Pengertian Hubungan Bilateral dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian-Hubungan-Bilateral

Pengertian Hubungan Bilateral

Hubungan bilateral yaitu bentuk hubungan kerjasama (diplomatis) antara satu Negara dengan Negara atau blok Negara lainnya, yang mana Negara-negara sahabat tersebut berada di benua yang berbeda. Misalnya kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Negara-negara eropa (Belanda, Jerman, Perancis, dst), Amerika, Vatikan, Malaysia, Singapura, Jepang dan lainnya.


Hal tersebut mengacu kepada tujuan kepentingan nasional yang tertuang dalam Perpres No. 27/2005 mengenai Tiga Agenda Pembangunan Nasional guna mewujudkan masyarakat aman, damai, adil dan demokratis, serta sejahtera. Hubungan tersebut dijalankan dalam kerangka politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif berdasarkan prinsip-prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan.


Hubungan bilateral merupakan suatu jenis hubungan yang melibatkan dua oihak. Dan biasanya dipakai sebagai sambutan dalam hubungan yang melibatkan hanya dua negara,  secara khusus hubungan politik, ekonomi serta budaya di antara dua negara tersebut.


Hampir keseluruhan hubungan internasional dilakukan dengan cara bilateral. Sebagai contoh perjanjian politik-ekonomi, pertukaran tumpang, serta kunjungan antar negara. Alternatif dari sebuah hubungan bilateral ini ialah hubungan multilateral, yang melibatkan banyak negara, serta hungan unilateral, saat suatu negara berlaku semua sendiri (freewill).


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Komoditas Dalam Perdagangan Antar Negara Lengkap


Hubungan Bilateral Menurut Para Ahli

  1. Tygve Nathiessen
    Hubungan Internasional merupakan bagian dari ilmu politik dan karena itu komponen- komponen hubungan internasional meliputi politik internasional, organisasi dan administrasi internasional, dan hukum internasional.

  2. Charles A. Mc Clelland
    Hubungan Internasional adalah studi tentang keadaan- keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.


  3. Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Restra)
    Hubungan Internasional sebagai hubungan antarbangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.


  4. Encyclopedia Americana
    Hubungan Internasional sebagai hubungan politis, budaya, ekonomi ataupun pertahanan dan keamanan.


  5. Warsito Sunaryo
    Hubungan Internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. Adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan sosial tertentu bisa diartikan sebagai negara, bangsa, maupun organisasi negara sepanjang bersifat internasional.


  6. Mochtar Mas’oed
    Hubungan Internasional merupakan bagian dari studi ilmu sosial yang mempelajari tentang interaksi setiap negara di dunia dalam segala aspek hubungan internasional yang meliputi diplomasi politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.


  7. Daniel S.Papp
    Hubungan Internasional adalah ilmu yang mempelajari masalah- masalah Internasional dan sistem yang membentuk hubungan internasional serta para aktor yang terlibat didalamnya.


  8. Karl W.Dentesh
    Dalam bukunya The Analysis of Internasional relation, Hubungan Internasional merupakan proses transnasional yaitu berpengaruhnya suatu ide, perilaku, kejadian dari suatu negara ke negara lain.


  9. Suwardi Wiryaatmaja, M.A.
    Beliau mengemukakan bahwa hubungan internasional membahas keadaan atau soal-soal politik di masyarakat internasional dalam arti sempit, menitik beratkan pada diplomasi dan hubungan antarbangsa serta satuan politik lainnya. hubungan internasional mencakup segala macam hubungan antar bangsa kelompok-kelompok bangsa dalam masyarakat dunia.


  10. Warsito Sunaryo
    Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial, termasuk studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. Kesatuan-kesatuan sosial tertentu dapat diartikan sebgai negara, bangsa atau organisasi negara, sepanjang hubungan bersifat internasional.


  11. Charles A. Mc Clelland
    Charles A. Mc Clelland mengemukakan bahwa hubungan internasional adalah studi mengenai seluruh bentuk pertukaran, hubungan, arus informasi, serta berbagai respon perilaku yang muncul diantara dan antar masyarakat yang terorganisir secara terpisah, termasuk komponen-komponennya.


  12. Mochtar Kusumaatmadja
    Mochtar Kusumaatmadja menjelaskan bahwa dengan adanya hubungan antar bangsa, kebiasaan-kebiasaan atau peraturan-peraturan hukum yang merupakan hasil kesepakatan bersama aka ikut berkembang. Kegiatannya yang mengatur hubungan antar bangsa tersebut termuat dalam disiplin ilmu hukum internasional.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pertahanan Negara – Pengertian, Sistem, Strategi, Hakikat, Komponen, Alat, Para Ahli


Bidang Hubungan Bilateral—

  • Bidang Pendidikan
    Dalam bidang pendidikan, antara Indonesia dan Malaysia menjalin hubungan dengan mengadakan pertukaran pelajar setiap tahunnya.
  • —Bidang Ekonomi
    Banyaknya investor-investor dari Malaysia yang ber investasi di Indonesia telah sedikit banyak membantu pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan pengangguran. Investor dari Malaysia banyak menanamkan investasinya dalam industri perkebunan kelapa sawit. Selain itu, di Malaysia juga banyak di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), petugas medis, pekerja bangunan serta tenaga profesional lainnya

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Bentuk Negara Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat) 1949 Beserta Isinya


Hubungan Multilateral

Multilateral merupakan istilah dalam hubungan internasional dengan kerja sama antar berberapa begara. Dengan sebagaian besar organisasi internasional, contohnya PBB serta WTO, yang bersifat multilateral. Pendukung utama multilateral secara tradisional merupakan negara-negara yang memiliki kekuatan mengengah seperti Kanada dan negara-negara Nordik.

Negara-negara besar sering bertindak secara unilateral, sedangkan negara-negara yang termasuk kecil mempunyai sedikit keuatan langsung terhadap urusan internasional, selain berpartisipaso di PBB, contohnya dengan mengonsolidasikan suara mereka dengan negara-negara lain dalam pemungutan suara yang dilakukan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam filosofi politis, lawan dari multilateralisme adalah unilateralisme.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Fungsi Negara


Hubungan Unilateral

Unilateralisme merupakan agenda ataupun yang mendukung suatu tindakan seppihak. Tindakan seperti itu dapat muncul karena tidak suka dengan pihak lain atau lawan sebagai bentuk komitmen untuk mencapai tujuan yang disepakati seluruh pihak. Unilateralisme merupakan neologisme yang sudah banyak dipakai. kata tersebut diciptakan sebagai anonim dari multilateralisme, doktrin yang menyatakan bahwa keterlibatan semua pihak akan menguntungkan seluruh pihak juga.


Dua istilah tersebut dapat mengacu pada suatu perbedaan pendekatan kebijakan luar negeri terhadap permasalahan internasional. Saat perjanjian terhadap bebrapa pihak begitu dibutuhkan, contohnya sebuah kebijakan perdagangan internasional, perjanjian bilateral (yang melibatkan dua belah pihak saja) disitulah lebih diutamakan oleh para pendukung unilateralisme.


Unilateralisme diimplementasikan pada saat unilateralisme merupakan solusi yang paling efisien, dengan arti Unilateralisme dipakai dalam hal isu-isu yang bisa diselesaikan tanpa kerja sama. Tetapi, pemerintah juga memiliki pilihan antara Unilateralisme atau multilateralisme untuk menghindari kebijakan yang tidak bisa diwujudkan dengan cara unilateral atau memperjuangkan solusi multilateral untuk masalah yang seharusnya dapat diselesaikan dengan cara sepihak.


Pemerintahan biasanya berdalih bahwa tujuan akhir atau jangka menengah mereka akan dicapai dengan memperkuat lembaga dan skema multilateral seperti yang terjadi pada zaman Konser Eropa. Secara satu pihak; dilakukan (dipengaruhi dsb.) oleh satu golongan saja: Pernyataan kemerdekaan unilateral di negara itu tidak menimbulkan perubahan mengenai hubungan kekeluargaan yang didasarkanatas satu garis keturunan (bapak atau ibu saja) Kelompok kerabat yang terdiri atas garis keturunan yang unilateral


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Bentuk Dan Manfaat Kerjasama Antar Negara Lengkap


Contoh Hubungan Bilateral—

  • Hubungan Bilateral— Indonesia dan Singapura

Hubungan ekonomi Indonesia – Singapura terus berkembang berkat adanya komplementaritas kepentingan ekonomi kedua negara yang sangat besar. Indonesia memiliki sumber daya alam dan mineral yang melimpah serta tersedianya tenaga kerja yang kompetitif, sedangkan Singapura mempunyai keunggulan di sektor knowledge, networking, financial resources dan technological advance. Hal ini antara lain ditandai dengan semakin meningkatnya volume perdagangan, investasi dan pariwisata.


Produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Singapura antara lain komponen dan barang elektronik, kapal dan suku cadang kapal, suku cadang pesawat, baja, petrokimia dan bahan bahan kimia. Sementara itu, peluang yang masih dapat ditingkatkan pangsa pasarnya adalah komponen elektronik, suku cadang kapal, bahan kimia, produk pertanian terutama sayur dan buah-buahan, produk makanan olahan, produk perikanan, dan peralatan perhotelan.


  • Hubungan Bilateral— Indonesia dan Italia

Hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral RI-Italia terus mengalami perkembangan dan cenderung surplus di pihak Indonesia. Italia telah menjadi mitra dagang utama Indonesia terbesar ketiga di Uni Eropa setelah Jerman dan Belanda dengan volume perdagangan RI-Italia (2013) senilai US$ 3,82 Milyar dengan RI Surplus US$ 433 juta. Volume perdagangan Italia Indonesia periode Januari-Juni 2014 mengalami peningkatan sebesar 8,7%. Ekspor Italia ke Indonesia meningkat 14.2% dan Impor Italia meningkat 5.8%. Indonesia surplus sebesar 583 juta US$, tetapi surplus ini mengalami penurunan sebesar 3,9% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2013 yang mencapai 607 juta US$.


Ekspor produk pertanian Indonesia dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan yang pesat mulai dari 34% di tahun 2011 menjadi 41.5% di tahun 2012 dan 53.2% di tahun 2013.


Beragamnya komoditas produk pertanian yang telah masuk ke Italia merupakan suatu keunggulan sehingga sangat memungkinkan untuk bisa terus ditingkatkan jumlahnya sehingga bisa menjadi ekspor unggulan seperti kakao, teh, kopra, kelapa parut kering, rempah-rempah (lada, cabe, pala, cengkeh, jahe, dan kunyit), kayu manis, minyak atsiri, produk bunga-bungaan tropika, produk perikanan (ikan dan udang) dan aneka produk dari kehutanan (produk kayu, rotan, bambu).


  • Hubungan Bilateral— Indonesia dan Brunei Darussalam

Hubungan ekonomi,  turunnya harga minyak dunia juga berpengaruh pada neraca perdagangan antara Indonesia dan Brunei Darussalam. Indonesia sempat mengalami surplus pada semester pertama 2015, namun kembali defisit hingga akhir 2015 karena nilai impor Indonesia terhadap Brunei meningkat pada semester kedua. Lesunya ekonomi global juga berimbas pada nilai perdagangan kedua negara yang menurun sebesar 360%. Penurunan total nilai perdagangan tersebut disebabkan oleh berkurangnya jumlah impor migas dari Brunei sebesar 476,8%. Sementara ekspor non migas Indonesia ke Brunei juga menurun sebesar 99%. (data JPKE, Januari 2016).


Produk UMKM Indonesia yang mempunyai prospek di pasaran Brunei Darussalam antara lain building material, perabot rumah tangga, handycraft, kertas/ATK, tekstil/garmen, komponen otomotif, sepatu, beras, susu & krim, tepung gandum & tepung halus, tembakau berproses, gula & madu, makanan & binatang hidup, minuman & tembakau, minyak & lemak binatang dan sayur-sayuran. Adapun pesaing bisnis Indonesia di pasar Brunei Darussalam adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, China, India, dan Vietnam.


  • Hubungan Bilateral— Indonesia dan Kamboja

Hubungan Indonesia dengan Kamboja mengacu pada hubungan bilateral Kerjaan Kamboja dan Republik Indonesia. Kamboja memiliki kedutaan besar di Jakarta, sementara Indonesia memiliki kedutaan besar di Phnom Penh. Sejak hubungan diplomatik dirintis pada tahun 1960-an.


Indonesia selalu mendukung perdamaian dan stabilitas di Kamboja. Indonesia menyediakan pasukan untukOtoritas Transisi PBB di Kamboja pada tahun 1992, dan pada tahun 1999 Indonesia mendukung keanggotaan Kamboja di ASEAN. Kamboja menghargai Indonesia yang secara konsisten telah membantu Kamboja, terutama dalam peningkatan kapasitas.[1] Kedua negara adalah anggota Gerakan Non-Blok dan ASEAN.


  • Hubungan Bilateral Indonesia dan Amerika Serikat

Kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat sejatinya sudah lama terjadi bahkan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Hubungan diplomatik di antara keduanya ditandai dengan dibukanya kedutaan besar pada masing-masing negara tersebut. Hubungan bilateral yang terjadi pun terdapat pada berbagai bidang, entah itu bidang politik, pertahanan dan keamanan, perdagangan, investasi, wisata, pembangunan, energi, lingkungan, ketahanan pangan, kemaritiman, pasukan perdamaian, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan dialog antar agama. Hubungan bilateral yang paling diingat antara Indonesia dan AS mungkin adalah ketika kedua negara ini meluncurkan Indonesia-US Comprehensive Partnership pada tahun 2010.


  • Hubungan Bilateral Indonesia dan Arab Saudi

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Hal ini menjadikan Indonesia harus memiliki hubungan bilateral yang baik dengan negara Arab Saudi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan salah satu kewajiban dari umat muslim ialah pergi melaksanakan ibadah haji yang hanya dapat dilakukan di negara Arab Saudi. Selain itu, umat muslim juga setiap bulannya ada saja yang melaksanakan ibadah umrah di negara tersebut.
Kerja sama Indonesia dan Arab Saudi utamanya memang berkenaan dengan ibadah haji dan umrah. Namun, di sisi lain banyak terjadi kerja sama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi, misalnya yaitu pada bidang pendidikan. Banyak terjadi pertukaran pelajar antara kedua negara ini. Selain itu, Indonesia dan Arab Saudi juga banyak bekerja sama di bidang pemberantasan radikalisme dan terorisme. Bahaya radikalisme dan terorisme sangat perlu untuk diberantas agar perdamaian dunia dapat terwujud.


  • Hubungan Bilateral Indonesia dan Inggris

Inggris merupakan salah satu negara monarki di benua Eropa. Hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Inggris banyak terjadi dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Pada bidang pendidikan yaitu dengan banyaknya pertukaran pelajar di antara kedua negara ini. Pada bidang ekonomi sendiri, Inggris dan Indonesia banyak memiliki kegiatan ekspor dan impor. Selain itu, terjadi pula investasi dari negara Inggris untuk Indonesia.

  • Hubungan Bilateral— Indonesia dan Thailand

Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Investasi ,Payung utama kegiatan kerjasama bilateral antara kedua negara adalah forum Komisi Bersama yang dibentuk setelah ditandatanganinya Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik RI-Thailand di tahun 1992. Dalam pertemuan ke-6 Komisi Bersama RI-Thailand yang berlangsung pada 16-18 Januari 2008 di Petchaburi, Thailand telah dibahas beberapa permasalahan bilateral yang akan terus dikembangkan oleh kedua negara antara lain meliputi masalah: ekonomi, perdagangan, transportasi, pendidikan dan kebudayaan, investasi, perikanan, pariwisata, energi, kerjasama teknik, dan kerjasama IMT-GT.


Pada pertemuan Komisi Bersama RI-Thailand sebelumnya (ke-5) di Yogyakarta pada 2003, disepakati mengubah nama The Joint Commission on Economic and Technical Cooperation between the Republic of Indonesia and the Kingdom of Thailand menjadi The Joint Commission between the Republic of Indonesia and the Kingdom of Thailand.


  • Hubungan Bilateral— Indonesia dan Jepang

Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Investasi, Jepang merupakan mitra dagang utama Indonesia yang berada di urutan pertama sebagai negara tujuan ekspor dan sebagai sumber impor dengan total nilai perdagangan sampai dengan bulan Desember 2007 sebesar US$30 milyar meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2006 senilai US$ 27 milyar. Pada periode 2007, Indonesia mendapatkan surplus US$17 milyar. Sementara itu untuk tahun 2008 periode Januari-September, nilai perdagangan Indonesia-Jepang senilai US$ 32,8 milyar, dengan ekspor Indonesia senilai US$ 21,8 milyar, impor Indonesia senilai US$ 11 milyar dan Indonesia mendapatkan surplus sebesar US$ 10,87 milyar.


Terdapatnya pengakuan dari pihak Jepang bahwa investasi Jepang di kawasan Asia Tenggara, utamanya Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia dipandang menjadi pendorong utama bagi peningkatan investasi di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan survey peringkat tujuan investasi yang diadakan JBIC, Indonesia menempati peringkat ke 8 (delapan) pada tahun 2007 naik satu peringkat ke peringkat ke 7 (tujuh) pada tahun 2006.


  • Hubungan Bilateral— Indonesia dan China

Hubungan Indonesia-RRC mencapai masa paling harmonis ketika masa pemerintahan Presiden Soekarno. Namun, setelah itu pemerintahan Presiden Soeharto memutuskan hubungan diplomatik kedua negara pada 1967, meskipun kemudian hubungan diplomatik tersebut kembali dihidupkan pada 1990. Sejak pergantian presiden pada 1998, hubungan kedua negara berangsur semakin membaik. Terutama setelah dicabutnya sejumlah larangan praktek tradisi Cina oleh Presiden Abdurrahman Wahid.


Jika dilihat dari jumlah penduduk dan luas wilayah, RRC merupakan negara terbesar di Asia. Jumlah penduduk yang besar menawarkan potensi pasar yang cukup luas. Negara tersebut juga dikenal kuat dalam bidang industri, perdagangan, dan keuangan. RRC telah mengalami transformasi besar pada dekade terakhir ini. Meskipun mayoritas dari 1,2 miliar penduduknya masih hidup dalam kemiskinan, RRC berada dalam langkahnya menjadi kekuatan ekonomi dunia terbesar. Maka, sangat penting bagi Indonesia untuk menjalin hubungan baik dengan RRC.


Naiknya Megawati ke kursi kepresidenan juga membawa upaya ke arah peningkatan hubungan kedua negara dengan lebih baik. Mulai dari pertemuan antara Presiden RRC Jiang Zemin dan Megawati pada pertemuan OPEC di Shanghai pada Oktober 2001 hingga menyusul kunjungan Perdana Menteri RRC Zhu Rongji ke Jakarta pada November 2001. Dalam kunjungan tersebut, dicapai banyak kemajuan baru dalam kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang. Perkembangan besar terakhir dalam hubungan kedua negara tentunya adalah kunjungan Presiden Megawati ke RRC pada 24 hingga 27 Maret 2002 lalu. Dalam kesempatan itu, pemerintah Indonesia dan RRC sepakat untuk meningkatkan kerja sama politik dan ekonomi. Kesepakatan yang dicapai antara lain adalah pembukaan konsulat jenderal baru di sejumlah kota, baik di RRC maupun di Indonesia, dan pembentukan forum energi antara kedua negara. Presiden Megawati sendiri sangat optimis akan keberhasilan kunjungannya ini, dan menyatakan keyakinannya akan tindak lanjut dari sejumlah memorandum kerja sama yang telah dihasilkan selama kunjungannya tersebut.


Di era kepemimpinan Presiden SBY, beberapa Memorandum Of Understanding

(MoU) ditandatangani oleh pimpinan kedua negara (RI dan RRC). Cukup banyak nota kesepakatan berkenaan dengan pengembangan ekonomi, budaya serta pendidikan, yang telah disepahami oleh kedua belah pihak. Dalam konteks ekonomi, ditingkatkannya volume target perdagangan kedua negara, dari U$ 20 miliar pada tahun 2008, menjadi U$ 30 miliar pada tahun 2010, menghembuskan angin segar bagi hubungan perniagaan langsung antara kedua negara.


Pasca kunjungan kenegaraan Presiden SBY pada 27 Juli lalu, Indonesiapun berkesempatan untuk mempelajari keberhasilan RRC, dalam mengentaskan kebiasaan korupsi yang sebelumnya begitu merasuki masyarakat dan kalangan aparatur di sana. Yang menarik, pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah RRC dalam mengentaskan kebiasaan korupsi itu adalah melalui culture approaching, pun punishment atau hukuman yang keras terhadap para pelaku korupsi. Selain penegakan hukum dan budaya bangsa yang begitu dijunjung tinggi oleh rakyat Cina, pendidikanpun menjadi sektor vital yang tak lepas dari perhatian pemerintahnya.


Bagaimanapun Republik Indonesia dan Republik Rakyat Cina ( RRC) merupakan suatu negara yang cukup besar dan cukup berpengaruh di Asia, karena kedua negara mempunyai pandangan yang sama dan saling memberikan dukungan difora internasional. Selain itu juga mempunyai komitmen yang sama khususnya untuk menciptakan stabilitas keamanan yang baik di kawasan Asia.


Hal tersebut dikemukakan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) H. Matori Abdul Djalil, Rabu (18/9/2009) saat menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Nasional Republik Rakyat Cina (Menhannas RRC) Jenderal Chi Haotian, di Departemen Pertahanan RI Jl. Merdeka Barat 13-14 Jakarta Pusat. Pada kunjungan tersebut Menhan RRC disambut dengan upacara jajar kehormatan militer. Pertemuan berlangsung selama 30 menit tersebut, selain dibicarakan masalah stabilitas di kawasan Asia, juga dibicarakan berbagai hal antara lain hubungan dan kerjasama antara RRC dan Republik Indonesia khususnya dibidang pertahanan kedua negara yang selama ini telah terjalin dengan baik. (Sumber: Biro Humas Setjen Dephan)


Kerjasama di bidang pertahanan antara Indonesia dan RRC diwujudkan dengan cara kunjungan pejabat tinggi militer, siswa Lemhannas dan Sesko TNI ke Cina dan kunjungan pejabat militer Cina ke Indonesia. Sedangkan kerjasama dibidang pendidikan sejak tahun 2001 Indonesia telah mengirimkan dua orang perwira untuk mengikuti kursus Bahasa Cina ke RRC.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari