Ejaan Dan Tanda Baca dalam Karya Ilmiah

Diposting pada

Berbagai kesalahan yang sering dilakukan dalam penulisan ilmiah tersebut akan diuraikan dalam pembahasan berikut:

Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia

Legibilitas

Ejaan Dan Tanda Baca dalam Karya Ilmiah – Legibilitas adalah komentar yang ingin disampaikan oleh penulis artikel ilmiah, yang dilakukan secara jelas melalui pencantuman kata-kata atau angka-angka serta simbol-simbol.

Kesalahan pada Legibilitas : Seringnya terjadi ketidakjelasan sehingga dapat membingungkan pembaca.

Pembetulan pada Legibilitas : Kata-kata dan angka perlu ditulis secara jelas, dengan menggunakan spasi diantara 2 kata jika perlu, dan tuliskan simbol secara tepat.

Punktuasi

Punktuasi : menunjukkan adanya suatu indikasi visual hubungan gramatikal serta merupakan suatu alat untuk menunjukkan apa yang sedang terjadi pada seseorang ketika membaca kalimat.
Punktuasi diklasifikasikan kedalam 2 bagian ,yaitu :

punktuasi terminal dan punktuasi internal.
Tanda Simbol punktuasi terminal, contohnya iyalah: titik( . ), tanda-tanya( ?), atau tanda seru (!), yang kesemuanya mengakhiri suatu kalimat. Tanda ini memisahkan antar kalimat, yang merupakan tanda komplit serta berpengaruh bagi penulis.

Tanda punktuasi internal, contohnya iyalah : koma( , ), semi koma/titik koma (;), titik dua (:), dan garis lurus (-). Tanda merupakan pemisahkan kata dalam suatu kalimat.

Penjelasan Punktuasi

Koma

a. Digunakan pada  nama, tanggal, gelar, dan nama keluarga.

b. Gunakanlah koma di depan kata sifat sebelum kata benda.

c. Gunakan koma disekitar kalimat yang tidak restriktif, bukan disekitar kalimat yang restriktif.

d. Kesalahan penggunaan koma, yaitu jika ditempatkan pada serangkaian kalimat yang dapat dibagi dua dan berdiri sendiri.

Fungsi utama semi koma adalah:

a. Semi koma menghubungkan serangkaian kata atau dua susunan kalimat independen yang saling bertentangan.

b. Memberikan pause diantara dua pernyataan yang paralel dan seimbang.

Fungsi utama garis lurus, digunakan untuk memecah alir kalimat ketika penulis akan:

a. Memasukkan beberapa informasi parentetikal,

b. Membuat suatu perubahan tiba-tiba dalam alur pikir untuk penekanan,

c. Menguraikan serangkaian item, pada awal kalimat untuk didiskusikan bersama.

www.GuruPendidikan.Com Menelaah indeks keperawatan, menduplikasikan artikel, dan membuat catatan – semua ini merupakan kegiatan awal untuk menulis suatu artikel ilmiah.

Titik dua, memiliki fungsi:

a. Digunakan setelah pembuka kalimat (salam = greetings) pada surat resmi. (Koma pada surat tidak resmi)

b. Digunakan sebelum kutipan yang panjang.

c. Sebuah kolon akan dilibatkan sebelum serangkaian panjang item yang akan dikemukakan, tetapi kata-kata tersebut yang memperkenalkan serangkaian item ini yang harus berdiri sendiri sebagai suatu kalimat lengkap.

kata benda dan kata kerja

Persetujuan atau kesepakatan diperlukan penulis terutama terkait dengan kata benda dan kata kerja. Kedua kata ini saling memberikan informasi.

Kata benda biasanya merupakan merupakan kata tunggal. Jika akan menjelaskan jamak maka ditambah satu kata didepan kata benda ini.

Kesepakatan penggunaan kedua kata ini adalah:

Kata benda tunggal membutuhkan kata kerja tunggal.

Kata Klise, yaitu kata harian/lisan yang sering digunakan dalam tulisan. Banyak terjadi dikalangan profesional, dan menjadi karakteristik dari profesi tersebut.

Kata Harian atau Jargon, yaitu setiap profesi memiliki perbendaharaan kata yang bersifat teknis. Jenis kata ini sering menimbulkan kekecewaan pada pembacanya, dikarenakan dapat mengurangi kejelasan serta kesederhanaan pada kalimat.

Kata-kata digunakan untuk kepentingan kalimat itu sendiri, bukan demi materi, substansi atau isi dari kalimat atau pernyataan yang sedang dikemukakan.

Penulisan ilmiah haruslah polos serta renyah, dan tidak terlalu banyak dilapisi oleh jaringan lemak yang mengandung kata-kata tidak perlu, serta menghambat penjelasan, atau kualifikasi yang tidak relevan.

 Beberapa cara dimana penulis artikel ilmiah dapat menghindarkan diri dari penggunaan kata berlebih:

1. Susun serta tetapkan kalimat dengan cara menggunakan kata lebih langsung dan sederhana.

2. Hilangkan kata-kata yang memberikan kualifikasi yang tidak perlu(kata miring merupakan kata penyusup).

3. Hilangkan kata-kata tautologikal(tidak perlu)

4. Awali kalimat dengan tidak terlalu sering menggunakan kata-kata seperti: Adalah, Disini, Disana, Ini, Itu.

5. Ganti kata-kata majemuk dengan sinonim kata tunggal.

6. Kombinasikan kalimat untuk menghindari kata berlebih serta menambah penekanan pada kalimat.

Demikian Penjelasan tentang Ejaan Dan Tanda Baca dalam Karya Ilmiah Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Para Pembaca Gurupendidikan.com 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari