Pengertian Rasio Profitabilitas Menurut Para Ahli

Diposting pada

Pengertian Rasio Profitabilitas, Jenis, Manfaat, Contoh dan Menurut Para Ahli adalah salah satu indikator yang penting untuk menilai suatu perusahaan. digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan

pengertian-rasio-profitabilitas


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Akuntansi Manajemen – Sejarah, Trend, Tujuan, Fungsi, Peranan, Perbedaan, Persamaan, Contoh, Para Ahli


Pengertian Rasio Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu indikator yang penting untuk menilai suatu perusahaan. Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya.

Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Pertumbuhan profitabilitas ini ditandai dengan perubahan profit margin on sales. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi berarti perusahaan akan beroperasi pada tingkat biaya rendah yang akhirnya akan menghasilkan laba yang tinggi. Dengan semua rasio profitabilitas, perbandingan dari sebuah perusahaan dengan perusahaan serupa dapat dinilai dengan pasti. Hanya dengan melakukan perbandingan dapat menilai apakah profitabilitas dari suatu perusahaan baik atau jelek.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Konsep Pendapatan Nasional” Definisi Beserta Catatan Sejarah


Menurut para Ahli

Definisi Rasio Profitabilitas Menurut para Ahli

  • Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Menurut Gitman (2003:591), “ Profitability is the relationship between revenues and cost generated by using the firm’s asset- both current and fixed- in productive activities”.

  • Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit),maka akan sangat sulit bagi peusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan, dan terutama sekali dari pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan karena disadari benar betapa pentingnya arti dari profit terhadap kelangsungan dan masa depan perusahaan.

  • Van Horne dan Wachowicz (2005:222) mengemukakan rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis, yaitu rasio yang menunjukkan profitabilitas  dalam  kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Profitabilitas dalam hubungnya dengan penjualan terdiri atas margin laba kotor (gross profit margin) dan margin laba bersih (net profit margin). Profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi terdiri atas tingkat pengembalian atas aktiva (return on total assets) dan tingkat  pengembalian atas ekuitas (return on equity).

  • Menurut Gill (2003:36), rasio keuangan terbagi atas empat jenis model rasio yaitu :
  1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
    Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah uang yang tersedia untuk membayar biaya jangka pendek maupun jangka panjang.
  2. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
    Rasio ini digunakan untuk mengukur dan membantu mengendalikan pendapatan, yaitu dengan cara memperbesar penjualan, memperbesar margin, mendapatkan manfaat yang lebih besar dari pengeluaran biaya-biaya, dan atau kombinasi ketiga hal ini.
  3. Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio)
    Rasio ini digunakan untuk mengukur dan mengendalikan operasi perusahaan. Rasio ini melengkapi rasio lainnya untuk membantu perusahaan meningkatkan pendapatan dengan menilai transaksi-transaksi penting, seperti penggunaan pinjaman, pengendalian persediaan, dan manajemen asset.
  4. Rasio Modal Saham
    Rasio ini digunakan terutama oleh investor untuk menentukan apakah ia membeli saham sebuah perusahaan atau tidak.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Laporan Laba Rugi Single Step Dan Mulitiple Step Beserta Unsurnya Lengkap


Manfaat Rasio Profitabilitas

  • Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
  • Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
  • Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
  • Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
  • Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Fungsi dan Bentuk-Bentuk BUMN Terlengkap


Jenis Rasio Profitabilitas

Adapun jenis rasio probabilitas yang sering digunakan perusahaan :

  • Profit margin (Profit margin on sales)
    Margin laba kotor (Gross profit margin)
    Margin laba operasi (Operating profit margin)
    Margin laba bersih (Net profit margin)
  • Return on investment (ROI)
  • Return on equity (ROE)
  • Laba per lembar saham

Adanya banyak ukuran profitabilitas. Masing-masing pengembalian perusahaan dihubungkan terhadap penjualan, aktiva, modal atau nilai saham. Alat yang umum digunakan untuk mengevaluasi profitailitas dihubungkan dengan penjualan yaitu laporan laba rugi dimana setiap posnya dinyatakan dalam presentase penjualan.
Pada laporan laba rugi dalam persentase yang umum, setiap unsur dinyatakan sebagai persentase penjualan, sehingga memudahkan evaluasi hubungan antara penjualan dan pendapatan tertentu serta biaya. Laporan laba rugi dalam presentase yang umum bermanfaat untuk membandingkan kinerja dari tahun ke tahun.


Margin laba kotor

Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi margin laba kotor, maka semakin baik dan secara relative semakin rendah harga pokok barang yang dijual.

Margin laba kotor


Margin laba operasi

Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan ajak atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

Margin laba operasi mengukur laba yang dihasilkan murni dari operasi perusahaan tanpa melihat beban keuangan (bunga) dan beban dari pemerintah (pajak).

Margin laba operasi


Margin laba bersih

Adalah ukuran persentase dari setiap dari setiap hasil penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.

Margin laba bersih


Hasil pengembalian investasi (Return on Investment / ROI)

Adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasillkan laba dengan aktiva yang tersedia disebut juga hasil atas investasi (HAI). Semakin tinggi pengembalian yang dihasilkan semakin baik. ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Hasil pengembalian investasi


Hasil pengembalian ekuitas (Return on Equity/ ROE)

Adalah ukuran pengembalian yang pengembalian yang diperoleh pemilik (baik pemegang saham preferen dan saham biasa) atas investasi di perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

Hasil pengembalian ekuitas Sama dengan ROI untuk mencari hasil penembalian ekuitas, selain dengan cara yang sudah dikemukakan di atas, juga dapat pula digunakan pendekatan Du Pont.

ROE = Margin laba bersih x Perputaran total aktiva x Pengganda ekuitas


Pendapatan per saham

Pendapatan per saham perusahaan biasanya menjadi perhatian dari pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang dan manajemen. PPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan dari setiap lembar saham biasa. Hal ini tidak menunjukkan pendapatan yang nyata dibagikan kepada pemegang saham. Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuantungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti menejemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.

Pendapatan per saham


Rasio harga saham/pendapatan per saham (Rasio H/P)

Rasio harga saham/pendapatan per saham (Price/Earning ratio – P/E ratio), mengukur jumlah uang yang dibayar oleh investor untuk setiap rupiah pendapatan perusahaan. Semakin tinggi P/E ratio maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan.

pendapatan persaham


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen


Contoh Rasio Profitabilitas

PT. Indofood Sukses Makmur

Menghitung rasio profitabilitas  PT. Indofood Sukses Makmur dengan :

Profit margin on sales

Rasio profit margin atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.


Margin laba kotor, dapat digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan.

             Margin laba kotor = Penjualan – Harga pokok penjualan   =     Laba kotor

                             Penjualan                                                Penjualan

 Untuk mencari Margin laba kotor tahun 2008 dan 2009 maka :

– tahun 2008

Margin laba kotor = 38.799.279 – 29.822.362  =     8.976.917   = 0,2313  =  23,14%

                                                38.799.279                            38.799.279

– tahun 2009

Margin laba kotor = 37.140.830 – 27.018.884   =     10.121.946    = 0,2725  = 27,25%

                                              37.140.830                             37.140.830

Jika dibandingkan dengan margin laba kotor PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarnya 23,14 %, maka dapat dikatakan margin laba kotor PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 27,25 %.

Margin laba operasi

Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

Margin laba operasi mengukur laba yang dihasilkan murni dari opersasi perusahaan tanpa melihat beban keuangan (bunga) dan beban dari pemerintah (pajak).


Margin laba operasi = Laba operasi

                                                                       Penjualan

 Untuk mencari Margin laba operasi tahun 2008 dan 2009 maka :

tahun 2008

Margin laba operasi = Laba operasi =       4.341.476      = 0,1119 = 11,19 %

        Penjualan             38.799.279

–   tahun 2009

   Margin laba operasi = Laba operasi =      5.004.209        = 0,1347 = 13,47 %

                                       Penjualan               37.140.830

Jika dibandingkan dengan margin laba operasi PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarya 11,19 %, maka dapat dikatakan margin laba operasi PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 13,47 %.

Margin laba bersih, menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

Margin laba bersih = Laba bersih setelah pajak

                                                                  Penjualan

 Untuk mencari Margin laba bersih tahun 2008 dan 2009 maka :

– tahun 2008

Margin laba bersih = Laba bersih setelah pajak =     1.034.389  = 0,0267 = 2,67 %

                                                Penjualan                    38.799.279

– tahun 2009

Margin laba bersih = Laba bersih setelah pajak =    2.075.861 = 0,0559 = 5,59 %

                                                Penjualan                    37.140.830

Jika dibandingkan dengan margin laba bersih PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarnya 2,67 %, maka dapat dikatakan margin laba bersih PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 5,59 %.


Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment / ROI)

ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Rumus :

Hasil pengembalian investasi = Laba bersih setelah pajak

                                                                             Total aktiva

– tahun 2008

Hasil pengembalian investasi = Laba bersih setelah pajak = 1.034.389 = 0,0261 = 2,61 %

                                                     Total aktiva                        39.591.309

– tahun 2009

Hasil pengembalian investasi = Laba bersih setelah pajak = 2.075.861 = 0,0514 = 5,14 %

                                                     Total aktiva                     40.382.951


Jika dibandingkan dengan pengembalian investasi atas jumlah aktiva PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarya 2,16 %, maka dapat dikatakan pengembalian investai atas jumlah aktiva PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 5,14 %.

Hasil Pengembalian Investasi (ROI) dengan pendekatan Du Pont

Hasil pengembalian investasi seperti rumus di atas dapat juga dicari dengan menggunakan pendekatan Du Pont dengan rumus seperti berikut di bawah ini.

Rumus :

ROI = Margin laba bersih  x Perputaran total aktiva


Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ ROE)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

Rumus :

Hasil pengembalian ekuitas = Laba bersih setelah pajak

                                                            Ekuitas

– tahun 2008

Hasil pengembalian ekuitas = Laba bersih setelah pajak= 1.034.389 = 0.1207 = 12,07 %

                                                                      Ekuitas                        8.571.533

– tahun 2009

Hasil pengembalian  ekuitas = Laba bersih setelah pajak = 2.075.861 = 0,2044 = 20,44%

                                                                      Ekuitas            10.155.495

Jika dilihat perhitungan ROE PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008, menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 12,07 %. Kemudian, tahun 2009 naik menjadi sebesar 20,44%. Artinya hasil pengembalian investasi bertambah sebesar 8,37 %.


Pendapatan per saham

Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuantungan bagi pemegang saham.

Rumus :

PPS = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham

             Jumlah lembar saham yang beredar

Untuk tahun 2008

PPS = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham = 1.034389.000.000 = 117,806223= 118

                 Jumlah lembar saham yang beredar                          8.780.426.500

Untuk tahun 2009

PPS = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham = 2.075.861.000.000 =236,491534 = 237

                 Jumlah lembar saham yang beredar                          8.780.426.500

Dari hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham PT. Indofood Sukses Makmur naik, sehubungan dengan menaiknya laba per lembar saham yang dihasilkan PT. Indofood Sukses Makmur. kenaikan ini cukup lumayan besar, yaitu Rp. 119,- per lembar saham.


Rasio harga saham/pendapatan per saham (rasio H/P)

Rasio harga saham/ pendapatan per saham (price/earning ratio- P/E ratio), mengukur jumlah uang yang dibayar oleh investor untuk setiap rupiah pendapatan perusahaan. Semakin tinggi P/E ratio maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan.

-tahun 2008

Rasio H/P = Harga pasar per lembar saham biasa = Rp. 100 = Rp.0,847 = 84,7 %

                             Pendapatan per saham                             Rp. 118

-tahun 2009

Rasio H/P = Harga pasar per lembar saham biasa = Rp. 100 = Rp.0,422 = 42,2 %

                             Pendapatan per saham                              Rp. 237


Hasil pengukuran

Dari pengukuran rasio di atas dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini.

No. Jenis rasio 2008 2009
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Net Profit Margin
gross profit margin

Operating profit margin

ROI
ROE

Eearning per Sahare

Price/earning ratio

4,63 %

23,14%

11,19 %

2,61 %

12,07 %

Rp. 118

84,7 %

7,69 %

27,25%

13,47 %

5,14 %

20,44%

Rp. 237

42,2 %

Kondisi NPM perusahaan cukup baik karena naik  di tahun 2009, yaitu dari 4,63 % naik menjadi 7,69 % atau sebesar 3,06 %. Kondisi GPM perusahaanjuga  cukup baik karena naik  di tahun 2009, yaitu dari 23,14% naik menjadi 27,25% atau sebesar 4,11 %. Begitu juga kondisi OPM perusahaan cukup baik karena naik  di tahun 2009, yaitu dari 11,19 % naik menjadi 13,47 % atau sebesar 2,28 %.


DAFTAR PUSTAKA
Sundjaja,Ridwan.2002.Manajemen Keuangan Satu.Jakarta:Penerbit Ikrar Mandiri Abadi

http://etd.eprints.ums.ac.id

 

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari