Jenis Dan Penyebaran Kura Kura Serta Penjelasannya

Diposting pada

jenis-dan-penyebaran-kura-kura

Deskripsi Pengertian Kura-kura

Kura-kura ialah hewan yang bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Hewan ini khas mudah sekali untuk dikenali dengan adanya “rumah” atau batok “bony shell” yang keras dan kaku yang dimilikinya. Kura-kura darat sejati adalah sebuah famili, Testudinidae, di bawah ordo Testudinata. Kura-kura darat sejati memiliki batok yang digunakan sebagai pelindung dari predator. Bagian atas dari batok tersebut, karapaks terhubung dengan badannya, plastron.


Kebanyakan kura-kura brazil (red ear slider) yang diperdagangkan ditakdirkan mati prematur sejak mereka menetas. Mayoritas kura-kura ini dijual kepada penjual yang tidak berpengetahuan dan lalu mereka menjual kura-kura ini kepada pembeli tanpa informasi perawatan yang cukup. Tortoise Trust menginginkan adanya penerapan hukum bahwa semua hewan eksotik hanya dapat dijual jika disertakan petunjuk tentang dasar pemeliharaannya yang tepat. Setiap tahun ada tiga sampai empat juta kura-kura brazil yang diekspor dari Amerika. Kebanyakan mereka berasal dari peternakan di Louisiana dan Mississippi.


Para penangkap kura-kura alam yang juga menyediakan stok pengganti untuk peternakan ini juga bertanggung jawab atas pengumpulan 25.000 – 30.000 kura-kura dewasa setiap minggunya untuk diekspor ke pasar makanan di luar negeri (khususnya di Asia Timur). Peternakan komersil kura-kura biasanya memiliki beberapa kolam buatan yang mana setiap kolamnya dapat berisi sampai 13.000 kura-kura petelur dewasa. Tingkat kematian yang sangat tinggi yang terjadi setiap tahun disebabkan oleh stres, penyakit, kelainan gizi makanan, ketidakcukupannya ketinggian air dan populasi yang terlalu padat. Air, yang perlu mendapat perhatian khusus karena tingginya kontaminasi oleh bermacam-macam organisma penyakit.


Tingginya tingkat kelebihan dari kura-kura dewasa yang rumahnya tidak diinginkan, tapi ribuan bayi kura-kura terus diternakan setiap tahunnya memperburuk masalah kemanusian. Kebanyakan bayi kura-kura akan mati dalam jangka waktu 3-6 bulan, tapi hanya sebagian yang bisa bertahan dari ketidakcukupan akomodasi.
Populasi alami kura-kura sudah banyak mengalami tekanan yang intensif dari hilangnya habitat karena manusia. Luasnya penyebaran dan tidak adanya pengontrolan pengambilan/pengumpulan untuk perdagangan membuat populasi kura-kura makin tertekan lebih parah. Kura-kura dapat dimulai sebagai mahluk kecil yang kelihatannya dapat dipelihara di tempat yang kecil dan murah. Tetapi setelah mereka dewasa, mereka berkembang menjadi ukuran yang cukup besar 30cm dan itu bukan hal yang luar biasa. Dengan ukuran ini mereka membutuhkan tempat yang luas pula, mahalnya biaya alat-alat penyaringan/filter serta mahalnya biaya yang harus kita keluarkan seiring waktu.


Sangat berguna untuk diperhatikan, bahwa anak kura-kura hanya berharga dua dollar saja (duapuluh ribu rupiah) untuk membelinya pertama kali. Tetapi biayanya akan menjadi paling sedikit seratus kali lipat dari harga pembelian awal untuk merawat kura-kura dewasa dengan baik (aquarium, pemanas, lampu dan filter). Ini belum termasuk kemungkinan biaya tambahan untuk pergi ke dokter hewan dan makanannya. Dengan harga yang murah, kura-kura sering langsung dibeli tanpa pikir panjang – berapa banyak orang mengambil komitmen ini jika mereka tahu apa yang termasuk dalam pemeliharaan kura-kura yang benar?

Memang tidak ada salahnya memelihara kura-kura sebagai hobi jika kamu ingin benar-benar merawat kura-kura tersebut dengan serius dan menyediakan lingkungan yang mendukung untuk kura-kura tersebut. Ada ribuan kura-kura sangat membutuhkan orang-orang yang dapat memberikan perawatan dengan baik. Kura-kura adalah binatang pintar yang dapat berharga untuk dipelihara. Yang harus kita lakukan adalah tidak mendukung perdagangan kura-kura.


Struktur dan fungsi kura-kura

Struktur dan fungsi kura-kura

Dari mana asal kura-kura? Pertama kali kura-kura muncul di bumi pada masa zaman triasik, kurang lebih dua ratus tahun yang lalu. Di pertengahan masa jurasik, kura-kura primitif triasik ini berevolusi menjadi dua grup utama: leher menyamping (side-necked) – pleurodira dan leher melengkung (arch-necked) – crytodira. Sampai sekarang kedua grup itu masih ada. Perbedaan antara dua grup ini sangat jelas. Seperti yang dijelaskan pada namanya, perbedaannya terletak pada cara mereka menarik lehernya ke tempurung mereka.


Pada saat ini ada lebih dari dua ratus tujuh puluh spesies kura-kura yang masih hidup sampai sekarang. Ukurannya antara dari yang kecil Afrika Selatan Homopu signatus speckled padloper yang ukuran maksimum hanya 9.6 cm sampai kura-kura besar seperti penyu leatherback (dermochelys coriacae) yang ukurannya dapat mencapai hampir 3 meter. Mereka semua mempunyai keunikan tersendiri tetapi yang jelas mereka terpisah dari anggota reptilia lainnya.


Klasifikasi Ilmiah Kura-Kura

  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Sauropsida
  • Ordo: Testudinata
  • Sub Ordo: Pleurodira dan Cryptodira

Kerangka kura-kura

Kerangka kura-kura

Karakteristik utama yang membedakan chelonia dengan reptil lainnya adalah adanya tulang dan kantong tempurung. Tempurung ini dibentuk dari dua komponen utama, cangkang atas (carapace) dan dasar(plastorn) yang dihubungkan oleh tulang ridges. Tulang cangkang terdiri dari gabungan tulang iga dan vertabrata. Sedangkan tulang bagian dasarnya(plastorn) terdiri dari tulang abdominal dan clavicle. Tetapi tidak semua kura-kura memiliki tempurung yang keras dan bertulang. Beberapa kura-kura mempunyai tempurung yang fleksibel. Diantaranya adalah beberapa kura-kura air yang mempunyai kura-kura tempurung lunak (softshell) dan penyu leatherback.


Bentuk tempurung pelindung yang keras menjadi dominasi di kura-kura darat dan jarang yang ada memperlihatkan fleksibilitas pada termpurungnya. Kebanyakan anakan kura-kura darat mempunyai fenestra (daerah terbuka) antara tulang cangkang (carapace)dan menyatu pada masa tuanya. Tetapi pada pancake tortoise (Malacochersus tornieri) daerah terbuka ini dipertahankan sampai dewasa. Spesies lainnya yang mempertahankan fenestra selama hidupnya adalah Manoria impressa, kura-kura darat tortoise dari Asia.

Keunikan lainnya yang penting pada kura-kura adalah pectoral dan pelvic gridles yang dibatasi/dilindungi dalam tulang iganya. Orientasi vertikalnya memberi dukungan dari dalam untuk tempurungnya dan memberi ventral anchor yang kuat untuk lengan-lengan dan otot-otot. Tulang lengan dari kura-kura sedikit berbeda dengan vertebrata lainnya.


Dua lapisan lainnya yang melindungi bagian dalam tempurung adalah lapisan tengah dan lapisan luar. Lapisan tengah kaya akan ujung ujung syaraf dan pembuluh-pembuluh darah yang kecil. Lapisan pelindung luar dari lapisan keratin yang terkenal dengan sebutan skat (scutes) atau juga sering disebut laminae. Skat ini diatur dalam beberapa seri. Setiap seri mempunyai nama masing-masing. Rata-rata ada 54 skat eksternal. Keliman/pertemuan skat luar ini tidak secara tepat dilapisi atau simetris dengan struktur tempurung di bawahnya. Skat ini menyediakan sebagai penguat tambahan yang telah diturunkan dari struktur kubah tempurung yang kuat. Tulang cangkang yang rata-rata ada 50, bersama lapisan skat luar yang terus tumbuh seumur hidup, walaupun pertumbuhannya melambat di hari tua. Pertumbuhan ini bisa dengan pertambahan keratin dibawah skat yang ada.


Pertumbuhan baru berwarna pucat kadang-kadang berwarna dadu oleh karena adanya sel darah di daerah pertumbuhan itu dan mudah dideteksi secara visual. Bertolakan dengan kepercayaan yang populer, kura-kura tidak dapat ditebak umurnya bedasarkan menghitung lingkaran-lingkaran yang terlihat pada skat-skatnya. Beberapa lingkaran/cincin pertahun mungkin ada dalam masa periode pertumbuhan cepat. Pada spesimen yang sudah tua, kerusakan yang termakan waktu akan menghapus bersih tanda-tanda ini. Karapas kura-kura dibentuk dari kehidupan benar tisu yang sangat sensitif. Cara yang lama yang pernah dilakukan seperti mengebor atau mengikat kura-kura menyebabkan rasa yang menyakitkan bagi mereka. Dan ini juga membuka tisu lapisan tengah dan tulang dibawahnya dan dapat menyebabkan resiko infeksi yang sangat serius.


Satu fakta yang paling menarik adalah kura-kura mempunyai kapasitas untuk meregenerasi tulang dan tisu keratin secara spontan. Informasi ini sangat berguna dalam memperbaki kerusakan yang terjadi pada tempurung. Pada saat luka yang parah, matinya lapisan horny dan bony akan terjadi. Epidermis yang sehat di sekitar luka akan tumbuh dibawah tulang yang mati yang akhirnya diganti. Epidermis baru lalu dikeratin dan tulang baru dibentuk dibawahnya. Yang sangat mencengangkan kura-kura dapat mengganti kira-kira sepertiga dari tempurung dalam satu atau dua tahun melalui proses ini.


Batok kura-kura terdiri dua bagian yaitu:

  • Pada bagian atas yang menutupi punggung disebut dengan karapas “carapace”.
  • Dan untuk bagian yang bawah merupakan bagian ventral atau perut disebut dengan plastron.
    Yang setiap bagiannya ini terdiri dari 2 lapis yaitu:
  • Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras dan tersusun seperti genting.
  • Lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.

Skat (Scutes) Kura-kura

Skat (Scutes) Kura-kura

Ada banyak variasi dalam bentuk skat, warna, ukuran dan bentuk di antara spesies dan genera. Terminologi skat berguna untuk mengidentifikasi spesies dan untuk dokter hewan menerangkan daerah luka atau infeksi dsb. Sayangnya, teminologi ini tidak universal karena adanya variasi nama yang digunakan oleh bermacam-macam authorities. Bentuk penamaan skat yang umum adalah sebagai berikut:


Di cangkang (carapace) biasanya ada lima single skat yang berada tengah yang dikenal sebagai vertebarl. Dan ini diapit oleh dua jalur skat pleural yang juga disebut costal. Lalu diikuti oleh seri seri skat kecil di sekitar ujungnya yang umumnya dikenal sebagai marginal atau peripheral

Di beberapa genera, ada satu skat, kadang berukuran kecil, skat nuchar(cervical) terdapat pada ujung cangkang tepat diatas leher dan skat supracaudal yang mungkin terpisah terdapat tepat di atas ekor. Adanya atau tidaknya skat nuchal dapat menjadi clue penting dalam pengidentifikasian spesies/taxa/genus. Contohnya, semua spesies dalam genus Testudo memiliki skat nuchal/cervical tetapi untuk genus Geochelone tidak ada. Perlindungan plastorn disusun dalam enam pasang yaitu gular, humeral, pectoral, abdominal, femoral dan anal shield. Pelindung kecil dekat kaki depan adalah skat axillary dan pelindung di depan paha adalah skat inguinal.


Perlindungan plastorn Berdasarkan karapas dan struktur kerangka plastron, beberapa jenis kura-kura telah berevolusi pada mekanisma pertahanan yang luar biasa. Yang paling terkenal adalah kura-kura kotak Amerika Utara (North American turtle box). Mereka dipanggil seperti itu karena mereka memiliki plastron berengsel yang benar-benar fleksibel sehingga plastronnya dapat tertutup dengan rapat. Ketika plastronnya tertutup, kura-kura ini seperti kotak ornamen sehinga mereka dinamakan kura-kura kotak. Dengan cara inilah mereka melindungi bagian yang mudah diserang – cukup untuk menghalangi semua pemangsa bahkan pemangsa yang paling gigih sekalipun. Cari ini juga dipakai oleh kura-kura kotak Asia yang termasuk dalam genus Cuora. Berapa jenis yang memiliki engsel yang sama adalah kura-kura darat hinge-back tortoise(kinixys), kura-kura spider(pyxis arachnoids)


Sistem Pernafasan Kura-kura

Paru-paru terletak pada punggung dalam kura-kura di sepanjang karapasnya dan letaknya juga tepat di atas isi perut atau organ dalam lainnya. Tidak seperti veterbrata lainnya, bentuk kura-kura yang unik ini mencegah mereka bernafas dengan menggunakan gerakan rongga dada. Dan sebagai gantinya, kura-kura darat bernafas memakai kombinasi cara dimana hewan lainnya berfungsi hanya sebagian kecil dalam proses sistem pernafasan. Prinsip dalam gerakan ini adalah lengan dan otot dalam. Inilah salah satu alasan kenapa kenapa kura-kura walaupun tempurungnya retak parah masih dapat bernafas tanpa ada halangan yang terlihat.


Salah satu organ penting pernafasan lainnya adalah gerakan tulang hyoid pada dasar lidah. Gerakan ini menyebabkan naik turunnya pada kulit leher dan tenggorokan, membuat perubahan tekanan waktu di darat. Ini tidak seefektif pada sebagian kura-kura air, karena tekanan luar dari air mengurangi fungsi ini. Tetapi mereka tetap menggunakan gerakan hyoid untuk mengeluarkan atau memasukan air dari hidung untuk membantu mencium lokasi makanan dan pada saat kawin dalam air. Beberapa jenis seperti kura-kura bertempurung lunak dapat mengambil oksigen dari air yang dihirup ke mulut dan tenggorokan.


Pada kura-kura air, ada hubungan antara jumlah udara dalam kantung panjang dan cairan disimpan dalam kandung kemih dan kantung kloaka. Kura-kura mengaturnya untuk mengatur keapungan ke posisi yang diinginkan. Jika jenis aquatik terkena radang paru-paru, kemampuan mereka untuk berenang atau menyelam dengan aman langsung terpengaruh. Mereka terlihat sering istirahat pada satu sisi atau menggunakan waktu yang tidak yang biasanya diatas air terus menerus.


Radang paru-paru adalah masalah utama bagi semua kura-kura darat dan kura-kura air dan dapat terjadi. Relatif dengan ukuran badannya paru-paru reptilian lebih besar daripada dalam total volumennya daripada paru-paru mamalia tetapi lebih kecil luas permukaan yang berfungsi. Mereka juga tidak memiliki cilia yang efektif sehingga mereka tidak dapat batuk. Efek ini membuatnya sangat sulit untuk mengeluarkan ingus(muscus) atau benda asing lainnya. Dan akibatnya, meskipun radang paru-paru yang ringan pun dapat menjadi parah dengan cepat sekali. Oleh sebab itu jangan pernah menyepelekan gejala-gejala pernafasan pada kura-kura seperti megap-megap, pernafasan mulut terbuka dan tidak dapat berenang secara normal pada jenis aquatik atau ingus keluar dari hidung atau mulut.


Evolusi dan Kebiasaan Kura-kura

Evolusi Pada Kura-Kura

Fosil kura-kura tertua kedua yang berasal dari masa Trias, sekitar 210 juta tahun silam, yakni Proganochelys telah berbentuk mirip dengan kura-kura masa kini. Hanya untuk perbedaannya pada bagian tulang belulang di bagian punggung yang belum begitu melebar dan belum semuanya menyatu membentuk tempurung yang sempurna.

Pada kura-kura purba hidup dan berkembang dimaasa yang sama dengan Dinosaurus. Archelon misalnya merupakan kura-kura raksasa yang diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 meter. Fosil kura-kura tertua yang ditemukan untuk saat ini ialah Odontochelys yang berasal dari sekitar 220 juta tahun yang silam. Untuk ukuran pada tubuh kura-kura bermacam-macam ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasnya.

Kura-kura terbesar ialah penyu belimbing yang karapasnya dapat mencapai panjang sekitar 300 cm. labi-labi terbesar ialah labi-labi irian, dengan memiliki panjang karapas sekitar 51 inci. Kura-kura raksasa dari kepulauan galapagos dan kepulauan seychelles panjangnya dapat melebihi sekitar 50 inci. Sedangkan yang terkecil ialah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang karapasnya tidak melebihi sekitar 8 cm saja. Kura-kura ini termasuk salah satu jenis hewan yang memiliki umur yang panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun, bahkan seekor kura-kura darat dari Kepulauan Seychelles tercatat hidup selama 152 tahun “1766 hingga 1918”.


Kebiasaan Hidup Kura-Kura

Ada beberapa kebiasaan hidup kura-kura yang antaranya yaitu:

  • Pada dasarnya kura-kura dapat hidup di berbagai tempat, mulai daerah gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan laut. Namun sebagian besar jenisnya hidup sepenuhnya pada ekosistem air, baik di air tawar maupun di lautan.
  • Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan “herbivora”, pemakan daging “karnivora” atau pemakan segala/campuran “omnivora”.
  • Kura-kura tidak memiliki gigi, akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.
  • Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki, dan ekornya ke dalam tempurungnya, yang sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun beberapa kura-kura primitif, seperti penyu tidak dapat menarik masuk anggota tubuhnya itu.
  • Kura-kura berkembang biak dengan bertelur “Ovipar” sekali bertelur dapat menghasilkan beberapa butir (pada kura-kura darat) sampai lebih dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu). Telur-telur itu biasanya diletakkan pada libang pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari. Telur penyu menetas kurang lebih setelah 2 bulan (50-70 hari) tersimpan di dalam pasir.
  • Dan untuk jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu tersimpan. Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata akan menghasilkan kura-kura betina. Dan sebaliknya suhu yang dibawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak kura-kura jantan.

Jenis Dan Penyebaran Kura-Kura

Yang secara keseluruhan, diperkirakan terdapat sekitar 260 spesies kura-kura dari 12 hingga 14 suku “familia” yang masih hidup di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 45 jenis dari sekitar 7 suku kura-kura dan penyu. Adapun beberapa jenis dari kura-kura tersebut yang diantaranya yaitu:


Sub Ordo Pleurodira

  • Chelidae
    Chelidae ialah kura-kura berleher ular, yang dimana kebanyakan anggotanya memiliki leher yang panjang. Karena tak dapat ditarik masuk, kepala kura-kura ini hanya dilipat menyamping di sisi tubuhnya di bawah lindungan pinggiran tempurung badannya. Suku kura-kura leher ular ini menyebar terutama di Papua dan Australia serta di pulau-pulau sekitarnya, di Amerika Selatan serta di Pulau Rote, Nusa Tenggara, Indonesia. Yang habitat kura-kura ini ialah perairan tawar. Beberapa jenisnya yang ada di Indonesia diantaranya yaitu:
    Kura-kura rote “Chelodina mccordi”
    Kura-kura papua “Chelodina novaeguineae”
    Kura-kura perut putih “Elseya branderhosti”
  • Pelomedusidae
    Yang seperti kerabat terdekatnya, Chelidae, anggota suku Pelomedusidae merupakan kura-kura yang habitatnya di air tawar. Jenis kura-kura ini tersebar di wilayah Amerika Selatan, Afrika dan Madagaskar.

Sub Ordo Cryptodira

  1. Cheloniidae
    Cheloniidae penyu merupakan jenis kura-kura yang hidup sepenuhnya di lautan, kecuali yang betina ketika bertelur. Boleh dikatakan jika penyu tidak pernah lagi menginjak daratan setelah dia mengenal laut semenjak ditetaskan.
    Penyu memiliki kepala, kaki, dan ekor yang tak dapat ditarik masuk ek tempurungnya. Kaki-kaki penyu berbentuk dayung dan lubang hidungnya yang berada di sisi atas moncongnya merupakan bentuk adaptasi yang sempurna untuk kehidupan laut. Penyu tersebar luas di samudera-samudera di seluruh dunia. Dari 7 spesies anggota sub ordo ini, 6 diantaranya ditemukan di Indonesia. Beberapa contohnya ialah:
    – Penyu hijau ” Chelonia mydas”
    – Penyu sisik “Eretmochelys imbricata”
  2. Dermochelyidae
    Dermochelyidae hanya memiliki 1 anggota saja, yaitu penyu belimbing “Dermochelys coriacea”. Jenis penyu ini hidup di lautan-lautan besar hingga ke daerah dingin. Penyu ini merupakan kura-kura terbesar yang masih hidup. Untuk panjang tubuhnya yakni kerapas dapat mencapai sekitar 3 meter, meski umumnya hanya sekitar 1,5 meter atau kurang dan beratnya mencapai sekitar 1 ton.
  3. Chelydridae
    Chelydridae terdiri dari kura-kura air tawar berekor panjang dan berkepala besar, yang menyebar di wilayah Amerika. Pengecualian untuk 1 anggotanya yaitu Platysternon yang menyebar di Tiongkok dan Indochina. Namun beberapa ahli memasukkan Platysternon ke dalam suku tersendiri yaitu Platysternidae.
  4. Kinosternidae
    Kinosternidae merupakan suku kura-kura air tawar kecil dari Amerika Tengah. Hewan ini mampu mengeluarkan bau tidak enak. Selain itu, hewan ini memiliki alat kelamin yang persisi sama dengan miliki pria dewasa.
  5. Dermatemyidae
    Dermatemydae merupakan kura-kura berukuran relatif besar dan hidup di sungai-sungai dan menyebar terbatas di wilayah Amerika Tengah.
  6. Carettochelyidae
    Carettochelyidae hanya memiliki 1 anggota yang hidup yaitu labi-labi moncong babi “Carettochelys insculpta”, labi-labi ini menyebar terbatas di Papua bagian selatan dan Australia bagian utara.
  7. Emydidae
    Emydidae ialah suku kura-kura akuatik dan semi akuatik yang hidup di air tawar di wilayah Eropa, Asia dan terutama di Amerika. Emydidae merupakan salah satu suku kura-kura terbesar dari segi jumlah anggotanya.
  8. Geoemydidae
    Geoemydidae merupakan suku kura-kura yang terbanyak anggotanya dan hidup di air tawar yang terutama di sungi-sungai, meskipun sering pula ditemui di daratan. Geoemydidae terutama menyebar di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di luar itu anggota suku ini juga ditemukan di Afrika bagian utara, Eurasia dan Amerika tropis. Contoh anggotanya yang ada di Indonesia yaitu:
    – Biuku “Batagur baska”
    – Beluku/tuntong “Callagur borneoensis”
    – Kuya bataok “Cuora amboinensis”
  9. Testudinidae
    Testudinidae merupakan kura-kura darat sejati dengan banyak anggotanya yang tersebar lauas di seluruh dunia. Kura-kura raksasa dari Kepulauan Galapagos dan kura-kura darat berumur panjang dari Kepulauan Seychelles termasuk ke dalam suku ini. Sementara itu, 2 anggotanya terdapat di Indonesia yaitu:
    – Baning Sulawesi “Indotestudo forsteni”
    – Baning cokelat “Manouria emys”.

JENIS KURA-KURA JENIS KURA-KURA


Kura-kura Brazil

Kura-kura Brazil

Ciri-ciri umum dari kura-kura Brazil atau red eye slider yaitu memiliki garis berwarna merah (atau kuning-oranye) pada bagian ujung mata hingga menutupi daerah telinga. Garis merah ini akan memudar seiring dengan pertambahan usia kura-kura brazil. Karapas (tempurung atas) berbentuk bulat dan halus yang memiliki pola garis kuning dan hitam. Plastron (tempurung bawah) juga halus serta berwarna hijau kekuningan dengan pola yang berbeda dan unik. Untuk dapat membedakan jantan dan betina dapat dilihat dari ukuran tubuh, betina secara fisik lebih besar daripada jantan. Selain itu, pejantan memiliki cakar/kuku yang lebih panjang dan ekor yang tebal.


Kondisi Lingkungan Pemeliharaan:

  • Suhu air sekitar 25-27 derajat celcius untuk bayi kura-kura s/d kura- kura muda dan sekitar 24-26 derajat celcius untuk kura-kura dewasa. Jika air terlalu dingin akan menyebabkan kura-kura menjadi tidak aktif , kurang responsif, dan menghilangkan nafsu makan. Sebaliknya, jika suhu air terlalu hangat maka bisa
    berpotensi meningkatkan bakteri penyakit. Sebaiknya, gunakan air yang sudah diendapkan selama 1 hari.
  • Mendapatkan sinar UV (matahari atau lampu) yang cukup, sinar UV ini berguna untuk menjaga karapasnya tetap kuat. Gunakan lampu UV untuk akuarium indoor atau buat tempat yang benar-benar kering agar kura-kura brazil bisa berjemur (bisa gunakan batu) untuk kolam outdoor.
  • Gunakan tanaman air yang aman dan dapat dimakan oleh kura-kura Brazil seperti Anacharis, Duckweed, Nasturtium, Water Hyacinth, Selada Air, enceng gondok, dan Water Lilies.

Makanan Kura-kura brazil:

  1. Sayuran
    Tidak perlu pusing untuk makanan yang satu ini karena kura-kura brazil mengonsumsi hampir semua jenis sayuran hijau seperti lettuce, sayuran putih seperti sawi dan juga wortel. Pilihlah sayuran yang mengandung banyak kalsium, sayuran ini sangat baik untuk perkembangan tempurungnya.
  2. Pelet
    Pelet untuk kura-kura sudah banyak tersedia di pasaran, tinggal pilih mana yang sesuai dengan kura-kura brazil, namun pemberian pelet ini tidak boleh diberikan terus-menerus dan harus diselingi oleh pemberian makanan yang lain.
  3. Buah
    Kura-kura juga menyukai buah seperti pepaya, pisang dan tomat, namun pemberiannya tidak boleh terlalu sering karena dapat membuat kura-kura sering buang air besar.
  4. Cacing dan serangga
    Jika hidup di habitat aslinya, kura-kura brazil menyukai beberapa jenis cacing dan serangga seperti jangkrik yang merupakan makanan yang sangat baik untuk kura-kura. Sehingga makanan tersebut bisa dijadikan alternatif selain pelet.
  5. Ikan dan daging ayam
    Hindari pemberian daging mentah karena mengandung banyak lemak sehingga dapat menyebabkan kegemukan. Selain itu, daging mentah tidak menyediakan nutrisi yang cukup bagi kura-kura. Berikan daging yang sudah dimasak tanpa bumbu. Untuk ikan, jangan memberikan ikan laut dan ikan yang sudah dibekukan, karena dapat mencegah penyerapan beberapa nutrisi dan dapat menyebabkan masalah jangka panjang.
  6. Tulang sotong
    Tulang sotong juga bagus karena merupakan sumber kalsium untuk kura- kura. Bisa dibeli di toko-toko hewan termasuk di toko burung karena tulang sotong juga dipakai untuk burung.
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari