Jurnal Khusus : Pengertian, Manfaat, Jenis, Dan Contohnya Lengkap – Jurnal khusus merupakan sebuah jurnal yang lazimnya digunakan dalam pencatatan bukti transaksi keuangan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi yang serumpun atau sejenis. Misalnya bukti transaksi faktur penjualan, bukti faktur penjualan sebagai bukti telah terjadinya transaksi penjualan dengan kredit akan dicatat kedalam jurnal khusus penjualan.
Akibat terjadinya transaksi pembelian barang secara kredit maka akan menimbulkan bukti transaksi faktur pembelian. Dan bukti ini akan dicatat dalam jurnal khusus pembelian. Jadi jurnal khusus hanya mencatat bukti transaksi yang sejenis saja. Dengan demikian jurnal penjualan akan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit saja begitu juga dengan jurnal pembelian.
Baca Juga : Pengertian, Fungsi Dan Contoh Neraca Saldo Secara Lengkap
Pengertian Jurnal Khusus
Jurnal Khusus merupakan jurnal yang dikelompokan sesuai dengan jenis transaksinya. setiap terjadi transaksi, petugas pembukuan mengidentifikasi jenis transaksi yang terjadi, dan mencatatnya kedalam jurnal khusus. Misalnya bila dalam satu bulan perusahaan melakukan pembelian kredit sebanyak 50 kali, maka petugas hanya akan berurusan dengan empat atau lima akun, tergantung pada sebuah kebijakan perusahaan dalam mengklasifikasi transaksinya.
Untuk semua pembelian yang dilakukan secara kredit, perusahaan menyediakan satu jurnal khusus yang disebut dengan jurnal pembelian.Setiap transaksi kredit yang terjadi, petugas mencatatnya. kemudian, secara berkala, misalnya setiap bulan, semua transaksi dijumlahkan dan dipindah bukukan ke buku besar.
Baca Juga : Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Akuntansi Manajemen Menurut Para Ahli Terlengkap
Berikut ini adalah tabel perbedaan antara jurnal umum dan jurnal khusus :
Manfaat Jurnal Khusus
1. Memungkinkan pembagian pekerjaan.
Jurnal umum yang mencatat semua transaksi pada satu jurnal sulit membagi pekerjaan secara baik. lain halnya dengan jurnal khusus.pembagian pekerjaan ini bisa dilakukan dengan baik karena terdapat beberapa jurnal sesuai dengan jenis transaksinya.
jadi,bagi perusahaan yang besar sangat mungkin satu orang menangani satu atau dua jurnal. Bisa jadi hanya satu orang pegawai yang diberi tugas mencatat jurnal pembelian dan jurnal pengluaran kas.ini akan mendorong adanya spesialisasi dalam penanganan suatu pekerjaan sehingga hasilnya semakin baik.
Baca Juga : Pengertian, Fungsi Dan Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Para Ahli Terlengkap
2. Memudahkan posting ke akun buku besar.
Salah satu tujuan penyelenggaraan jurnal khusus yaitu supaya lebih mudah atau lebih praktis melakukan posting ke buku besar.
3. Memungkinkan pengendalian internal yang lebih baik.
Pengendalian internal akan lebih baik jika hanya satu orang petugas yang Menangani satu atau dua jurnal khusus.bandingkan dengan satu orang yang menangani semua jurnal.
Baca Juga : 11 Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli Terlengkap
Jenis Jurnal Khusus
Setiap perusahaan bisa menyediakan atau merancang jurnal khusus sesuai dengan kebutuhannya, oleh sebab itu Jurnal Khusus satu perusahaan dengan perusahaan lain akan berbeda, kecuali untuk perusahaan-perusahaan sejenis, ada kemungkinan Jurnal Khusus di rancang sama bentuknya.
-
Jurnal Khusus Pembelian
yaitu buku harian khusus untuk mencatat sebuah transaksi-transaksi pembelian barang dagangan dan barang lainnya yang dilakukan secara kredit. Jurnal ini juga disebut dengan buku pembelian. Fungsinya : berfungsi untuk mencatat sebuah transaksi pembelian barang yang dilakukan dengan pembayaran kredit.
Baca Juga : Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian Serta Fungsinya Menurut Para Ahli
Contoh Jurnal Khusus Pembelian
Contoh :
Perusahaan dagang Nurani dalam bulan maret 1991 mencatat transaksi-transaksi berikut, yang berhubungan dengan pembelian secara kredit :
2 Maret Dibeli barang dagang dari pt. Agung dengan harga Rp. 750.000,00 syarat pembayaran 2/10, n/30.
9 Maret Dibeli secara kredit dari toko merapi, perlengkapan toko seharga Rp. 125.000,00.
12 Maret Dibeli dari PD. Rinjani barang dagang seharga Rp. 1.500.000,00 syarat pembayaran 2/10, n/60.
15 Maret Dibeli barang dagang dari toko Muria dengan syarat pembayaran 1/10, n/30 seharga Rp. 900.000,00.
18 Maret dibeli secara kredit dari toko Bromo perlengkapan toko seharga Rp. 250.000,00.
25 Maret Dibeli peralatan untuk kantor dengan harga Rp. 750.000,00.
Jika jurnal pembelian berfungsi untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit saja, maka transaksi-transaksi diatas dicatat sebagai berikut :
Jurnal Pembelian Halaman : 05
Tanggal | Keterangan | Syarat pembayaran | Ref | Jumlah | |
Maret | 2
12 15 |
PT. Agung
PD. Rinjani Toko muria |
2/10, n/30
2/10, n/60 1/10, n/30 |
Rp. 750.000,00
Rp. 1.500.000,00 Rp. 900.000,00 |
|
Rp. 3.150.000,00 |
Jurnal Umum Halaman : 02
Tanggal | Rekening dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Maret | 9
18 25 |
Perlengkapan
Utang dagang, Toko Merapi Perlengkapan Utang dagang, Toko Bromo Peralatan Utang dagang, Toko Merapi |
Rp. 125.000,00
– Rp. 250.000,00 – Rp. 750.000,00 – |
–
Rp. 125.000,00 – Rp. 250.000,00 – Rp. 750.000,00 |
|
Jika jurnal pembelian dipakai untuk mencatat pembelian secara kredit, baik untuk barang dagang maupun lain-lain, maka pencatatannyasebagai berikut :
Baca Juga : Pengertian, Tujuan, Dan Macam-Macam Akuntansi Beserta 5 Fungsinya Terlengkap
-
Jurnal Khusus Penjualan
yaitu buku harian khusus untuk mencatat sebuah transaksi penjualan barang secara kredit. Fungsinya : berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan atau jasa yang dilakukan dengan pembayaran kredit.
Contoh Jurnal Khusus Penjualan
Jurnal penjualan dipergunakan untuk mencatat penjualan barang dagang secara kredit.
Jurnal penjualan dapat berbentuk sebagai berikut:
Jurnal Penjualan Halaman : …..
Tanggal | No. Faktur | Keterangan | Syarat pembayaran | Ref | Jumlah | |
1) | 2) | 3) | 4) | 5) | 6) | |
Keterangan:
- Tempat mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Tempat mencatat nomor faktur.
- Diisi dengan nama debitur beserta alamatnya.
- Tenpat mencatat syarat pembayaran, misalnya 2/10, n/30.
- Untuk memberi tanda (v) jika jumlah tersebut sudah dipindahkan kebuku besar pembantu piutang.
- Untuk mencatat jumlah sesuai dengan yang terdapat pada faktur.
Contoh:
Perusahaan dagang Nurani dalam bulan Maret 1991 mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagang secara kredit sebagai berikut:
5 Maret Dijual kepada toko Sumba barang dagang dengan harga Rp. 650.000,00 syarat pembayaran 2/10, n/30 No. Faktur 021.
8 Maret Faktur No. 013 dikirimkan kepada toko Melati atas penjualan barang seharga Rp. 800.000,00 syarat pembayaran 1/10,n/60.
21 Maret Dijual kepada toko Sawu barang dagang dengan harga Rp. 1.200.000,00 syarat pembayaran 3/10, n/30 No. Faktur 014.
28 Maret Dijual kepada toko Mawar barang dagang seharga Rp. 600.000,00 syarat pembayaran 2/10, n/30. No. Faktur 015.
Pencatatannya dalam jurnal penjualan:
Jurnal Penjualan
Baca Juga : Pengertian, Fungsi, Sifat Dan 4 Prinsip Akuntansi Perpajakan Secara Lengkap
-
Jurnal Khusus Penerimaan Kas
yaitu buku harian khusus untuk mencatat semua transaksi penerimaan tunai, baik berupa cek ataupun kas. Buku ini sering disebut juga dengan buku kas masuk. Fungsinya : berfungsi untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas seperti penerimaan piutang, penerimaan uang dari penjualan tunai, dll.
Contoh Jurnal penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penerimaan uang tunai.
Kolom-kolom dalam jurnal penerimaan dalm kas disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan .
Jurnal penerimaan kas dapat berbentuk sebagai berikut:
Penjelasan:
Transaksi yang kolom rekeningnya sudah tersedia, dicatat tanggal kejadianya pada kolom tanggal , nama dibetur atau keterangan lain pada kolom keterangan, sedangkan jumlahnya dicatat di sisi debit pada kolom kas, dan sisi kredit pada kolom yang sesuai.
Transaksi yang kolom rekeningnya tidak tersedia, jumlahnya dicatat pada kolom kas disisi debet dan nama rekening serta jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi.
Kolom kas untuk mencatat uang yang diterima, sedangkan kolom potongan penjualan untuk mencatat jumlah potongan yang diberikan karena pelunasan piutang dalam masa potongan.
Setiap transaksi paling sedikit dicatat dalm dua kolom, yaitu satu kali di sisi debet dan satu lagi disisi kredit.
Contoh:
Perusahaan dagang Nurani dalam bulan Maret 1991 mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas sebagai berikut:
6 Maret Dijual tunai kepada toko Toba barang dagang dengan harga Rp. 475.000,00.
8 Maret Diterima dari toko Mawar sebesar Rp. 350.000,00.
14 Maret Diterima dari toko Sumba pelunasan faktur tanggal 5 Maret sebesar Rp. 625.000,00 dengan potongan tunai 2%.
16 Maret Dijual barang dagang secara tunai kepada toko Tondano seharga Rp. 250.000,00.
19 Maret Diterima dari toko Melati pelunasan faktur tanggal 8 Maret 1991 sebesar Rp. 800.000,00 .
21 Maret Diterima uang sewa sebagian ruangan sebesar Rp. 250.000,00.
22 Maret Diterima dari toko Sawu Rp. 625.000,00 sebagai pelunasan utangnya.
26 Maret Dipinjam uang dari BNI 1946 uang sebesar Rp. 2.000.000,00.
Pencatatan dalam jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut:
Jumlah Penerimaan Kas
-
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
yaitu buku harian khusus untuk mencatat semua transaksi pembayaran tunai, baik menggunakan cek ataupun kas. Jurnal ini sering disebut dengan buku kas keluar. Fungsinya : berfungsi untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas, misalnya pembayaran hutang, dan pembayaran beban2,dll.
Jurnal pengeluaran kas dipergunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran atau pembayaran dengan uang tunai.
Jurnal pengeluaran kas dapat berbentuk sebagai berikut :
Penjelasan:
Transaksi yang kolomnya sudah tersedia, pencatatannya dilakukan sebagai berikut:
- Mencatat tanggal,nomor bukti, pada kolom yang tersedia.
- Mencatat nama dan alamat debitur atau keterangan lain yang bersangkutan dengan transaksi, pada kolom keterangan.
- Mencatat jumlah disisi debet pada kolom rekening yang sesuai dan sisi kredit kolom kas.
Transaksi yang kolomnya tidak tersedia, pencatatannya dilakukan seperti diatas, namun untuk nama rekening dan jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi.
Kolom kas untuk mencatat jumlah uang yang dibayarkan sedangkan kolom potongan pembelian untuk mencatat jumlah potongan atas pembayaran utang karna melunasi dalam masa potongan.
Contoh JURNAL PENGELUARAN KAS :
Perusahaan dagang Nurani dalam bulan Maret 1991 mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas sebagai berikut:
1 Maret Dibeli tunai barang dagang dari toko Ciliwung seharga Rp. 650.000,00.
4 Maret Dibeli dari toko Cisadane mesin tik untuk kantor dengan harga Rp. 475.000,00.
5 Maret Dibayar utang kepada toko Merpati sebesar Rp. 250.000,00.
7 Maret Dibeli tunai barang dagang dari toko citarum dengan
Harga…………………………………. Rp. 500.000,00
Rabat 10%……………………………. Rp. 50.000,00 –
Dibayar per kas Rp. 450.000,00
11 Maret Dibayar utang kepada PT. Agung sebesar Rp. 720.000,00 dengan memperoleh potongan tunai 2%.
13 Maret Dibeli kertas tik, karbon, clip secara tunai dengan harga Rp. 125.000,00.
20 Maret Dibayar lunas faktur toko Muria tanggal 15 Maret yang lalu sebesar Rp. 900.000,00 dengan potongan tunai 1%.
30 Maret Dibayar gaji kariyawan Rp. 500.000,00.
Pencatatannya dalam jurnal pengeluaran kas adalah sebagai berikut:
-
Jurnal Khusus Memorial
Jurnal memorial atau yang disebut juga jurnal umum merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat bukti transaksi yang ditimbulkan oleh beberapa transaksi yang tidak dapat dikelompokkan dalam jurnal khusus penjualan, pembelian, pengeluaran ataupun penerimaan kas. Misalnya transaksi retur penjualan barang atau retur pembelian barang.
Bagi perusahaan yang memakai jurnal khusus, masih mempergunakan jurnal umum, yang berfungsi untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat di dalam jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas, jurnal penjualan dan juenal penerimaan kas.
4 maret 1991 Dikirim Nota Debet kepada PT. Agung sehubungan dengan pengembalian barang dagangan yang dibeli karena tidak sesuai dengan mutu pesanan, sebesar Rp. 30.000,00.
7 Maret 1991 Diterima kembali dari toko Sumba barang dagangan sebesar Rp. 25.000,00 karena rusak.
Pencatatannya dalam Jurnal Umum Halaman : 03
Maret | 4 | Utang Dagang PT.Agung | Rp 30.000,00 | – | |
Retur Pembelian | – | Rp 30.000,00 | |||
– | 7 | Retur Penjualan | Rp 25.000,00 | – | |
Piutaang Dagang, Toko Sumba | – | Rp25.000,00 |
H..JURNAL RETUR PEMBELIAN, JURNAL RETUR PENJUALAN
Di samping jupnal-jurnal tersebut di atas, masih dapat ditambah jurnal lainnya seperti misalnya :jurnal retur pembelian,jurnal retur penjualan,yaitu jika dalam periode akuntansi yang berjalan terdapat banyak transaksi pembelian yang dikembalikan ataupun penjualan yang dikembalikan.
Contoh Jurnal Retur Penjualan:
Halaman : 04
Tanggal | Nota Kredit | Debitur | Ref | Jumlah | |
Maret | 7 | 032 | Toko sumba | Rp 25.000,00 | |
15 | 033 | Toko Aru | Rp 45.000,00 | ||
Rp 70.000,00 |
Contoh Jurnal Retur Pembelian
Halaman:05
Tanggal | Nota Kredit | Debitur | Ref | Jumlah | |
Maret | 4 | 051 | PT. Agung | Rp 30.000,00 | |
11 | 052 | PD. Maju Jaya | Rp 27.500,00 | ||
Rp 57.500,00 |
Pada akhir bulan jumlah jurnal retur penjualan dibukukan pada jurnal penjualan retur debit,dan rekening piutang dagang di sisi kredit.
Jurnal retur pembelian pad akhir bulan dibukukan pada rekening utang dagang di sisi debit dan rekening retur pembelian di sisi kredit.
Itulah ulasan lengkapnya Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan Terima Kasih.