Pengertian Arus Laut, Jenis, Proses, Manfaat dan Klasifikasi adalah suatu pergerakan massa air secara vertikal serta juga horizontal sehingga menuju suatu keseimbangannya, atau juga gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan didunia
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jenis Laut – Pengertian, Manfaat, Morfologi, Kedalamannya, Letaknya, Terjadinya
Pengertian Arus Laut
Definisi Arus
Arus adalah sistem sirkulasi dari samudera dalam arah pergerakan vertikal dan horizontal yang dibangkitkan oleh gaya gravitasi, gaya gesek angin (wind friction ) dan variasi kerapatan air pada bagian yang berbeda dalam samudera (Anonim, 2009). Aliran arus samudera berada dalam pola yang sangat kompleks , selain disebabkan oleh faktor yang telah disebutkan di atas, arus laut juga disebabkan oleh karena adanya topografi dasar samudera (topography of the ocean floor) dan rotasi bumi (the earth’s rotation). Menurut Gross (1990), arus laut merupakan proses pergerakan massa air laut dari wilayah yang berbeda secara kontinu atau terjadi secara terus-menerus. Pond dan Pickard (1983) melakukan analisis lanjut mengenai pergerakan massa air laut, mereka menyatakan bahwa bahwa arus laut (Ocean current) adalah proses gerakan masa air laut menuju kesetimbangan hidrostatis yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air.
Arus laut (sea current) dapat pula diartikan sebagai gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman.( Pustekkom, 2005)
Arus laut adalah suatu pergerakan massa air secara vertikal serta juga horizontal sehingga menuju suatu keseimbangannya, atau juga gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan didunia. Arus itu juga merupakan suatu gerakan mengalir suatu massa air yang disebabkan karena tipuan angin atau juga perbedaan densitas ataupun pergerakan gelombang panjang.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Wilayah Negara – Batas, Daratan, Lautan, Udara, Letak, Dampak, Ancaman, Perjanjian
Proses Terjadinya Arus Laut
Menurut Piers Chapman (2009) meskipun sistem arus dunia sangat kompleks tetapi ia mneyimpulkan bahwa terdapat dua gaya utama pembangkit arus laut dibumi yaitu matahari (sun) dan rotasi bumi (earth rotation).
Matahari memiliki pengaruh terhadap samudera dalam dua cara. Pertama, matahari memanaskan atmosfer, mencipatakan angin dan menggerakan permukaan laut melalui gesekan atau friksi. Angin ini cenderung mendorong permukaan air sepanjang arah hembusan angin di atasnya.
Meskipun angin cukup kuat mempengaruhi lapisan permukaan, pengaruhnya hanya kurang dari 100 meter (325 ft) kedalaman. Kedua, pengaruh matahari adalah merubah kerapatan atau densitas permukaan air lautan secara langsung dengan merubah suhunya dan atau salinitasnya. Jika air menjadi dingin atau menjadi lebih asin (garam tinggi) melalui proses evaporasi maka air laut akan menjadi lebih rapat. Hal ini akan menghasilkan
kolom air menjadi tidak stabil, mengakibatkan arus menjadi fungsi densitas, hal ini juga dikenal dengan sebagai sirkulasi termohalin (Thermohaline circulation).
Rotasi bumi juga mengakibatkan terjadinya arus melalui gaya coriolis. Gaya ini menyebabkan air dibelokan menuju kanan pada belahan bumi utara dan menuju kiri pada belahan bumi selatan. Hal ini terjadi karena pergerakan air samudera dipengaruhi oleh friksi dengan bumi pada dasar lautan dan karena kecepatan linear bumi menuju timur nilainya menurun dari maksimum pada ekuator dan mendekati nilai nol pada kutub (kecepatan angular,tetapi, tidak berubah). Parsel air pada bidang ekuator bergerak dengan kcepatan yang sama dengan kcepatan rotasi bumi. Jika parsel ini mulai bergerak menuju utara dan tanpa gesekan ,maka pergerakannya akan cepat melebihi kecepatan rotasi bumi. Untuk mempertahankan momentum (produk dari massa dan kecepatan) mengakibatkan pergerakan akan lebih cepat menuju timur ketika menjauhi ekuator. Gaya coriolis meningkatkan kecepatan arus ketika menjauhi ekuator.
Menurut Pond dan Pickard (1983) pergerakan potensial massa air yang menyebabkan timbulnya arus erat dipengaruhi oleh dua gaya utama, yakni gaya primer dan sekunder. Gaya primer yang menyebabkan gerak adalah gravitasi, wind stress, tekanan atmosfer, dan seismic. Sedangkan, gaya sekunder yang menimbulkan gerak adalah gaya coriolis dan dan gesekan (friction)
Gross (1990), berpendapat bahwa faktor penyebab terjadinya arus terdiri dari empat bagian, yaitu gesekan angin, gaya pasang surut, perbedaan densitas air laut, dan gaya gradien tekanan mendatar, serta gaya coriolis.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulakan bahwa arus laut dibangkitkan oleh dua gaya penggerak utama yaitu matahari sebagai penggerak. primer dan rotasi bumi sebagai penggerak skunder sedangkan faktor lainnya hanya turunan dari faktor utama.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Ekosistem Air Laut – Pengertian, Ciri, Jenis, Habitat, Komunitas, Masalah, Pembagian Daerah
Jenis-jenis Arus Laut
Berdasarkan dengan Proses Terjadinya:
- Arus ekman ialah Arus yang dipengaruhi oleh angin.
- Arus termohaline ialah Arus yang dipengaruhi oleh densitas serta gravitas.
- Arus pasut ialah Arus yang dipengaruhi oleh adanya pasut.
- Arus Geostropik ialah Arus yang dipengaruhi oleh adanya gradien tekanan mendatar serta juga gaya corolis.
- Arus Wind driven current ialah Arus yang dipengaruhi oleh adanya pola pergerakan angin serta terjadi pada lapisan permukaan.
Berdasarkan dengan tingkat Kedalamannya:
- Arus permukaan ialah Terjadi dibeberapa ratus meter dari suatu permukaan, bergeraknya ialah dengan arah horizontal serta juga dipengaruhinya oleh pola sebaran angin.
- Arus dalam ialah Terjadi jauh pada dasar kolom peraran, arah pergerakannya itu tidak dipengaruhi oleh adanya pola sebaran angin serta juga membawa massa air dari daerah kutub ke daerah yang ekuator.
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas (permukaan) dan arus bawah. Arus atas (surface current) adalah arus yang bergerak di permukaan laut dan pada umumnya disebabkan oleh angin. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut biasanya disebabkan oleh perbedaan densitas (Pustekom, 2005).
Menurut Piers Chapman (2009), arus dapat dibedakan pula menjadi dua golongan besar yaitu:
- Surface Currents, merupakan arus yang sangat dominan dipengaruhi oleh gaya dorong angin dan pada umumnya bergerak mengikuti arah rambat angin.
- Deep Currents, merupakan arus laut dalam >200 m dimana gaya penggerak utamanya bukanlah angin melainkan fungsi kerapatan atau densitas, lebih umum dikenal dengan nama thermohaline.
Sedangkan berdasarka pendapat Gross (1990), klasifikai arus berdasarkan gaya yang ditimbulkan, dapat dibagi menjadi empat golongan yaitu:
- Arus Ekman, yaitu arus yang disebabkan oleh gesekan angin dan bergerak membentuk spiral di laut dalam.
- Arus Pasang Surut, yaitu arus yang disebabkan oleh adanya gaya pembangkit pasang surut umumnya benda-benda langit seperti bulan dan
matahari. - Arus Thermohaline, yaitu arus yang disebabkan oleh gradien atau kemirinagan atau perbedaan densitas air laut.
- Arus Geostrofik, yaitu arus yang disebabkan karena terjadinya kesetimbangan antara gaya gradien tekanan mendatar dengan gaya coriolis pada dua gradien densitas yang berbeda.
Berbeda halnya dengan Brown et al (1989) mengelompokan arus berdasarkan penyebab terjadinya, ia menggolongkan menjadi lima kelompok utama, yaitu:
- Arus Termohaline
Arus yang timbul karena perbedaan densitas air laut sehingga menimbulkan gradien pada air laut dan mendorong massa air untuk bergerak dari sati lokasi menuju lokasi lainnya. - Arus Pasang Surut
Arus yang terjadi karena adanya resultan gaya pembangkit massa air di permukaan bumi terhadap gaya gravitasi dan posisi relatif benda-benda langit terhadap bumi. - Arus Inersia
Arus yang terjadi karena, adanya kesetimbangan antara gaya coriolis dan gaya sentrifugal akibat kontur isborik atau densitas yang seragam dan diasumsikan gaya gesekan kecil (nol). - Wind Driven Current
Arus yang timbul pergerakan udara atau angin yang mendorong di atas permukaan air. - Arus Geostrofik
Arus yang timbul karena, arus yang disebabkan karena terjadinya kesetimbangan antara gaya gradien tekanan mendatar dengan gaya coriolis pada dua gradien densitas yang berbeda.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Dan Bentuk-Bentuk Relif Dasar Laut Beserta Contohnya Lengkap
Faktor Penyebab Arus Laut
Terjadinya arus di lautan itu disebabkan karena 2 faktor utama, yakni :
- Faktor internal, ialah seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar serta juga gesekan lapisan air.
- Faktor eksternal, ialah seperti gaya tarik matahari serta juga bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut serta juga gaya coriolis, gaya gravitasi, gaya tektonik, perbedaan tekanan udara, serta juga angin.
Arus laut terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu tiupan angin, perbedaan kadar garam, dan perbedaan suhu (Muhammad, Hamid. 2005) Berikut penjelasannya :
- Arus laut karena tiupan angin
Tiupan angin yang menerpa air laut di permukaan akan menimbulkan arus laut. Seperti halnya bila kita meniup air dalam cawan, maka dari tu dapat disimpulkan bahwa angin dapat menyebabkan arus laut. Arah arus itu searah dengan aliran angin.
Arus karena tiupan angin ini bila menumbuk daratan atau benua, maka air di depan daratan atau benua itu akan lebih tinggi dari pada perukaan air laut disekitarnya. Perbedaan permukaan air laut tersebut akan menyebabkan terjadinya aliran air dari laut yang memiliki permukaan air lebih tinggi menuju ke laut yang memiliki permuakaan air yang lebih rendah. Arus laut yang demikian disebut arus kompensasi.
- Arus laut karena perbedaan kadar garam
Air laut yang memiliki kadar garam tinggi memiliki massa jenis yang lebih besar daripada air laut yang kadar garamnya rendah. Oleh karena itu, jika ada dua laut yang bersebelahan tetapi karena kadar garamnya berbeda, maka dibagian dasar laut akan terjadi aliran air dari laut berkadar garram tinggi menuju ke laut berkadar garam rendah.
Sebaliknya dibagian permukaan akan terjadi aliran air dari laut berkadar garam rendah menuju ke laut berkadar garam tinggi. Contoh Ambang Gibraltar yang terletak diantara benua Eropa dan benua Afrika.
- Perbedaan suhu
Air laut yang dingin memiliki massa jenis yang lebih besar dari pada air laut yang panas. Air laut di daerah kutub bersuhu dingin, sehingga memiliki massa jenis lebih besar. Oleh karena itu, air laut tersebut akan tenggelam dan bergerak menuju ke daerah yang massa jenisnya lebih kecil, melalui dasar laut yang dalam.
Bila arus ini menumbuk daratan, arah alirannya dapat berubah dari dasar menuju ke permukaan. Inilah yang disebut up-welling. Daerah up- welling kaya akan ikan karena arus ini membawa unsure hara dari dasar laut. Contoh: Laut Banda dan Pantai Barat Peru- Equador ( Amerika Latin ).
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sejarah Awal Mula Terbentuknya Laut Di Bumi Menurut Peneliti Kelautan
Klasifikasi Arus Laut
Arus laut dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu berdasarkan temperature dan berdasarkan letaknya (Muhammad, Hamid. 2005) :
- Berdasarkan temperaturnya, arus laut dibedakan menjaadi 2 yaitu, arus laut panas dan arus laut dingin. Arus laut panas yaitu arus yang temperatur airnya lebih tinggi dari temperature air laut yang didatangi. Contohnya: arus teluk, dan kurosiwo. Arus ini datang dari daerah tropis ke daerah sedang. Begitupun sebaliknya dengan arus dingin. Arus dingin contohnya adalah arus Labrador, arus Benguela, arus Oyasiwo, dan arus Peru. Arus ini datang dari kutub ke daerah sedang.
- Berdasarkan Letaknya, arus laut dibedakan menjadi dua, yaitu arus permukaan dan arus dasar atau aarus bawah. Arus permukaan bergerak sebagai arus di permukaan laut. Contoh : semua arus laut karena angin. Arus bawah, air yang bergerak sebagai arus laut berada di dasar laut. Bila arah gerakannya berubah kea rah vertikal, maka arus ini menjadi up welling.
Adapun karakteristik dari up welling ( Eka Djunarsjah. 2005) yaitu :
- Gerakan air ke atas
- Terjadi bila angin bertiup sejajar pantai
- Arah arus dipengaruhi oleh Gaya Coriolis
- Ditentukan oleh bentuk topografi dasar laut
- Bila arus di bawah permukaan kaya akan kandungan nutrisi, maka daerah perairan tersebut akan mempunyai produktifitas biologis yang tinggi
Di permukaan laut terdapat arus laut di sepanjang pantai yang disebut dengan longshore current. Arus ini mengalir searah dengan garis pantai. Pada daerah pantai berpasir halus dengan gelombang yang agak besar sering terjadi arus dasar yang dangkal, dengan arah aliran tegal lurus dengan garis pantai yang disebut rip current. Proses terjadinya, bila arus air pad alongshore current yang berlawanan arah bertemu, dan pada saat itu arah gelombang sejajar dengan garis pantai maka pada lokasi pertemuan dengan longshore current itu akan terjadi penumpukan masa air, yang kemudian akan mengalir ketempat yang lebih rendah yaitu menuju ke tengah laut.
Kondisi ini akan diperkuat bila permukaan air laut di depan kumpulan masa air tersebut lebih rendah, sehingga rip current menjadi lebih kuat dan deras. Bila arah gelombang tidak sejajar dengan garis pantai wujud dari longshore current akan berupa arus yang terputus-putus. Pada ujung longshore current dari ujung longshore current yang terputus-putus tersebut, arus air akan menuju ke tempat yang lebih rendah, yaitu ke tengah laut. Pada lokasi itulah tempat terjadinya rip current. Rip current mampu menyeret pasir di bawahnya beserta orang yang berada di tempat itu dan dibawa ke laut yang lebih dalam. Rip current inilah yang sering menenggelamkan orang yang sedang berwisata di pantai.( Sahala Hutabarat dan Stewart Evans, 2008)
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ Pengertian Ekosistem Laut Serta Jenis, Ciri Dan Zonasinya
Manfaat Arus Laut
Arus laut mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain (Muhammad, Hamid. 2005)):
- Arus laut karena tiupan angin dapat mempengaruhi kondisi iklim suatu tempat, misalnya di Eropa barat dimusim dingin tidak begitu dingin dan lautnya tidak membeku karena dipengaruhi oleh arus panas gulftream atau arus teluk.
- Pertemuan arus panas dan aarus dingin merupakan daerah yang kaya ikan. Hal ini disebabkan karena di daerah itu kaya akan plankton.
- Arus laut dapat menyebarkan berbagai macam jenis hewan dan tumbuhan ke berbagai belahan dunia.
Penelitian dan pemetaan potensi energi arus laut merupakan salah satu upaya penting dalam mengeksplorasi sumber energy non konvensional dari laut. Energy arus laut sebagai energy terbarukan adalah energy yang cukup potensial di wilayah pesisir terutama pulau-pulau kecil dikawasan timur. ( A. Yuningsih dkk, 2010).
Peranan pengamatan arus dalam Survei Hidrografi ( Eka Djunarsjah. 2005):
- Kerekayasaan : konstruksi lepas pantai, perencanaan pelabuhan, dan pemantauan lingkungan
- Penentuan posisi (metode Dead-Reckoning)
- Keselamatan pelayaran
Untuk mengetahui nilai kinetik energi arus laut yaitu dengan memperoleh data morfologi dasar laut dan sifat-sifat hidro Oseanografi, yang kemudian dikonversikan ke dalam energy listrik dan referensi lokasi yang memenuhi syarat yang dibuthkan sebagai data masukan dasar dalam pemanfaatnan energy arus laut untuk pembangkit listrik di kawasan tertentu.(A. Yuningsih dkk, 2010).
Analisa Pola Pergerakan Arus Laut Permukaan. Dari hasil pemodelan arus laut permukaan dari tahun 2002-2009 diketahui bahwa :
- Arus yang bergerak dari Benua Asia menuju ke Benua Australia, dikarenakan pengaruh angin muson barat, rata-rata pola pergerakan arus ini terjadi pada kisaran bulan Desember-Februari.
- Arus yang bergerak dari Benua Australia menuju ke Benua Asia, dikarenakan pengaruh angin muson timur, rata-rata pola pergerakan arus ini terjadi pada kisaran bulan Juni-Agustus. Di samping itu ada masa pancaroba yakni masa peralihan pergantian antara angin muson barat menuju angin muson timur ataupun sebaliknya.( Widyastuti, Rahma. 2010)
Kecepatan arus laut yang kuat rata-rata berada pada posisi lintang 0,250 LU yakni di sekitar garis khatulistiwa. Sedangkan rata-rata kecepatan arus yang lemah berada di perairan yang jauh dari garis khatulistiwa. Untuk tahun 2002 kecepatan arus rata-rata sebesar 475,2 cm/detik.Arus terkuat berada di perairan Selat Karimata, sedangkan kecepatan arus yang lemah berada di perairan sekitar sebelah selatan Irian Jaya.
Pada tahun 2003, arus terkuat berada di Laut Maluku, arus terlemah berada di Sekitar Laut Sulawesi, sedangkan rata-rata kecepatan arusnya adalah 496,3 cm/detik . Tahun 2004, arus terkuat berada di sekitar sebelah barat pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, arus terlemah di sekitar Laut Flores. Untuk rata-rata kecepatan arusnya adalah 481,4 cm/detik. (Widyastuti, Rahma dkk, 2010)
Apabila muka laut mendapatkan tekanan angin (wind stress), terbentuklah tinggi gelombang dan selanjutnya arus permukaan terbentuk. Jika tinggi gelombang kuat, maka kecepatan arus berubah membesar dan terbentuklah longshore current yang kuat, yang mengakibatkan sedikit demi sedikit pantai tersebut akan terjadi abrasi. (Hadikusumah, 2009).
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Macam-macam Angin Terlengkap
Arus Permukaan di Indonesia.
Arus permukaan adalah arus yang bergerak di permukaan laut dan sangat kuat dipengaruhi oleh gaya gesek dengan pergerakan massa udara.Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter (Pustekom, 2005).
Karena arus permukaan dibangkitkan oleh angin, arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat kentara perubahannya antara musim barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.
Angin yang mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Sementara itu arus permukaan perairan Indonesia sangat dipengaruhi oleh angin musim yang berubah setiap satu setengah tahun atau lebih dikenal dengan sistem angin pasat dunia. Pada bulan Juli sampai Agustus (musim timur) angin yang dominan bertiup adalah angin musim timur sehingga mendorong arah arus permukaan bergerak dari timur ke barat, sedangkan pada bulan November sampai Februari (musim barat) bertiup angin musim barat dan arah angin bergerak dari barat menuju timur. Pada bulan April hingga Juni serta bulan September hingga Oktober berlangsung musim pancaroba. Pada musim ini arus permukaan bergerak secara tidak beratur (Wyrtki, 1961). Selain itu, arus laut Indonesia juga diperngaruhi oleh sistem angin moonson dan memiliki krakter pergerajkan yang berbeda pula.
Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya hal inilah yang akan dapat menimbulkan prosse upwelling. Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan. Pencurian ikan di berbagai laut di Indonesia umumnya para pencuri memantau gejala upwelling. Pada saat upwelling mereka pura-pura mencari ikan di daerah yang jauh dari perairan laut.
Arus yang terjadi di Indonesia dan dalam skala besar melintasi Indonesia umumnya merupakan massa air yang berasal dari samudera pasifik. Hal ini terjadi karena massa air pasifik memiliki kerpatan yang lebih tinggi (suhu dingin) dibandingkan massa air yang berada di daerah dekat ekuator. Perbedaan ini menimbulkan gradien atau kemiringan dan menghasilkan pergerakan air laut menuju wilayah di selatan Jawa sepanjang tahun, sehingga terbentuk gradien tekanan dari samudra pasifik ke samudera Hindia. Pergerakan massa air raksasa yang melintasi indonesia ini lebih dikenal dengan istilah (Arlindo) yang merupakan sistem arus yang mengalir dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia melalui perairan Indonesia, yaitu melalui Selat Makasar dan keluar lewat Selat Lombok (Gordon, A.L dan R.A. Fine, 1996).
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Atmosfer dan Manfaat Atmosfer Terlengkap
Metode Pengukuran Arus
Pengukuran Arus Secara Insitu
Pengukuran arus di insitu dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen kelautan dan terus berkembang hingga saat ini. Alat yang paling sederhana dan sangat sering digunakan dalam pengamatana arus insitu adala current meter. Current meter merupakan proses pengukuran arus laut dengan menggunakan current meter menggunakan metode Eulerian, yakni pengukuran arus pada titik yang tetap. Selain itu juga dikenal alt pengukur arus yang menggunakan prinsip langrangian yaitu drifting buoy. Cara kerja alat ini adalah dengan melepasnya ke dalam perairan dan alat ini akan terhanyut mengikuti arah gerak arus pada kedalama yang sudah diatur, mencatat data real time baik arah dan kecepatan laut. Alat ini bergerak sesuai dengan pola laut.
Saat ini, seiring perkembangan zaman dan teknologi kejasama antara ARGO dan NOAA mengembangkan lata untuk mengukur arus yang lebih akurat dan tepat yaitu dengan menggunakan instrumen drifter tipe SVP (Survace Velocity Program) dengan berbagai macam sensor, penentuan posisi dengan menggunakan GPS dan sistem transmisi dengan menggunakan satelit frekuensi 401.650 MHz.
Alat lain yang dapat digunakan untuk mengukur arus adalah RCM (Recording Current Meter). RCM merupakan alat pengukur arus yang sudah dilengkapi dengan DSU (Data Storage Unit), dimana arus akan terekam, kemudian DSU tersebut dihubungkan dengan computer untuk mengekstrak data arus yang sudah terekam dalam DSU.
Selain itu juga dikenala alat pengukur arus yang diberi nama ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler), alat ini bekerja dengan menerapkan prinsip Doppler atau konsep perambatan bunyi dalam media cair atau laut. ADCP bekerja dengan mengirimkan pulsa bunyi dengan frekuensi tinggi yang kemudian akan diterima receiver. Receiver akan menerima pantulan suara yang dipantulkan oleh partikel yang bergerak bersama arus dan selanjutnya akan dipogramkan dalam interface atau komputer.
Pengukuran Arus dengan Satelit Altimetri
Satelit altimetri adalah sebuah yang digunakan untuk melihat atau melakukan observasi terhadap muka laut yang meliputi perubahan secara fisis maupun aplikasinya dalam analisis gerakan arus permukaan Satelit ini telah dikembangkan sejak tahun 1975 dengan algoritma dasar adalah pembacaan gelombang dari masing-maing kanal dalam satelit. Satelit altimetri secara umum mengamati tiga kajian objek ilmiah, Pengiriman pulsa-pulsa gelombang elektromagnetik ke permukaan laut dengan menggunakan pemancar pulsa radar (transmitter) menjadi langkah kerja awal dari sistem yang terdapat dalam pada satelit altimetri, pulsa-pulsa tersebut dipantulkan kembali oleh permukaan laut dan diterima kembali oleh bagian satelit yang dapat penerima pulsa radar yang sensitif (receiver) dengan jam yang memiliki akurasi yang tinggi. Informasi utama yang ditentukan satelit altimetri adalah topografi dari muka laut.
Salah satu contoh dari satelit altimetri adalah satelit NOAA-AVHRR (National Oceanic and Atmospheric Administration- Advanced Very High Resolution Radiometer) dan Seastar-WiFS (Sea-Wide Field Sensor), Satelit Altimetri Topex/Poseidon dan lainnya.
Pengukuran arus dengan satelit altimetri menggunakan prinsip penginderaan jauh. Dengan menggunakan system kanal yang terdapat pada sensor satelit maka satelit altimetry dapat merekam atau memantau arah pergerakan arus global. Ketelitian dan resolusi dari data arus sangat berperan penting oleh karena itu pemantauan arus laut dengan menggunakan satelit altimetri harus memperhatikan aspek koreksi spasial, geomteri dan lainnya.
Pengukuran Arus Model Hidrodinamika
Pengukuran Arus dengan Membangun Model Hidrodinamika
Model hidrodinamika adalah pendekatan matematika dan fisika yang digunakan untuk menentukan arah dan kecepatan arus laut dengan menggunakan beberapa variabel dan peubah. Persamaan fisika yang umum digunakan adalah persamaan primitif dari hukum newton II dimana hukum ini akan mengkaji bentuk gerak fluida. Persamaan hukum dua Newton adalah sama dengan persamaan hukum kekalan momentum dimana laju perubahan momentum terhadap waktu dalam kerangka acuan berotasi adalah sama dengan resultan gaya total yang bekeja.
Selain itu persamaa yang digunakan adalah hukum kekekalan massa atau kontinuitas massa. Pemodelan dengan cara ini dapat mennetukan arah dan kecepatan arus lebih teliti namun penggunaannya akan sangat rumit. Pendekatan yang digunakan dalam metode ini adalah pendekatan metode numerik yang dibantu dengan bantuan super komputer, sehingga dengan menjalankan program ini dapat dilakukan simulasi pola arus suatu perairan pada waktu tertentu dengan memasukan beberapa variabel seperti batimetri, pasang surut, angin dan sebagainya (Nurjaya, 2006).