Majas Simile

Diposting pada

Penggunaan kata kiasan atau majas memiliki peran penting dalam memperindah tulisan sebuah sastra. Salah satu majas yang menarik adalah majas simile. Untuk lebih mengenal majas ini, Anda harus mengetahui contoh majas simile agar bisa mengaplikasikannya dalam sebuah tulisan.

Pengertian Majas Simile

Majas simile adalah salah satu jenis majas perbandingan yang memperindah kata dengan membandingkannya pada objek lain. Untuk membedakannya dengan jenis majas perbandingan lainnya, majas simile dapat diartikan sebagai berikut.

1. Menurut  Bahasa

Menurut-Bahasa

Secara bahasa, simile berasal dari bahasa Inggris yang artinya kiasan, tamsil, atau perumpamaan. Dengan demikian, majas ini bisa diartikan sebagai kiasan kata yang menggunakan perumpamaan.

Makna secara bahasa ini hanya mewakili makna umum dari majas simile, yakni kata kiasan yang menggunakan perumpamaan untuk memperindah sebuah kalimat.

2. Menurut Istilah

Menurut-Istilah

Secara istilah, simile lebih dimaknai sebagai sebuah ibarat. Jadi, majas simile bisa diartikan sebagai kata kiasan yang dibuat dengan cara mengibaratkan atau membandingkan objek dengan objek lainnya.

Namun, pada majas simile, kalimat perbandingan yang digunakan sifatnya lebih eksplisit atau terbuka. Jadi, perbandingannya dilakukan langsung pada objek yang memiliki kesamaan sifat atau bentuk.

Dengan begitu, makna dari kata kiasan lebih mudah dipahami secara umum meskipun tidak diartikan sebelumnya.

Contoh Majas Simile/Perumpamaan dan Penjelasannya

Contoh-Majas-Simile-Perumpamaan-dan-Penjelasannya

Ada banyak sekali contoh majas simile dengan beragam tema yang bisa dijadikan bahan rujukan, di antaranya :

  • Hidupku bagaikan burung di dalam sangkar yang tidak bisa keluar bebas dan terkurung di dalam rumah.
  • Meskipun kembar, kedua saudara itu bagaikan kucing dan anjing yang tidak pernah akur dan selalu bertengkar.
  • Janganlah menjadi seperti air di daun keladi yang tidak memiliki pendirian dan selalu terombang-ambing di atas daun.
  • Tentara dituntut untuk memiliki tubuh dan pendirian yang kuat seperti benteng besi yang tidak mudah diterobos musuh.
  • Ia memiliki kecantikan yang alami bak bidadari surga yang belum pernah terjamah oleh manusia.

Meskipun sudah banyak majas simile yang beredar, sebagian orang masih kebingungan memaknai arti dari majas tersebut. Untuk memperjelas maksud dari penggunaan majas tersebut, berikut beberapa contoh majas simile serta penjelasannya yang menarik untuk diketahui.

1. Kasih Ibu Kepada Anaknya Bagaikan Surya yang Menyinari Dunia

Kasih sayang ibu yang menyinari dunia diibaratkan dengan surya atau matahari yang menyinari dunia. Ini disebabkan karena sifat dari kasih sayang ibu kepada anak ini tiada batasnya, bahkan sampai sang anak menikah dan meninggal.

Ini berbeda dengan kasih sayang sepasang kekasih, adik dan kakak, ataupun seorang sahabat yang terbatas dalam waktu dan situasi tertentu saja.

Kasih sayang sepanjang masa dari ibu ini disamakan dengan surya yang selalu menyinari dunia, karena sifat matahari akan selalu bersinar sampai hari kiamat. Apapun kondisi alamnya, matahari akan tetap bersinar saat pagi untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk bumi dan isinya.

2. Kekayaan yang Dimilikinya Sekarang Membuatnya Lupa dengan Keluarga Bagaikan Kacang yang Lupa Kulitnya.

Orang yang tadinya miskin, kemudian menjadi kaya dan lupa dengan keluarga ataupun temannya, diibaratkan dengan kacang yang lupa kulitnya.

Semasa menjadi orang miskin, keluargalah yang selalu mendukung dan menemaninya. Sayangnya saat kaya, orang tersebut meninggalkan keluarganya.

Kondisi ini sama dengan biji kacang tanah yang sejak ditanam selalu berlindung dan ditutupi kulitnya. Tanpa kulit, kacang tanah tidak akan berkembang besar. Tetapi setelah menjadi biji kacang yang matang, biji tersebut diolah sendiri dan kulitnya dibuang begitu saja.

3. Cinta Mereka Terhalang Oleh Perjodohan Orang Tua Seperti Kisah Siti Nurbaya dan Samsul

Kisah cinta dalam majas tersebut diibaratkan dengan kisah cinta Siti Nurbaya dan Samsul Bahri. Generasi zaman dulu pasti mengenal kisah Siti Nurbaya yang cintanya tidak bisa bersatu dengan Syamsul karena dirinya harus dijodohkan dengan rentenir untuk melunasi hutang ayahnya.

Orang yang kisah cintanya diibaratkan dengan Siti Nurbaya berarti memiliki kisah cinta yang tidak bersatu karena perjodohan orang tua.

4. Rumah Rafi Sekarang Sangat Besar Bak Istana

Istana di zaman kerajaan identik dengan bangunan yang sangat mewah, baik dari segi bangunan ataupun isi dari bangunan tersebut.

Oleh sebab itu, rumah Rafi yang sangat besar dengan perabotan mewah diibaratkan dengan istana yang identik dengan bangunan mewah pada pada zaman kerajaan.

5. Aku Enggan Keluar Rumah dengan Cuaca yang Panas Seperti di Gurun Sahara Ini

Cuaca panas yang digambarkan dalam kalimat di atas diibaratkan dengan suasana di Gurun Sahara. Ini berarti bahwa cuaca panas yang terjadi jauh lebih panas dari hari biasanya. Saking panasnya, maka cuaca di sana di samakan dengan di Gurun Sahara.

Gurun Sahara yang dikelilingi pasir tentu memiliki suhu yang sangat tinggi sehingga hawanya sangat panas dibandingkan daerah lainnya.

6. Remaja yang Cantik Itu Bagaikan Kembang yang Baru Merekah

Kembang yang baru merekah terlihat sangat indah karena usianya sangat muda dan belum terkena dampak  buruk cuaca atau lingkungan di sekitarnya.

Remaja yang cantik diibaratkan dengan kembang yang baru merekah karena usianya yang masih remaja dan baru berkembang. Remaja ini juga belum terjamah atau tersentuh oleh lawan jenisnya sehingga masih alami seperti bunga baru berkembang yang belum terkena pengaruh cuaca tadi.

Contoh Majas Simile dalam Cerpen

Contoh-Majas-Simile-dalam-Cerpen

Sebagian besar, cerpen yang berkualitas menggunakan majas simile pada beberapa kalimat di dalamnya. Hal ini disebabkan karena majas simile mampu memperindah kata-kata dalam cerpen sehingga lebih menarik saat dibaca.

Contoh cuplikan cerpen yang menggunakan majas simile adalah sebagai berikut.

Sore itu aku berjalan penuh semangat menyusuri taman angsa. Aku yakin dia akan memenuhi janjinya untuk bertemu dengan ku terakhir kalinya. Namun, setelah kaki ini sampai di tepi kolam angsa, sosoknya tak juga terlihat.

Aku terus menunggunya berjam-jam. Tetapi, penantianku sia-sia bagaikan menunggu bunga sakura yang mekar saat musim salju. Dengan kekecewaan yang mendalam, aku berusaha untuk tetap tegar menahan tangis sambil melihat angsa yang mulai menepi.

Langit yang mulai gelap serta suasana mendung tanpa bintang membuatku semakin kalut. Bahkan kini hatiku bagaikan langit malam yang mendung ini. Tiada semangat, tiada harapan, serta tiada cahaya yang membuatnya kembali terang.

Dalam cuplikan cerpen ini, dapat ditemukan dua contoh majas simile yaitu :

1. Penantianku sia-sia bagaikan menunggu bunga sakura yang mekar saat musim salju.

Dalam cerpen digambarkan kisah seseorang yang menanti orang yang dianggapnya berharga di Taman Angsa sesuai perjanjian. Namun, sejak sore hingga malam sosok yang dinanti tidak juga datang.

Lamanya penantian yang melewati batas perjanjian ini membuat tokoh Aku dalam cerita mengibaratkannya dengan bunga sakura yang mekar saat musim salju.

Hal ini tentu saja mustahil karena bunga sakura hanya mekar saat musim semi. Sama mustahilnya dengan penantian tokoh Aku yang tidak mungkin membuahkan hasil karena sudah melewati batas waktu perjanjian.

2. Kini hatiku bagaikan langit malam yang mendung ini.

Karena merasa kecewa dan sedih, hati tokoh dalam cerpen diibaratkan dengan langit malam yang mendung. Langit yang mendung akan terlihat sangat gelap karena tidak terlihat bintang yang menerangi.

Sama dengan hati yang kecewa akan terlihat gelap karena seperti tidak ada harapan untuk mewujudkan keinginan yang selama ini diharapkan.

Contoh Majas Simile dalam Puisi

Contoh-Majas-Simile-dalam-Puisi

Sama dengan cerpen, penggunaan majas simile dalam puisi justru jauh lebih banyak. Ini senada dengan fungsi utama puisi yang dinikmati unsur estetikanya. Di bawah ini adalah contoh majas simile yang terdapat dalam cuplikan puisi berjudul Mama.

Mama

Ciptaan : Anonim

Saat kaki ini tak mampu berdiri

Saat lidah ini kelu tak mampu berucap

Atas beratnya ujian hidup yang harus  ku jalani

Kau datang menghibur dan meringankan beban itu

 

Meski telah lama ku tinggalkan cinta abadimu

Tetap saja

Kau hadir dengan senyuman itu

Di saat masa sulitku

 

Mama

Kau bagaikan tetes air yang membasahi gurun yang tandus

Menyejukkan hati yang kekeringan, membasahi jiwa yang kehausan

Saat segala cobaan berat ini harus ku tanggung di negeri orang

 

Majas simile yang terdapat pada puisi di atas terletak pada baris kedua bait ke tiga yang berbunyi “Kau bagaikan tetes air hujan yang membasahi gurun yang tandus.”

Kau yang dimaksud dalam puisi tersebut adalah Ibu. Kasih sayang ibu yang selalu datang di saat masa sulit anaknya disamakan dengan tetes air yang membasahi gurun tandus. Perhatian serta nasihat dari ibu bisa memberikan ketenangan pada hati yang sedang gelisah karena ujian.

Contoh Majas Simile dalam Novel

Contoh-Majas-Simile-dalam-Novel

Novel merupakan satu-satunya karya sastra yang memiliki kalimat sangat panjang dan ceritanya bersambung. Tidak heran jika dalam novel penggunaan majas tidak terlalu banyak ditampakkan. contoh majas simile dalam novel adalah :

Seketika hati wanita yang keras itu luluh saat melihat tangisan bayi mungil di hadapannya. Wanita bernama Nina itu baru sadar bahwa bayi yang baru dia lahirkan bagaikan kertas putih tanpa coretan. Putih bersih tanpa dosa. Betapa berdosanya jika ia menyalahkan kelahiran bayi suci itu.

Sambil mendekap bayi yang tidak diharapkan itu, Nina berusaha bangkit dari tubuhnya yang masih lemas. Ia berusaha menguatkan tekadnya untuk memelihara anak itu sampai dewasa. Bahkan tekadnya kini seperti karang yang tidak akan hancur meski kelak di terpa banyak ombak besar.

Ada dua majas simile dalam novel tersebut yaitu :

1. Wanita bernama Nina itu baru sadar bahwa bayi yang baru dia lahirkan bagaikan kertas putih tanpa coretan.

Bayi yang baru saja dilahirkan oleh wanita bernama Nina, diibaratkan dengan kertas putih yang belum terkena coretan. Artinya, bayi itu tidak memiliki dosa apapun sehingga tidak patut untuk disalahkan, meskipun awalnya kelahirannya tidak diharapkan.

2. Bahkan tekadnya kini seperti karang yang tidak akan hancur meski kelak di terpa banyak ombak besar.

Karena luluh melihat bayi yang baru dilahirkan, wanita yang bernama Nina mulai bertekad untuk memelihara anaknya. Tekadnya sangat kuat sehingga ia tidak akan takut menjadi bahan omongan orang karena anak itu lahir tanpa ayah.

Kekuatan tekad Nina diibaratkan dengan karang di lautan yang kelak akan dihantam banyak ombak besar. Tentu saja karang akan tetap tetap kokoh pada letaknya, seperti pendirian Nina yang tetap kokoh memelihara anaknya.

Contoh Majas Simile dalam Iklan

Contoh-Majas-Simile-dalam-Iklan

Dalam iklan, beberapa jenis majas juga sering digunakan untuk menarik minat konsumen. Majas yang paling banyak dipakai adalah majas hiperbola. Namun, pada beberapa jenis produk justru sering kali menggunakan majas simile sebagai daya tarik utama bagi konsumennya.

Beberapa contoh majas simile dalam iklan di antaranya :

  • Gunakanlah pelembab Kirana setiap pagi dan petang, dan dapatkan wajah putih bercahaya bagaikan mutiara. Ekstrak vitamin C dan bengkuang akan membantu proses pencerahan secara bertahap dalam seminggu.
  • Seprei Ondo asli produk lokal dengan kualitas internasional. Rasakan nyamannya tidur di atas seprei lembut bagaikan kapas yang sejuk. Dijamin tubuh Anda bebas alergi akibat bahan yang kasar.
  • Sampo Amanda, untuk Anda yang memiliki masalah dengan rambut kering dan bercabang. Gunakan sampo Amanda dan dapatkan rambut lembut seperti sutera.

Contoh Majas Simile dalam Hikayat

Contoh-Majas-Simile-dalam-Hikayat

Majas simile memang sudah digunakan sejak zaman dahulu. Ini terbukti dari banyaknya karya hikayat yang sudah menggunakan majas simile dalam kalimatnya. Salah satu contohnya adalah pada hikayat Abu Nawas berikut ini.

 

Suatu ketika, Abu Nawas dipanggil raja

“Abu Nawas, kali ini kau ku panggil karena aku sangat membutuhkan bantuanmu”. Kata Raja Harun.

“Apakah yang bisa hamba lakukan wahai Paduka Raja?”

“Aku sedang gundah gulana. Beberapa hari yang lalu aku disapa oleh seorang Raja beragama Yahudi yang merupakan sahabatku. Raja Yahudi itu memberiku salam, tapi aku membalasnya dengan ucapan wassamualaikum yang artinya kecelakaan bagi kamu.

Tentu saja sahabatku tersinggung karena merasa salam keselamatannya aku balas dengan doa kecelakaan. Lalu ia meminta alasan atau jawabanku itu agar ia tidak tersinggung. Alasan apa yang harus aku berikan wahai Abu Nawas?”

“Kalau hanya itu masalah paduka, hamba bisa memberikan alasan yang dikehendaki sahabat paduka” jawab Abu Nawas meyakinkan.

Mendengar pernyataan Abu Nawas, Raja terlihat sedikit lega. Wajahnya yang semula gundah gulana tiba-tiba menjadi cerah seperti matahari di pagi hari.

“Cepat katakan Abu Nawas, jangan biarkan aku menunggumu” kata Raja mulai tidak sabar.

 

Dalam hikayat ini, terdapat majas pada kalimat “Wajahnya yang semula gundah gulana tiba-tiba menjadi cerah seperti matahari di pagi hari.”

Wajah Raja yang semula suram sangat gembira karena akan mendapat solusi dari Abu Nawas. Saking senangnya, wajah Raja diibaratkan dengan matahari pagi yang sinarnya sangat cerah karena baru terbit dari persembunyiannya.

Contoh Majas Epik Simile

Contoh-Majas-Epik-Simile

Majas epik simile sering kali dibedakan dengan majas simile. Padahal keduanya memiliki makna yang sama. Perbedaannya terletak pada perbandingan atau pengibaratan yang digunakan pada epik simile dijelaskan  lebih panjang, berikut contohnya.

Nikmatnya hidayah dari Tuhan itu bagaikan tetesan air hujan yang membasahi tanah gersang. Memberikan kesejukan, menumbuhkan berbagai tanaman yang bermanfaat bagi seluruh alam.

Pada majas simile, kalimat majas hanya berhenti sampai pada kata “tanah yang gersang.” Sementara pada majas epik simile, penjelasan tersebut dilanjutkan lagi dengan kalimat kedua yang bunyinya “Memberikan kesejukan, menumbuhkan berbagai tanaman yang bermanfaat bagi seluruh alam.”

Kalimat kedua masih berisi penjelasan terhadap ibarat yang dipakai. Tujuannya untuk memperkuat objek pembanding yang dipakai pada kalimat tersebut.

Beberapa contoh majas simile  di atas bisa menjadi pedoman dasar sebelum mencoba membuat majas ini sendiri. Semakin banyak membaca contoh majas tersebut, tentu Anda akan semakin paham dan mampu membuatnya sendiri dengan makna serta penataan bahasa yang indah.

 

Lihat Juga :

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari