Pengertian Intelektual – Tahap, Faktor, Tingkatan, Karakteristik, Contoh, Para Ahli : Intelektual atau juga bisa kita katakan Cendikiawan merupakan orang yang memakai kecerdasan untuk belajar, bekerja, mengagas, membayangkan serta menjawab masalah tentang berbagai gagasan.
Pengertian Intelektual
Intelektual atau juga bisa kita katakan Cendikiawan merupakan orang yang memakai kecerdasan untuk belajar, bekerja, mengagas, membayangkan serta menjawab masalah tentang berbagai gagasan. Kata cendikiawan berasal dai kara “Chanakya, seorang politikus didalam pemerintahan chanddragupta dari Kekaisaran Maurya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hukum Dagang : Pengertian, Sumber, Ruang Lingkup, Dan Kedudukan Beserta Contohnya Secara Lengkap
Secara umum, ada tiga pengertian modern untuk istilah intelektual, yakni:
- mereka biasanya sering terlibat dalam buku-buku dan ide-ide;
- mereka yang memiliki keahlian dalam seni dan budaya yang memberikan mereka kewibawaan kebudayaan, serta kemudian menggunakan kewibawaannya itu untuk mendiskusikan permasalahan- permasalahan lain di masyarakat umum. Golongan tersebut di panggil sebagai “intelektual budaya”.
- dari sudut Marxisme, mereka pada golongan kelas pengacara, guru, dosen, wartawan dsb.
Pengertian Intelektual Menurut Para Ahli
Berikut Ini Merupakan Pengertian Intelektual Menurut Para Ahli.
-
Cattel (dalam Clark, 1983)
intelektual adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang terlihat dalam kemampuan memahami hubungan yang lebih kompleks, semua proses berpikir abstrak, menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah dan kemampuan memperoleh kemampuan baru.
-
William Sterm (dalam Sunarto, 1994)
intelektual merupakan kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan-kebutuhan baru dengan menggunakan alat berfikir sesuai dengan tujuannya.
-
(Gunarsa, 1991).
Intelektual merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul .
-
David Wechsler (dalam Saifuddin Azwar, 1996)
intelektual sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan secara efektif.
-
Kamus “Webster New World Dictionary of The American Languange”,
Intelektual adalah kecakapan untuk berpikir , mengamati atau mengerti serta kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, dan sebagainya.
-
Alfred Binet (dalam Sobani Irfan, 1986)
intelektual adalah suatu kapasitas yang antara lain mencakup kemampuan :
-
- Menalar dan menilai
- Menyeluruh
- Mencipta dan merumuskan arah berpikir spesifik
- Menyesuaikan pikiran pada pencapaian hasil akhir
- Memiliki kemampuan mengkritik diri sendiri
Dari berbagai definisi di atas dapat di simpulkan bahwa, intelektual adalah kemampuan untuk memperoleh berbagai informasi, berpikir abstrak, menalar, serta bertindak secara efisien dan efektif. Selain itu, intelektual merupakan kemampuan yang dibawa individu sejak lahir, intelektual tersebut akan berkembang bila lingkungan memungkinkan dan kesempatan tersedia sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 31 Pengertian Hukum Menurut Para Ahli Terlengkap
Tiga Tahap Perkembangan Intelektual
Menurut August Comte ada tiga tahapan perkembangan intelektual, yang merupakan perkembangan dari tahapan sebelumnya:
-
Tahap Teologis
Tingkat pemikiran manusia adalah seluruh benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh kekuatan yang bebeda diatas manusia.
-
Tahap Metafisis
Tahap manusia menganggap bahwa di dalam setiap kejadian ada inti tertentu atau kekuatan yang ada akhirnya akan bisa diungkap. Oleh sebab itu adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita yang berhubungan dengan suatu realitas serta tidak ada usaha sebagai penentu hukum alam yang sama.
-
Tahap Positif
Tahapan dimana manusia mulai berfikir secara ilmiah.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual
Menurut Andi Mappiare (1982), hal- hal yang mempengaruhi perkembangan intelektual antara lain :
- Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berpikir reflektif.
- Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berpikir proporsional.
- Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru dan benar.
Cendekiawan Bisu dan Palsu
Sharif Shaary mengatakan bahwa seorang “cendikiawan” bukan hanya dapat berfikir tentang kebenaran namun harus menyuarakan, apapun rintangannya. Seorang cendikiawan yang bener tidak
tidak boleh netral, serta harus memihak kepada kebenaran serta keadilan. Dia “tidak diperbolehkan menjadi cendikiawan bisu, terkecuali dia benar-benar bisa atau dibisukan”.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 7 Pengertian Hukum Internasional Menurut Para Ahli
Bila benar-benar bisu, seorang cendikiawan masih bisa bertindak dengan menyatakan pikiran lewat penulisan yang akhirnya akan sampai juga kepada khalayak ramai. Inilah yang dikatakan
cendikiawan bisa yang tidak bisu. Sebaiknya, ada cendikiawan yang tidak bisu namun bisu, Dia menjadi bisu mengkin disebabkan “dia takut atau berkepentingan”.
Cendikiawan palsu akan mengelabui mata serta pikiran rakyat dengan kebenaran palsu lewat penyalahgunaan fakta serta pernyataan yang salah. Cendikiawan palsu banyak memakai retodikan
kosong.
Tingkatan Intelektual Dalam Berbagai Variasi
Berikut Ini Merupakan Tingkatan Intelektual Dalam Berbagai Variasi.
-
Jenius
Suatu kemampuan yang sangat luar biasa, dalam ukuran atau tingkatan di atas 140. Kemampuan ini bisa dimiliki oleh siapa saja yang mau berusaha untuk meningkatkan kecerdasan dan memanfaatkan potensi dasarnya dengan baik.
-
Normal
Merupakan suatu kemampuan yang biasa saja, tetapi kecerdasan ini mampu untuk melakukan semua aktivitas yang dibutuhkan dan diinginkan dirinya. Mempunyai tingkat ukuran yang rata-rata 100 sampai dengan 110. Kecerdasan ini bisa pada anak yang cerdas atau disebut kecerdasan yang rata-rata.
-
Rendah
Kemampuan ini dibawah rata-rata, bukan berarti kemampuan ini tidak dapat menyelesaikan kebutuhan dan keinginan atas dirinya, hanya saja mengalami keterhambatan dalam melaksanakan tugas-tugas untuk dirinya maupun orang lain, tingkat ukuran diantara 70 sampai 90. Pada umumnya ia mampu melaksanakan berbagai tugas hanya lambat dan cepat lelah serta jenuh.
-
Keterbelakangan
Anak yang mempunyai kemampuan yang sangat rendah dan sangat sulit untuk melakukan tugas atas dirinya, setiap tugas memerlukan bantuan orang lain, dengan bantuan akan memberikan kemampuan meningkat. Di antara keterbelakangan ada yang disebut dengan :
- Idiot IQ (0-29) yaitu keterbelakangan yang sangat rendah sekali. Tidak dapat berbicara hanya dapat mengucapkan beberapa kata saja, tidak dapat mengurus dirinya seperti mandi, makan dan rata-rata kemampuan ini berada di tempat tidur, kemampuannya seperti anak bayi. Kemampuan ini tidak tahan terhadap penyakit.
- Imbecile IQ (30-40) yaitu lebih meningkat dari idiot, jika dilatih dalam berbahasa ia mampu, tetapi sangat sukar sekali, dalam berbahasa kadang dapat dimengerti dan kadang tidak dapat. Dapat mengurus dirinya dengan latihan dan pengawasan yang benar. Biasanya anak yang umur 7 tahun kemampuan kecerdasannya sama dengan anak yang berumur 3 tahun.
Kemampuan seseorang anak akan terlihat saat anak melakukan aktivitas. Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan akan menunjukkan bahwa anak memang mampu dalam bidang tertentu dan tidak mampu pada bidang yang lain, sehingga anak dalam perkembangan intelektualnya disesuaikan dengan kemampuan dasar yang dimiliki anak dan bagaimana lingkungan yang mempengaruhi intelektualnya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Hukum Pidana Menurut Para Ahli Hukum Beserta Sumber Dan Macamnya
Karakteristik Perkembangan Intelektual
Sebagaimana telah didiskusikan di atas, Piaget membagi empat tahapan perkembangan intelektual yaitu tahap sensori motoris, tahap praoperasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional normal. Setiap tahapan memiliki karakteristik tersendiri sebagai perwujudan kemampuan intelektual individu sesuai dengan tahap perkembangannya.
Adapun karakteristik setiap tahapan perkembangan intelektual tersebut adalah sebagai berikut :
-
Karakteristik Tahap Sensoris-Motoris
Tahap sensori-motoris ditandai dengan karakteristik menonjol sebagai berikut :
- Segala tindakannya masih bersifat naluriah.
- Aktivitas pengalaman didasarkan terutama pada pengalaman indra
- Individu baru mampu melihat dan meresapi pengalaman, tetapi belum mampu untuk mengkategorikan pengalaman.
-
Karakteristik Tahap Praoperasional
Tahap praoperasional ditandai dengan karakteristik menonjol sebagai berikut :
- Individu telah mengkombinasikan dan mentrasformasikan berbagai informasi.
- Individu telah mampu mengemukakan alasan-alasan dalam menyatakan ide-ide.
- Individu telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam suatu peristiwa konkret, meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat.
- Cara berpikir individu bersifat egosentris ditandai oleh tingkah laku :
-
- Berpikir imajinatif
- Berbahasa egosentris
- Memiliki aku yang tinggi
- Menampakkan dorongan ingin tahu yang tinggi
- Perkembangan bahasa mulai pesat
-
Karakteristik Tahap Operasional Konkret
Tahap operasional konkret ditandai dengan karakteristik menonjol bahwa segala sesuatu dipahami sebagaimana yang tampak saja atau sebagaimana kenyataan yang mereka alami. Jadi, cara berpikir individu belum menangkap yang abstrak meskipun cara berpikirnya sudah tampak sistematis dan logis.
Dalam memahami konsep, individu sangat terikat kepada proses mengalami sendiri. Artinya, mudah memahami konsep kalau pengertian konsep itu dapat diamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep tersebut.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Asas-Asas Hukum Internasional Beserta Penjelasannya
-
Karakteristik Tahap Operasional Formal
Tahap operasional formal ditandai dengan karakteristik menonjol sebagai berikut :
- Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi.
- Individu mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak.
- Individu mulai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis.
- Individu bahkan mulai mampu membuat perkiraan (forecasting) di masa depan.
- Individu mulai mampu untuk mengintrospeksi diri sendiri sehingga kesadaran diri sendiri tercapai.
- Individu mulai mampu membayangkan peranan-peranan yang akan diperankan sebagai orang dewasa.
- Individu mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan masyarakat di lingkungannya dan seseorang dalam masyarakat tersebut.
Contoh Intelektual
Pekerja intelektual (sering pula disebut pekerja pikiran atau pekerja pengetahuan) adalah seseorang yang dipekerjakan berdasarkan pengetahuannya tentang subyek tertentu, bukan berdasarkan
keterampilannya membuat atau mengerjakan sesuatu.
Contoh dari pekerja intelektual adalah mereka yang bekerja di bidang teknologi informasi, seperti programmer komputer, analis sistem, penulis
teknikal, dan lain-lain. Contoh lainnya adalah pengacara, guru, dan ilmuwan.
Istilah “pekerjaan pengetahuan” pertama sekali diperkenalkan oleh Pater Drucker dalam bukunya, Landmarks of Tomorrow, pada tahun 1959. Dalam bukunya itu dia menyebut pekerjaan intelektual
sebagai orang bekerja utamanya dengan informasi atau seseorang yang mengembangkan serta memakai pengetahuan di tempat kerja.
Pekerja intelektual membawa keuntungan bagi organisasi dalam banyak cara, semisal saja:
- Menganalisa data sebagai bentuk hubungan
- Mengidentifikasi serta memahami tren
- Menilai input dalam rangka mengevaluasi prioritas yang kompleks atau yang berkonflik
- Memahami sebab serta akibat atau kausalitas
- Membuat hubungan
- Menghasilkan kapabilitas baru
- Kemampuan untuk menelusur turun untuk berfokus
- Kemampuan untuk bercurah pendapat, berfikir luas
- Menciptakan atau memodifikasi strategi
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 7 Subjek Hukum Internasional Beserta Penjelasannya