Pengertian Mikroorganisme

Diposting pada

Pengertian-Mikroorganisme

Pengertian Mikroorganisme

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.


Definisi Mikroorganisme atau “ Mikroba ” merupakan organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik, Mikroorganisme sering kali ber sel tunggal ( uni seluler ) maupun bersel banyak ( multi seluler ). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus ini juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi, orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiologi.


Mikroorganisme biasanya dianggap menvakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungi terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.


Mikrooraganisme berbeda dengan sel makrooragnisme, sel makroorganisme tidak dapat hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multi seluler yang membentuk jaringan organ dan sistem organ. Sementara sebagian besar mikroorganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri dan berproduksi secara independen tanpa bantuan sel.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Rumus, Dan Satuan Energi Listrik Beserta Contoh Soalnya Lengkap.


Ciri- Ciri Mikroorganisme

Ciri-ciri utama dari suatu Mikroorganisme dikelompokkan sebagai berikut:

  • Morfologi
    Mikroba pada umumnya sangat kecil, ukurannya dinyatakan dalam micrometer. Oleh karena ukurannya yang kecil diperlukan mikroskop untuk melihat mikroba. Mikroskop yang digunakan tergantung pada kecermatan yang diinginkan oleh peneliti.

  • Kimiawi
    Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel mikroba di beri perlauan kimiawi, maka sel ini memperlihatkan susunan kimiawi yang spesifik.


  • Biakan
    Zat hara yang diperlukan oleh setiap mikroorganisme berbeda, ada mikroorganisme yang hanya dapat hidup dan tubuh bila diberikan zat hara yang kompleks (serum, darah). Sebaliknya ada pula yang hanya memerlukan bahan inorganic saja atau bahan organic (asam amino, karbohidrat, purin, pirimidin, vitamin, koenzim).


  • Metabolisme
    Proses kehidupan dalam sel merupakan suatu rentetan reaksi kimiawi yang disebut metabolism. Berbagai macam reaksi yang terjadi dalam metabolism dapat digunakan untuk mencirikan mikroorganisme.


  • Antigenik
    Bila mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan terbentuk antibody yang mengikat antigen. Antigen merupakan bahan kimia tertentu dan sel mikroba.


  • Genetik
    Mikroorganisme memiliki bagian yang konstan dan spesifik bagi mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan untuk mencirikan mikroorganisme.


  • Patogenitas
    Mikroba dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya untuk menimbulkan penyakit merupakan cirri khas mikroorganisme tersebut selain itu dapat pula bekteri yang memakan bakteri lainnya (Bdellovibrio) dan virus (bakteriofag) yang mengifesi dan menghancurkan bakteri.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Rumus Dan Satuan Daya Listrik Beserta Contoh Soalnya Lengkap. 


Siklus Hidup Mikroorganisme

Siklus hidup dalam biologi adalah rangkaian perubahan yang dijalani anggota spesies ketika mereka lulus dari tahap awal perkembangan yang diturunkan kepada tahap dimulainya perkembangan yang sama pada generasi berikutnya. Dalam banyak organisme sederhana, termasuk bakteri dan berbagai protista, siklus hidup selesai dalam satu generasi: organisme dimulai dari pembelahan individu yang ada; organisme baru tumbuh hingga jatuh tempo; dan kemudian terbagi menjadi dua individu baru, sehingga menyelesaikan siklus.


Pada hewan yang lebih tinggi, siklus hidupnya mencakup satu generasi: hewan memulainya dengan peleburan sel jantan dan sel kelamin betina (gamet); tumbuh hingga jatuh tempo reproduksi; dan kemudian menghasilkan gamet, di mana titik siklus dimulai lagi (dengan asumsi bahwa pembuahan berlangsung).


Pada kebanyakan tanaman, sebaliknya, siklus hidup multigenerasi. Tanaman memulainya dengan perkecambahan spora, yang tumbuh menjadi organism gamet – memproduksi (gametofit). Gametofit mencapai kematangan dan berbentuk gamet, setelah fertilisasi, tumbuh menjadi organisme penghasil spora (sporofit). Setelah mencapai kematangan reproduksi, sporophyte menghasilkan spora, dan siklus dimulai lagi.


Siklus hidup multigenerasi ini disebut pergantian generasi; itu terjadi pada beberapa protista dan jamur serta tanaman. Kehidupan karakteristik siklus bakteri disebut haplontic. Istilah ini mengacu pada fakta bahwa itu mencakup satu generasi organisme sel haploid (yaitu, berisi satu set kromosom). Siklus hidup satu generasi dari hewan diplontic yang lebih tinggi; melibatkan organisme yang tubuhnya memiliki sel diploid (yaitu, mengandung dua set kromosom).


Organisme dengan siklus diplontic menghasilkan sel kelamin yang haploid, dan masing – masing gamet tersebut harus menggabungkan dengan gamet lain untuk mendapatkan set ganda kromosom yang diperlukan untuk tumbuh menjadi organisme lengkap. Siklus hidup ditandai oleh tanaman ini dikenal sebagai diplohaplontic, karena mencakup generasi diploid (sporofit) dan generasi haploid (gametofit).


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Dan Rumus Gaya Gerak Listrik Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap. 


Perkembangbiakan Mikroorganisme

Cara reproduksi

Berikut ini merupakan cara perkrmbangbikan mikroorganisme secara Aseksual dan Seksual.

Perkembangbiakan Aseksual

Perkembangbiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan aseksual yang paling banyak terjadi adalah perkembangbiakan aseksual atau vegetatif. Reproduksi aseksual tidak melibatkan pertukaran bahan genetik sehingga tidak terjadi variasi genetik, suatu kerugian karena organisme tersebut menjadi terbatas kemampuannya dalam berespon dan beradaptasi terhadap tekanan lingkungan. Macam-macam perkembangbiakan aseksual adalah sebagai berikut :


  • Pembelahan biner (binary fission)

    yakni satu sel induk membelah menjadi dua sel anak. Kemudian masing-masing sel anak membentuk dua sel anak lagi dan Pembelahan biner yang terjadi pada bakteri adalah pembelahan biner suatu proses aseksual sederhana berupa pembelahan suatu sel bakteri menjadi dua sel anak yang secara genetis identik. Kecepatan pembelahan biner bergantung pada spesies yang bersangkutan dan keadaan lingkungan.


    Dalam kondisi ideal (Mis. Bangsal rumah sakit yang hangat dan lembab), basil negatif-gram tipikal misalnya E.coli akan membelah diri setiap 20 menit. Kuman lain, misalnya M. tuberculosis, membelah dengan sangat lambat. Hasil uji laboratorium untul E.coli tersedia dalam 24 jam, tapi diagnosis pasti tuberculosis mungkin belum selesai setelah beberapa minggu. Namun pengobatan untuk tuberculosis dapat dimulai berdasarkan temuan klinis uji lain, misalnya uji kulit, radiografi, dan adanya BTA di spesimen sputum.


  • Pembelahan ganda (multiple fission)

    yakni satu sel induk membelah menjadi lebih dari dua sel anak.


  • Perkuncupan (budding)

    yakni pembentukan kuncup dimana tiap kuncup akan membesar seperti induknya. Kemudian tumbuh kuncup baru dan seterusnya, sehingga akhirnya akan membentuk semacam mata rantai.


  • Pembelahan tunas

    yakni kombinasi antara pertunasan dan pembelahan. Biasanya terjadi pada khamir, misalnya Saccharomyces cerevisiae. Sel induk akan membentuk tunas. Jika ukuran tunas hampir sama besar dengan inangnya inti sel induk membelah menjadi dua dan terbentuk dinding penyekat. Sel anak lalu melepaskan diri dari induk atau menempel pada induknya dan membentuk tunas baru. Pada khamir terdapat berbagai bentuk pertunasan, yakni:


    1. Multilateral, tunas muncul di sekitar ujung sel, misal pada sel yang berbentuk silinder dan oval (Saccharomyces).
    2. Pertunasan di setiap tempat pada permukaan sel yakni terjadi pada sel khamir berbentuk bulat, misal Debaryomyces.

    3. Pertunasan polar, dimana tunas muncul hanya pada salah satu atau kedua ujung sel yang memanjang, misal sel berbentuk lemon seperti Hanseniaspora dan
    4. Pertunasan triangular, yakni pertunasan yang terjadi pada ketiga ujung sel yang memanjang seperti Trigonopsis.
    5. Pseudomiselium apabila tunas tidak lepas dari induknya.

  • Pembentukan spora atau sporulasi

    adalah perkembangbiakan dengan pembentukan spora. Spora ini terbagi menjadi dua, yakni spora aseksual (reproduksi vegetatif) dan spora seksual (reproduksi generatif).


Perkembangbiakan Seksual

Perkembangbiakan secara seksual, umumnya terjadi pada jamur dan mikro alga serta secara terbatas terjadi pada bakteri dapat terjadi secara:


  1. Oogami, bila sel betina berbentuk telur.
  2. Anisogami, bila sel betina lebih besar daripada sel jantan.
  3. Isogami, bila sel jantan dan betina mempunyai bentuk yang sama.

Reproduksi bakteri secara seksual atau generatif  yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.  Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:


  • Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
  • Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
  • Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Dan Rumus Gaya Lorentz Beserta Contohnya Secara Lengkap 


Cara Penularan Mikroorganisme

Pada banyak kasus bakteri keluar dari tubuh melalui rute masuk, tetapi terdapat pengecualian. Bakteri penyebab gastroenteritis memperoleh akses melalui mulut dan keluar dari tinja sehingga dikatakan menyebar melalui rute fekal-oral. Mikroorganisme disebarkan dari satu individu ke individu berikutnya melalui kontak langsung dan tidak langsung. Penyebaran juga dapat terjadi melalui udara, makanan, air yang tercemar, dan melalui serangga.


Cara Penularan Mikroorganisme

  • Kontak

Kontak adalah rute utama penyebaran kuman di rumah sakit dan juga mungkin di masyarakat. Di rumah sakit, bakteri disebarkan terutama melalui tangan staf karena mereka sering menangani pasien dan peralatan, sehingga terjadi peningkatan kemungkinan infeksi-silang. Hubungan antara mencuci tangan dan penurunan angka infeksi pertama kali dibuktikan oleh Ignaz Semmelweiss dalam serangkaian studi epidemiologi pada tahun 1940-an (Newson, 1993).


Di masyarakat, terdapat bukti bahwa banyak patogen yang dahulu diperkirakan menyebar melalui percikan ludah ternyata menyebar melalui kontak (Worsley et al., 1994). Stimulasi laboratorium membuktikan bahwa individu lebih besar kemungkinannya terjangkit infeksi saluran nafas setelah berkontak dengan tangan dan benda (fomites) yang tercemar oleh virus daripada setelah terpajan pada aerosol yang mengandung virus (Gwaltney et al., 1978).


Diperkirakan bahwa batuk dan bersin menyebabkan pengeluaran percikan ludah terinfeksi yang mengendap ke berbagai permukaan, termasuk busana, di lingkungan sekitar. Bakteri kemudian dipindahkan oleh tangan ke benda lain (Peralatan makan minum, pegangan pintu, dsb), mencapai korban baru setelah tangan mereka kemudian tercemar.


Virus mencapai hidung dan konjungtiva saat wajah tersentuh higiene tangan dapat mengurangi insiden infeksi saluran nafas atas. (Leclair et al., 1987). Demikian juga, rotavirus yang menyebabkan muntah dan diare, walaupun keluar melalui percikan ludah, tampaknya disebarkan melalui kontak tangan.


Pada studi insiden eksperimen yang dilakukan di tempat penitipan anak, dibuktikan bahwa terjadi penurunan angka infeksi saat mencuci tangan diperkenalkan pada anak dan petugas yang merawatnya (Black et al., 1981). Perlu diingat bahwa mencuci tangan adalah cara yang mudah dan hemat untuk infeksi (Gould, 1997;May, 1998).


  • Penyebaran melalui udara

Penyebaran melalui udara terjadi hanya dalam jarak yang pendek untuk patogen positif-gram dan untuk infeksi virus misalnya cacar air. Kajian ekstensif terhadap literatur memastikan bahwa infeksi silang melalui rute ini tidak lazim diluar lingkungan beresiko tinggi misalnya ruang operasi dan unit luka bakar (ayliffe dan lowbury., 1982).


Diruang operasi, skuama kulit yang penuh dengan stafilococcus memperoleh akses ke jaringan yang terbuka, sering dengan mendarat di duk dari udara. Kuman mungkin berasal dari pasien atau petugas yang hadir. Rute melalui udara juga penting di unit luka bakar. Kulit adalah pertahanan utama terhadap bakteri, dan apabila kulit tidak lagi utuh maka pasien menjadi sangat rentan terhadap infeksi.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Rumus Dan Contoh Gaya Gesek Secara Lengkap.


  • Makanan dan air yang tercemar

Makanan yang tercemar cepat berfungsi sebagai kendaraan bagi bakteri. Infeksi seperti ini terjadi higiene yang buruk di rumah, restoran, tempat penjualan capat saji, toko, dan pabrik (North, 1989; Hobbs dan Roberts 1993). Pada sebagian besar kasus, pencemaran terjadi melalui tangan.


Salmonella yang mencemari jari tangan dan sumber makanan yang tercemar dapat bertahan dari pencucian tangan. Dengan demikian penyebarah terjadi melalui rute fekal-oral. Penyebaran melalui air terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk. Kolera bersifat endemik di seluruh negara yang sedang berkembang termasuk asia dan kejadian luar biasa di inggris.


Thypoid juga ditularkan melalui air yang tercemar. Penyakit Legionnaire (Disebabkan oleh Legionella pneumophila) menyebar melalui aerosol yang tercemar (Woo et al., 1986); kejadian luar biasa penyakit ini pernah terjadi di inggris.


  • Vektor serangga

Vektor serangga menyebarkan infeksi melalui penularan mekanis dan biologis. Penularan mekanis terjadi apabila patogen di pindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain melalui permukaan serangga, sering dengan kakinya. Lalat rumah berlaku sebagai vektor mekanis untuk Shigella.


Di rumah sakit, lalat, semut pharaoh, dan artropoda lain mungkin mengangkut bakteri patogenik di dalam lingkungan klines (Fotedar et al., 1992). Penularan biologis melibatkan interaksi kompleks antara patogen dan vektor. Plasmodium, organisme penyebab malaria, berkembang biak di dalam usus nyamuk dan meningkatkan jumlah protozoa yang tersedia untuk dosis infeksi. Penularan terjadi saat serangga menggigit penjamu manusia.


  • Resevoar infeksi

Resevoar infeksi terbentuk apabila kondisi yang menguntungkan mendorong pertumbuhan dan reproduksi sejumlah besar bakteri. Resevoar dapat terbentuk di kulit petugas atau pasien sehingga terjadi infeksi-silang. Peran resevoar lingkungan terhadap infeksi silang bergantung pada situasi. Suatu reservoar bakteri yang besar dalam suatu drain kecil kemungkinannya berperan dalam infeksi nosokomial (infeksi yang diperoleh di rumah sakit) karena hanya sedikit kesempatan terjadinya pemindahan ke individu lain yang rentan tetapi apabila reservoar melibatkan benda-benda yang mungkin berkontak dengan pasien atau petugas, maka resiko akan meningkat.


Penelitian epidemiologis telah berperan banyak dalam meningkatkan pemahaman kita tentang resiko infeksi dan pengembangan petunjuk pengendalian infeksi untuk mengurangi penyebaran penyakit. Penelitian tersebut memberikan sangat banyak bukti bahwa apabila pasien mengalami infeksi atau terkolonisasi, maka organisme penyebab berasal dari orang lain dan bukan dari tempat jauh di lingkungan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Dan Rumus Gaya Berat Beserta Contoh Soalnya Lengkap.


Jenis – Jenis Mikroorganisme

Berikut ini Menurut Knight dan Kotschevar (2000 : 277 ) mikroorganisme dibagi menjadi 5 bagaian :


  • Bakteri

Bakteri

Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Dalam perkembangannya bakteri membutuhkan makanan, udara yang lembab, dan pada temperatur yang tepat. Contoh : Eccerecia Coli, Staphylococcus dan Diphtheria bacillus.


  • Virus

Virus

Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus yang tidak bisa dilihat, walaupun sudah menggunakan mikroskop. Biasanya virus ini menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai contoh, virus hepatitis. Sedangkan virus polio, menyebar lewat makanan atau susu.


  • Parasit

Parasit

Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di air, minyak, buah atau sayuran dan makanan yang lain.


  • Jamur

Jamur

Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi. Biasanya jamur ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan pada makanan. Sebagai contoh, jamur yang ditemukan pada permukaan daging, bisa dibuang bagian daging tersebut tanpa harus membuang semua daging.


  • Ragi

Ragi

Sama dengan jamur, ragi juga tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan pada makanan. Ragi biasanya bereaksi jika ada karbondioksida. Ragi biasanya digunakan dalam pembuatan minuman alcohol dan pembuatan roti.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hidrolisis Garam : Pengertian, Macam, Dan Rumus, Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap


Pemanfaatan Mikroba Untuk Menghasilkan Produk

Penularan Mikroorganisme

Mikrobiologi farmasi modern berkembang setelah perang dunia ke 2 dengan dimulainyaproduk antibiotik. Suplay produk farmasi dunia termasuk antibiotik, steroid, vitamin, vaksin, asam amino, dan hormon manusia diproduksi dalam jumlah beasr oleh mikroorganisme.


Streptomyces hydroscopius memilik strain yang berbeda untuk membuata hampir 200 antibiotik yang berbeda. Antibiotik pada dasarnya dibuata dalam skala industri dengan cara menginokulasi spora dari kapang atau streptomycetes dalam suatu media pertumbuhan dan menginkubasinya dengan aerasi yang baik. Setelah mencapai konsentrasi yang cukup, larut diekstraksi, dipresitipasi dan diperlukan dengan prosedur standar industri lainnya.


Dengan mikrobiologi para ahli farmasi dapat mengembangkan metode pembuatan obat baru dengan memanfaatkan mikroorganisme dan juga untuk menciptakan obatbaru yang lebih aman digunakan untuk memerangi mikroorganisme  penyebab penyakit.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan :Hukum Ohm : Pengertian, Bunyi, Dan Rumus Serta Contoh Soalnya Lengkap


Produk Industri Farmasi

Pemanfaatan Mikroba Untuk Menghasilkan Produk Dalam Bidang Industri Farmasi.


  • Produk Antibiotik

Pada awalnya, antibiotik diartikan sebagai senyawa hasil metabolisme mikro organisme biasanya yang dapat merusak atau menghambat pertumbuhan mikro organisme lainnya. Biasanya, antibiotik merupakan suatu metabolit sekunder yang dihasilkan dalam fase stationer siklus pertumbuhan mikro organisme.


Namun pada perkembangannya, istilah antibiotik ditujukan untuk semua senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba baik yang berasal dari proses metabolisme mikroba maupun hasil sintesis. Idealnya, antibiotik memiliki toksisitas selektif terhadap mikroba tertentu dengan tingkat toksisitas yang tinggi tetapi hanya menimbulkan toksisitas yang minimal terhadap inang (manusia, ternak, dll) serta dapat diberikan melalui jalur umum.


Menurut daya hambatnya terhadap mikroba, antibiotik digolongkan menjadi bakteriostatik dan bakterisida. Bakteriostatik merupakan antibiotik yang hanya mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme sedangkan bakteriosida merupakan antibiotik yang dapat menyebabkan kematian mikroorganisme.


Antibiotik dapat pula digolongkan berdasarkan organisme yang dilawan dan jenis infeksi. Berdasarkan keefektifannya dalam melawan jenis bakteri, dapat dibedakan antibiotik yang membidik bakteri gram positif atau gram negatif saja, dan antibiotik yang berspektrum luas, yaitu yang dapat membidik bakteri gram positif dan negatif .


  • Produk Vaksin

Vaksin berasal dari kata vaccinia, adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit.


Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).


Vaksin  merupakan senyawa yang  dihasilkan oleh suatu  mikroorganisme untuk  menghambat pertumbuhan  mikroorganisme lain.Banyak ditemukan  mikroorganisme yang  mengandung substansi  dengan aktivitas antibiotik.Vaksin diproduksi oleh strain mutan patogen virulen tanpa menghilangkan antigen yang diperlukan untuk menimbulkan respons imun.


Perkembangan bidang bioteknologi memungkinkan produksi seluruh seluruh vaksin baru. Beberapa vaksin baru ini ditujukan bagi target baru, dan beberapa lagi lebih efektif dan memiliki efek samping lebih sedikit  dibandingkan vaksin tradisional yang ada saat ini.


  • Produksi vitamin dan Asam Amino

Vitamin merupakan faktor nutrisi esensial bagi manusia. Beberapa vitamin dapat diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme, dan digunakan sebagai suplemen makanan. Misalnya vitamin B12 dapat diproduksi sebagai produk samping pada fermentasi antibiotik oleh Streptomyces.


Vitamin B12 juga diperoleh dari fermentasi Propionibacteriaum shermanii atau Paracoccus denitrificans.Riboflavin dapat dihasilkan dari fermentasi berbagai macam mikrooganisme, misalnya bakteri Clostridium dan fungi Eremothecium ashbyi atau Ashbya gossypii.


  • Alkoloid

Alkaloid, beberapa diantaranya dapat dimanfaatkan dalam terapi, umumnya diperoleh dari tanaman, namun alkaloid ergot dihasilkan dari fungi. Alkaloid ergot pertama kali diperoleh dari sklerotium Ascomycetes, yaitu Claviceps purpurae. Istilah ergot digunakan untuk menunjukkan bahwa alkaloid jenis ini dihasilkan oleh fungi.


Alkaloid ergot dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan atas kandungan asam lisergat  dan clavin. Alkaloid asam glisergat hanya diproduksi oleh genus Claviceps, sedangkan alkaloid clavin ditemukan pada genus Aspergillus, penicillium, dan Rhizobium. Alkaloid ergot digunakan untuk menstimulasi sistem syaraf simpatik.


  • Asam Glutamat

Asam glutamat merupakan asam amino yang banyak diproduksi (4 juta ton/tahun). Glutamatsendiri adalah salah satu jenis asam amino non-essensial yang merupakan substansi dasar penyusun protein dan bisa diproduksi sendiri oleh tubuh kita untuk keperluan metabolisme sertaditemukan hampir di dalam setiap makanan yang mengandung protein. Beberapa jenis makananyang mengandung glutamat dari alam adalah tomat, keju, saos soja, saos ikan, dan bahkan jugaterdapat di air susu ibu (ASI).


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Gelombang Elektromagnetik : Pengertian, Sifat, Macam, Dan Rumus Beserta Contoh Soalnya Lengkap


Produk Olahan Pangan

Produk Olahan Pangan

Pemanfaatan Mikroba Untuk Menghasilkan Produk Dalam Bidang Olahan Pangan.

  • Yoghurt

Yoghurt merupakan minuman hasil kerjasama dengan mikroorganisme. Tidak sembarangan mikroorganisme yang dapat membantu proses pembuatan yogurt, terdapat dua bakteri utama yang membantu proses fermentasi yogurt diantaranya adalan Streptococcus thermophilus dan Lactobicillus bulgaricus.


Pada dasarnya kerja kedua bakteri ini yaitu menghasilkan asam laktat sehingga rasa dari yogurt tersebut menjadi asam. Asam laktat ini dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora pada usus. Tingkat keasaman yang dihasilkan mampu menghambat bakteri penyebab penyakit yang pada umumnya tidak tahan terhadap asam.


  • Keju

Susu memiliki reputasi yang baik sebagai makanan yang sangat bergizi. Sayangnya, kandungan gizi yang tinggi tidak hanya menarik bagi manusia. Jika dibiarkan untuk waktu yang lama, nutrisi yang ada di dalam susu memungkinkan mikroorganisme untuk tumbuh sehingga menyebabkan susu tidak layak untuk konsumsi manusia. Pada zaman kuno, cara utama untuk mengawetkan susu adalah untuk mengubahnya menjadi keju.


Para sejarawan percaya bahwa keju menjadi bagian dari diet manusia sekitar 800 tahun yang lalu, sehingga merupakan makanan yang pertama difermentasi. Kemungkinan dihasilkan secara tidak sengaja melalui praktek membawa susu dalam kantong yang terbuat dari perut hewan.


Enzim dalam cairan pencernaan dari perut dan bakteri dalam susu bekerja sama untuk membentuk dadih (curd) dan kemudian keju mentah. Menurut FDA, keju adalah produk yang dibuat dengan cara mengkoagulasikan kasein susu, susu krim atau susu yang kaya dengan krim.


  • Mentega

Mentega atau disebut juga  buttermilk dihasilkan dari susu skim atau susu rendah lemak dengan bantuan bakteri asam laktat. Buttermilk mempunyai karakteristik pada tekstur, rasa asam dan aroma. Tekstur dihasilkan dari pemecahan dadih. Aroma dan rasa disebabkan oleh diasetil, asetildehid dan produk metabolik lain dilepaskan oleh bakteri fermentasi.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Gelombang Elektromagnetik : Pengertian, Sifat, Macam, Dan Rumus Beserta Contoh Soalnya Lengkap


Pemanfaatan Mikroba Sebagai Indikator Uji

Pengujian mikrobiologi memanfaatkan mikroorganisme sebagai indikator pengujian. Dalam hal ini mikroorganisme digunakan sebagai penentu konsentrasi komponen tertentu pada campuran kompleks kimia, untuk mendiaknosis penyakit tertentu tertentu, serta untuk menguji bahan kimia guna menentukan potensi mutagenik atau karsinogenik suatu bahan. Macam-macam uji yang dapat dilakukan adalah uji antibiotik/antimikroba, bioautografi, uji vitamin dan asam amino, uji ames, dan penggunaan mikroorganisme sebagai model metabolisme obat mamalia.


  • Uji Antibiotik antimikroba

Pada uji ini diukur respons pertumbuhan populasi mikroorganisme terhadap agen antimikroba. Tujuan assay antimikroba ( termasuk antibiotik dan substansi antimikroba nonantibiotik, misalnya fenol, bisfenol, aldehid), adalah untuk menentukan potensi dan kontrolkualitas selama prosesproduksi senyawa antimikroba dipabrik, untuk farmakokinetik obat pada hewan atau manusia dan untuk memonetor dan mengontrol kemoterapi obat. Kegunaan uji antimikroba adalah diperolehnya suatu sistem pengobatan  yang efektif dan efesien.


  • Metode difusi

Metode disc diffusion (tes Kirby dan Bauer) untuk menentukan aktivitas agen antimikroba. Piringan yang berisi agen antimikroba diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada media agar tersebut. Area jernih mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba permukaan media agar.


  • E-test

Metode E-test digunakan untuk mengestimasi MIC (minimum inhibitory concentration) atau KHM (kadar hambat minimum), yaitu konsentrasi minimal suatu agen antimikroba untuk dapat menghabat pertumbuhan mikroorganisme.


  • Uji aktivitas antivirus

Uji aktivitas antivirus menggunakan kultur jaringan maupun inokulasi telur berembrio. Campuran antara suspensi virus dan larutan agen antimikroba uji dibuat dalam seri pengenceran. Seri pengenceran ini dibuat pada serum yang telah diinaktivasi, misalnya serum kuda, dan diinokulasikan pada kultur sel atau telur berembrio.


Sebagai kontrol digunakan larutan tanpa virus. Karena obat juga dapat tosik pada kultur jaringan atau telur, maka toksisitasnya harus diuji. Seri pengenceran Obat dicampurkan dengan serum yang diinaktivasi dan dinokulasi ke dalam sel jaringan atau telur berembrio. Pengamatan dilakukan setiap hari  terhadp ada atau tidaknya kerusakan sel atau jaringan.


  • Uji aktivitas anti fungi

Pada uji ini kebutuhan media berbeda dengan uji menggunakan bakteri.media yang umum digunakan adalah Sabouroud Dextrose Liquid/solid, Czapex Dox, dan media khusus fungi lain.


Uji ini serupa dengan uji untuk bakteri, dimana spora fungi atau miselium fungi dilarutkan pada larutan agen antimikroba uji, dan selanjudnya pada interval waktu tertentu disubkultur pada media yang sesuai. Setelah diinkubasi, pertumbuhan fungi pun diamati.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jangka Sorong : Cara Menghitung, Membaca, Menggunakan, Contoh Soal, Fungsi, Jenis dan Gambarnya

Dampak Dan Cara Mengatasi Pencemaran Lingkungan

Salah satu dampak dari peledakan jumlah penduduk dan perkembangan teknologi ialah pencemaran terhadap lingkungan. Sebenarnya pada batas-batas tertentu lingkungan sekitar kita masih mampu membersihkan dirinya dari segala macam zat pencemar. Namun kalau jumlahnya sudah melebihi kemampuan lingkungan maka untuk mengatasinya memerlukan keterlibatan manusia.


Untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan ini, para pakar telah mencoba merekayasa mikroba untuk mendapatkan strain mikroba yang membantu mengatasi pencemaran, khususnya pencemaran limbah beracun. Apabila konsentrasinya berada di atas ambang batas, maka akan mengancam kelangsungan organisme yang lain.


Yang dikembangkan saat ini antara lain, penanganan limbah oleh mikroorganisme yang mampu menghasilkan gas hydrogen. Mikroba tersebut ialah Clostridium butyrium, dalam hal ini bakteri akan mencerna dan menguraikan gula serta menghasilkan gas hydrogen. Gas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar yang tidak menimbulkan polusi


Daftar Pustaka

  • Campbell, et all. 2002. Biologi edisi 5 jilid 1. Jakarta: Erlangga.
  • Darkuni, Noviar. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi dan Mikologi). Malang: Universitas Negeri Malang.
  • Pelczar, Michael. 2008, Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
  • Ristiati, Ni Putu. 2000. Pengantar Mikrobiologi Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari