Kata Ulang – Pengertian, Macam, Makna, Prinsip, Bentuk, Contoh : Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian, maupun perubahan.
Pengertian Kata Ulang
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata artinya unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan dari kesatuan perasaan dan pikiran yang bisa digunakan dalam berbahasa.
dan arti dari kata “ulang” yaitu kata yang terjadi sebagai hasil reduplikasi, misalnya; sehari-hari, dedaunan dan lain sebagainya. Berdasarkan itu bisa diambil kesimpulan bahwa, Kata ulang ialah kata yang terjadi pengulangan pada kata dasarnya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Homonim, Homofon, Dan Homograf Beserta Contohnya Lengkap.
Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian, maupun perubahan. Kata berulang atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar, kata berimbuhan, maupun kata gabung.
Kata ulang adalah kata yang telah mengalami proses reduplikasi. Untuk membedakannya dengan bentuk ulang yang bukan kata ulang adalah bahwa kata ulang sebagai ciri utamanya adalah pasti memiliki kata dasar.
Macam-Macam Kata Ulang
Kata ulang mempunyai banyak macam jenis nya. seperti yang ada dibawah berikut ini :
Kata Ulang Berdasarkan Bentuk
1. Dwipurwa (Sebagian)
Dwipurwa ialah kata ulang sebagian. Kata – kata jenis ini mengalami suatu perulangan pada sebagian katanya saja, misalnya yaitu leluasa, sesaji, dedaunan, leluhur, pepohonan dan lain sebagainya.
Contoh:
- Dedaunan itu gugur setiap musim semi.
- Mereka menaruh sesaji di depan patung untuk acara adat
- Pepohonan diskitar bandar lampung tumbang akibat angin topan.
2. Dwilingga
Dwilingga ialah kata ulang menyeluruh. Kata ulang jenis yang satu ini ialah kata yang mengalami suatu pengulangan secara keseluruhan. misalnya yaitu bapak – bapak, anak – anak, laki-laki, buku – buku, dan lain sebagainya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Sinonim, Antonim, Hipernim, Menurut Para Ahli Beserta Contohnya Lengkap
Contoh Kalimat:
- Semua anak-anak kelas 1 SD senang ketika berenang
- Pasangan suami istri itu mempunyai anak laki-laki
3. Kata ulang berubah bunyi
Jenis kata ulang yang satu ini mengalami suatu perulangan disertai dengan suatu perubahan bunyi pada sebagian kata. Misalnya yaitu teka – teki, mondar – mandir, gotong – royong, sayur – mayur, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
- Desa bangun rejo melakukan gotong royong untuk membersihkan desanya.
- Ibu ke pasar membeli sayur mayur dan lauk pauk.
4. Kata ulang berimbuhan
Jenis kata ulang yang satu ini terjadi akibat suatu penambahan imbuhan pada sebagian kata. Misalnya pada Tarik – menarik, maaf – memaafkan, pukul – memukul, putar – memutar, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
- Antar sesama manusia wajib untuk saling tolong menolong.
- Dihari yang suci ini kita wajib saling maaf-memaafkan.
5. Kata ulang semu
Jenis kata ulang yang satu ini ialah kata yang mengalami suatu proses pengulangan seluruhnya tetapi tidak bisa dipisahkan, misalnya pada kupu – kupu, laba – laba, umang – umang, pura – pura, lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
- Andi pura-pura pingsan ketika upacara bendera
- Pada hari libur Ani berlibur ke taman kupu-kupu
Kata Ulang Merubah Makna Kata
1. Menyatakan kesamaan
Jenis kata ulang yang satu ini ialah Kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna . misalnya : keibu – ibuan, kemuda – mudaan, kebiru – biruan, kemerah – merahan, dan lain sebagainya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Semantik Dan Contohnya Lengkap
Contoh :
- Ani mempunyai sifat yang ke ibu-ibuan
- wajah Andi kebiru-biruan akibat terkena bola
2. Menyatakan saling
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya pukul – memukul, salam – salaman, rangkul – merangkul, maaf – memaafkan, tolong – menolong, tukar – menukar dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
- Saling maaf-memaafkan adalah perbuatan terpuji
- Antar sesama manusia wajib saling tolong-menolong
3. Menyatakan jamak dan beragam
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya sayur – mayur, buah – buahan, – tumbuh – tumbuhan, mobil – mobil, bapak – bapak, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
- Ibu membeli buah-buahan di supermarket.
- Ibu membeli sayur mayur dipasar tradisional
4. Menyatakan intensitas
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna misalnya : bolak – balik, mondar-mandir, jalan-jalan, makan-makan, berjam-jam, bertahun – tahun dan lainsebagainya.
Contoh Kalimat:
- Andi berulang tahun pada hari ini dan membuat acara makan-makan dirumahnya.
- Saya dan keluarga jalan-jalan ke pantai kute
5. Menyatakan bilangan
Kata ulang jenis yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
- Dika membagikan sembako satu persatu kepada orang yang membutuhkannya.
6. Menyatakan keadaan atau situasi
Jenis akata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. misalnya: mentah – mentah, hidup-hidup, merah-merah, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
- Singa itu memakan mangsa nya hidup-hidup
- Buah mangga itu dipanen masih pada mentah-mentah.
7. Menyatakan suatu bentuk kegiatan
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya : masak – memasak, jahit – menjahit, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
- Ibu diundang untuk masak memasak di acara pernikahan tetangga.
- Warga disekitar rumah saya ahli dalam jahit menjahit pakaian
Makna Dan Fungsi Kata Ulang
Perulangan Kata Benda
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata benda, yaitu:
- Menyatakan benda itu bermacam-macam. Misalnya: buah-buahan, sayur-sayuran, buku-bukuan.
- Menyatakan benda yang menyerupai bentuk dasar itu. Misalnya: anak-anakan, orang-orangan.
Perulangan Kata Kerja
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata kerja, yaitu:
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 53 Pengertian Majas, Jenis Dan Contohnya Lengkap
- Menyatakan bahwa pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang atau beberapa kali.
Misalnya: meloncat-loncat, menyebut-nyebut, menari-nari, melayang-layang. - Menyatakan aspek duratif, yaitu proses pekerjaan, pembuatan, atau keadaan yang berlangsung lama. Misalnya: berenang-renang, duduk-duduk.
- Menyatakan bermacam-macam pekerjaan. Misalnya: cetak-mencetak, karang-mengarang.
- Menyatakan pekerjaan yang dilakukan oleh dua belah pikak atau berbalasan.
Misalnya: tembak-menembak, tuduh-menuduh, cubit-mencubit.
Perulangan Kata Sifat
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata sifat, yaitu:
- Menyatakan makna lebih (intensitas). Misalnya: Berjalan cepat-cepat! Kerjakan baik-baik!
- Menyatakan makna sampai atau pernah. Misalnya: Tak sembuh-sembuh sakitnya walaupun ia sudah berobat ke luar negeri (tak pernah sembuh). Habis-habisan ia berbelanja (sampai habis).
- Digabungkan dengan awalan se- dan akhiran -nya mengandung makna superlatif (paling). Misalnya: Kerjakan sebaik-baiknya agar hasilnya memuaskan. Terbangkan layang-layangmu setinggi-tingginya.
- Berlawanan dengan makna nomor satu atau melemahkan arti kata sifat itu.
Misalnya: Badanku sakit-sakit saja rasanya. (sakit di sana-sini, tapi tidak terlalu sakit) Kalau kepalamu pening-pening, bawalah tidur. (agak pening; pening sedikit).
- Bentuk yang seolah-olah sudah mejadi ungkapan dalam bahasa Indonesia, makna perulangannya kurang jelas. Misalnya: Jangan menakut-nakuti anak-anak karena akan memengaruhi jiwanya kelak.
Perulangan Kata Bilangan
Makna perulangan kata bilangan yaitu:
- Perulangan kata satu menjadi satu-satu memberi makna “satu demi satu”.
Misalnya: Peserta ujian masuk ruangan itu satu-satu. - Perulangan kata satu dengan tambahan akhiran -nya memberi makna “hanya satu itu”. Misalnya: Ini anak saya satu-satunya.
- Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dst. memberi pengertian “sekaligus dua, tiga, dst.”. Misalnya: Jangan masuk dua-dua karena pintu itu tidak lebar.
- Bentuk perulangan berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu, dst.
menyatakan makna “kelipatan sepuluh, seratus, seribu, dst. Misalnya: Beribu-ribu orang yang mati dalam peperangan itu.
Bentuk perulangan kata bilangan dengan awalan ber-, saat ini sering diganti dengan bentukan dengan akhiran -an. Misalnya: berpuluh-puluh menjadi puluhan.
Prinsip – Prinsip Pengulangan
1.Pengulangan tidak mengubah golongan (kelas) kata, dari bentuk dasar kata ulang, seperti kata benda, kata kerja, dan kata sifat.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Dan Macam-Macam Akronim Beserta Contohnya Lengkap.
Contoh :
- Kata benda : sepatu-sepatu ( sepatu), bungkusan-bungkusan ( bungkusan ), buah-buahan ( buah), dan pakaian-pakaian ( pakaian )
- Kata kerja : berkejar-kejar ( berkejaran), mencabut-cabuti ( mencabuti), tertegun-tegun ( tertegun)
- Kata sifat : bagus-bagus (bagus), nakal-nakal (nakal), seburuk-buruknya (buruk), dan keputih-putihan (putih).
2. Bentuk dasar selalu berupa bentuk yang terdapat dalam penggunaan bahasa sehari-hari.
Contoh :
- Memperbincang-bincangkan : bentuk dasarnya memperbincangkan, bukan memperbincang
- bersalam-salaman : bentuk dasarnya bersalaman, bukan bersalam
- rumah-rumahan : bentuk dasarnya rumah, bukan rumahan
Bentuk Kata Ulang
Menurut bentuknya, kata ulang dapat dibagi sebagai berikut.
-
Kata ulang penuh atau kata ulang murni
yaitu semua kata ulang yang dihasilkan oleh perulangan unsur-unsurnya secara penuh. Misalnya: rumah-rumah, sakit-sakit.
-
Kata ulang berimbuhan atau kata ulang bersambungan
yaitu semua kata ulang yang salah satu unsurnya berimbuan: awalan, sisipan, atau akhiran. Misalnya: berjalan-jalan, turun-temurun, tanam-tanaman.
-
Kata ulang berubah bunyi
yaitu kata ulang yang mengalami perubahan bunyi pada unsur pertama atau unsur kedua kata ulang. Misalnya: bolak-balik, serba-serbi.
-
Kata ulang semu
yaitu kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang itu. Jika tidak diulang, komponennya tidak memunyai makna atau bisa juga memunyai makna lain yang tidak ada hubungannya dengan kata ulang tersebut. Misalnya: hati-hati, tiba-tiba, kunang-kunang.
-
Kata ulang dwipurwa
yang berarti “dahulu dua” atau kata ulang yang berasal dari komponen yang semula diulang kemudian berubah menjadi sepatah kata dengan bentuk seperti itu. Kata ulang ini disebut juga reduplikasi, yang berasal dari bahasa Inggris “reduplication” yang berarti perulangan. Sebenarnya semua kata ulang juga dapat disebut reduplikasi.
Contoh Pemakaian Kata Ulang Dalam Kalimat
- Negara-negara itu telah berperan serta dalam menegakkan hak azasi manusia.
- Mereka-merekalah yang akan mewarisi masa depan bangsa ini.
- Pada saat Idul Fitri, kami bersalam-salaman untuk bermaaf-maafan.
- Ketiga-ketiganya telah berhasil masuk final.
- Bentuklah kelompok dua-dua !
- Mengapa engkau bolak-balik saja dari tadi ?
- Ayo, berteriaklah kuat-kuat untuk melawan suara ombak itu !
- Benarkah orang yang suka tidur-tiduran itu pemalas ?
- Ayah membelikan mobil-mobilan untuk adik, tapi ia ingin robot-robotan.
- Berapa banyakkah buah-buahan yang kau makan dalam seminggu ?
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Unsur Dan Jenis-Jenis Alur (Plot) Beserta Contohnya Lengkap.