Pengertian Organisme

Diposting pada

Pengertian Organisme, Ciri, Fungsi, Klasifikasi dan  Struktur : Adalah makhluk hidup terdiri dari banyak komponen yang saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama
Organisme


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Perbedaan Organisme Autotrof Dan Heterotrof


Pengertian Organisme

Kata “organisme” berasal dari bahasa Yunani “organismos”, atau “Organon”, yang berarti “instrumen, menerapkan, alat, organ akal atau kekhawatiran” .Pertama kali muncul dalam bahasa Inggris pada tahun 1703 (Oxford English Dictionary). Organisme langsung berhubungan dengan istilah “organisasi”.Istilah organisme mungkin secara luas didefinisikan sebagai perakitan molekul yang berfungsi secara keseluruhan lebih-atau-kurang stabil yang menunjukkan sifat-sifat kehidupan. Organisme ini termasuk semua makhluk hidup individu yang dapat bereaksi terhadap rangsangan, bereproduksi, tumbuh, dan mempertahankan homeostasis (regulasi sendiri).


Organisme adalah  makhluk hidup terdiri dari banyak komponen yang saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Organisme hadir dalam berbagai ukuran, bentuk dan gaya hidup, tetapi mereka semua berbagi beberapa ciri yang sama. Semua organisme membutuhkan makanan (nutrisi) dan mengeluarkan limbah, tumbuh, berkembang biak dan akhirnya, mati.


Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme adalah sebagai berikut:

  • Memerlukan nutrisi/makanan
  • Bernafas
  • Bergerak
  • Tumbuh
  • Berkembang biak
  • Peka terhadap rangsang
  • Beradaptasi, serta terdapat susunan kimia
  • Mengeluarkan zat sisa

Namun, ciri-ciri tersebut tidaklah universal. Mikroorganisme seperti misalnya bakteri tidaklah bernapas, namun menggunakan jalur kimiawi lain. Banyak organisme yang tidak mampu bergerak secara independen dan banyak organisme tidak dapat berkembang biak, walaupun spesiesnya mampu.


Ciri dan Jenis Organisme

Makhluk hidup secara kolektif disebut sebagai organisme, karena tubuh mereka terdiri dari satu atau lebih organ dan organel untuk melaksanakan berbagai proses dalam seluruh kehidupan.

Organisme Uniseluler

Organisme uniseluler

Organisme, yang terdiri dari hanya satu sel tunggal dan lebih kecil dan lebih sederhana jika dibandingkan dengan organisme multisel. Organisme uniseluler melaksanakan semua fungsi khusus dalam satu sel. Kehidupan, yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, adalah organisme uniseluler.Contoh organisme uniseluler; Organisme uniseluler termasuk amuba, bakteri dan beberapa bentuk ganggang seperti diatom.


Organisme uniseluler melaksanakan semua fungsi khusus dalam satu sel. Kehidupan, yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, adalah organisme uniseluler.

Contoh Organisme uniseluler

Mayoritas dari mikroba (termasuk virus) yang uniseluler dalam organisasi. Menurut teori evolusi, organisme uniseluler adalah yang pertama untuk berkembang di Bumi. Asal mereka tanggal kembali ke 3,8 miliar tahun yang lalu. Masing-masing dari mereka memiliki beberapa fitur karakteristik, yang membantu dalam adaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan. Anda dapat menemukan organisme bersel tunggal di habitat setiap, bahkan dalam kondisi paling ramah.


  • Amoeba

Amoeba

Amoeba juga merupakan protozoa, uniseluler eukariotik, yang ditemukan di hampir semua habitat air tawar. Terkenal karena modus yang unik gerak, tidak memiliki bentuk tertentu. Bahkan, bentuk sel yang tergantung pada kondisi yang berlaku. Setiap kali diperlukan, amuba meluas kaki palsu (pseudopodia), dan menggunakannya untuk fagositosis dan bergerak.


  • Paramecium

Paramecium

Sebuah protozoa sandal berbentuk eukariotik, paramecium terdiri dari satu sel. Tubuhnya dilapisi oleh rambut seperti silia menit, yang membantu dalam gerak dan makan. Paramecium reproduksi dipelajari secara rinci, sehingga untuk memahami tingkat multiplikasi. Di bawah kondisi yang menguntungkan, itu mereproduksi dengan metode aseksual, sementara di stres, reproduksi berlangsung secara seksual.


  • Bakteri

Bakteri

Semua dari kita memiliki ide singkat tentang bakteri. Kanan dari pembentukan yoghurt untuk menyebabkan penyakit menular, bakteri yang hadir di mana saja di lingkungan. Mereka menit dan memiliki berbagai bentuk (batang, bulat, spiral, dll). Beberapa strain bakteri yang disesuaikan dalam kondisi keras seperti jauh di dalam kerak bumi dan air panas. Mereka memainkan peran penting dalam daur ulang nutrisi.


  • Cyanobacteria

Cyanobacteria

Juga dikenal sebagai ganggang biru-hijau (BGA), cyanobacteria adalah organisme uniseluler. Ini memiliki karakteristik dari kedua bakteri dan ganggang, maka nama. Cyanobacteria menyerupai ganggang karena keduanya menjalani fotosintesis untuk produksi pangan. Sementara sifat prokariotik dari BGA membuatnya mirip dengan bakteri.


Selain ini, contoh termasuk diatom, Euglena, chlorella, dan Chlamydomonas. Dalam rangka untuk mendapatkan ide tentang bagaimana organisme ini terlihat seperti, Anda dapat mempelajari mikroorganisme dalam air kolam. Untuk percobaan biologi, mengumpulkan sampel air tawar dari kolam taman dalam botol kecil. Menggunakan tetes mata, menaruh setetes sampel air pada slide, lembut tempat slip cover di atasnya, dan mengamati di bawah mikroskop. Anda akan menemukan organisme menit bergerak secara acak, yang sebagian besar adalah organisme yang memiliki sel tunggal. Organisme, yang terdiri dari banyak sel dan jauh lebih besar dan lebih kompleks dibandingkan dengan organisme uniseluler.


Ciri- ciri Organisme Uniseluler

Organisme bersel satu atau bersel tunggal atau organisme uniseluler ini merupakan organisme yang khusus. Jumlah dari organisme uniseluler ini tidak sebanyak organisme multiseluler yang hampir mencakup semua makhluk hidup. Organisme uniseluler menunyai ciri- ciri tertentu. Beberapa ciri dari organisme uniseluler ini adalah memiliki bentuk tubuh yang tidak kasat mata atau mikroskopis atau yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop, namun terkadang ada juga organisme uniseluler yang dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang.


Bagian organisme uniselular

Karena sudah disebutkan sebelumnya bahwasannya organisme uniseluler ini merupakan mkhluk yang berbentuk mikroskopis, maka kebanyakan yang merupakan organisme uniseluler ini adalah sejenis bakteri- bakteri ataupun protozoa ataupun kuman- kuman dan kawan- kawannya. Beberapa contoh organisme uniseluler adalah:


Organisme multiseluler

  • telah mengalami diferensiasi sel, yang melakukan fungsi khusus.
  • Sebagai contoh: sel saraf, sel darah, sel-sel otot, semua melakukan fungsi yang berbeda.
  • Sebagian besar kehidupan, yang dapat dilihat dengan mata telanjang, adalah organisme multiseluler.

Organisme Multiseluler

Organisme Multiseluler

Organisme, yang terdiri dari banyak sel dan jauh lebih besar dan lebih kompleks dibandingkan dengan organisme uniseluler.Organisme multisel telah mengalami diferensiasi sel, yang melakukan fungsi khusus.Sebagai contoh: sel saraf, sel darah, sel-sel otot, semua melakukan fungsi yang berbeda.Sebagian besar kehidupan, yang dapat dilihat dengan mata telanjang, adalah organisme multiseluler.


Sebuah organisme multi sel -mencakup semua organisme dari Plantae dan Animalia kerajaan – ikan, manusia, harimau, kuda, sapi, anjing, domba, ular, ikan paus, gajah, pohon mangga, mawar, tanaman, tumbuh-tumbuhan, dll.


Contoh organisme multiseluler

Sebuah organisme multi sel -mencakup semua organisme dari Plantae dan Animalia kerajaan – ikan, manusia, harimau, kuda, sapi, anjing, domba, ular, ikan paus, gajah, pohon mangga, mawar, tanaman, tumbuh-tumbuhan, dllManusia adalah contoh terbaik dari organisme multiseluler. Organisme multiselular juga dikenal sebagai ‘eukariota’ atau ‘entitas eukariotik’.


Ciri-ciri Organisme Multiseluler

  1. Memiliki jumlah sel lebih dari satu sel (banyak)
  2. Organisme memiliki ukuran yang besar
  3. Kompisisi dan struktur tubuhnya sangat komplek dan rumit
  4. Memiliki berbagai organ yang menjalankan fungsi yang berbeda
  5. Memiliki inti sel dan DNA yang terpisah

Meskipun secara umum organisme multiseluler berukuran lebih besar, namun ada juga yang berukuran mikroskopis yang dikenal dengan nama myxozoa. Beberapa contoh organisme multiseluler adalah manusia, hewan, tumbuhan, myxozoa, dan semua jenis jamur.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Mikroorganisme Sebagai Pemisah Bijih Logam


Klasifikasi Organisme

Organisme dikelompokan kedalam lima kerajaan berdasarkan:

  • Ada atau tidaknya membran inti
  • Uniseluler (satu sel) atau multiseluler (banyak sel)
  • Jenis nutrisi yang digunakan oleh organisme (heterotrofik atau autotrofik)

  1. Kingdom Monera
    *Memiliki struktur sel primitif kurang membran nuklir – prokariota
    *Sebagian besar kerajaan ini adalah uniseluler (beberapa ada di cluster multiseluler)
    *Dua filum utama yaitu: Bakteri (heterotrofik) dan Alga Biru-hijau (autotrofik)
  2. Kingdom Protista
    *Memiliki membran di sekitar inti sel – eukariotik
    *Didominasi oleh organisme uniseluler
    *Dua filum utama yaitu: Protozoa – binatang heterotrofik (paramecia, amoeba), Alga – tanaman autotrofik (Spirogyra)
  3. Kingdom Fungi (Jamur)
    *Memiliki membran di sekitar inti sel – eukariotik
    *Menyerap makanan dari lingkungannya (heterotrofik)
    *Disusun dalam filamen berinti banyak contohnya cetakan roti (multiseluler), jamur (multiseluler), ragi (uniseluler)
  4. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
    *Memiliki membran di sekitar inti sel – eukariotik
    *Organisme multisel
    *Organisme fotosintetik (autotrofik)
  5. Kingdom Animalia (Hewan)
    *Merupakan kingdom terbesar dari klasifikasi 5 kingdom
    *Memiliki membran di sekitar inti sel – eukariotik
    *Multiseluler
    *Mencerna makanan mereka (heterotrofik)

Empat Filum utama, yaitu:

  1. Coelentera
    *hanya memiliki dua lapisan sel
    *memiliki rongga tubuh berongga
    contohnya: hydra, ubur-ubur
  2.  Annelida
    *telah tersegmentasi dinding tubuh (cincin)
    contohnya: cacing tanah, sandworm
  3. Arthropoda
    *memiliki exoskeleton (rangka)
    *memiliki pelengkap bersendi
    contohnya: belalang, lobster, laba-laba, serangga
  4. chordata
    *memiliki kabel saraf punggung
    *memiliki endoskeleton
    contohnya: hiu, katak, manusia, kucing

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Ciri, Dan Jenis Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Bryophyta) Beserta Contohnya Lengkap


Perkembangan Aseksual Pada Organisme

Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.Reproduksi aseksual ini terbagi menjadi dua, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.


a. Vegetatif Alami

  • Fisi : Terjadi pada organisme bersel satu, organisme ini akan terbelah menjadi dua bagian yang sama contoh : – Pembelahan sel bakteri dan plasmodium (repoduksi dengan fisi ganda, inti sel membelah berulang kali dan kemudian setiap anak inti dikelilingi sitoplasma), proses ini disebut amitosis

  • Pembentukan spora : dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan terbentuk individu baru. Contoh : jamur, lumut, paku

  • Pementukan Tunas : Tunas yaitu berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan membentuk sama seperti induknya dengan ukuran kecil. Kemudian tunas ini dapat di lepas dan apabila di tanam, tumbuh sebagai individu baru. Contoh : Sel Ragi dan Hydra (sejenis coelenterata)

  • Fragmentasi : Ketika organisme patah, terbelah menjadi dua bagian, dan patahan tersebut dapat tumbuh kembali menjadi individu baru. Fragmentasi ini tergantung pada kemampuan regenerasi, yaitu memperbaiki jaringan atau organ yang telah hilang. Contoh : cacing pipih, algae berbentuk benang

  • Propagasi Vegetatif : Propagasi vegetatif ini diberikan untuk tumbuhan berbiji. Proses ini adalah bila bagian tubuh tanaman terpisah, maka bagian tersebut akan tumbuh menjadi satu/lebih tanaman baru.
  • Stolon : adalah batang yang menjalar di atas tanah. di sepanjang stolon dapat tumbuh tunas liar, dan tunas tersebut dapat dijadikan menjadi anakan tanaman. (Contoh : rumput teki, rumput gajah dan strawberry)

  • Akar Tinggal/rhizoma : adalah batang yang menjalar di bawah tanah. Dapat berumbi untuk menyimpan makanan maupun tak berumbi. Ciri rizom adalah adanya daun yang mirip sisik, tunas, ruas dan antar ruas. (Contoh : kunyit, jahe, lengkuas dan kencur)
  • Tunas tumbuh disekitar pangkal batang : tunas yang membentuk rumpun. (Contoh : Pohon Pisang, Pohon Bambu)
  • Tunas Liar : terjadi pada tumbuhan yang daunnya memiliki meristem yang dapat menyebabkan terbentuknya tunas-tunas baru di pinggir daun. (Contoh : Tunas Cocor Bebek)

  • Umbi Lapis : adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. umbi lapis di selubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas. (Contoh : Bawang Merah)

  • Umbi Batang : adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, maka dari itu kita bisa lihat bentuknya yang besar. Pada umbinya, kita juga dapat melihat tunas-tunas yang juga akan membentuk individu baru. (Contoh : Kentang)

b. Vegetatif Buatan

Reproduksi karena adanya bantuan dari pihak lain, seperti manusia;

  1. Stek : merupakan penanaman potongan bagian tumbuhan, agar dapat di tumbuhkan menjadi tanaman baru. Terdapat berbagai macam stek, yaitu stek batang, daun, atau akar. stek batang dapat dilakukan pada tanaman singkong dan tanaman sirih. stek daun dapat kita lakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. dan stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun.

  2. Cangkok : adalah suatu reproduksi dengan membuat cabang batang tanaman menjadi berakar. caranya, sebagian kulit batang di buang, dan di bungkus dengan menggunakan tanah. Setelah di bungkus, ikat bungkusan tersebut dengan rapat. Agar udara dan air dapat masuk, kita dapat memberikan bolongan-bolongan kecil pada bungkusan tersebut. Pada cabang tanaman yang di cangkok, akan tumbuh akar dan siap di tanam menjadi tanaman baru. tanaman yang dapat di cangkok haruslah batang yang berkambium. Pencangkokan ini bertujuan untuk menghasilkan tanaman yang sama seperti induknya. (contoh : tanaman mangga, jambu air dan rambutan).


  3. Merunduk : adalah teknik perkembangbiakan tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah dapat di potong dan di pindahkan ke tempat lain. (Contoh : dapat di gunakan pada tanaman alamanda)


  4. Tempel (okulasi) : menempelkan mata tunas suatu tumbuhan pada batang tumbuhan lain. Okulasi ini bertujuan untuk menggabungkan dua tumbuhan yang memiliki sifat berbeda. Dan pada akhirnya akan menghasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga.


  5. Sambung (Enten) : adalah menyambungkan dua jaringan tanaman yang hidup, sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang menjadi satu tanaman gabungan. menyambung bertujuan untuk menyatukan dua sifat unggul tumbuhan yang berbeda agar menghasilkan kualitas tumbuhan yang terbaik.


c. Perkembangan Seksual Pada Organisme

Reproduksi atau perkembangbiakan secara generatif melibatkan peleburan (fertilisasi) dua macam sel gamet, sperma (gamet jantan) dan ovum (gamet betina). Individu yang terbentuk akan mewarisi kedua sifat induk yang akan memunculkan sifat yang menonjol. Kombinasi genetik pada reproduksi seksual meningkatkan variasi genetik pada tingkat spesies. Reproduksi seksual menghasilkan individu baru yang tidak sama persis dengan induk. Berdasarkan tempat bertemunya sel gamet, reproduksi dibedakan menjadi;


1. Fertilisasi Internal

Peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina terjadi di dalam tubuh hewan betina. Pada mekanisme ini hewan akan dilengkapi dengan alat kopulasi. Alat kopulasi ini akan membantu menghantarkan pertemuan sel gamet. Penis merupakan alat kopulasi pada beberapa jantan, dan vagina alat kopulasi pada hewan betina. Hewan jantan melepaskan berjuta-juta sel gamet melalui alat kopulasi ke dalam alat reproduksi betina. Kemudian sel-sel sperma ini akan “berlari” mencari keberadaan ovum, hanya satu sperma yang dapat membuahi satu telur. Berdasarkan cara perkembangan embrio dibedakan menjadi:


  • Bertelur (OVIPAR)
    Embrio akan berkembang di luar tubuh induk dengan struktur yang bercangkang. Telur embrio akan dikeluarkan dari tubuh induk. Cangkang ini tersusun atas zat kapur yang melindungi telur embrio dari kehilangan air. Berkembang diluar tubuh tidak mennghalangi perkembangan embrio. Telur embrio telah dilengkapi dengan kantung kuning (yolksacs) yang merupakan nutrisi untuk menyuplai perkembangan embrio selama di dalam cangkang. Hewan memiliki waktu yang bervariasi dalam perkembangan embrionya, hal ini dapat ditujukan dengan ukuran telurnya.

    Semakin besar ukuran telur maka kantung kuning semakin besar, artinya perkembangan embrio semakin lama. Dibutuhkan panas dalam proses pertumbuhan embrio di dalam cangkang, oleh karena itu, induk akan melakukan suatu cara untuk menghangatkan anaknya di dalam telur. Beberapa induk mengerami telurnya (ayam, burung, unggas lainnya) dan beberapa menguburnya di dalam pasir atau tumpukan serah-serah daun (penyu, ular, dll). Beberapa induk akan menunggu sampai anaknya menetas, dan ada yang meninggalkan anaknya.


  • Melahirkan (VIVIPAR)
    Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina (rahim). Embrio akan mendapat suplai makanan dari pembuluh darah induk melalui hubungan plasenta. Embrio akan berkembang di dalam rahim induk betina dalam masa mengandung yang waktunya sangat bervariasi pada tiap-tiap hewan.
    Contoh: sebagian besar mamalia, termasuk manusia.


  • Bertelur melahirkan (OVOVIVIPAR)
    Suatu kombinasi antara bertelur dengan melahirkan. Pada perkembangan ini, embrio disimpan dalam telur tak bercangkang di dalam tubuh. Telur-telur ini dilengkapi dengan kantung kuning untuk menyuplai perkembangan embrio. Sampai waktu yang ditentukan, telur-telur ini pecah di dalam tubuh induk betina, dan keluar dari tubuh betina. Contoh:beberapa reptil (kadal, dll).

2.Fertilisasi Eksternal

Peleburan sel gamet jantan (sperma) dan sel gamet betina (ovum) yang terjadi di luar tubuh. Hewan jantan akan merangsang hewan betina untuk menyemprotkan ovum, sedang hewan jantan akan melepaskan sel spermanya di wilayah yang berair. Diperlukan media air untuk memperantai pertemuan kedua sel gamet ini. Oleh karena itu, peleburan macam ini biasanya terjadi pada hewan-hewan di lingkungan akuatik, seperti ikan dan katak. Selain itu, wilayah berair akan melindungi telur-telur embrio dalam masa perkembangannya, hal ini dikarenakan telur embrio yang terbentuk tidak memiliki cangkang dan memerlukan kadar kelembapan yang tinggi.


Jika telur-telur ini dipindahkan ke wilayah yang kering (daratan) maka menyebabkan telur-telur ini mengering dan akan merusak perkembangan embrio. Pada beberapa hewan air, telur akan berkembang menjadi bentuk larva bersilia yang akan mengembara menempel di dasar perairan membentuk koloni baru, atau fase sesil (menempel didasar perairan) untuk perkembangan vegetatif. Contohnya ditemukan pada spons, ubur-ubur, dll.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Dan Ciri-Ciri Tumbuhan Dikotil Beserta Contohnya Secara Lengkap


Distribusi Kehidupan pada Organisme

Pengertian Distribusi Kehidupan

Dispersal atau distribusi kehidupan merupakan komponen dinamika populasi yang menjamin kelangsungan jangka panjang populasi dan jenis hewan. Dispersal adalah perpindahan hewan dari tempat kelahirannya ke daerah baru untuk hidup dan bereproduksi. Perpindahan dalam dispersal bersifat satu arah tanpa perjalanan pulang ke tempat asalnya. Perpindahan hewan yang kembali ke tempat asalnya disebut migrasi (Nybakken, 1988).


Setiap organisme didalam habitatnya selalu dipengaruhi oleh berbagai hal disekelilingnya. Setiap faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan organisme tersebut disebut faktor lingkungan. Lingkungan mempunyai dimensi ruang dan waktu, yang berarti kondisi lingkungan tidak mungkin seragam baik dalam arti ruang maupun waktu. Kondisi lingkungan akan berubah sejalan dengan perubahan ruang, dan akan berubah pula sejalan dengan waktu.


Menurut Mc Naughton dan Wolf (1992) tiap ekosistem memiliki karakteristik yang berbeda, karena komposisi spesies, komunitas dan distribusi organismenya. Distribusi dalam pola ruang dan waktu mempunyai dua arti dasar, yaitu merupakan hasil dari respon organisme – organisme dengan adaptasinya terhadap heterogenitas lingkungan dalam ruang dan waktu dan organisme – organisme itu sendiri bertindak sebagai pengubah atau memodifikasi heterogenitas lingkungan.


Pola distribusi makhluk hidup dalam waktu

Sebagian besar organisme tersebar pada beberapa tahap dari siklus hidup mereka. Mereka meninggalkan lingkungan asal mereka baik secara permanen maupun musiman untuk habitat yang lebih sesuai. Perpindahan tersebut sangat penting untuk kelangsungan hidup individu, khususnya yang muda, yaitu kelompok yang paling rentan untuk menyebar, karena tidak ada ruang untuk semua dalam lingkungan asal mereka (Backus, 1986).


Pergerakan migrasi dibagi menjadi tiga kategori, yang paling sering terjadi adalah pengulangan perjalanan kembali yang telah dibuat oleh individu. Seperti migrasi harian atau tahunan, jangka pendek atau jngka panjang. Zooplankton dalam lautan bergerak ke bawah menuju wilayah yang lebih dalam seharian dan bergerak ke permukaan pada malam hari. Pergerakan ini muncul sebagai respon terhadap intensitas cahaya.Cacing tanah secara tahunan melakukan  migrasi vertikal lebih dalam ke dalam tanah untuk menghabiskan musim dingin dan kembali ke atas permukaan tanah pada musim gugur dan panas.


Tipe kedua dari migrasi adalah hanya satu perjalanan kembali. Seperti migrasi yang umum untuk beberapa spesies salmon daerah Pasifik. Ikan salmon menetas di laut kemudian melakukan migrasi menuju sungai, lalu tumbuh hingga dewasa dan kembali ke laut untuk bereproduksi dan kemudian akan mati.


Tipe ketiga dari migrasi contohnya pada kupu-kupu monarch, melakukan migrasi dan tidak kembali ke utara namun keturunannya yang kembali ketempat asalnya. Sekitar 70% generasi kupu-kupu monarch terakhir pada musim panas bergerak menuju selatan untuk musim dingin di tanah tinggi Meksiko, perjalanan ini melintasi sekitar 14000 km. Dari musim dingin bergerak pada bulan Januari dan tiba di kedalaman selatan Amerika diawal musim gugur mereka memulai untuk generasi yang baru (Sugianto, 1994).


Faktor Mempengaruhi Distribusi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pola distribusi makhluk hidup dalam waktu

  • Faktor Biotik
    Merupakan, faktor hidup, atau terkait dengan kehidupan. Yang termasuk biotik yaitu manusia, hewan (fauna), tanaman (flora), jamur, protista dan bakteri.

    Makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam persebaran tumbuhan. Terutama manusia dengan ilmu dan teknologi yang dimilikinya dapat melakukan persebaran tumbuhan dengan cepat dan mudah. Hutan kota merupakan jenis hutan yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biotik, terutama manusia. Manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini.


    Contohnya: daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan,reboisasi,ataupemupukan. Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.


    hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. contohnya: serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.


  • Faktor Abiotik
    Merupakan, komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah, tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari. Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, seperti bernapas, tumbuh, berkembang biak, makan dan minum, berekresi dan beradaptasi dengan lingkungannya. Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas.
  • Faktor Sejarah Geologi
    Pada awal tahun 1960-an, bukti-bukti mengenai pergerakan/pergeseran benua (continental drift) berhasil ditemukan. Benua-benua yang tergabung dalam Pangea mulai memisah secara bertahap. Terbukanya laut Atlantik Selatan dimulai kira-kira 125-130 juta tahun lalu, sehingga Afrika dan Amerika Selatan bersatu secara langsung. Namun, Amerika Selatan juga telah bergerak perlahan ke Amerika Barat dan keduanya dihubungkan tanah genting Panama.

    Ini terjadi kira-kira 3,6 juta tahun yang lalu. Saat “jembatan” Panama terbentuk secara sempurna, beberapa hewan dan tumbuhan dari Amerika Selatan termasuk Oposum dan Armadillo bermigrasi ke Amerika Barat. Pada saat yang bersamaan beberapa hewn dan tumbuhan dari Amerika Barat seperti oak, hewan rusa, dan beruang bermigrasi ke Amerika Selatan. Jadi perubahan posisi baik dalam skala besar maupun kecil berpengaruh besar dalam pola distribusi organisme, seperti yang kita saksikan saat ini. Contoh lain adalah burung-burung yang tidak dapat terbang, misalnya ostriks, rhea, emu, kasuari dan kiwi terlihat memiliki divergensi percabangan sangat awal dalam perjalanan evolusi dari semua kelompok burung lainnya. Akibatnya terjadilah subspesies tadi.


  • Faktor Penghambat Fisik
    Faktor penghambat fisik disebut juga penghalang geografi atau barrier (isolasi geografi) seperti daratan (land barrier), perairan (water barrier), dan penggentingan daratan (isthmus). Contohnya adalah: gunung yang tinggi, padang pasir, sungai atau lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya subspesies burung finch di kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di kepulauan tersebut, Charles Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang diduga berasal dari satu jenis burung finch dari Amerika Selatan. Perbedaan burung finch tersebut akibat keadaan lingkungan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran dan bentuk paruhnya. Perbedaan ini ada hubungannya dengan jenis makanan (Sugianto, 1994).

Pola distribusi makhluk hidup dalam Ruang

Menurut Odum (1971) distribusi hewan dipengaruhi oleh ada atau tidaknya batasan – batasan (barrier) dan individu – individu yang tidak dapat dipisahkan (vagility). Batasan yang ada di dalam distribusi tidak lepas dari hukum minimal, hukum toleransi dan gabungan dari dua hukum tersebut.


Organisme di alam dikendalikan oleh :

  1. Jumlah dan keragaman material untuk memenuhi kebutuhan minimum dan faktor – faktor fisik yang ekstrim.
  2. Batas – batas toleransi organisme itu sendiri terhadap keadaan tertentu dan komponen – komponen lainnya.

Penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini menjadi pengendali penyebaran organisme. Faktor penghalang yang utama adalah iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang reproduksi dan endemisme menjadi pengendali penyebaran organisme. Akibat dari hal tersebut di atas maka di permukaan bumi ini terbentuk kelompok-kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati daerah yang berbeda-beda. Luas daerah yang dapat ditempati tumbuhan maupun hewan, berkaitan dengan kesempatandan kemampuanmengadakan penyebaran.


Penyebaran hewan berdasarkan luas cakupannya dapat dibedakan menjadi cakupan geografis, cakupan geologis, dan cakupan ekologis. Cakupan geografis yaitu daerah penyebarannya meliputi daratan dan sistem perairan. Cakupan geologis, yaitu keadaan daratan dan lautan di masa lampau. Cakupan ekologis adalah daerah penyebarannya dengan kondisi lingkungan yang sesuai. Faktor-faktor yang mempengaruhi biota tersebut adalah adanya tekanan dari individu lain yang mendominasi suatu tempat tertentu. Faktor lain adanya kompetisi, predator, penyakit, kekurangan persediaan makanan, perubahan musim dan kurangnya tempat untuk berlindung.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Syarat-Syarat Pertumbuhan Mikroorganisme Beserta Penjelasannya


Struktur dan Fungsi Organisme

A. Sel

Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup seluler. Ada makhluk hidup yang bukan merupakan sel contohnya virus. Mahluk hidup yang selulerdapat terdiri atas satu sel (uni seluler) contohnya Bakteri dan banyak sel (multi seluler) contohnya tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Berdasar ada tidaknya membran inti, sel terbagi atas sel prokarion (tdak memiliki membran inti) dan sel eukarion (memiliki membrane inti). Sel prokarion contohnya bakteri dan ganggang biru, dan sel eukarion contohnya sel tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Sel yang di bahas dalam makalah ini hanya sel eukarion organisme multi seluler yakni sel tumbuhan dan hewan.


Sel eukarion umumnya memiliki bagian-bagian yang sama yaitu: membran plasma, sitoplasma dan organel-organelnya. Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di luar inti, mengisi ruangan di antara membran plasma dan inti sel. Komponen terluar sitoplasma adalah membran plasma (plasmolemma). Sitoplasma terdiri dari matriks yang di dalamnya terdapat inclusion dan organel. Inklusion adalah benda sitoplasma yang berupa kumpulan pigmen, lipid, protein, atau karbohidrat, yang terbungkus  membran ataupun tidak. Organel merupakan komponen permanen sel yang umumnya di selaputi membran, dan mengandung enzim-enzim untuk metabolisme. Contoh organel misalnya retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, mitokondria, kloroplas dan nucleus.


Sel Tumbuhan

Di tinjau dari bagian-bagiannya, sel tumbuhan memiliki sedikit perbedaan dengan
sel hewan. Perbedaan tersebut yakni: pada sel tumbuhan memiliki dinding sel,
plasmodesma, kloroplas, dan vakuola besar, sedangkan pada sel hewan tidak.
Bagian-bagian lain yang terdapat pada sel tumbuhan umumnya sama dengan sel
hewan.


  • a. Dinding sel
    Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi
    dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa
    sel tumbuhan sel yang satu dengan sel lainnya dihubungkan dengan
    plasmodesmata.
  • b. Plastida
    Umumnya sel tumbuhan mengandung plastida; ukuran diameternya 4 -6 mikron
    (μ). Plastida ada yang berwarna ada yang tidak. Plastida yang tidak berwarna
    disebut leukoplas sedang kan yang berwarna disebut kromoplas. Leukoplas yang
    berfungsi untuk membuat amilum disebut amiloplas dan yang membuat lemak
    disebut lipoplas. Sedangkan kromoplas yang mengandung klorofil disebut
    kloroplas.
  • c. Vakuola
    Vakuola terdapat baik pada sel tumbuhan maupun sel hewan, tetapi pada sel
    tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua.
    Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi membran tunggal disebut tonoplas.
    Vakuola sel tumbuhan umumnya berisi air, phenol, antosianin, alkaloid dan
    protein.

B. Jaringan

Sebagai mana telah dikemukakan , bahwa jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Cabang biologi yang membahas khusus tentang jaringan disebut histologi. Dalam pembahasan jaringan ini, pertama akan dikemukakan jaringan pada hewan, selanjutnya jaringan pada tumbuhan.


Jaringan Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan meristem, jaringan
dewasa, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.

a. Ragam Jaringan Tumbuhan

1) Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau
bersifat meristematik. Jaringan ini hanya terdapat pada bagian bagian tertentu dari tumbuhan.


Ciri-ciri jaringan meristem:

  1. – Terletak pada kumpulan sel yang berdinding tipis
  2. – Bentuk dan ukurannya relatif serupa
  3. – Kaya protoplasma
  4. – Umumnya memiliki vakuola yang kecil.

Jaringan meristem terbagi atas dua macam yaitu:

  • a) Meristem primer, yaitu meristem yang sel-selnya merupakan perkembangan langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan kelanjutan dari pertumbuhan embrio. Misalnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang ada di ujung akar dan ujung batang disebut meristem apikal.
  • b) Meristem sekunder, yaitu meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang telah mengadakan diferensiasi. Misalnya kambium dan kambium gabus yang terjadi dari parenkim atau jaringan dasar parenkim.

2) Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang tela mengalami diferensiasi. Pada

umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri. Jaringan dewasa terdiri dari:

  1. a) Jaringan epidermis, yaitu jaringan paling luar yang menutup seluruh permukaan.
  2. b) Jaringan parenkim, sering disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar. Berdasarkan bentknya, parenkim dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

  • a) Parenkim palisade, bentuknya memanjang, tegak dan banyak menandung klorofil. Parenkim ini merupakan penyusun mesofil daun.
  • b) Parenkim bunga karang, bentuk dan susunan selnya tidak teratur, ruang antar selnya relative besar.
  • c) Parenkim bintang, mempunyai bentuk seperti bintang, ujungnya saling  berhubungan sehingga mempunyai banyak ruang antar sel.
  • d) Parenkim lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan kea rah dalam serta banyak mengandung kloroplas.

3). Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong disebut juga jaringan penguat atau stereom.

Fungsi utama jaringan ini adalah menguatkan bagian tubuh tumbuhan, jaringan ini terdiri atas kolenkim dan skelerenkim.


  • a) Kolenkim, merupakan jaringan penyokong atau penguat pada jaringan tubuh muda dan organ tua pada tumbuhan lunak, bentuk memanjang dengan penebalan dinding yang tidak merata di sudut-sudutnya.
  • b) Sklerenkim, merupakan jaringan penguat atau kadang-kadang sebagai jaringan pelindung, sel-selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin atau zat kayu. Jaringan sklerenkim terdiri dari serabut sklerenkim. Contoh sklerenkim, misalnya pada batang jagung. Contoh sklereid misalnya pada pteolus daun teh dan tempurung kelapa dan kemiri.

4) Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut yaitu jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk transport atau pengangkutan zat. Jaringan ini terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xylem merupakan jaringan kompleks, yang dapat terdiri dari sel xylem, sel serabut, dan sel parenkim. Sel xylem dan sel serabut umunya mengalami penebalan dari zat kayu dan mati. Sel-sel xilem terangkai memanjang dan membentuk pembuluh. Xylem berfungsi untuk mengangkut zat-zat mineral dan air dari dalam tanah ke daun. Floem, merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel pengiring, parenkim, dan serabut. Fungsi floem adalah mengangkut hasil fotosintesis.


5) Jaringan gabus
Jaringan gabus yaitu jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air.


b. Jaringan Pada Organ Tumbuhan

1. Jaringan pada Akar
Jaringan pada sayatan melintang akar (akar muda) tampak dari luar ke dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele.

  1. a. Epidermis
    Sel-selnya tersusun rapat, setebal selapis sel, serta tidak mempunyai ruang antar sel, dinding selnya tidak mengalami penebalan dan dapat dilalui air dan garam mineral.
  2. b. Korteks
    Berada di bawah epidermis, terdiri atas lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis, susunannya tidak rapat, banyak ruang antar sel yang penting untuk pertukaran zat.
  3. c. Endodermis
    Yaitu lapisan terdalam korteks, terdiri atas satu lapis sel, dan sekaligus sebagai pemisah antara korteks dengan selinder pusat, sel-selnya tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Sel-sel endodermis umumnya mengalami penebalan bentuk U, dan ada diantaranya yang tidak mengalami penebalan yang disebut sebagai sel pelalu atau sel penerus yang berperan sebagai jalan untuk masuk dan keluarnya air dan garam mineral.
  4. d. Stele / Selinder pusat

Merupakan bagian terdalam dari akar, terdiri dari:

  • 1) Perisikel atau perikambium yaitu bagian terluar dari stele.
  • 2) Berkas pembuluh angkut, terdiri dari xylem dan floem.
  • 3) Jaringan parenkim, merupakan jaringan pengisi diantara berkas-berkas pembuluh angkut, berdinding tipis tidak mengalami penebalan dan bersitoplasma.

2. Jaringan pada Batang
Secara sederhana, jaringan pada sayatan melintang batang (batang muda) dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

  • a. Epiermis, terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel.
  • b. Korteks, yaitu bagian kulit sebelah dalam dari epidermis yang tersusun atas jaringan parenkim dan memiliki banyak ruang antar sel.
  • c. Endodermis /fluterma, merupakan pemisah antar korteks dengan selinder pusat.
  • d. Stele / elinder pusat yaitu bagian dalam dari batang.

Fungsi jaringan pada batang antara lain :

  •  sebagai penyokong atau penegak tubuh tumbuhan
  • tempat pengang kutan air dan garam mineral (xylem) serta pengangkutan hasil
    fotosintesis (floem).
  • Tempat cadangan makanan, tersimpan dalam sel-sel terutama sel parenkim.

3. Jaringan pada Daun
Pada sayatan melintang daun, dapat ditemukan jaringn epidermis (atas dan bawah), jaringan mesofil atau daging daun, dan jaringan tulang daun atau urat daun.

  • a. Epidermis
    Tersusun oleh satu lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kutikula atau dari lignin. Pada epidermis (umumnya epidermis bawah) terdapat celah yang diapit oleh dua sel penutup, celah ini disebut stoma (mulut daun). Di antara epidermis daun terdapat alat tambahan misalnya trikoma (bulu daun).
  • b. Mesofil
    Terdiri dari sel-selparenkim. Sel-sel parenkim yang panjang-panjang dan tersusun rapat disebut jaringan palisade atau jaringan tiang/pagar. Sel-sel parenkim di bawah palisade yang tersusun renggang-renggang banyak ruang antar selnya disebut jaringan spon atau jaringan bunga karang. Kedua jaringan parenkim ini banyak mengandung kloroplas.
  • c. Tulang daun
    Tulang daun atau urat daun (cabang dari tulang daun), terdiri dari jaringan pembuluh angkut xylem dan floem serta parenkim.

C. Organ Dan Sistem Organ PadaTumbuhan

Organ Dan Sistem Organ PadaTumbuhan
Organ pada tumbuhan antara lain:


A. Akar
Fungsi akar antara lain:

  1. Mengokohkan berdirinya batang, kedalaman, dan luasnya akar sebanding dengan ketinggian dan rindangnya daun
  2. Pada beberapa tumbuhan akar berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
  3. Untuk menyerap air dan mineral dalam tanah
  4. Untuk bernapas

Jika diperhatikan pada ujung akar muda terlihat adanya empat daerah pertumbuhan (primer), yaitu sebagai berikut.

  • a. Tudung akar (kaliptra), tudumg akar terdapat diujung akar melindungi meristem akar dari kerusakan mekanik pada semua akar tumbuhan kecuali pada akar tumbuhan parasit dan akar yang membentuk mikoriza.
  • b. Daerah pembelahan
  • c. Daerah pembelahan sel (daerah pemanjangan)
  • d. Daerah diferensiasi sel

Penampang akar muda dari luar kedalam adalah.

  • Epidermis : Dinding selnya tipis, tidak mempunyai ruang antarsel. Sifatnya semipermiabel, terdapat rambut akar yang fungsinya mengisap air dan garam mineral dari tanah,serta memperluas permukaan akar.
  • Korteks : Dindingnya tipis,banyak ruang antarsel. Fungsinya untuk pertukaran zat dan menyimpan zat tepung.
  • Endodermis : Merupakan pemisah antara korteks dan stele.Fungsinya untuk mengatur masuknya air dan zat yang terleetak kedalam silinder pusat.
  • Stele

Tersusun dari jaringan parenkim, lapisan luarnya disebut perisikel atau perikambium Terdiri dari :

  • Perisikel = perikambium. Merupakan jaringan yang letaknya sejajar dengan endodermis untuk pembentukan akar cabang
  •  Kambium vasikuler. Berfungsi untuk membentuk floem dan xilem sekunder, pada permulaannya berbentuk bintang (radial) tetapi akhirnya membulat
  •  Xilem/berkas pembuluh kayu
  • sel-selnya mati, tersusun membujur, seratnya lenyap
  • berfungsi untuk mengangkut makanan dari akar ke daun
  • terdiri dari unsure tracheal dan trachea
  •  Floem, terdiri dari:
  • pembuluh tapis
  • sel pengiring yang menghasilkan hormone traulin
  •  Jaringan pengisi (parenkim) berfungsi menjadi bagian yang kosong.

B. Batang
Fungsi batang:

  1. Sebagai tempat cadangan makanan, misal pada tebu
  2. Tempat tumbuhnya daun dan akar
  3. Untuk mengangkut zat hara dari akar kedaun atau sebaliknya
  4. Untuk menegakkan tanaman
  5. Untuk bernapas

Pada batang terdapat tiga daerah pokok yaitu epidermis, korteks, dansilinder pusat. Batang dikotil berkambium sehingga dapat tumbuh membesar,memiliki endodermis dan perisikel, berikatan pembuluh kolateral terbuka, danberkas pembuluh pengangkut teratur dalam lingkaran. Batang monokotil tidak berkambium, sehingga tidak tumbuh membesar, memiliki endodermis dan perisikel. Ikatan pembuluh kolateral tertutup dan berkas pengangkut kelihatan tersebar.


C. Daun
Daun merupakan tempat fotosintesis,makin tipis permukaan daun, makin cepat terjadinya fotosintesis .

Fungsi daun:

  1.  Untuk fotosintesis dan pernapasan
  2. Alat pengeluaran pada waktu penguapan (evaporasi) dan gutasi
  3. Tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Hal ini terjadi karena adanya stomata dan emiserium (alat pengeluaran air pada tumbuhan). Pada tumbuhsn yang lain daun berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetative.

Jaringan penyusun daun:

  • a. Epidermis
    Epidermis daun terdiri atas sel dengan dinding tebal berlapiskan kutikula dan kadang-kadang tidak berlignin, tidak berklorofil, terdapat dipermukaan bawah dan atas serta berfungsi sebagai pelindung.
  • b. Parenkim/mesofil
    Pada daun tumbuhan monokotil belumberdeferiensi, sedangkan pada daun dikotil sudah berdefiriensi menjadi jaringan tiang dan pagar (palisade) yang terdapat dibagian luar dan yang didalam jaringan spons (bungan karang) dibagian dalam.
  • c. Pengangkut Jaringan pengangkut daun merupakan bagian akhir dan awal dari floem.

Daun (morfologi daun yang lengkap) yaitu:

  • Pelepah daun (upih daun/vaginula)
  • Tangkai daun (ptiolus)
  • Helaian daun (lamina)

Contoh pada pisang,palem,pinang Adapun daun yang tidak lengkap yaitu misal pada

  • Biduri (Calotropis gigantea) hanya memiliki helaian daun saja
  • Akasia (Acasia auruculiformis-Acunn), daunnya merupakam

pelebaran tangkai. Perbedaan daun pada dikotil dan monokotil adalah daun tumbuhan monokotil mempunyai tulang daun sejajar atau melengkung, sedangkan pada tumbuhan dikotil tulang daun menyirip atau menjari.

D. Bunga
Bunga merupakan organ tumbuhan yang muncul hanya pada saat-saat tertentu saja yaitu jika tumbuhan telah mencapai usia tertentu.

Struktur bunga terdiri:

  1. kelopak bunga (calyx) yaitu melindungi kuncup bunga
  2. mahkota bunga (corola) yaitu menarik perhatian serangga
  3. benang sari (stamen) yaitu penghasil serbuk sari
  4. putik (pistilum) yaitu penghasil gamet betina

E. Buah dan biji
Buah merupakan salah satu organ tumbuhan yang berfungsi :

  1. Menyimpan cadangan makanan
  2. Alat perkembangbiakan karena mengandung biji

Buah merupakan pertumbuhan dari bakal buah setelah terjadi fertilisasi. Biji adalah calon individu baru yang tumbuh didalam buah, terdiri dari endoperm yang dibungkus oleh kulit biji.

D. Organisme Tumbuhan

Tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam RegnumPlantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahayamatahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae (“tetumbuhan hijau”). Nama lainnya adalah Metaphyta.


Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).


Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini.


Pada tingkat selular, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang memiliki plastida; juga vakuola yang besar dan seringkali mendominasi volume sel.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jenis, Pengertian Mikroorganisme Menurut Para Ahli Beserta Contohnya


Ciri  Umum Organisme

Organisme adalah  makhluk hidup terdiri dari banyak komponen yang saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Organisme hadir dalam berbagai ukuran, bentuk dan gaya hidup, tetapi mereka semua berbagi beberapa ciri yang sama. Semua organisme membutuhkan makanan (nutrisi) dan mengeluarkan limbah, tumbuh, berkembang biak dan akhirnya, mati.


Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme adalah sebagai berikut:

  • Memerlukan nutrisi/makanan
  • Bernafas
  • Bergerak
  • Tumbuh
  • Berkembang biak
  • Peka terhadap rangsang
  • Beradaptasi, serta terdapat susunan kimia
  • Mengeluarkan zat sisa

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari