. Kemudian Arsya bangkit dan menatap cermin di depannya sambil berkata..

Arsya   : “kamu itu bodoh.. dasar cewek lemah. Kenapa kamu diem aja ?? padahal harga diri kamu di injek-injek, dasar bodoh..” (dengan nada tinggi sambil menatap wajahnya sendiri di cermin)

Arsya   : “ayo Arsya, bangun!! Hancurkan semua orang yang pernah nyakitin kamu !” (diam sejenak lalu dia mengambil pisau di atas meja)

Arsya   : “aku akan hancurkan kalian, kalau perlu membunuh kalian semua dengan tanganku sendiri.” (dengan wajah penuh kebencian dan menyeramkan)

            Arsya pun berlalu dan kembali pulang ke rumah.

ADEGAN 7

            Sesampainya di rumah Arsya melihat kedua orang tuanya sedang bertengkar hebat. Tapi, dia hanya diam di balik pintu sambil melihat pertengkaran kedua orang tuanya…

Pak Sutisna     : “dasar istri yang tidak tahu malu.”

Ibu Ayu           : “apa maksudmu ??”

Pak Sutisna     : “ya, kalau tidak tau malu, apa lagi ?? kalau memang kamu istri yang baik mana mungkin berani bermesraan dengan laki-laki lain ?? di depan tempat umum lagi..”

Ibu Ayu           : “memangnya aku tidak tahu kelakuan bejadmu di luar sana??”

Pak Sutisna     : “maksudmu ??”

Ibu Ayu           : “udah, papah gak usah pura-pura lagi !! mamah tau semuanya..”

            Kemudian Arsya melewati orang tuanya dan langsung bergegas pergi ke kamarnya tanpa menghiraukan orang tuanya.

Pak Sutisna     : “dasar anak tidak punya sopan santun, masuk rumah seenaknya. Memangnya ini hotel ??” (bentak Pak Sutisna kepada Arsya)

Pak Sutisna     : “lihat tuh kelakuan anakmu, sama sekali tidak punya sopan santun. Seperti anak jalanan saja. Bagaimana anak itu punya perilaku baik kalau ibunya saja seperti ini ??”

Ibu Ayu           : “apa kamu bilang ?? cukup ! aku sudah lelah dengan semua pertengkaran ini.” (sambil duduk di kursi dan memegang-megang kepalanya)

Pak Sutisna     : “ya sudah, aku juga sudah lelah menghadapi istri yang tidak berguna seperti kamu..”

            Kemudian Pak Sutisna pergi meninggalkan Ibu Ayu. Tidak lama kemudian Arsya datang dengan membawa segelas air ditangannya.

Arsya   : “ini mah minum dulu !” (sambil memberikan air kepada mamahnya)

Ibu Ayu           : “ada apa ini? Tiba-tiba kamu baik pada mamah ??” (dengan wajah jutek)

Arsya   : “sudahlah mah.. arsya hanya kasian ke mamah, setiap hari mamah harus bertengkar dengan papah. Arsya udah lelah mah.. melihat pertengkaran mamah dengan papah selama ini. Untuk itu mamah minum dulu, supaya mamah tenang !”

            Kemudian Ibu Ayu meminum air tersebut dan tiba-tiba Ibu Ayu merasakan sakit di tenggorokannya dan tidak lama kemudian Ibu Ayu meninggal karena ternyata air minum tersebut mengandung racun. Untuk mengelabui agar tidak ketahuan, Arsya menyelipkan botol anti nyamuk ke tangan Ibu Ayu agar terlihat bahwa Ibu Ayu seolah-olah bunuh diri.

            Tidak lama kemudian Pak Sutisna kembali dan mendapati istrinya duduk di kursi yang sudah tidak bernyawa sambil memegang botol anti nyamuk di tangannya. Seketika itu Pak Sutisna menangis…

Pak Sutisna     : “mah.. mamah…mamah….”

            Singkat cerita. Akibat kejadian tersebut Pak Sutisna menjadi sangat terpukul hingga dia terkena penyakit struk.

ADEGAN 8

            Beberapa bulan kemudian.

            Di ruang tamu. Pak Sutisna sedang duduk santai, kemudian Arsya datang menghampiri Pak Sutisna.

Arsya   : “eh, orang tua. Keenakkan banget sih Cuma duduk-duduk doank.. oh iya, kamu kan lumpuh yah ?? gimana rasanya ? enak ?? masih untung lu gak gue bunuh. Hahaha..”

            Pak Sutisna hanya terdiam sambil memperlihatkan wajah marahnya.

Arsya   : “kenapa?? Marah ?? atau mau mukul ?? ayo pukul !! itu juga kalo lo bisa, hahaha. Kasian deh.. cape gue ngomong sama mayat hidup.”

            Arsya pun pergi meninggalkan papahnya dan pergi kuliah.

ADEGAN 9

            Sesampainya di ruang kelas, Arsya menyimpan tiga amplop yang berisi surat ke dalam tas chika, caca, dan caeli saat mereka bertiga tidak ada disana. Setelah menyimpan surat-surat tersebut Arsya kembali ke tempat duduknya. Tidak lama kemudian chika, caca, dan caeli datang sambil bercengkrama.

Caeli    : “Eh, ca gue punya parfum baru asli dari paris lo.“

Caca    : “Wah, yang bener lo. Coba gue lihat ? “

Caeli    : “bentar gue ambil dulu.”

            Kemudian Caeli mengambil parfum yang berada di dalam tasnya. Tiba-tiba Caeli kaget ketika menemukan sepucuk surat di dalam tasnya.

Caeli    : “Oh my god, what is it ?”

Caca    : “Ada apa cel ?”

Caeli    : ”Ada surat nih di dalam tas gue, surat apaan yah ??” (Sambil menunjukkan surat itu kepada caca dan chika)

Caca    : ”wah, surat apaan tuh?”

Chika   : ”Surat dari penggemar lo kali ?”

Caeli    : “Wah… bener juga lo, ini pasti surat dari pangeran misterius gue. Oh so sweet.”

Chika   : ”Eh. Tunggu deh !! gue juga dapat ni.” ( Kata chika sambil memperlihatkan suratnya )

Caca    : “Eh bentar deh, kalau lu dapet caeli dapet jangan-jangan gue juga dapet.” (sambil membuka tasnya)

Caca    : “Eh, ternyata bener gue juga dapet.” ( sambil memperlihatkan suratnya )

Chika   : “ Aneh, dari bentuk dan amplopnya. kita semua dapet surat yang sama, kira-kira apa ya isinya.”

            Semuanya terdiam, mereka saling berpandangan aneh satu sama lain dan secara bersama-sama mereka membuka surat itu.

Caca, chika, caeli        : “Kalian akan mati.”

Caca    : “temui aku di gudang belakang kampus.”

Caeli    : “itu juga kalau kalian semua masih punya nyali. Apa ni maksudnya?”

Chika   : “Siapa sih yang berani ngirim surat ini ? gak tau apa, siapa kita ?.”

ADEGAN 10

            Setelah selesai kegiatan di kampus, mereka bertiga langsung pergi ke gudang.

Caeli                : “Ya, ampun ini gudang kotor banget.”

Caca    : “Udah kotor, berdebu, bau, berantakan lagi. siapa sih yang berani-beraninya ngancem kita pake surat itu ?”

Chika   : “Heeeiiiii, ada orang disini ? keluar dong jangan beraninya di belakang.” (sambil berteriak)

            Kemudian Arsya pun muncul sambil membawa sebuah pistol.

Arsya   : “Diam kalian !” ( sambil menyodorkan pistol kemuka mereka )

Caeli    : “Arrrrggggghhhhhhh ……………” ( sambil teriak )

Chika   : “Arsya ? mau apa lo ?”

            Kemudian arsya menembakkan pistol kearah tembok. Mereka bertiga kaget dan langsung tidak bergeming.

Arsya   : “Duduk !!!!!!!.”

            Karena sangat terkejut caca, chika, dan caeli mengikuti perintah Arsya dan mengikat mereka dengan tali yang sangat kuat.

Caca    : “Maksud lo apa sih sya ?.”

Arsya   : “Maksud gue ? hahaha, takut kan lo? Gue mau buat kalian semua jera dan ngebales semua perbuatan kalian ke gue.”

Caca    : “Ga lucu tau.”

Arsya   : “Siapa yang ngelucu ? gue bener-bener bakalan ngebales semua rasa sakit hati gue. Mulai detik ini kalian bakal ngerasain apa itu penderitaan.” (Sambil menodongkan pisau kearah leher caca)

Caeli    : “jangan Sya, gue minta ampun, gue bener-bener minta maaf sama lo.”

Arsya   : “Bulsyit, ga percaya gue sama omongan lu semua.”

Caca    : “jadi mau lo apa hah ? lo mau gue berlutut dan bersimpuh di bawah kaki lo.”

Arsya   : “Iya, gue maunya kaya gitu. tapi sekarang udah terlambat.”

            Kemudian Arsya Mengeluarkan Telepon genggamnya.

Arsya   : “Hai Glen, kamu masih inget ga sama aku, cewe saiko yang pernah lo tolak. Gue lagi sama temen-temen lo sekarang. Kalau lo masih sayang sama temen-temen lo, datang sekarang ke gudang belakang sekolah. Ga percaya ? ni denger suara temen-temen lo.”

Caca dan caeli             : “Gleeeeenn jangan kesiniiii !!! tolooong gleeenn….”

            Lalu Arsya mematikan telepon genggamnya.

Chika   : “maksud lo apa nelpon glen ?.”

Arsya   : “Kan biar sekalian nyiksanya.”

            Di tempat yang lain glen bersiap untuk menolong teman-temannya, sebelum dia berangkat, dia menelpon kantor polisi.

Glen    : “ Selamat sore pak, ada penyerkapan di gudang belakang kampus UI. Saya harap anggota kepolisian untuk segera ke TKP.”

            Setelah menelepon Glen pun pergi ke gudang belakang kampus.

            Setibanya disana. Saat Glen membuka pintu gudang dia langsung di pukul dari belakang oleh Arsya dengan punggung pistol, hingga Glen tak sadarkan diri. Kemudian Glen di ikat. Tidak lama kemudian Glen pun sadar.

Glen    : “Aw, dimana ini ?.”

            Glen terkejut melihat Arsya berada di hadapannya.

Glen    : “Arsya ? jadi semua ini perbuatan lo ?.”

Arsya   : “Kenapa ? takut ? lo ga nyangka kan gue bisa berbuat seperti ini ?.”

Glen    : “Apa salah gue sama lo ? .”

Arsya   : “Salah lo ? ga sadar apa ? lo udah buat gue sakit hati.”

Glen    : “Gue minta maaf sya, gue ga bermaksud tuk nyakitin lo.”

Arsya   : “ Terlambat, gue udah terlanjur sakit hati sama lo.”

Glen    : “sebenernya gue juga suka sama lo sya.”

Arsya   : “Cuih, bulsyit.” ( sambil meludah )

Glen    : “Gue sungguh-sungguh sya.”

            Di saat Glen akan menjelaskan sesuatu, Glen langsung di tembak oleh Arsya. Suasana pun menjadi semakin menegangkan.

Chika, caca, caeli        : ( mereka berteriak )

Arsya   : “Diam !!.”

Chika   : “Ini udah keterlaluan Sya, masa lo ngebunuh temen lo sendiri.”

Arsya   : “temen kata lo? Sejak kapan ? maksud lo, ngebunuh seperti ini.” ( sambil menusukkan pisau kearah perut caeli )

Caca    : “Sya, tega banget sih lo. Caeli bangun cel…”

Caeli    : “Ca sakit ca, sakit banget . . . “

Arsya   : “hahahahahaha. . . sakit ? itu belum seberapa dibandingin rasa sakit yang pernah gue rasain.”

Chika   : “kurang ajar lu sya, Kalau lu berani hadapi gue dengan gentle.”
( dengan expresi sangat marah dan penuh emosi )

            kemudian Arsya langsung menusuk perut Caca dengan amat sadis.

Arsya   : “masih mau berani lo sama gue ?”

Chika   : “gue gak akan pernah takut sama lo.”

Arsya   : “gue bakalan ampunin lo asalkan lo mau bersujud di telapak kaki gue”

Chika   : “sampai matipun gue ga bakalan sudi minta maaf sama lo.”

            Arsya pun langsung menusuk chika dengan sangat sadis. Sambil membisikkan ….

Arsya   : “sekarang gue puas.”

Chika   : “walaupun lo udah ngebunuh kita semua lo ga bakalan pernah ngerasa puas.”

 Arsya : “dadah chika, happy-happy ya di neraka.”

            Tidak lama kemudian polisi datang sambil mendobrak pintu.

Polisi   : “angkat tangan ! anda sudah kami kepung ! ”

Arsya   : “bapak mau menangkap saya ? ga usah repot-repot pa, bapak tidak perlu mengotori tangan bapak dengan menembak saya, dadahh bapak.”

            Pada akhirnya Arsya pun memilih untuk mengakhiri hidup di tangannya sendiri. Karena dia merasa bahwa tidak ada lagi yang harus ia lakukan di dunia ini, kecuali untuk mengurusi ayah tirinya yang sekarang sudah jatuh sakit akibat perbuatannya yang sudah membunuh ibu tirinya sendiri.

TAMAT

Contoh Naskah Drama Teater 6 Orang Tema Persahabatan

Pemeran ;

  1. _______sebagai Dalang dan pak guru
  2. _______sebagai Dafa
  3. _______sebagai Reza
  4. _______sebagai Nadia
  5. _______sebagai Lulu

6._______sebagai Adel

Naskah cerita ;

Dalang : Assalamu ‘Alaikum wr wb….Selamat pagi pemirsa semua, kali ini saya akan membawakan cerita Yang berjudul ‘’Persahabatan Masa SMA’’.Dikisahkan ada tiga orang remaja perempuan yang sudah bersahabat Lama,sedang duduk di bangku belakang rumah sambil menatap Indah nya bulan purnama, tapi diantara ketiga orang sahabat itu ada Satu orang yang sedang bersedih hati. Apakah yang membuat gadis Tersebut bersedih. Langsung saja kita saksikan ceritanya di TKP.

Lulu     : Indah banget ya bulan nya.

Adel     : iya, eh nadia kok muka kamu sedih gitu sih?

Nadia   : biasanya kalo setiap malam bulan purnama aku sama ibu selalu Duduk berdua di bangku sini. Tapi sekarang ibu sudah enggak ada, Sekarang Cuma kalian yang nemanin aku disini.

Lulu     : sabar ya Nad, sudah 2 bulan ini kamu gak ada waktu terus buat kita, Kamu harus ceria kayak dulu lagi.

Adel     : aku tau kok gimana perasaan kamu, waktu Ayahku meninggal dunia, Aku juga sempat mengurung diri. Tapi kita gak boleh kayak gitu terus Nad,kita harus tetap semangat. Kan masih ada orang-orang yang Sayang sama kita.

Nadia   : iya, aku bersyukur punya sahabat sebaik kalian. Tapi sekarang ini Aku sangat rindu dengan ibu.

Puisi (oleh :Nadia)

Tak terhitung berpa banyak cinta yg kau berikan untukku,
tak terhitung berapa banyak nyanyian yg kau nyanyikan di
kala aku akan terlelap…
sungguh kasihmu telah membuaiku…

Dan saat itu tiba,saat dimana kau pejamkan mata mu untuk selamanya,aku hanya bisa terdiam,tak sepatah kata mampu terucap dikala dihadapanku tubuhmu terbujur kaku…
kau hanya diam dikala air mataku menetes,yg biasanya kau usap dengan tangan lembutmu…

Kini hanya lembaran cerita indah yg kubawa..
jauh sudah kuberjalan tanpa dirimu lagi,..
tak tau kemana arah aku terus berjalan membawa cintamu..
berharap temukan tempat ku bersandar lagi..

Kini aku bagaikan malam yang merindukan purnama di siang hari..

Dalang  : tiga sahabat itu pun saling menyemangati satu sama lain. Hingga saat yang di tunggu-tunggu pun tiba. Kini mereka Sudah menduduki bangku SMA. Mereka bertiga sangat senang Karena pada hari pertama masuk di SMA tersebut. Mereka Mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Mari kita saksikan ceritanya di TKP.

Adel:   eh,,eh, main tebak-tebakan yuk?

Semua: ayo!

Reza:   aku duluan ya, kenapa ada sepeda motor merek nya “Yamaha” ??

Lulu:   karena emang sudah dari pabriknya.

Reza:   Salah, karena dibuat di jepang. Kalo di arab buat nya namanya jadi   “yamahmud..”

Adel:   giliran aku, kalian tolong simak baik-baik dan teliti. karena pertanyaan ini   memerlukan kecepatan dan ketangkasan. Ada sebuah bis yang memuat penumpang sebanyak  30 orang, 7 menit kemudian turun 5 orang. Dan 20 menit kemudian ada penumpang lagi 9 orang, 1 jam kemudian turun 15 orang. Dan separo dari sisa nya turun lagi 15 menit kemudian.nah pertanyaannya , siapakah nama supir bis tersebut??

Semua : Gubrakk!! Adel sarafffff!!! gak nyambung tauu!! kami udah cape-cape ngitungnya!!

Adel    : lho?? yang nyuruh ngitung siapa?? aku kan cuma nanya nama sopir nya!!

*BRAKKKKK!!* (SUARA HENTAKAN MEJA)

Guru : “Kalian ini ngobrol saja kerjaannya… Apa kalian tidak ada yang mau mendengarkan       pelajaran??”
semua: “Tidak pak!!..” Murid-murid serentak menjawab (Sang guru
makin kesal)
Guru : “Dasar kalian murid-murid bodoh… Kenapa kalian bisa masuk sekolah ini??”
semua : “Karena kami ingin pintar, pak…”
Guru : “Kalau begitu siapa yang merasa bodoh berdiri… Biar nanti saya ajari..” (Murid-murid pun hening karena tidak ada yang merasa dirinya bodoh, tapi tiba-tiba Adel berdiri)
Guru : “Bagus Adel, kamu merasa diri kamu masih bodoh yah??”
Adel : “enggak pak..”
Guru : “Lalu kenapa kamu berdiri??”
Adel: “Saya Cuma enggak tega saja, pak…”
Guru : “Gak tega kenapa??”
Adel : “Ngeliat bapak berdiri sendirian…”

Semua: hahahaha
Guru : “!!!!!????” ASSALAMU’ALAIKUM. Pelajaran selesai!! (malu)

Murid: horeeeeeee!!

Dalang : hari demi hari pun dilewati.. bulan pun terus berganti. Mereka sangat  Menikmati masa-masa SMA mereka. Hingga tanpa mereka sadari, ada seorang Siswa laki-laki di kelas mereka yang bernama Dafa telah menaruh hati kepada Salah satu diantara mereka. Dan ternyata gadis itu pun menerimanya.Pada siapa kah Dafa telah menentukan pilihannya?? Langsung saja kita saksikan kelanjutan ceritanya.

Adel    : pulang sekolah kita ke gramedia dulu yuk. Aku mau nyari buku novel nih.

Lulu    :males ah, kamu sama nadia aja, kalian kan tetanggaan jadi pulangnya bisa. Barengan. Lah kalo aku??sendirian!!

Nadia  : ya udah deh kita ke gramedia nya berdua aja Del,,

Dafa    : Nadia..

Nadia  : (nengok kebelakang) ada apa ya??

Dafa    : Nih ada surat buat kamu (menyerahkan surat)

Adel    : surat apa an tuh??  Surat warisan ya?? Minta dong??

Nadia  : (membaca surat itu) Hahhh??

Lulu    : sini aku baca!! ( merebut surat itu dari Nadia)

(Adel dan Lulu pun membacanya)

Adel&Lulu:    Ciyeeeeeeeeee!!!

Dafa    : jadi gimana jawabannya??

Nadia  : Enggak ahh!!

Dalang: lho..lhoo?? di sini diceritakan bahwa nadia menerima cintanya Dafa..!!

Nadia  : (sambil melirik muka Dafa) enggak mau!!

Dalang: kamu ini kenapa sih?? OH iya saya tau, pasti ini penyebabnya (sambil nunjuk Dafa)

Dafa    :  apa salah saya dalang??

                   Dalang: (berdiri di samping Dafa) kalo main Drama mukanya gak usah di Jelek-jelekin..!!

Dafa     : emang aslinya gini pak!! Gak bisa di ganteng-gantengin !! (muka nangis)

Dalang:  GANTENGIN GAK.. GANTENGIN GAKK!! ( sambil nyubit-nyubit)

Dafa    : GAK BISA DALANG,, GAK BISA!! ( Nangis heboh)

                   Dalang: gak becus kamu ini!! Kamu gak cocok jadi pemain drama,cocoknya jadi penonton ALAY!! Sekarang kamu duduk!! Biar saya yang contohin.

Dafa    : i..iya Dalang (duduk di lantai sambil ngelap ingus)

Dalang:  jadi gimana jawabannya?? (memerankan Dafa)

Dafa    : pak saya pulang aja ya, gak di hargain saya disini (sambil jinting tas Nangis-nangis)

Dalang:  saya bilang DUDUK!! Ya DUDUK!! Ngapain kamu berdiri lagi!! Ganggu Aja!!

Dafa    : iya Dalang,, iyaaaa!! (Nangis heboh)

Dalang:  jadi gimana jawabannya?? Diterima kan??

Nadia  : iya, aku terima,,

Dafa    : ALHAMDULILLAH!! (berdiri lagi) Saya diterima dalang!! (ngajak salaman)

Dalang:  BUKAN KAMU!! SAYA BILANG DUDUK YA DUDUK!!!

Dafa    : (Nangis di pojokan)

Reza,Adel,Lulu : Apa-apa an nih dalang!! (sambil megang sapu)

Adel    : tugas dalang tuh duduk disana, bacain narasi, bukan nya ikut main!!

Reza,Adel,Lulu:  DUDUK GAK!! DUDUK!! (Ngangkat sapu)

Dalang:  i..iyaa..iyaa ( ketakutan) ampun,, peace,,

Reza    :  jelek-jelek gini di hargain dong, (sambil membantu Dafa berdiri) orang Alay Kayak gini harus kita lestarikan.

Dalang:  cerita nya pun terpaksa saya rubah, dikarenakan nadia tidak mau Menerima cintanya Dafa, dan nadia pun tidak ingin berteman dengan Dafa. Bagaimana kah mereka berdua melewati hari di sekolah setelah Kejadian itu. Mari langsung kita saksikan kelanjutan ceritanya.

Dafa    : Del,Lu,, kok Nadia sekarang jaga jarak banget sama aku.

Adel   :   ya iyalah dia jaga jarak sama kamu, kamu sih nembak nya kayak gitu Kampungan, pake surat segala, emangnya ini tahun 90’an apa.

Lulu   :  tau nih. Makanya yang romantis dong,

Reza   : biar gimana pun cara nya mau se romantis apa pun nembak nya, kalo tuh Muka gak diganti, gak bakalan nadia mau,

Dafa   : terus aku harus ganti muka dulu gitu. Supaya ganteng kayak artis rano karno,onky Alexander atau atalarik syach??

Reza   : busetttttt Dahh tuh nama artis tahun berapa an ?? Itu sih idolanya emak-emak

Lulu   : dasar katro!!

Adel   : makanya mikir tuh pakai  otak dong,, jangan pakai upil.

Adel   : oh,iya ayah kamu pedagang di pasar ya??

Dafa    : (mikir) hihihi.. aku mau di gombalin sama Adel Za (bisik-bisik ke Reza Kok kamu tau??? (sambil nyengir-nyengir).

Adel   : Cuma mau bilang, tuh dagangan nya lagi di gusur!!!! (langsung pergi)

Reza   : hahaha makan tuh gombalan nya.!! Ayo cepat pulang sana bantuin bapak kamu  Mungutin dagangan nya.

Dafa    : nasip..nasip..

Dalang: begitulah nasip Dafa setiap harinya.selalu saja menjadi ejek-ejekan Teman-temannya. Bukan hanya itu, bahkan nadia pun kini semakin Acuh dengan nya. Dan setelah beberapa hari setelah kejadian itu, Nadia pun malah mendapatkan masalah lagi, kali ini dengan sahabat nya sendiriYang bernama Adel, di karenakan ayah nya Nadia memutuskan ingin Menikah dengan ibunya Adel. Kedua nya pun bersikeras menentang Rencana itu. Karena keduanya tidak ingin almarhum ibu dan ayahnya Digantikan posisinya oleh orang lain. Hal hasil keduanya saling menyalahkan satu sama lain. Bagaimanakah keadaan keduanya??
mari kita saksikan saja langsung di TKP..

Lulu     : lho?? Kok kamu gak barengan sih pergi sekolah nya sama nadia??

Adel     : ngapain juga aku barengan sama tuh anak!! Gak penting!!

Lulu     : ada apa sih sebenarnya?? Kalian berantem ya?? Dari tadi Nadia Aku tanya dia malah diam aja.

Adel     : yaiyalah dianya cuma diam. Kan dia sama ayah nya yang salah.

Nadia  :BRAKKKK!!! (menghentak meja) kamu jangan ngomong sembarangan Ya!! Jelas-jelas ibu kamu tuh yang kecentilan, deketin ayah aku.

Adel     : hey!! (menghampiri Nadia) ayah kamu tuh yang sok perhatian!! Tiap malam nganterin makanan ke rumah aku, emang nya Dia pikir kami gak bisa beli makanan apa!!

Nadia   : ayah aku gak salah!! Pokok nya aku gak setuju kalo ayah aku nikah Sama ibu kamu!!

Adel     : kamu pikir aku setuju apa?? Aku juga gak setuju tau!1 bilang ke ayah Kamu gak usah deketin ibu aku lagi!!

Lulu     : sudah,, gak usah terlalu diributin, kan bisa dibicarakan secara Baik-baik. Kita ini kan sahabat.

Adel     : ini gak ada hubungan nya sama persahabatan!! Ini masalah keluarga!! Aku gak mau punya ayah tiri, ngerti!!

Nadia   : mending kita gak usah sahabatan lagi!!

Lulu     : kalian jangan gitu dong..

Lulu    :         pleace.. kalian baikan ya..

Adel&Nadia:  ENGGAK!!!!!

Dalang: persahabatan mereka pun kini mulai renggang, lulu pun sudah Mencoba beberapa cara agar Adel dan Nadia bisa seperti dulu lagi,Tapi sampai sekarang lulu pun belum berhasil. Hingga pada suatu hari Terdengar kabar bahwa Nadia memutuskan untuk berhenti sekolah Disana,dan menetap bersama nenek nya di kota lain.Bagaimana kah perasaan Lulu dan Adel mendengar nya??Akan kah Adel yang semula bersikap sangat dingin kepada Nadia Kini mulai merindukan kehadiran sahabat nya itu lagi?? Langsung Saja kita saksikan lagi di TKP..

Reza    :   eh, Del kamu udah tau gak kabar tentang Nadia??

Adel    :  kamu ngajakin berantem ya,, gak usah nanya tentang dia sama aku!!

Lulu    :  maksud reza itu,, kamu sudah tau enggak kabar Nadia berhenti dari Sekolahan ini.

Adel    :  apa?? Berhenti?? Kenapa??

Lulu    :  mungkin dia,,,,

Adel    :  kenapa Lu?? Apa gara-gara aku dia sampai nekat kayak gini?? Pulang sekolah nanti aku bakal langsung datang ke rumah dia.

Reza    :  Percuma Del, Nadia sekarang udah gak ada di rumah nya lagi.Dia sudah pindah ke rumah neneknya.

Adel    :  alamat nya dimana??

Lulu    :  dia sengaja gak ngasih tau kita, supaya kita gak bisa    menghubungi dia lagi.

Dafa    :  ini gara-gara kamu Del! sikap kamu itu sudah keterlaluan!! Tiap hari kamu Kerjain dia habis-habisan. Kamu permaluin dia di depan teman-teman sekolah.

Adel   : ya, aku emang salah, kalo tuhan masih beri aku izin untuk bertemu dia, Aku pengen dia balik lagi ke sekolah ini. Aku akan akuin semua kesalahan aku.Bahkan aku ikhlas kalo dia mau balas semua perbuatan aku. Asalkan persahabatan kita kembali kayak dulu lagi..

Lulu  :tapi semuanya sudah terlambat Del..

Dalang:  Adel pun kini menyadari semua kesalahannya, dan dia juga bertekad

Untuk mencari keberadaan Nadia, hingga pada akhirnya Adel pun

Berhasil menemukan Nadia, dan dia langsung meminta Nadia

Agar tetap bersekolah disana. Nadia pun menyetujuinya.

Bagaimanakah reaksi teman-teman nya mengetahui Nadia telah

Kembali? Apakah konflik Adel dan Nadia telah berakhir??

Apakah solusi yang diambil keduanya untuk hubungan orang tuanya??

Penasaran?? Langsung saja kita lihat lagi kelanjutan ceritanya.

Adel&Nadia:  Assalamu’alaikum..

Lulu   : wa’alaikum salam.. ya ampun kalian… aku enggak mimpi kan??

Adel   :  ya enggak lah,, sekarang kami sudah akur lagi.

Lulu   : masalah orang tua kalian gimana??

Adel&Nadia: kami memutuskan untukk… menjadi saudara..!!

Lulu    : Alhamdulillah, selamat ya

 *tiba-tiba Dafa pun datang*

Dafa    :  eh, Nadia. Kamu sekolah disini lagi.

Nadia  : iya.

Reza    : jangan cuek gitu dong kan kasian Dafa

Lulu    : iya Nad, jadinya kan enggak seru kalo di kelas itu ada yang cuek2an

Adel    ; iya benar tuh kata Lulu, lagian si Dafa udah move on kok Dari Kamu. Dia Cuma mau temenan lagi sama kamu. Iya kan Daf??

Dafa    :I,,iya, aku Cuma mau temenan lagi. Itu aja kok. Janji gak bakal lebih.

Nadia  : ya udah aku bakal lupain hal konyol kamu yang dulu. Aku cuma mau Kita semua itu sahabatan aja, fokus sama pelajaran dan punya mimpi Masa Depan.

Semua ; baik bos (hormat)

Dafa      : aduh.. Dalang nya malah ketiduran..

Semua  :   woyy bangun woyy

Dalang  : udah waktunya sahur ya?

Semua:   penutup dalang!!! penutup!!!

Dalang:  oh sudah selesai ya,  Demikian lah kisah “Persahabatan Masa SMA”, Nadia dan Kawan – kawan pun kini makin mempererat persahabatnnya. Dan orang tua Adel dan Nadia pun kini hidup bahagia bersama mereka berdua. Saya ucapkan terimakasih kepada semuanya yang sudah menyaksikan drama Opera kami. Yang ketawa tadi semoga awet muda yang tadi enggak ketawa Ya engga papa.

wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙂

 

Contoh Naskah Drama Teater 6 Orang Tentang Kejujuran

NAMA PEMAIN

  1. ALFI ROHMA SEBAGAI WIDYA ( MAMA FANDY)
  2. ARDILES NITA SUSANTI SEBAGAI OMIS ( TEMAN SRI )
  3. RAHMAT RIZALDI SEBAGAI FANDHI
  4. RIZKA DESRALITA SEBAGAI SRI ( KAKAK FANDHI )
  5. SRI MARIATI SEBAGAI MESSA
  6. ZUARLI SEBAGAI HAFIZ

KEJUJURAN

  • Sinopsis

Drama ini menceritakan tentang dua orang siswa yang menemukan sebuah dompet di jalan dekat sekolahnya saat pulang sekolah. Dua siswa itu saling berbeda pendapat, si fandy ingin mengembalikan dompet kepada si pemilik, tapi si hafis temannya melarang

Kemudian siswa itu pulang kerumahnya masing-masing, dan saat siang hari hafis datang kerumah fandy untuk mengajak main serta menceritakan bagaimana dengan dompet yang di temukan tadi. Sebelum bertemu fandy, hafis ngobrol dengan kakak dan mama fandy sambil menunggu fandy selesai mengerjakan PR.

Setelah selesai membuat PR mereka duduk di teras sambil membagi uang yang ada di dalam dompet, tiba-tiba datang omis teman kakak fandy. Dan melihat hafiz dan fandy sedang asik membagi uang ratusan.

Tak lama kemudian omis bertanya tentang uang yang dipegangnya, hafis dan fandy akhirnya mengaku bahwa dompet yang berisikan uang itu di temukan di jalan dan omis menyarankan agar dompet itu dikembalikan kepada si pemilik, hafis dan fandy menerima saran dari kakak omis.

Setelah sampai kepada alamat yang di tuju mereka memanggil si pemilik dompet,tapi si pemilik dompet sangat terkejut karna orang yang di lihatnya adalah orang baru,akhirnya hafis dan fandy menjelaskan tentang dompet yang di temukannya,messa si pemilik dompet sangat berterimakasih pada mereka.

Disini hafis, fandy, baru merasakan bahwa kejujuran itu sangat penting bagi kita semua terutama diri kita pribadi. Selain itu kita bisa saling kenal mengenal sesama orang lain.

 

NASKAH DRAMA SATU BABAK

Pada jam 7.30wib siswa  masuk kelas dan mengikuti proses belajar mengajar , terutama kelas XI ipa2. Dari pelajaran awal yaitu biologi sampai jam terakhir seni budaya, siswa-siswa sibuk untuk pulang kerumah masing-masing.Fandy dan hafiz kemudian pulang kerumah mereka yang bertetanggaan. Saat di jalan mereka menemukan sebuah dompet. Sebelum membuka dompet fandy menunggu hafis.

Fandy    : fis aku duluan dulu ya?

Hafis      : ya udah deh.

Setelah itu fandy melihat sesuatu didekat pagar tanaman gak jauh dari jalan.

Fandy    : apaan tuh? Barang ronsokkan kayaknya. Kan bisa aku jual ke hafiz. Hehe

Setelah itu hafiz menyusul fandy!

Hafiz      : apaan tuh? Dompet? Dompet siapa? Dimana kamu nemunya? Kapan kamu dapetnya? Atau gak kamu maling yaaaa?

 Fandy : apaan sih kamu. Nanya tu satu satu dong. Bingung tau gak aku jawabnya! Aku cuma nemu ni dompet di sini. Aku juga gak tau dompet siapa. Aku buka aja belum!

 Hafiz     : buka dong cepetan!

 Fandy : iya iya bentar!

 Fandy dan hafiz : waaaaaaawh. Ada duiiiiit !!

 Fandy : ada ktp nya nih alias kartu tanda pelajar!

 Hafiz     : iya nih. Kayaknya ktp si pemilik dompet ini!

Fandy    : iya ya. Alamatnya sih gak jauh dari sini. Yuuk kita balikin!

Hafiz      : gak usah deh! Buat apa kita balikin toh gak ada untungnya buat kita! Mending kita pake duit ini buat keperluan kita! Kita bagi dua aja gimana?

 Fandy : enggak ah. Gila kamu yah. Itukan makan hak orang! Gimana kalau orang yang punya dompet lagi kebingungan nyari dompetnya?

 Hafiz     : idd alias itu derita dia!! Siapa suruh dia ceroboh coba? Kan salah dia! Dompet ini kan udah jadi milik kita jadi terserah kita dong mau make nya buat apa!

 Fandy : iya yah. Yaudah deh. Kita bagi dua aja! Yaudah pulang yuk!

 Mereka berdua pulang kerumah masing masing. Dan tidak beberapa lama hafiz kerumah fandy,untuk mengajak fandy bermain bersama.

 Hafiz     : fandy, fandy main yuuuuk!

 Sri         : eh ada hafiz! Masuk dek! Fandy nya lagi disuruh mamanya buat ngerjain pr dulu baru boleh main keluar!

 Hafiz     : iya kak. Makasih ya kak.

 Sri         : hafiz mau minum apa? Biar kakak buatin!

 Hafiz     : gak usah aja kak. Ngerepotin nanti kak!

 Sri         : enggak kok. Kan cuma buatin air minum. Kecuali kamu nyuruh kakak buat ngerjain pr mat kamu. Itu baru ngerepotin

 Hafiz     : hahahaha kakak bisa aja deh. Air putih dingin aja deh kak!

 Sri         : oh iya. Tunggu bentar yaaa

 Kemudian datang lah mama fandy ingin mengobrol dengan hafiz.

 Widya : eh ada nak hafiz yah

Hafiz      : iya tan. Tante apa kabar?

 Widya : baik kok. Mau ngajak fandy main yah?

 Hafiz     : mmm ya tan. Tan aku boleh nanya gak?

 Widya : boleh kok. Mau nanya apa?

 Hafiz     : kenapa fandy buat pr nya mesti sekarang tan. Kan nanti malam bisa!

 Widya : iya sih. Tapi kalau nanti malam fandinya ketiduran. Jadi repot kan!

 Hafiz     : hooo gitu ya tan. Yaudah deh. Nunggu bentar kan juga gak papa ya tan!

 Widya : hahaha iya!

Sri          : hafiz ini minumnya yaaa. Diminum kamuh.

 Hafiz     : iya kak. Aman tu!

 Sri         : mama bukannya ada arisan rt sekarang ?

 Widya : hoalah. Iyaa mama lupa. Gara gara keasikan ngomong sama hafiz nih! Hahah mama pergi dulu yaaa. (berteriak pelan) fandy, mama pergi dulu yaaa sayang, ada arisan

 Fandy : iya maa.

Tidak beberapa lama kemudian…….

 Hafiz     : si fandy nih lama banget sih ngerjain pr nya. Aku aja ngerjain pr nya gak sampe setengah jam udah selesai.

Fandy    : eh sorry yaa. Kelamaan yaa? Habis, prnya banyak banget!
(sambil berjalan pergi ke halaman depan rumah)

 Hafiz     : udah deh, kamu gak usah ngeles. Aku udah tau kok, emang otak kamu aja yang paspasan. Bilang aja susah!

 Fandy : biarin.

Dihalaman depan rumah atau yang biasa disebut teras mereka duduk bersama. Fandymengeluarkan dompet yang mereka temukan didekat jalan dan membagi isi yang adadidalamnya dengan hafiz.

 Hafiz     : cepetan dong, kamu lama banget sih!

Fandy    : iya nihhh. Isinya ada 800ribu. Kalau kita bgi dua jadi kamu dapet 400ribu aku juga 400ribu! Disini juga ada kartu atm nih!!

 Hafiz     : biarin aja deh tu. Gak penting!

 Tiba-tiba omis datang kerumah fandy. (temen deket kakaknya fandy)

Omis     : eh ada fandy sama hafiz. Ngapain kalian berdua ada disini. Biasanya kalian main layang layang. Eh itu apaan? Duiit siapa tuh ha?

Hafiz      : duit kita kok!

Omis     : gak mungkin deh. Kalian kan masih kecel. Mana ada orang tua ngasih anaknya duit banyak! Kakak  tanya sama kakak sri yaa?

Fandy    : enggak enggak bang. Ini bukan duit kita. Tapi duit kita nemu di jalan bang.

Omis     : trus kenapa kalian bagi bagi kayak gini?

Fandy    : hafiz yang nyuruh bang.

Omis     : coba kakak liat (sambil memeriksa dompet tersebut) ini kan ada kartu tanda pelajar nya. Kalian kan bisa liat alamatnya. Lagian juga gak jauh dari sini alamatnya!

Fandy    : tadi rencananya sih fandy mau balikin bang. Tapi kata hafiz gak usah.

Omis     : kok kayak gitu? Kita gak boleh gitu. Itu namanya makan hak orang lain.

Fandy    : aku udah ngomong kayak gitu sama hafiz tapi dia bilang kan itu bukan urusan kita. Salah dia kenapa dia ceroboh.

Omis     : maka dari itu kita kembalikan dompet dia dan bilang jangan sampai ceroboh lagi. Jadikan lah ini pelajaran buat dia agar gak jadi orang ceroboh. Itu berpahala loo.

Hafiz      : maaf kakak, aku hilaf.

Fandy    : yuk kita pergi balikin dompet ini keorangnya!

Mereka bertiga kemudian pergi kerumah sipemilik dompet untuk mengembalikan dompet

Tersebut!

Hafiz      : assalamu’alaikum.

Messa   : waalaikumsallam. Siapa?

Hafiz      : apakah betul ini rumahnya messa nasti

Messa   : ya betul ada apa ya? Dan kalian siapa?

Fandy    : saya fandy dan ini temen saya hafiz. Kami berdua kesini buat ngembaliin dompet ini.

Messa   : dompet ? Tunggu sebentar saya cek dulu. Silah kan masuk!

Messa pergi masuk kedalam kamarnya untuk memeriksa dompetnya sedangkan fandy,hafiz, dan omis duduk dan memerhatikan rumah itu.

Messa   : waaah iya dompet saya hilang terimakasih kalian sudah mengembalikan dompet saya. Kalian baik sekali.

Hafiz      : tidak apa. Itu sudah kewajiban kami.

Fandy    : ya betul

Messa   : sekali lagi terimakasih yaa

Fandy dan hafiz : ya. Sama sama!

Hafis, fandy , dan omis akhirnya pamit untuk pergi.

 Hafis dan pandi akhirnya bersikap jujur setelah mendapat saran dari kak omis, dan mereka menyadari atas kesalahannya.

 

Contoh Naskah Drama 6 Orang Tentang Penyesalan

Penyesalan

Ada suatu Keluarga yang hidup dengan serba kemewahan mereka sering menghambur-hamburkan uangnya untuk hal yang tidak penting, padahal mereka mempunyai anak yang sangat berbeda sifat dengan orang tuanya, yang baru duduk di kelas 2 SMP, walaupun anaknya sering menasehati kedua oarangtuannya tetapi malahan mereka tidak mau menanggapinya, mereka menganggap omongan anaknya tidak berarti apa-apa baginya, anak mereka juga tidak boleh bergaul dengan orang miskin. sampai pada malam hari di rumah mereka sedang berkumpul dan berbicang bincang di ruang keluarga.

Mamah : Papa ! tadikan mama ke Mall bersama teman arisan mamah, mamah melihat perhiasan yang sangat bagus dan langka lho !!! bolehkah mamah membeli perhiasan itu ??? ( duduk di samping suaminya sambil menarik-narik baju suaminya )

Papah : Tentu saja boleh, apa sih yang enggak buat mamah, mau mamah membeli Tokonya juga papa belikan kok !

Mamah : Wah ! papa baik sekali dengan mamah terima kasih ya pah !!!

Papah : Iya mah sama-sama !

Lucy : Mamah, bukankah kemarin mamah baru membeli kalung berlian ? mengapa sekarang mamah ingin membeli perhiasan lagi ?

Mamah : Sudahlah biarkan saja, lagi pula papah mu mengizinkan mamah untuk membelinya kok !! memangnya kamu ingin membelinya juga ?

Lucy : Tidak-tidak, tapi mah… itu kan sama saja kita melakkan pemborosan, apa lagi mamah kan setiap hari selalu mejeng diMall bersama teman arisan mamah

Papah : Sudahlah nak.. tidak apa-apa selama kita masih hidup berkecukupan, kita boleh kok melakukan atau membeli-beli barang yang kita mau, memangnya kamu mau papah belikan apa ?

Lucy: Oh tidak usah pah… terima kasih, tapi apa salahnya kita berhemat, bisa saja saat kita kesusahan dan krisis nanti kita dapat memakainnnya .

Mamah : Helloo ???? jaman sekarang berhemat untuk apa sayang ??? apa kau tidak melihat perusahaan papah mu itu ada dimana-mana, seharusnya kamu bersyukur hidup serba berkecukupan seperti ini malah ingin berhemat !!

Lucy: Ya sudahlah mah, aku kan tadi hanya usul saja ! baiklah mah sudah larut malam aku ingi tidur dulu ya ! selamat malam semuanya ( bersalaman kepada kedua orang tuanya )

Pada keesokan paginya mereka bersiap-siap untuk melakukan aktifitasnya masing-masing, anaknya ber Sekolah dan papahnya berangkat ke Kantor, di sekolah Lucy mempunyai tiga teman mereka mempunyai sifat yang berbeda-beda ada salah satu temannya yang kurang mampu tetapi sangat baik hati, pintar, ramah rendah hati dan percaya diri, sedangkan dua temannya itu memliki sifat yang sombong, suka memilih-milih teman, jahat,,memang mereka berdua adalah orang yang serba berkecukupan,sampai padasuatu hari di sekolah ada sedikit perselisihan dan kebetulan juga mereka sekelompokuntukmengerjakan tugas Sekolah.

Lucy: Hai bagaimana ini, kita kerja kelompoknya kapan ? sebentar lagikan tugas Sekolahnya akan seger dikumpulkn.

Ikal :Wah ia juga ya,bagaimana jika nanti sehabis pulang Sekolah, tetapi kita berkerja kelompok dimana ?

Gisela :Yang pasti kita jangan bekerja kelompok di Rumah Ikal, Rumah dia kan kecil dan kumuh,laginkan aku nggak boleh sama orang tua aku jika bermain ketempat kumuh-kumuh seperti itu .

Joe : Iya betul sekali itu pastikan Rumah Ikal itu bau banget dan sempit sekali, pokoknya aku tidak akan mau kerja kelompok jika dirumah Ikal !

Lucy : Teman kalian jangan ngomong seperti itu, belum tentu apa yng di ucapkan kalian itu benar, lagiankan tujuan kita itu untuk belajar bukan untuk bermain !

Ikal : Sudahla tidak apa-apa perkataan mereka itu benar kok,kalu kita belajar di tempat yang tidak nyaman kan juga mempengaruhi tugas kita juga .

Joe: Bagaimana kalau di Rumah Lucy saja !

Gisela: Iya aku setuju, papah dan mamah aku kan kenal dekat dengan orang tua mu Lucy!

Lucy : Ya sudahlah, kalian langsung ke Rumah ku ya, nanti aku di jemput dengan mobil, kalian bisakan ?

Ikal : Okelah !

Bel pulang Sekolah pun berbunyi mereka bersiap-siap untuk ke Rumah Lucy, Lucy sudah dijemput oleh supir pribadinya, mereka semua pun langsung menuju Rumah Lucy. Sampai di sana mamah Lucy sedang membaca-baca buku.

Lucy : mah aku pulang !

Mamah : Sayang kamu sudah pulang, wah teman-teman mu kok pada kesini emangnya ada acara apa ?

Lucy : Mau kerja kelompok mah !

Joe,Gisela,ikal : Selamat Siang tante !

Mamah : Iya selamat Siang juga !Ayo semua masuk jagan malu-malu silahkan duduk!

Ikali : Terima kasih tante !

Lucy : Teman-teman ku tinngal sebentar dulu ya!

Ikal : Oh….. yasudah !!

Mamah : Kalian mau minum apa ?

Gisela : Oh tidak usah tante terima kasih banyak!

Agak lama kemudian Lucy pun datang, dia baru saja mengganti baju ! lalu bekajar pun dimulai, pada saat belajar Lucy dan Ikal sangat serius,tetapi Gisela dan Joe malah asyik bermain dam mengobrol- ngobro ! hingga terjadi perselesihnan.

Ikal : Hai kalian jangan bisanya santai-santai saja ! cepat bantu aku dan Lucy menyelesaikan ini semua agar cepat selesai .

Ikal : Iya kalau kalian santai- santai seperti ini akan kulaporkan pada pak guru lho !!

Gisela : Cerewet sekali kalian berdua aku itu lelah dan capek !

Joe : Lagian kan tugasnya mudah sekali, kita berdua hanya ingin beristirahat sebentar saja kau jangan emosian gitu dong !

Lucy : Siapa coba yang emosian, aku hanya memperingati kau saja kok.

Ikal: Sudah-sudah kalian jangan bertengkar lagi, nanti kita tidak bakal selesai nih mengerjai tugasnya kan besok harus di kumpulkan !

Gisela : Baiklah !

Mereka mengerjakan tugas sekolah hingga larut malam Gisela dan Joe menunggu jemputan di Rumah Lucy, sedangakan Ikal pulang dengan berjalan kaki. Pada saat Gisela dan Joe menunggu jemputan, papah Lucy pun datang, mereka berdua pun mengobrol-mgobrol dengan kedu orangtuanya Lucy tentang si Ikal, pada saat mengobrol Aulia sedang Kamar.

Mamah : Kalian belum juga di jemput ?

Joe : Belum tante sedang di perjalanan !

Mamah : Apa perlu supir tante yang mengantarkan kalian pulang ?

Gisela : Oh.. tidak usah tante, lagian juga supir aku sedang di perjalanan !

Papah : Sepertinya om pernah meliat kamu ! (berbicara dengan Gisela)

Gisela: Iya om aku anaknya pak Bastian pemilik perusaan Mobil terkenal itu lho…

Papah : Oh iya om ingat sekali dia itu kan temn kerja om !

Gisela : Saya juga tau om.. Papah aku kan sering cerita sama aku !

Papah : Om nitip salam ya buat papa kamu !

Gisela : Oke om !

Papah : Terima kasih ya, oh ya om mau kebelakang dulu ya !

Mamah : Oh ternyata kamu itu anaknya pak Bastian ya !

Gisela : Iya tante !

Joe : Wah sepertinya jemputan ku sudah datang nih ! tante aku pulang dulu ya terima kasih banyak tante, Gisela aku pulang duluan ya !

Mamah : Oh iya sama-sama hati-hati ya, lain kali main kesini lagi ya ! (melambai-lambaikan tangannya)

Gisela: Iya, hati-hati ya !

Joe : Iya tante !!! (melambai – lambaikan tangannya)

Setelah Joe pulang., mamahnya Lucy bersama Gisela membicarakan kehidupannya Ikal.
.
Mamah : Tadi anak laki-laki itu siapa namanya ?

Gisela : Oh itu namanya Ikal tante, memangnya ada apa dengan dia tante ?

Pada malam harinya papah dan mamahnya Lucy memperingati
Lucy untuk jangan bermain dengan Ikal, tetapi Lucy tidak mau mengikuti apa yang dikatakan orang tuanya.

Mamah : Lucy! kemarilah ada yang ingin papah dan mamah sampaikan kepada mu !

Papah : Lucy kemarilah sayang !

Lucy : Iya pah ! mah ! ada apa ? sepertinya ada hal penting yang ingin di sampaikan kepadaku ! (berjalan menghampiri mamah dan papah nya)

Papah : Sini duduklah di samping papah !

Lucy : Ada pah! Mah! ?

Mamah : Kamu ingat tidak dulu mamah sudah pernah bilang kepada mu untuk tidak boleh bermain bersama anak miskin !

Lucy : Jadi ini yang ingin papah dan mamah sampaikan ? mengapa sih mah pah aku tidak boleh bermain berama Ikal ? dia itu anak baik- baik dia juga pintar dalam segala pelajaran

Papah : Bukan begitu Lucy , bisa saja dia itu jahat , memang dia pintar dalam segala pelajaran, jadi kamu dekat dengan dia itu karena dia pintar ?

Lucy : Iya juga pah, dia itu juga baik, rendah hati, tidak sombong, maka dari itu aku ingin bermain dengan dia !

Papah : Pintar ? papah bisa menyewa guru atau orang paling pintar untuk mengajari kamu, banyakkan teman yang lebih baik dari pada dia !

Lucy : Tidak pah, dia adalah teman terbaikku !

Mamah : Cukup sudah Lucy, kesabaran mamah sudah hilang, mamah tidak mau mendengar alasan kamu lagi ! ( membentak dan berdiri dari duduknya )

Lucy : Baiklah kalau mau mamah seperti itu, mamah dan papah tidak tau mana yang baik dan mana yang buruk, hanya bisa menilai orang dari kaya dan miskinnya saja !

Mamah : Beraninya kamu bicara seperti itu !! (hampir menampar Lucy dan sempat di tahan tangannya oleh papah )

Papah : Sabar mamah !

Lucy : Tampar Lucy mah silahkan ! (menangis dan sambil membentak mamahnya)

Papah : Lucy cepat kamu masuk kamar

Lucy : Baiklah ! kalau itu mau mamah aku akan menurutinya, demi kebaikkan mamah. (meninggalkan papah dan mamahnya)

Keesokan pagi harinya di Sekolah Lucy pun pada saat istirahat tidak mengobrol dan bermain bersama Ikal lagi, tetapi bermain bersama Gisela dan Joe, tetapi Lucy sebenarnya terpaksa melakukan hal ini.

Lucy : Gisela kita ke kantin yuk !

Gisela :Tumben kau mau bermain bersama kita ! ada apa dengan mu ?

Lucy : Tidak apa-apa kok, memangnya aku tidak boleh bermain dengan mu?

Joe : Ya.. aneh aja biasanya kan kamu bermain bdengan Ikal !

Lucy : Tidak, aku tudak mau bermain dengannya lagi!

Joe : Memangnya kenapa ?

Lucy : Sudah lah jangan banyak omong, aku sudah malas membicarakannya lagi !

Gisela : Hahhahaha bagus ! gue suka gaya lo !

Pada saat bermain Ikal pun menghampiri Lucy, Gisela, dan Joe yang sedang asyik bermain, tetapi mereka malah mengusir

Ikal :teman-teman bolehkah aku ikut bermain bersama kalian ?

Gisela: Apa iku bermin bersama kita hahaha… nyadar dong !

Ikal : mamangnya ada apa dengan aku ?

Joe :kamu udah bau, dekil, kumel, jorok, jelek mirip Sarimin topeng monyet juga masih ga nyadar ?

Ikal :aku itu salah apa sih sama kalian sampai-sampai kalian menjauhi ku ?

Gisela : masih kurang jelas juga ? (membentak Ikal )

Joe : Dasar bdoh !!!

Ikal : Dan kamu Lucy mengapa tiba-tiba kamu menjauhi ku?

Lucy : Karena…????

Ikal : Mengapa Lucy jawab pertanyaa ku !!!!

Gisela : Udah sana pergi !!!

Ikal : Gisela aku ini berbicara dengan Lucy bukan dengan kamu!

Lucy:hmmm…. Kamu Tanya saja kepada mereka !!!

Ikal : Lucy ku mohon jawab pertanyaan aku !

Joe : Apa belum jelas apa yang udah aku omongi tadi ?

Ikal : apakah semua itu benar Lucy ?

Lucy : sudah cepat kamu pergi! (membentak dan mendorong Ikal hingga terjtuh)

Ikal : Baiklah kalau itu yang kalian mau aku akan pergi !

Pada saat sampai di Rumah, Lucy pun beristirahat pada saat itu mamahnya dan pembantunya sedang tidak masak untuk makan malam, akhirnya Lucy pergi keluar Rumah untuk membeli makanan sendirian dan pada saat itu Lucy bertemu dengan Ikal yang sedang berjalan sendirian membawa buku, dan tidak sengaja mereka bertabrakan.bruk
Lucy : Aduh, bagaimana sih kamu seharusnya kalau jalan tuh jangan meleng dong gimana sih !!!

Ikal : Aduh maaf ya aku tidak sengaja ! (membereskan bukunya yang jatuh)

Lucy: Iya tidak apa-apa kok !

Ikal: Eh Lucy kamu mau kemana ?

Lucy : aku ingin membeli makanan, kamu mau kemana ?

Ikal : aku tadi habis mambawakan makanan untuk orang tia ku yang sedang berjualan, sambil membantu-membantu di sana !

Lucy : Tetapi megapa kamu membawa buku ?

Ikal: Oh iya tadi aku sambil membaca buku !

Lucy : Wah kamu rajin sekali ya!

Ikal : Tidak ah biasa sja !

Lucy: Oh ya suda aku mau membeli makanan dulu ya !

Ikal : Oh yasudah hati-hati ya !

Keesokan harinya sepulsang Sekolah Lucy mendapakan berita buruk dari orang tuanya yaitu, ternyata perusahan yang dimiliki oleh papanya bangkrut Lucy dan Keluarganya sangat sedih, sampai-sampai Rumah yang ia tempati bersam Keluargaya pun juga disegel oleh Bank, mereka tidak tau harus kemana lagi, merekapun akhirnya mengontrak disebuah rumah kecil, mamanya sangat tidak bisa menerima ini semua.

Mamah : Aku tidak menyangka bisa terjadi hal seperti ini, semua perhiasan mamah koleks-koleksi mamah yang mamah beli di luar negeripun juga di ambil oleh Bank.

Papah : Sabar mah. Ini cobaan yang berat untuk kita!

Lucy : Coba saja dulu kita menabung pada saat ini kan bisa terpakai, maksud aku itu ini, jadi pada saat krisis seperti ini bisa terpakai!

Mamah : Iya mamah sangat menyesal sekali, tapi sekarang kita ingin tinggal dim
ana ??

Papah : Sudah kita cari saja kontrakan yang murah…

Mamah : Memangnya paah punya simpanan uang ?

Papah : Alhamdulillah papa masih punya simpanan uang !

Setelah mereka mencari-mencari kontrakan akhirnya mereka mendapatkan kontrakan yang kecil dan murah. Pada keesokan harinya Lucypun Sekolah. Sesampainya di Sekolah ternyata teman-teman Lucy sudah tau bahwa Keluarganya Lucy jatuh miskin, dan mereka mengejek-ngejek Lucy.

Gisela : Eh…. Lihat… ternyata seorang anak orang kaya, sekarang sudah jatuh miskin… hahahaha

Joe : Huu… pasti orangtuanya mendadak bangkrut, karena mempunyai banyak hutang !!

Ikal : Eh… Kalian jangan begitu dong… kalian itu bukan sahabat yang baik, saat Lucy susah seharusnya kalian menghibur bukan malah mengejek !!

Gisela : Apa ?? bersahabat dengan dia ga salah denger, kapan kita bersahabat dengan dia kayanya ga pernah tuh…!!1

Lucy : Gisela… kamu jangan kaya gitu dong !!! kitakan pernah bersahabat

Joe : Aku cuman bersahabat dengan Lucy yang kaya raya, bukan Lucy yang anak miskin!

Ikal : Sudah Ikal kita pergi saja tidak ada gunanya ngomong sama anak kaya raya yang sombong.

Lalu Ikal dan Lucy pun pergi ke kantin…

Lucy : Ikal kamu kenapa membela aku ? padahalkan dulu Keluarga ku pernah mencela kmu ?

Ikall : Aku tidak pernah memikirkan apa yang pernah papa dan mama kamu katakan pada ku dan lagi pula aku tau sebenarnya kamu dipaksa oleh orangtua mu untuk menjauhi aku !!!

Lucy : Kau memang sahabat ku yang baik !!!

Saat pulang Sekolah dan sesampainya di Rumah…!!!

Lucy : Assalamualaikum !

Mamah : walaikumsalam !

Lucy : Papah kemana mah ?

Mamah : Papah pergi mencari pekerjaan, sudah kamu makan sana !

Lucy : Iya mah…

Mamah : Apa ? siapa yang mengejek kamu orang misin ? kurang ajar!!

Lucy : Biarkan sajalah mah…. Kitakan dulu juga bersifat seperi itu kepada orang yang kurang mampu !

Mamah : Sudahlah biarkanlah seperti itu yang lalu biarkanlah berlalu nasi telah menjadi bubur!
Lucy : Ya sudah mah aku sudah lelah mau tidur dulu !!!!!!!

Pada malam hari papahnya pun datang, lalu mamahnya pun menceritakan kejadian yang telah di alami Lucy di Sekolah.

Mamah : Pah, tadi di Sekolah Lucy diejek oleh teman-temannya oaring miskin !

Papah :Mamah ini semua salah kita, seharusnya pada sat kita kaya dulu kita rajin menabung bukan menghambur-hamburkan uang, jadinya seperi ini deh kita susa dan tidak mempunyai uang !

Mamah : Iya pah mamah juga menyesal atas kelakuan mamah yang sering menghambur-hamburkan uang, mama juga menyesal telah menghina orang miskin.

Papah : Ya sudah lah mah..! kita menitip salam permintaan maaf saja kepada Lucy untuk Ikal

Mamah : Oh iya benar juga pah !

Papah : Mah maaf ya hari ini papah belum mendaptkan pekerjaan !!!!!

Mamah : Tidak apa-apa kok pah ! kita harus berusaha lagi !

Papah : Sudah larut malam, ayo kita tidur mah !!!

Pada keesokan Pagi harinya papah dam amah Lucy menitip permintaan maaf untuk Ikal kepada Lucy.

Mamah : Lucy, mamah mau menitip permintan maaf kepda Ikal ! (di depan pintu )

Papah : Lucy, papah juga ya..!!

Lucy : Iya nanti akan kusampaikan kepda Ikal, aku senang sekali mamah dan papah mau minta maaf kepada Ikal, mah pah aku berangkat dulu ya…!!!!

Mamah : Iya hati-hati ya nk !!

Pada saat sampai di Sekolahan, Lucypun menyampaikan kepada Ikla atas permintaan maaf dari papah dan mamahnya.

Lucy : Ikal ! aku ingin menyampaikan permintaan maaf mamah dan papah ku atas kesalahan yang telah membuat hati mu terluka !

kal : Tidak apa-apa kok Lucy. Aku sudah memaafkannya, syukurlah mereka sadar.

Lucy : Terimakasih ya, kmu memang sahabat terbaik ku !

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Ikal pun pulang, Ia melewati Rumah Joe yang ternyata kebakaran, ia pun memberitahukan pada Lucy dan Gisela atas musibah itu.

Ikal : Astagfirullah Rumah Joe kebakaran… aku harus memberi tahukan pada Gisela !

Ketika menuju Rumah Gisela, ia bertemu dengan Lucy.

Lucy : Ada apa Kal ? kamu sepertinya terburu-buru sekali !!

Ikal : Ru…ru…ru.. Rumah Joe kebakaran !!

Lucy : Yang benar kamu ??

Ikal : Benar aku tidak bohong !

Lucy : Ayo kita beri tau Gisela !

Ketika sampai di Rumah Gisela.

Ikal : Assalamualaikum !!! Gisela !!!

Lucy : Gisela !!!

Gisela : Ada apa sih Lucy anak miskin di bawa keRumah ku ?

Lucy : Jangan begitu Gisela, kamu hargai teman mu dong !!

Ikal : Kamu jangan salah paham dong kita berdua kesini ke Rumah kamu tuh pingin beri tau doing, bahwa Rumah Joe kebakaran.

Gisela : apa ? kebakaran ?

Ikal : Iya benar cepat kita ke Rumah Joe ! (lari keluar panggung )

Mereka bertiga menuju Rumah Joe. Sampai di Rumah Joe.

Joe : Ngapain kalian kesini ? kalian mau menghina ku ya, karena Rumah ku kebakaran dan menjadi orang miskin ?

Ikal : Tidak kok, kami hanya ingin melihat keadaan mu saja, kamu baik-baik sajakan ?

Joe : Tidak jangan mendekat, kalian senangkan melihat aku seperti ini ?
Gisela : Kamu sabar ya, mungkin ini cobaan untuk kamu !!!

Joe : Kamu bisa bicara seperti itu ? kamu tidak merasakan apa yang kurasa sekarang ini !

Ikal : Sudahlah Joe, mungkin ini cobaan untuk kamu yng tabah ya !

Joe : Terimakasih ya atas suportnya aku minta maaf ya selama ini aku sering berbuat jahat kepada kalian berdua, aku sering menghina.

Gisela : Iya kal, aku juga mintaa maff ya aku sudah mempermalukan mu.

Ikal : Sudahlah aku sudah memaafkan kalian kok, lupakan yang kemarin, kita buka lembaran baru.Lucy : Nah gitu dong, coba aja dari dulu kayak gini pasti asyik, gak ada yang saling megejek.

Gisela : Sekarang keta berteman ya…!!!!

Ikal : tentu !!!

 

Contoh Naskah Drama Komedi Lucu 6 Orang

Sifat dan Sifat  Tokoh

Jono : Slow, tapi hanya otaknya saja.

Jojo : Berjiwa petualan

Joni : Mudah terpengaruh

Jimmy : Paling shantai

Juni : Paling ribut, cerewet, dan begitulah

Flannery : Anggung, lebay, dan beginilah

Petak Umpet Hah Story

Di suatu tampat yang diyakini ada di suatu tempat. Terdapat beberapa anak yang sedang bermain bersama handpone mereka masing-masing, tapi ada seorang anak yang hanya diam tidak melakukan apapun. Pada akhirnya anak yang kesepian itu pun mengajak teman-temannya untuk bermain petak umpet.

Jojo : “ Bagaimana kalau kita bermain petak umpet “

Joni : “ Ayu “

Flannery : “ Gak ah, nanti kotor “

Joni : “ Gak jadi “

Jono : “ Bener, bakalan ada yang bermain kotor “

Juni : “ Ngomong apa si Smart friend?. Dia bisa main kagak? “

Jimmy : “ Udahlah santai aja, main petak umpet itu kan mudah, anak SD aja bisa “

Juni : “ Bukan itu masalahnya, masalahnya kita udah gede, tapi masa main permainan anak kecil “

Joni : “ Aku sudah besar tidak mau main petak umpet lagi~ “ [Parodi iklan pempers yang celana dalam]

Jojo : “ Kita mainnya di tempat angker aja biar ekstrim “

Joni : “ Apa lagi di tempat angker~ “[Parodi iklan pempers yang celana dalam]

Flannery : “ Apa lagi di tempat angker. Kan biasanya tempat angker itu berdebu “

Juni : “  Iya kalo di tempat angker nanti gimana kalau di umpetin sama setan, gimana kalau ketemu setan, terus setannya ngajak kenalan, terus pacara sama setan “

Jimmy : “ Shantai aja. Khan bagustuh Lu bisa dapet pacar, Lu kan masih jomblo “

Juni : “ Enak aja jomblo. Gw single “

Jono : “ Single adalah nama lain dari jomblo supaya terdengar lebih terhormat “

Jojo : “ Jadi gimananih. Mau main atau kalian takut “

Flannery : “ Zaman gini takut sama hantu “

Jono : “ Saya sebagai perwakilan dari semua yang ada disini mengungkapkan bahwa ami setuju dengan anjuran saurada. Sah?. Sah! “

Semua menatap Jono aneh.

Akhirnya mereka ber6 pun bermain petak umpet di sebuah rumah tua yang katanya angker. Jimmy yang merupakan ucing atau orang yang mencari pemain lainnya sudah menemukan 4 temannya. Hanya Jono saja yang tidak ditemukan. Setelah beberapa saat mencari akhirnya mereka ber-5 sepakat untuk mencari Jono bersama.

Juni :  “ Gimana kalau si Jono diumpetin hantu “

Jimmy : “ Berarti kita kehilangn komedian nasional sekali lagi. Mengheningkan cipta mulai “

Jojo : “ Jangan bercanda. Si Jojo ini gimana kalau emang di umpetin sama hantu? “

Flannery : “ Haduh. Zaman gini masih percaya hantu He to the low Aaaaa!! “ ( nunjuk )

Juni : “ Ada apa? “

Flannery : “ A-ada ha-ha “

Jojo : “ Harry petter? “

Flannery ( Geleng kepala ) : “ Ha-ha-ha “

Jimmy : “ Ha, hanymoon? “

Flannery ( Geleng kepala ) : “ Ha-ha-haacccciing! “ ( bersin )

Flannery : “ Itu ada pesan kertas di atas meja “ (nunjuk)

Jimmy ( Ngambil ) : “ Selamat tinggal. Itulah isi pesan ini “

Juni : “ Sepucuk kertas mencurigakan yang tergeletak begitu saja di atas meja. Aaapakah itu tulisan Jono? “ ( Gaya infotaimen )

Jojo : “ Jangan-jangan Jono sudah dibawa hantu “

Flannerr : “Aduh. Jadi atut. Pulang aja yuk “

Jojo : “ Tapi sebelum ini kita harus cerita dulu ke keluarga Jojo “

Akhirnya setelah kejadian itu mereka pergi ke rumah Jono dengan perasaan bersalah di pundak mereka. Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di rumah Jnjo

Jojo : “ Assalammu’alaikum “

Jono : “ Wa’alaikumsalam “

Juni : “ Loh kok Kamu gak mati? “

Jono : “Karena Aku masih hidup “

Juni : “ Apa kamu yang nulis pesan ini? “ ( Menunjukkan kertas yang tadi )

Jono : “ Ya. Itu selamat tinggal maksud Gue, Gue mau pergi ke rumah dulu tadi laper banget “

Flannery : “ Tuh kan. Di zaman dini masih percaya yang kayak gituan “

Jojo : “ Tapi Lu tadi juga takut “

Flannery : “ Itu tadi cuman ekting “

Jono : “ Jadi, sekarang kalian mau apa? “

Jojo : “ Pulang ajak yu “ ( Pergi )

Akhirnya misteri pun terpecahkan dan mereka berenam dapat istiahat dengan tenang.

 

Contoh Naskah Drama 6 Orang Tema Sahabat

ARTI SAHABAT

Bintang yang setia pada malam, begitu pula kesetiaan embun menemani pagi. Matahari yang tak pernah lelah terangi dunia ini. Seperti itulah persahabatan, selalu setia tanpa diminta. Saling mengerti tanpa harus memohon. Tak ada satupun orang di dunia ini yang hidup tanpa persahabatan, persahabatan adalah kisah terindah yang tak terlupakan bagi setiap insan yang pernah merasakannya.

Luna, Satrya, Olive, Bondan dan Meta sedang duduk bergerombol bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi sambil sesekali tertawa lantang, saling menjahili satu sama lain. Sungguh seperti sebuah keluarga yang harmonis.

Karena merasa iri hati, Alexa yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.

Alexa : “Idih…!! suara pas-pasan aja sok mau nyanyi! Diem aja deh mendingan,” (dengan wajah menghina)

Bondan : “Eh.. suka-suka dong! Kayak suara kamu aja yang paling enak, KD kalah cempreng tuu!”

Semua anak di tempat itu tertawa keras, kecuali Alexa yang rautnya berubah menjadi tak karuan. Bondan dan kawan-kawannya pun melanjutkan obrolan mereka lagi tanpa menghiraukan Alexa

Alexa: (pergi meninggalkn tempat dengan wajah berlipat)

Bondan : “Hmm.. sorry fren, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan, maklum mau ada konser amal kecil-kecilan gitu..”

Meta : “Duh, sibuknya! Ya udah buruan berangkat, ati-ati!” (sambil melambai-lambaikan tangan)

Olive : “Aku ke toilet dulu yah..? (buru-buru meninggalkan anak-anak yang lain)

Luna : “Eh, haus nih.. minum air enak kali ya??”

Satrya:“Iya juga ya. Oke kalo gitu aku beli air minum dulu ya, tunggu di sini aja sama Meta,” (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta)

Meta : “Na.. sebenernya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku udah nggak bisa nyembunyiin ini semua. Dan menurutku cuma kamu yang bisa jaga rahasia ini.”

Luna : “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kita kan temenan udah lama. Lagian aku udah siap kok buat jadi pendengar yang baik,” (berusaha meyakinkan Meta)

Tanpa mereka sadari, Satrya berdiri di kejauhan dengan beberapa bungkus es di tangannya. Satrya melihat Luna dan Meta sedang asyik bercerita, dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka. Ia melamun. Dan saat tersadar dari lamunannya, ia menuju Meta dan Luna, dan tersentak ia terkejut mendengar ucapan Meta.

Meta : “Aku.. su—ka Bondan!!” (dengan terbata-bata)

Satrya : “Hah..?! Meta suka Bondan??” (berkata lirih)

Kebetulan Olive juga sudah datang.Di saat itu pula pertengkaran terjadi.

Luna : “Eh, kalian udah pada balik!” (sambil tersenyum dengan sapaan halus)

Olive : “Ta.. serius kamu suka Bondan??”

Meta : “Hmm.. ngomong apa sih, kamu..? (pura-pura tidak tahu)

Olive : “Halah..!! gak usah bo’ong deh.. aku denger kok!” (dengan nada agak tinggi)

Luna : “Kamu salah denger, kali?” (berusaha menengahi)

Olive : “Ta, kayaknya kamu juga harus tahu! Aku suka ama Bondan udah lama banget, kamu nggak boleh gitu dong!! Kayak nggak ada yang lain aja?!” (marah-marah)

Satrya : “Heh udah diem semua!!” (berusaha menandingi nada tinggi Olive dan Meta)

Meta : “Oh gitu ya?! Berarti kamu tuh yang ngerebut gebetan temen sendiri, kamu aja yang naksir ama cowok laen, ngapain pake nyuruh aku??” (balik marah)

Keadaan semakin parah karena tidak ada yang mau mengalah.

Luna : “Udah, udah… jangan bertengkar” (berusaha melerai)

Satrya : “Kita udah temenan lama, jangan sampai semua rusak cuma karena masalah sepele kayak gini!”

Olive : (meninggalkan teman-temannya dan pergi menyendiri)

Sialnya, orang yang sangat membenci Bondan mengetahui perkara ini. Alexa memanfaatkan keadaan ini untuk menghancurkan persahabatan mereka berlima.

Olive : ( termenung, sendiri, dan terdiam)

Alexa : “Ehm.. kok cemberut sih?? Ada masalah ya?” (berusaha menarik simpati Olive)

Olive : “Katanya sahabat, masak harus naksir cowok yang sama?! Bete banget, kan??” (berkata dengan nada ketus)

Alexa : “Sabar aja deh. Mending sementara nggak usah temenan deh sama mereka. Nanti kan jadi saingan yang nggak sehat!” (merayu)

Olive : “Gitu, ya..?”

Alexa : “Gini aja, mending mulai sekarang kamu gabung sama aku. Nanti aku akan bantu kamu ngalahin si Meta itu!”

Olive : “Emang boleh..??”

Alexa : “Ya boleh, lah!!”

Olive hanya tersenyum, entah benar atau tidak keputusannya ini, dia tidak begitu peduli saat itu.

Keesokan harinya..

Satrya menceritakan semua yang terjadi kemarin antara Meta dan Olive. Sekejap terkejutlah Bondan mendengar semua itu.

Satrya : “Menurutku kamu hrus cepet bikin keputusan. Kasih kepastian buat mereka berdua. Aku nggak mau mereka bertengkar terlalu lama.”

Bondan : “Oke, oke..! aku bakal berusaha jelasin semuanya biar mereka nggak bertengkar sia-sia,”

Bondan pun berusaha menemui Meta dan Olive hari itu juga. Namun sayang, hanya Meta yang mau menerima keputusan Bondan, sedangkan Olive lebih memilih menghindarinya.

Bondan : “Ta, Satrya udah nyeritain semua ke aku tentang yang kemarin. Bener kamu suka aku..?” (berusaha memastikan)

Meta : “Satrya nggak bohong kok soal yang kemarin itu!”

Bondan : “Gini, Ta. Sebelumnya aku minta maaf. Soalnya gara-gara aku kamu jadi tengkar ama Olive. Bukannya apa-apa, tapi buat waktu dekat ini aku lagi nggak pengen mikirin cewek. Aku masih mau serius di dunia musikku,” (menerangkan dengan bijaksana)

Meta : “Oke. Aku ngerti kok”

Olive, Alexa: (berjalan melewati Bondan dan Meta, namun bersikap tak acuh dan sama sekali tak peduli)

Bondan : “Olive?”

Olive : (berjalan terus tanpa henti)

Hari ini pun Satrya akan mengunjungi rumah Luna. Dan di perjalanannya menuju rumah Luna, ia melihat bondan tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan. Sepertinya ia menjadi korban tabrak lari. Cepat-cepat Satrya membawa bondanke Rumah Sakit.

Sesampainya di Rumah Sakit…

Satrya : “Halo, Luna? Bondan ada di RS. Dia habis ketabrak kendaraan, cepetan kamu ke Rumah Sakit—mm, Cempaka Husada,” (langsung berbicara begitu suara di seberang telepon menjawab)

Luna : “Hah, sekarang keadaannya gimana?!” (panik)

Satrya : “Udah tenang aja, yang penting kamu sekarang cepetan ke sini! Jangan lupa bilanginsma yang lain!”

Dan tak lama kemudian Luna datang, sambil berlari tergesa-gesa.

Luna : “Ya ampun…. bondan!!” (begitu melihat bondan)

Satrya : “Dokter udah periksa dia, katanya luka di kepalanya itu nggak terlalu parah, kok,” (berusaha menenangkn Luna)

Luna : “Syukur deh kalo gitu..” (mendesah lega)

Satrya hendak berjalan ke ruang rawat. Saat ia berjalan, tiba-tiba bahunya tertabrak dengan bahu seseorang. Betapa kagetnya Satrya saat melihat ternyata bahu yang ia tabrak adalah bahu Olive.

Olive : “Aduuh…!” (sambil memegangi bahunya)

Satrya : “Oh, maaf, maaf.. Nggak sengaja, lagi buru-buru,”

Olive : “Iya, iya. Nggak apa-apa kok,”

Satrya : “.. lho? Olive?? Ngapain kamu di sini..?”

Olive : “Eh, Satrya.. Iya, aku habis nganterin Mama check up, tapi aku ada perlu, jadi Mamaku pulang duluan. Terus.. kamu sendiri nagapain di sini?”

Satrya : “Ini, bondan tertabrak, sekarang lagi dirawat di kamar 555. Ini aku lagi nungguin  Meta dateng,”

Olive : “Oh…”

Satrya : “Kamu masih marah sama Meta? Sama kita juga?”

Olive : “Ngg… nggak sih. Agak sebel aja. Emang kenapa?”

Satrya : “Liv, aku cuma mau beritau, Alexa itu bukan orang yang baik. Dia manfaatin keadaan kita yang lagi  retak ini dengan menghasut kamu. Inget Liv, kita udah lama sahabatan.”

Olive : “Tapi si Meta itu lho..” (memasang wajah kecut)

Satrya : “Bondan udah jelasin ke Meta dan Meta ngerti, kok. Masa kamu nggak bisa ngerti??”

Olive : “Mmmh.. gimana ya?? Iya sih, aku liat Alexa itu nggak baik. Mm..”

Olive :”.. mungkin aku pikir aku minta maaf aja ya ama Meta…?”

Satrya : “Naah, gitu dong! Ya udah, kamu ikut aku aja ke kamarnya bondan. Nanti kita tunggu Meta dateng”

Kemudian, Satrya telah kembali darikantin, bersamaan dengan yang baru datang. Tak lama kemudian, Olive mengetuk pintu..

Olive : “Ehm.. aku boleh masuk, kan?” (sedikit ragu)

Bondan : “Boleh kok Olive”

Olive : “Sebenernya.. selain mau jenguk Bondan, aku dateng juga untuk minta maaf atas semua kesalahanku sama kalian selama ini. Kalian mau, kan, maafin aku..?”

Meta : Aku juga minta maaf, soalnya udah ngomong kasar ke kamu. Maafin aku juga, ya?”

Bondan : “Nah, kalau gini kan lebih enak, ya kan, Fren??”

Satrya : “Aku juga seneng kalo kita semua akur lagi kayak dulu,” (sambil tersenyum)

Luna : “Makanya, laen kali kalo mau naksir cowok nggak usah pake acara kompakan..!”

Semua : (tertawa bersama-sama)

Sesaat kemudian, handphone Olive berdering nyaring, mengejutkan semua orang… Terkejutlah semua orang dalam ruangan itu saat mendengar berita bahwa Alexa mengalami kecelakaan!

Meta : “Lho kok..?!”

Bondan : “Terus keadaannya gimana sekarang..?”

Satrya : “di rumah sakit mana?”

Luna : “Parah apa nggak?”

Olive : (hanya diam mendengarkan semua pertanyaan itu)

Satrya : “Gini aja. Sekarang biar Olive ceritain semua yang dia tahu tentang keadaan Alexa sekarang,”

Olive hanya diam. Dia masih shock dengan banjir pertanyaan barusan.

Olive : “Hmm.. jadi gini, sekitar satu jam yang lalu Lexa ceritanya mau ke sini. Dan tadi berita dari rumah sakit bilang kalo Lexa ditemuin jatuh di perempatan deket sini. Katanya keadaannya cukup kritis sih,”

Meta : “Rumah Sakit mana?”

Olive : “Emm, Cempaka apaa gitu, lupa aku—”

Bondan : “Cempaka Husada,liv?”

Olive  : “Nah itu! Bener!”

Bondan : “Ya ampun liv, itu kan Rumah Sakit ini! Ayo ayo kita tanya ruangan mana!”

Olive : “Ya udah, sekarang kita bareng-bareng buruan cari. “

Dan tak lama kemudian mereka semua tiba di ruangan tempat Alexa dirawat.

Olive : “Lexa… kamu nggak apa-apa kan?”

Alexa : “Aku udah agak mendingan kok.. makasih ya kalian semua udah mau jenguk aku..”

Meta : “Ya.. walaupun kita masih agak kesel ama kamu,” (sedikit ketus)

Bondan : “Udahlah.. yang kemaren nggak usah diungkit-ungkit lagi!”

Alexa : “Hhm, aku minta maaf yah, selama ini aku banyak banget salah ama kalian. Mau kan, maafin aku??”

Meta : “Iya, kita mau kok maafin kamu! Tapi ada syaratnya, lho!”

Alexa : “Apa syaratnya?”

Meta : “Kalo kamu udah sembuh nanti, traktir kita semua makan!!” (sambil tersenyum-senyum)

Semua : (tertawa bersama-sama)

Tak ada satupun manusia di dunia ini yang sempurna. Mereka semua tak pernah luput dari kesalahan. Oleh karna itu meminta maaflah jika merasa bersalah. Dan maafkanlah bila ada yang bersalah. Semua akan indah jika kita saling memaafkan satu sama lain.

Selesai.

 

Baca Juga :

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari