Perbedaan E-Business dan E-Commerce

Diposting pada

E-Business dan E-Commerce : Pengertian, Hubungan, Keuntungan, Perbedaan dan Contoh : Adalah transaksi yang digunakan tanpa pertukaran atau kontak fisik dan Transaksi diadakan dengan secara elektronik atau digital, sesuatu dibuat menjadi mungkin dengan pesatnya perkembangan komunikasi digital.

pengertian-ebusiness-dan-ecommerce


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Transaksi – Bisnis, Bukti, Manfaat, Jenis, Pengelompokan, Contoh


Pengertian E-Bisnis dan E- Commerce

Awalan “E” ialah “elektronik”, yang berarti kegiatan ataupun transaksi yang digunakan tanpa pertukaran atau kontak fisik. Transaksi diadakan dengan secara elektronik atau digital, sesuatu dibuat menjadi mungkin dengan pesatnya perkembangan komunikasi digital.

Pengertian dan Sejarah E-Business

E-business atau elektronik bisnis dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai media komunikasi dan transaksi. E- bisnis juga salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk dan pengembangan usaha.


Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet. Dari konsep yang dipopulerkan IBM akhirnya banyak perusahaan software besar yang ikut mengembangkan layanan e-business diantaranya the big four (IBM, Oracle, SAP, dan Microsoft). Layanan e-business yang mereka kembangkan telah terintegrasi dalam suatu paket produk, diantaranya: IBM Business Solutions, Oracle Business Intelligence, SAP Business Suite dan Microsoft Dynamics.

Konsep e-business ini dilatarbelakangi dengan adanya krisis yang dialami IBM sehingga akhirnya mengganti CEO-nya pada tahun 1993. Pertumbuhan internet yang sangat cepat mulai pertengahan 1990-an, membuat banyak pihak melihatnya sebagai suatu kesempatan emas yang dapat membuat perusahaan lebih unggul, namun banyak yang belum bisa memanfaatkan keadaan tersebut.


Melihat keadaan yang dapat mengubah cara kerja perusahaan, akhirnya pada tahun 1995 Louis Gerstner, CEO IBM saat itu berhasil mengatasi krisis finansial yang dialami IBM dan mengagendakan bagaimana membuat internet bisa menj adi alat bisnis ke bisnis yang bermanfaat, dengan mengandeng Dennie Welsh sebagai Kepala Integrated Systems Services Corporation (anak perusahaan IBM) saat itu, dan Marketing Executive John Patrick yang memiliki persepsi sama dengan dia.


Untuk menangani rencana besar Gerstner akhirnya dibentuk Internet Division dibawah pimpinan Irving Wladawsky-Berger, dengan tugasnya untuk merumuskan dan meluncurkan strategi internet perusahaan di seluruh unit bisnis. Sehingga pada musim gugur 1997, Louis Gerstner melalui IBM mengkampanyekan pemasaran yang sangat kreatif untuk mendorong dan menyediakan layanan agar setiap perusahaan mampu menerapkan e-business dan memanfaatkan internet sebagai nilai bisnis.


Menurut Para Ahli

  1. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)

  2. Menurut Kalakota dan Robinson (Kalakota, 2001) menuliskan bahwa e-business adalah sebuah paduan yang kompleks antara proses-proses bisnis, aplikasi-aplikasi perusahaan dan beberapa struktur organisasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu model bisnis yang memiliki performasnsi yang jauh lebih baik dari keadaaan sebelumnya.

  3. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dandata yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002).
  4. Menurut Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam O‟Brien & Marakas (2008) menyatakan bahwa e-business merupakan pemanfaatan jaringan elektronik dan teknologi-teknologi yang berkaitan untuk membolehkan, memperkuat, meningkatkan, merubah, atau menemukan suatu proses bisnis atau system bisnis yang mempunyai nilai yang lebih menguntungkan pelanggan saat ini ataupun pelanggan potensial.

  5. Definisi lainnya menurut O‟Brien & Marakas dalam bukunya Management Information System (2008)  menyatakanbahwa e-business adalah penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan memberdayakan proses bisnis, e-commercedan kolaborasi dengan mitra bisnis seperti hubungandengan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan bisnis lainnya.

Pengertian dan Sejarah E-Commerce

E-Commerce adalah : Perdagangan ( jual / beli ) melalui jaringan elektronik dimana komputer sebagai sarana yang digunakan untuk memudahkan semua operasi perusahaan


Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga e-commerce pun menjadi identik dalam menjalankan bisnis di internet.


Dengan menggunakan teknologi informasi, e commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. E commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan yang konsisten.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Valuta Asing – Latar Belakang, Mekanisme, Karakteristik, Transaksi, Pemain Pasar, Para Ahli


Hubungan E-Bisnis dan E- Commerce

Ada 2 operasional perusahaan dalam e-commerce, yaitu :

  • Pihak Internal
    (Bag. Keuangan, Bag. Pemasaran, Bag. Produksi, dan bagian fungsional lainnya).
  • Pihak Eksternal
    (Pelanggan, Pemasok, Pemerintah, Konsumen, dan lingkungan lainnya).

E-commerce (electronic commerce) adalah pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui system elektronik seperti internet, televisi, world wide web, atau jaringan-jaringan computer lainnya. E-commerce melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet.

 


Perbedaan E-Business dan E-Commerce

Pada dasarnya, e-commerce dan juga e-business bisa kita bedakan dengan sangat mudah. Hampir semua e-commerce adalah bagian dari e-business, jadi tidak salah apabila kita menyebutkan banyak toko – toko online sebagai bentuk dari e- commerce ataupun e-business. Namun demikian, tetap ada sebuah perbedaan antara kedua layanan yang berada di dalam jaringan internet ini, yaitu:


  • E-business mencakup area yang sangat luas, mulai dari pembangunan modal, sumber daya manusia, sumber daya teknologi, proses marketing dan pemasaran, manajemen perkantoran, proses audit, dan segala macam elemen lainnya. Sedangkan, e-commerce hanya berfokus pada proses jual beli atau pemindahtanganan yang dilakukan melalui proses transaksi secara elektronik di sebuah situs.
  • E-commerce merupakan bagian kecil dari sebuah e-business. Ibaratnya, apabila kita ibaratkan sebagai tubuh manusia, e-business adalah seluruh tubuh manusia, sedangkan e-commerce hanyalah bagian tangan kiri atau tangan kanan manusia saja.
  • E-commerce hanya membutuhkan spesifikasi dan kemampuan analisa dari segi penjualan dan transaksi saja, sedangkan e-business membutuhkan pertimbanan matang dari berbagai aspek, mulai dari aspek pemasaran, produksi, dan sebagainya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Transportasi” Pengertian & ( Fungsi – Manfaat – Ruang Lingkup – Contoh – Prasarana )


Keuntungan E-Business dan E-Commerce

Keuntungan E-Commerce

  • Pelayanan terhadap pelanggan lebih baik.
  • Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan menjadi lebih baik.
  • Pengembalian atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.

Keuntungan Bagi Perusahaan

  1. Dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah besar dalam hitungan global,
  2. Biaya iklan lebih murah daripada media iklan TV, koran atau Radio dengan tampilan bisa update terbaru dengan biaya minimal,
  3. Dapat memanfaatkan media social untuk komunikasi dengan pemasok, pabrik, penyalur dan pelanggan secara online,
  4. Tingkat pemasaran dapat dikembanagkan sesuai dengan keinginan pembeli,
  5. Tidak dikenai pajak penjualan.

Keuntungan Bagi Konsumen

  • Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hamper setiap lokasi.
  • Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.
  • Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
  • Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC menjadikan pengiriman menjadi sangat cepat.
  • Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggi.
  • Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).
  • Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.
  • Electronic commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.

Keuntungan Bagi Masyarakat

  1. Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
  2. Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka.
  3. Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar akademik.
  4. Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Sistem Informasi Manajemen Terlengkap


Keuntungan E-Business

Keuntungan E-Business Value apa yang sebenarnya ditawarkan oleh e-business. Menurut Charles R. Rieger dan Marry P. Donato setidaknya ada 5 keuntungan yang ditawarkan oleh e-business yakni : Efficiency, Effectiveness, Reach, Structure, dan Opportunity.

  • Efficiency
    Sebuah riset memperlihaatkan bahwa kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penyeberan informasi ke divisi- divisi terkait. Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi maka terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurahi total biaya operasional. Contohnya adalah bagaimana fasilitas email dapat mengurangi biaya komunikasi pengiriman dokumen.
  • Effectiveness
    Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi, pelanggan dapat berhubungan dengan perusahaan kapan saja, dalam 7 hari seminggu dan 24 jam non stop .
  • Reach
    Perusahaan mampu memperluas jangkaun dan ruang gerak perusahaan untuk ekspansi dengan mudah(menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal.
  • Structure
    Konsep brick-and-morter menjelma menjadi click-and-morter telah mengubah prilaku perusahaan dalam pendekatan bisnis.
  • Opportunity
    Terbukannya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari masa kemasa.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Perbedaan E-Bisnis Dengan E- Commerce


Tantangan dan Resiko E-Commerce

Tantangan E-Commerce

  1. Banyaknya pengguna Internet yang tidak sejalan dengan tingkat penjualan e-commerces
    Saat ini, Indonesia merupakan negara terpadat ke-empat di dunia yang memiliki jumlah pengguna internet yang juga cukup banyak. Namun hal tersebut ternyata tidak berdampak baik terhadap tingkat penjualan e- commerce di Indonesia. Sebab, berdasarkan hasil penelitian, Indonesia berada di peringkat terakhir dari lima Negara di Asia dalam penjualan e- commerce.
  2. Pembeli online di Indonesia masih didominasi oleh kalangan profesional
    Setengah dari seluruh pengguna Internet di Indonesia rata-rata menghabiskan tiga jam atau lebih untuk online setiap hari dan berkisar di waktu jam kantor, trafik pembelanjaan online akan meningkat lagi di waktu sore hari yaitu seusai jam kantor atau pada istirahat makan siang. Ini disebabkan para pembeli lebih suka mengakses internet di kantor ketimbang di rumah, karena masih lambatnya koneksi internet di rumah.
  3. Konsumen di Indonesia lebih menyukai berbelanja di Sosial Media
    dan BBM Netizen di Indonesia cenderung memilih pembelian secara online melalui broadcast BBM, forum dan platform media sosial seperti Facebook, dimana mereka dapat berinteraksi dengan penjual. Dan hanya 20% dari netizens Indonesia mengatakan mereka lebih suka belanja di situs belanja online. Ini berarti bahwa e-commerce seperti eBay, Rakuten dan Sukamart, harus menyesuaikan strategi berbeda mereka di Indonesia
  4. Masih terbatasnya layanan pembayaran
    Di tengah buruknya infrastruktur transportasi di Indonesia, kemacetan dan buruknya sarana transportasi masal ke pusat-pusat perbelanjaan membuat konsumen harus berupaya lebih untuk dapat berbelanja, untuk masalah tersebut, sebetulnya e-commerce dapat menjadi solusi terbaik bagi konsumen di Indonesia. Namun, banyak e-commerce yang mengharuskan pembeli ke ATM untuk mentransfer sejumlah uang kepada penjual sebelum barang dapat dikirim. Hal ini juga perlu diperhatikan oleh para pelaku e-commerce untuk menyesuaikan cara pembayaran dengan keadaan di Indonesia.

Resiko E-Commerce

Meskipun eCommerce merupakan sistem yang menguntungkan karena dapat mengurangi biaya transaksi bisnis dan dapat memperbaiki kualitas pelayanan kepada pelanggan , namun sistem eCommerce ini beserta semua infrastruktur pendukungnya mudah sekali disalah gunakan oleh pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab, dan bisa juga terkena kesalahan- kesalahan yang timbul melalui berbagai cara.


Dari segi pandangan bisnis, penyalahgunaan sistem yang terjadi, terdiri atas:

  • Kehilangan segi finasial secara langsung karena kecurangan
    Seseorang atau penipu yang berasal dari dalam ataupun dari luar mentransfer sejumlah uang dari rekening yang satu ke rekening yang lainnya atau dia telah menghancurkan/ mengganti semua data finansial yang ada.
  • Pencurian informasi rahasia yang berharga
    Pada umumnya banyak organisasi maupun lembaga-lembaga yang menyimpan data rahasia yang sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka. Misalnya, kepemilikan teknologi atau informasi pemasaran maupun infosmasi yang berhubungan dengan kepentingan konsumen/client mereka. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak da n dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
  • Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan layanan
    Bergantung pada layanan elektronik dapat mengakibatkan gangguan selam periode tertentu yang tidak dapat diperkirakan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non tekni, seperti aliran listrik tiba-tiba padam, atau jenis-jenis gangguan tak terduga lainnya.
  • Penggunaan akses ke sumber oleh pijhak yang tidak berhak
    Pihak luar mendapatkan akses yang sebenarnya bukan menjadi haknya dan dia gunakan hal itu untuk kepentingan pribadi. Misalnya, seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu, dengan seenaknya sendiri dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke dalam rekeningnya sendiri.
  • Kehilangan kepercayaan dari para konsumen
    Kepercayaan konsumen tarhadap sebuah
    perusahaan/lembaga/institusi tertentu dapat hilang karena berbagai macam faktor, seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut, dan bisa juga berupa kesalahan-kesalahan fatal yang dilakukan oleh perusahaan itu yang mengakinbatkan kepercayaan konsumen berkurang.
  • Kerugian-kerugian yang tidak terduga
    Gangguan terhadap transaksi bisnis, yang disebabkan oleh gangguan dari luar yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, keslahan faktor manusia, atau kesalahan sistem elektronik, mengakibatkan kerugian transaksi bisnis yang tidak bisa dihindari. Terutama dari segi finansial. Sebagai contohnya, konfirmasi sebuah transaksi tidak diterima dengan baik seperti sebagaimana mestinya. Kehilangan kesempatan bisnis, hilangnya kredibilitas dan reputasi, dan kerugian biaya yang merupakan resiko yang sewaktu-waktu bisa terjadi, namun kita harus siap mengatisipasi atau mencegahnya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Sistem Informasi Manajemen Terlengkap


Ruang lingkup dan Faktor E-business

Ruang lingkup E-business

Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business cara yang kerap dipakai ialah dengan menggunakan prinsip 4W (What,Who,Where,Why)

  • Dimensi What
    Banyak orang mempertukarkan istilah e-business dengan e-commerce. Secara prinsip, pengertian e-business jauh lebih luas dibandingkan dengan e-commerce bahkan secara filosofis, e-commerce merupakan bagian dari e-business. Jika e-commerce hanya menfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik, atau digital, e-business memiliki wilayah yang jauh lebih luas. Termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entity perusahaan. Interaksi antara perusahaan dengan pelangganalam nya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya. Pertukaran informasi anta perusahaan dan dengan para pesaing usahanya. Dan lain sebagainya. Adanya internet telah memungkinkan perusahaan untuk menjalin komunikasi langsung maupun tidak lansung dengan berjuta-juta bahkan bermiliyaran entiti ( pelanggan, mitra, pesaing, pemrintah, dsb) yang ada di dunia maya karena sifat komunikasi tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem bisnis, maka dapat dimengerti luasnya pengertian dari e-business.
  • Dimensi Who
    Siapa saja yang terlibat di dalam e-business? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-business. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan e-business, masing- masing: agent, business, consumer, device, employee, family, dan government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe e-commerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumers-nya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan ekspor dan impor; atau D-to-D yang menghubungkan antara dua peralatan canggih teknologi informasi seperti antara PDA dengan handphone; atau B-to- F yang menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang- barang kebutuhan rumah tangga dengan berbagai keluarga; dan lain sebagainya.
  • Dimensi Where
    Tidak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam e-business. Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam e- business, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Di rumah, seorang ibu dapat menggunakan telepon atau web-TV untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa; di kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil, seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi keramaian seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, warnet, atau kios-kios telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi e-business.
  • Dimensi Why
    Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan e- business sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep e-business secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan e- business, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep e-business.

    Yang tidak kalah menariknya adalah, bahwa dengan menerapkan konsep jejaring (internetworking), sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang pula terdapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena strategi efektif mereka dalam menerapkan e-business. Secara “tidak terduga”, jaringan internet yang tadinya hanya diperuntukkan bagi lembaga- lembaga penelitian semacam perguruan tinggi ternyata berkembang dan meluas penggunaannya di kalangan bisnis dan masyarakat. Akibatnya adalah terhubungkannya beratus-ratus juta manusia (dan terus bertambah) ke dalam sebuah arena jaringan yang sering dinamakan sebagai dunia maya (virtual world) tersebut.


Faktor Pendorong E-business

Perkembangan implementasi konsep e-business sangat dipengaruhi oleh eksternal driving force yaitu :

  1. Customer Expectations
    Yang diharapkan konsumen pada saat ini tidak cukup dipuaskan dengan baiknya kualitas sebuah produk, tetapi pelanggan juga mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik. Spektrum pelayanan yang dimaksud antara lain: pemesanan dapat dilakukan kapanpun, dimanapun, dan pembayaran pembelian produk dengan metode yang beragam misalnya kartu kredit, kartu debit, maupun layanan transfer, dan adanya fasilitas asuransi produk serta pengiriman produk yang cepat dan harga kompetitif, dan lain-lain.
  2. Competitive Imperatives
    Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat. Pelanggan akan mudah membandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan, hal ini memaksa perusahaan mengembangkan strategi yang tepat.
  3. Deregulation
    Secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lain (seperti APEC, AFTA, WTO) telah turut mewarnai bentuk dunia usaha dimasa datang terutama dengan konsep perdagangan bebas antar negara dan industry. Internet disini dianggap sebagai sebuah arena dimana konsep kompetisi sempurna dan pasar terbuka telah terjadi terutama produk-produk dan jasa-jasa yang dapat digitalisaasi.
  4. Technology
    E-business adalah kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan teknologi komputer dan telekomunikasi. Fungsi dari teknologi informasi tidak hanya krititkal bagi perkembangan e-business tetapi justru menjadi penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis baru.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Para Ahli


Contoh E-Business dan E-Commerce

Beberapa contoh e-business saat ini yaitu koran atau media cetak yang ada berbasis online-nya, jadi tidak hanya media cetaknya saja. Banyak sekali media cetak yang menjalankan bisnisnya tidak hanya melalui media cetak saja tapi juga melalui media online di internet dan tentunya banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan misalnya seperti: berita yang bisa diakses kapan saja oleh seluruh masyarakat dan berita yang lebih update dll. Lalu contoh lainnya saat ini banyak sekali toko-toko fashion yang tidak hanya menjalankan bisnisnya di dunia nyata tapi mereka juga menjalankan bisnisnya dengan cara online.


Untuk lebih jelasnya mengenai e-commerce, maka berikut ini adalah beberapa contoh dari e-commerce yang cukup populer:

  • Ebay
  • Alibaba
  • Tokopedia
  • Lazada
  • Zalora
  • Shope
  • OLX

Dengan banyaknya deretan situs website ternama yang basis e-commerce ini tentunya manfaat online shop bagi penjual dan pembeli sangatlah dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat. Hal ini pastinya membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi juga.


DAFTAR PUSTAKA
http://id.techinasia.com/5-model-bisnis-ecommerce-di-indonesia/
http://m.kompasiana.com/post/read/645477/1/-empat-tantangan-e-commerce-di-
indonesia-.html http://isengbuatblog.wordpress.com/2011/05/11/manfaat-e-commerce-bagi-
konsumen/ http://isengbuatblog.wordpress.com/2011/05/11/manfaat-e-commerce-bagi-
masyarakat/ http://savaalieff.wordpress.com/2013/04/18/manfaat-e-commerce
http://kabarkibir.blogspot.com/2011/01/resiko-ecommerce.html
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari