Pengertian Arthropoda

Diposting pada

Pengertian Arthropoda, Klasifikasi, Ciri, Struktur, Jenis dan Contohnya :
Arthropoda merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen

Arthropoda

Pengertian Arthropoda

Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.


  • Ukuran dan bentuk tubuh

Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.


  • Struktur tubuh

Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).


Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.


Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak.Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh.Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.


Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis.Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.


Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.


Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia.Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.


Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.


Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.


Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Kunci Determinasi : Pengertian, Contoh, Dikotomi Hewan & Tumbuhan


  • Cara hidup dan habitat

Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.


Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.


  • Reproduksi

Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.


Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.


Klasifikasi Arthropoda

Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta


  • Arachnida

Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja.Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies.Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.


Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina. Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).


Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata).Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).


Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).


Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan.Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut.
Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.


Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen.Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik.Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.


Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea.Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen.Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi.


Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal.Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).


  • Myriapoda


Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak.Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita.Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang seperti cacing.


Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya.


Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi.Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Mollusca : Pengertian, Struktur Tubuh, Ciri, Klasifikasi, Contoh dan Peranannya Secara lengkap


1. Chilopoda

Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel.


Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit.Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).


2. Diplopoda

Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu.Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel.


Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki seribu(lulus sp.).


3. Crustacea

Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.


Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.


Ciri Arthropoda


  1. Tubuh tersegmentasi. Ini berarti bahwa mereka akan memiliki tubuh yang terdiri dari lebih dari satu bagian. Laba-laba memiliki dua segmen dan lalat memiliki tiga segmen.

  2. Banyak kaki bersendi atau anggota badan. Laba-laba memiliki 8 kaki, kaki seribu dapat memiliki … Ratusan! lalat memiliki tiga segmen.

  3. Sebuah eksoskeleton. Ini adalah kerangka eksternal. Seperti baju besi, melindungi tubuh arthropoda. Ketika arthropoda lahir eksoskeleton yang lembut tapi mengeras dengan cepat dan dapat ditumpahkan saat makhluk tumbuh. Arthropoda adalah invertebrata, yang berarti bahwa mereka tidak memiliki tulang belakang.

  4. berdarah dingin. Arthropoda adalah berdarah dingin – yang berarti, suhu tubuh mereka tergantung pada suhu lingkungan sekitar mereka. Arthropoda adalah beberapa hewan paling menarik di dunia!

  5. habitat. Arthropoda yang di seluruh dunia dalam distribusi mereka dan menempati berbagai habitat termasuk laut dalam, perairan pesisir, habitat darat, sungai dan sungai air tawar, hutan, gurun, semak belukar, dan padang rumput.

  6. Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar (eksoskeleton) keras, dan ekor.

  7. Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen

  8. Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat kitin
  9. Memiliki ukuran tubuh yang beragam
  10. Bentuk tubuh simteris bilateral
  11. Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
  12. Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
  13. Bereproduksi secara aseksual dan seksual
  14. Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus, dan anus
  15. Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara

  16. Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Proses Metamorfosis Serangga Beserta Ciri-Cirinya Lengkap


Ciri Arthropoda


Ciri Umum Arthropoda

Arthropoda termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu mempunyai rongga sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuh Arthropoda berbuku-buku/ beruas-ruas, kakinya pun beruas-ruas, mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh.


Tubuh Arthropoda dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Jika Arthropoda dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada bagian ujung anterior dan anus terdapat pada ujung posterior.


Arthropoda Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi alat pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi dengan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku


Reproduksi Arthropoda

Reproduksi Arthropoda dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara aseksual Arthropoda dengan melakukan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa pembuahan oleh hewan jantan) dan paedogenesis(terjadi reproduksi pada individu yang muda, yaitu pada larva). Jenis alat kelamin Arthropoda sudah terpisah


Jenis Arthropoda

Arthropoda dikelompokkan atas Crustaceae (udang-udangan), Insekta (serangga), Arachnoidea(labah-labah), dan Myriapoda (kaki seribu).


a) Ciri-ciri Crustaceae

Crustaceae disebut juga sebagai kelompok udang-udangan, contohnya: udang, kepiting, dan yuyu. Anda tentu sudah mengetahui tempat hidup kelompok hewan ini, yaitu di air laut, danau, dan sungai.



Tubuh Crustaceae mempunyai rangka luar keras karena mengandung zat kitin dan kapur, sehingga disebut sebagai hewan bercangkang. Antenanya Crustaceae berjumlah dua pasang, mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan pada udang atau kepiting mempunyai 5 pasang kaki jalan.


Kepala dan dada Crustaceae menyatu disebut sefalotoraks. Bagian kepala dan dada dilindungi oleh tameng, yaitu kulit keras yang disebut karapasKakinya dapat digunakan untuk berjalan, berenang, atau menempel di perairan.


Sistem pencernaan Crustaceae dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolismenya keluar melewati kelenjar hijau. Sistem sarafnya menggunakan susunan saraf tangga tali, respirasinya menggunakan insang.


Jenis kelamin Crustaceae sudah dapat dipisahkan dan bersifat hermaprodit. Pembuahan terjadi secara internal, telur yang berisi zigot menetas menjadi larva, selanjutnya tumbuh menjadi dewasa melalui pergantian kulit berkali-kali.


Contoh dari anggota ini adalah udang windu (Penaeus), udang galah (Macrobium resenbergi), udang air tawar (Cambarus virilis), ketam (Parathelpusa tredenlata), kepiting (Portunus sexdentalus), dan rajungan (Neptunus pelagicus).


Tubuh hewan ini mempunyai rangka luar keras karena mengandung zat kitin dan kapur, sehingga disebut sebagai hewan bercangkang. Antenanya berjumlah dua pasang, mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan pada udang atau kepiting mempunyai 5 pasang kaki jalan.


Kepala dan dada menyatu disebut sefalotoraks. Bagian kepala dan dada dilindungi oleh tameng, yaitu kulit keras yang disebut karapasPeranan Crustaceae lebih banyak menguntungkan bagi kita, misalnya sebagai sumber protein hewani karena mengandung protein tinggi seperti udang, kepiting, dan rajungan.


b) Ciri-ciri Insekta

Kelompok Insekta atau serangga mempunyai species sangat banyak, hidupnya di darat dan air. Ukuran tubuh Insekta relatif kecil. Insekta sering disebut juga sebagai heksapoda, yaitu mempunyai kaki enam (3 pasang).


Tubuh dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Pada kepala Insekta terdapat sepasang antena yang dapat digunakan untuk membau dan meraba. Terdapat juga mulut, mata majemuk (mata faset) ada yang bermata tunggal (oselus). Mulut insekta menurut fungsinya dibedakan menjadi empat tipe, yaitu tipe penjilat dan pengisap (lalat rumah), tipe pengisap (kupu-kupu), tipe penusuk dan pengisap (nyamuk), dan tipe penggigit (belalang).



Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Perbedaan Sefalotoraks Dan Abdomen


Bagian dada terdiri atas 3 ruas dan terdapat 3 pasang kaki beruas-ruas, juga terdapat sayap. Adapun pada perut terdapat 6 sampai 11 ruas, pada ruas belakang posterior sebagai alat reproduksi. Pada Insekta betina terdapat alat peletak telur yang disebut ovipositor serta kantung untuk menyimpan sperma.


Respirasinya menggunakan pembuluh trakea, yaitu udara dari luar masuk ke jaringan melalui pembuluh trakea. Jumlah jantungnya 5 buah dan sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Sistem ekskresinya menggunakan pembuluh malphigi yang mengelilingi anus. Daur hidup serangga ini mengalami perubahan bentuk yang disebut metamorfosis. Akan tetapi ada jenis insekta tidak mengalami metamorfosis yang digolongkan sebagai serangga ametabola, misalnya kutu buku (Lepisma).


Metamorfosis Sempurna


Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada ordo OrthopteraHemipteradan Homoptera. Kelompok Insekta ada dua kelas, berdasarkan ada tidaknya sayap, yaitu Insekta yang tidak mempunyai sayap (apterygota) contohnya adalah kutu buku dan yang mempunyai sayap (pterygota). Kelas ini dibagi lagi menjadi beberapa ordo dengan mengamati sayap dan mulutnya.


Apa peranan serangga dalam kehidupan? Beberapa jenis penyerbukan tanaman dibantu oleh serangga, jenis serangga apa sajakah itu?Lebah madu dapat menghasilkan madu, ulat sutera menghasilan sutera.


c) Ciri-ciri Arachnoidea (Labah-Labah)


Pada kelompok Arachnoidea, tubuhnya memiliki kepala (bersatu dengan dada disebut kepala dada) dan perut. Pada kepala terdapat sepasang kelisera, bentuknya meruncing dan ujungnya berlubang sebagai alat sengat berisi kelenjar racun, sepasang pedipalpus sebagai alat capit berbentuk seperti guntingdan empat pasang kaki; tidak mempunyai antena, bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau kedua-duanya.


(1) Ciri-ciri Scorpionidae

(Kala, Kalajengking) Tubuh Scorpionidae, terdiri atas bagian kepala yang bersatu dengan dada (sefalotoraks) dan perut (abdomen) beruas-ruas, semakin ke belakang semakin mengecil membentuk ekor.


Pada sefalotoraks terdapat sepasang alat mulut seperti penjepit yang disebut pedipalpi, fungsinya sebagai alat peraba sekaligus sebagai penangkap mangsanya. Sepasang alat mulut bentuknya kecil disebut kelisera yang berfungsi untuk mengunyah mangsanya, beberapa pasang mata tunggal besar atau kecil serta empat pasang kaki pada bagian sefalotoraks.



Pada ruas-ruas abdomen bagian ekor paling ujung, bentuknya membulat dan meruncing, ujungnya merupakan alat sengat yang mengeluarkan racun, berguna untuk melumpuhkan mangsa yang telah ditangkapnya. Sedangkan pada abdomen depan bagian bawah terdapat lubang kecil (stigma) sebagai alat respirasi yang berhubungan dengan saluran trakea.


(2) Ciri-ciri Arachnida (Labah-Labah)

Labah-labah


Tubuh Arachnida (labah-labah) terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak beruas-ruas, bagian antara sefalotoraks dan abdomen meramping. Pada bagian sefalotoraks terdapat sepasang keliserayang dapat mengeluarkan racun.


Fungsi racun ini untuk melumpuhkan mangsanya, terdapat pedipalpus yang digunakan untuk menekan dan mengunyah mangsanya (makanan) dan di antara pedipalpus terdapat lubang mulut kecil.


(3) Ciri-ciri Acarinae (Caplak)

Pada Acarinae (caplak) terdapat kepala, dada, dan abdomen yang menjadi satu dan tidak beruas-ruas, memiliki empat pasang kaki beruas-ruas. Caplak ada yang hidup sebagai parasit dan ada pula yang bebas. Jika hidupnya sebagai parasit pada anjing, maka caplak betina akan menghisap darah anjing hingga tubuhnya menggelembung. Bila hendak bertelur, maka akan meloloskan diri dan memilih tempat untuk bertelur, kemudian mati.



Pada manusia, caplak dapat menyebabkan penyakit kudis, yaitu hidup parasit pada kulit. Caplak ini menyebabkan rasa gatal pada kulit karena caplak betina saat bertelur membuat lubang parit pada kulit dan telurnya diletakkan dalam parit.


d) Ciri-ciri Myriapoda


Tubuh lipan atau kelabang hanya terdiri atas kepala dan badan. Tidak ada bagian dada. Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal, sepasang alat peraba besar, dan sepasang alat peraba kecil yang beruas-ruas.


Setiap ruas badan belakang terdapat kaki berpasangan. Myriapoda melakukan respirasinya menggunakan saluran trakea yang bermuara pada lubang-lubang kecil (stigma), letaknya pada dinding ruasruas tubuh. Lubang tersebut disebut spirakel. Sistem peredaran darahnya terbuka dan letak jantung pada bagian punggung. Sistem sarafnya adalah sistem saraf tangga tali.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Hewan Vertebrata, Invertebrata Beserta Ciri Dan Contohnya


Ukuran dan bentuk tubuh Arthropoda

Ukuran tubuh Arthropoda bervariasi, ada yang berukuran kecil kurang dari 0,1 mm (misalnya tungau dan kutu) hingga yang berukuran lebih dari 3 m (misalnya kepiting Macrocheira kaempferi). Bentuk tubuh Arthropoda sangat bervariasi. Tubuhnya simetri bilateral dan dilindungi oleh eksoskeleton (rangka luar).


Arthropoda memiliki anggota tubuh dengan struktur dan fungsi yang berbeda-beda, misalnya sayap untuk terbang, kaki untuk berjalan atau berenang, capit untuk menangkap mangsa, alat kopulasi, alat untuk pertahanan tubuh, dan alat reseptor sensori.


Struktur dan fungsi tubuh Arthropoda


Tubuh Arthropoda terdiri atas segmen-segmen dengan jumlah yang bervariasi. Segmen-segmen tubuhnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala (kaput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Tubuh Arthropoda terbungkus oleh kutikula atau suatu kerangka luar (eksoskeleton) dan zat kitin.


Eksoskeleton tidak dapat tumbuh membesar, sehingga sewaktu-waktu Arthropoda harus melepaskan eksoskeletonnya yang lama dan menyekresi eksoskeleton baru yang lebih besar sesuai dengan ukuran tubuhnya. Proses pelepasan eksoskeleton pada Arthropoda disebut molting atau ekdisis. Molting memerlukan energi yang sangat besar. Pada masa molting, hewan bersembunyi, tidak makan, dan rentan terhadap pemangsa.


Sistem pencernaan makanan Arthropoda lengkap, mulai dan mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Sistem peredaran darah terbuka, terdiri atas jantung, arteri pendek, dan sinus. Sinus merupakan ruangan yang mengelilingi jaringan dan organ. Kumpulan sinus disebut hemosol. Cairan darah pada Arthropoda disebut hemolimfa.


Arthropoda bernapas dengan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau permukaan tubuhnya. Sistem trakea terdiri atas saluran udara yang bercabang-cabang. Pertukaran udara terjadi melalui lubang-lubang respirasi pada setiap segmen tubuh yang disebut spirakel atau stigma.


Alat ekskresi berupa tubulus Malpighi atau kelenjar ekskresi. Sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali yang dilengkapi dengan ganglia atau otak. Organ sensori Arthropoda berkembang baik, yaitu mata untuk penglihatan, antena untuk sentuhan dan penciuman, dan reseptor olfaktori sebagai indra penciuman.


Sistem Organ Arthropoda


  • Sistem Pencernaan Arthropoda: Pencernaam Arthropoda merupakan sistem pencernaan yang sempurna dengan dilengkapi alat pencernaan lengkap yang terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus . Mulut dilengkapi dengan alat-alat mulut dan anus terdapat di segmen posterior

  • Sistem Peredaran Darah Arthropoda: Peredaran darah Arthropoda adalah terbuka dan darahnya berwarna biru, karena mengandung hemosianin.

  • Sistem Pernapasan Arthropoda: Arthropoda memiliki sistem pernapasan berupa trakea, insang, paru-paru buku atau melalui seluruh permukaan tubuhnya.

  • Sistem Ekskresi Arthropoda: Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigih yang berupada pada usus belakang

  • Sistem Saraf Arthropoda: Sistem saraf arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba yang berupa antena. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian seluruh kegiatan

  • Sistem Reproduki Arthropoda: Reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis). Sistem reproduksi Arthropoda adalah terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada juga hewan betina.

Cara Reproduksi Arthropoda

Arthropoda bereproduksi secara generatif. Pada umumnya gonokoris atau alat kelamin terletak pada individu yang berbeda, namun ada pula yang hermafrodit. Reproduksi Arthropoda dapat terjadi melalui perkawinan (kopulasi) dan partenogenesis.


Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan, di mana sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma akan tumbuh menjadi individu jantan yang memiliki jumlah kromosom separuh dan individu betina


Contoh Ordo Insekta


Ordo

Ciri-Ciri

Contoh

Orthoptera Mempunyai 2 pasang sayap lurus, sayap depan tebal, tipe mulut penggigit, mengalami metamorfosis tak sempurna. Kecoa, belalang,Jangkrik
Isoptera Semua sayapnya sama, tipe mulut penggigit, metamorfosis tak sempurna. Rayap, laron
Hemiptera Mempunyai 2 pasang sayap, sayap depan tebal, sayap belakang tipis, metamorfosis tak sempurna, tipe mulut penusuk dan pengisap. Walang sangit,kutu busuk
Homoptera Memiliki 2 pasang sayap, sayap depan lebih keras dibandingkan sayap belakang, tipe mulut penusuk dan pengisap, metamorfosis tak sempurna Kutu daun, kutuKepala
Odonata Memiliki 2 pasang sayap tidak dilipat, sayap depan dan belakang hampir sama, tipe mulut pengunyah dan penggigit, metamorfosis tidak sempurna. Capung
Coleoptera Memiliki 2 pasang sayap depan tebal seperti perisai, sayap belakang tipis, tipe mulut penggigit, metamorfosis sempurna. Kepik air
Lepidoptera Memiliki 2 pasang sayap yang bersisik warna-warni, tipe mulut pengisap, metamorfosis sempurna. Kupu-kupu
Diptera Memiliki satu pasang sayap tipis, tipe mulut penusuk dan penjilat, metamorfosis sempurna. Nyamuk, lalatRumah
Hymenoptera Memiliki 2 pasang sayap yang berupa selaput tipis, tipe mulut penggigit, metamorfosis sempurna. Semut, lebahMadu
Siphonophtera Tidak memiliki sayap, tubuhnya pipih lateral, berkaki pendek dan kuat untuk melompat. Bermata tunggal, tipe mulut menusuk dan menghisap, metamorfosis sempurna. Kutu anjing,kutu kucing,kutu tikus

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sistem Pencernaan Makanan Pada Hewan Ruminansia Lengkap


DAFTAR PUSTAKA
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/diakses tanggal 09 januari 2010
http://meycuteabis.blogspot.com/ diakses tanggal 09 januari 2010
http://pertanian.uns.ac.id/%7Eagronomi/index.php/ diakses tanggal 09 januari 2010
http://web.ipb.ac.id/ diakses tanggal 09 januari 2010
http://www.e-dukasi.net.htm/ diakses tanggal 09 januari 2010
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari