Penjelasan Organel Sel Beserta Fungsi Menurut Para Ahli

Diposting pada

pengertian-organel-sel

Pengertian Organel sel

Organel sel adalah komponen-komponen penyusun sel dan bersifat hidup. Organel sel merupakan bagian terpenting dalam suatu sel yang berfungsi mengatur proses kehidupan di dalam sel. Organel sel terdapat pada bagian yang disebut sitoplasma. Organel sel terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda namun bekerja sebagai satu sistem yang mendukung proses kehidupan yang terjadi dalam sebuah sel.


Sel ialah bagian yang paling kecil didalam suatu sistem kehidupan makhluk hidup. Orang yang pertama kali mengamati sel ialah Robert Hook. Ia melakukan pengamatan pada sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana pada tahun 1665. Kemudian pada saat yang sama juga Thomas Schwann mempelajari bagian-bagian tumbuhan dan hewan. Kedua ilmuan tersebut mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel-sel.


Lalu, didalam setiap sel tersebut terdapat komponen-komponen penyusun sel dan bersifat hidup yang disebut sebagai organel sel. Organel sel yaitu merupakan bagian yang sangat terpenting didalam sebuah sel, fungsi organel sel yang paling utama ialah untuk mengatur proses kehidupan didalam sel. Organel sel sendiri terdapat didalam salah satu bagian sel yang disebut dengan Sitoplasma. Organel sel ini pun juga terdiri atas beberapa bagian penyusun yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun tetap bekerja sebagai satu sistem yang mendukung proses kehidupan yang terjadi pada sebuah sel.


Berikut ialah beberapa nama organel sel yaitu :

  • Retikulum endoplasma
  • Ribosom ( ergastoplasma )
  • Mitokondria
  • Lisosom
  • Badan golgi
  • Sentrosom ( sentriol )
  • Plastida
  • Vakuola
  • Mikrotubulus dan mikrofilamen
  • Serta Peroksisom ( badan mikro ).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Respirasi Sel Pada Tumbuhan Dalam Biologi


Organel sel Menurut Para Ahli

Sejarah perkembangan dengan penemuan tentang sel, maka berkembang pula persepsi orang tentang sel. Beberapa teori tentang sel adalah sebagai berikut :

  1. Teori sel menurut Galileo Galilei (Awal abad 17)
    Ia berpendapat yaitu dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari mata serangga. Galilei sesungguhnya bukanseorang biologiwan. Orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.
  2. Robert Hooke (1635-1703)
    Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
  3. Anton van Leeuwenhoek (October 24, 1632 – August 26, 1723)
    Menggunakan lensa-lensa untuk melihat beragam protista, spermatozoa, bakteri.
  4. Robert Brown (1831)
    Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
  5. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
    Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan.
    Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
    Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
  6. Rudolf Virchow (1821-1902)
    Seorang ahli fisiologi Menyatakan bahwa selmembelah menjadi dua sel. Setiap sel berasal dari sel yang sudah ada.
  7. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
    Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
  8. Max Schultze (1825-1874)
    Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.
    Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
    a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
    b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
    c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
    d. sel merupakan unit hereditas.

Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Ciri-Ciri Serta Fungsi Mikrofilamen Sel

Struktur Organel Sel

Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup yang dapat memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam organel-organel yang mendukung fungsi-fungsi tertentu. Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:


  • Dinding sel

Dinding sel

Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel, tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut mengalami penebalan dan memiliki plasmodesmata (Gambar 2.3), disebut noktah (titik).


Beberapa senyawa penyusun dinding sel, antara lain:

  • Hemiselulosa
    Hemiselulosa merupakan polisakarida yang tersusun atas glukosa, xilosa, manosa dan asam glukoronat. Di dalam dinding sel, hemiselulosa berfungsi sebagai perekat antar mikrofibril selulosa.
  • Pektin
    Pektin merupakan polisakarida yang tersusun atas galaktosa, arabinosa, dan asam galakturonat.
  • Lignin
    Lignin hanya dijumpai pada dinding sel yang dewasa dan berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan.
  • Kutin
    Kutin merupakan suatu selubung atau lapisan pada permukaan atas daun atau batang dan berfungsi untuk mencegah dehidrasi akibat penguapan dan melindungi kerusakan sel akibat patogen dari luar.
  • Protein dan lemak
    Di dalam dinding sel ditemukan dalam jumlah yang sedikit.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Membran Sel – Pengertian, Struktur, Komponen, Kerangka, Fungsi, Komposisi


  • Membran plasma

Membran plasma

Membran sel merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar. Membran sel merupakan selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion.

Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid, proten, kolesterol, dl.


Fungsi Membran Sel

  1. Sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lain, baik dari lingkungan luar maupun dari bagian lain dalam organisme itu sendiri.
  2. Melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
  3. Mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel. Hal inilah yang menyebabkan membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel).
  4. Sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimiawi, seperti reaksi oksidasi dan respirasi.

Berdasarkan analisis kimiawi dapat diketahui bahwa hampir seluruh membran sel terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu berupa lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian kepala (polar head) dan bagian ekor (nonpolar tail). Bagian kepala bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan bagian ekorbersifat hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri atas fosfolipid, glikolipid, dan sterol.

  • Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugusan fosfat.
  • Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat.
  • Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol.

Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik dan lapisan protein integral atau intrinsik. Lapisan protein perifer membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian luar. Lapisan protein integral membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian dalam.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fusi Sel – Pengertian, Proses, Manfaat, Antibodi, Hibridoma, Pembuatan, Contoh


  • Sitoplasma

Sitoplasma

Sitoplasma merupakan materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma. Sitoplasma yang berada dalam nukleus disebut nukleoplasma. Pada sel tumbuhan, sitoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu yang berbatasan dengan selaput plasma disebut ektoplasma dan yang di bagian dalam disebut endoplasma. Ektoplasma lebih jernih dan kompak. Ektoplasma pada sel hewan berupa selaput plasma itu sendiri. Endoplasma sel tumbuhan mengandung banyak plastida (zat warna)


Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut. 

  • Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.
  • Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe selnya. Sebagai contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul glikogen, sedangkan sitoplasma sel l emak mengandung tetesan lemak besar.
  • Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang saling berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
  • Organel-organel sel.

Sifat-sifat sitoplasma sebagai berikut. 

  1. Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya.
  2. Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid.
  3. Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.
  4. Memiliki tegangan permukaan.

Matriks sitoplasma dapat bertindak sebagai larutan penyangga (buffer). Sifat biologis matriks sitoplasma adalah mampu mengenali rangsang (iritabilitas) dan mengantar rangsang (konduktivitas).


Adapun fungsi sitosol sitoplasma sebagai berikut. 

  • Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya terdapat senyawa-senyawa organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, nukleotida, molekul besar seperti protein, dan RNA yang membentuk koloid.
  •  Tempat terjadinya reaksi metabolisme, seperti glikolisis, sintesis protein, dan sintesis asam lemak.

Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:

  1. Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membran
    Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid. Retikulum Endoplasma
  2. Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma.
  3. Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran
    dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob. Mitokondria
  4. Lisosom berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang berfungsi dalam pencernaan intrasel.
  5. Aparatus Golgi (Badan Golgi) berupa tumpukan kantung-kantung pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk protein dan asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan membran sel.
  6. Plastida Berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi atas tiga macam:
  7. – Leukoplas = Amiloplas: plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati.
    – Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin (hitam), likopin (merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeritrin (coklat).
    – Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (warna hijau kuning=C55H70O6N4Mg). Kloroplas
  8. Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada.
  9. Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung benang-benang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). Membran inti terdiri atas dua lapis dan mempunyai pori. Benang-benang kromatin akan memendek pada waktu proses pembelahan sel membentuk kromosom. Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi dalam sel (Gambar 2.7). Nukleus dan Retikulum

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sejarah Penemuan Sel – Teori, Konsep, Perkembangan, Macam, Karakteristik


Organel-organel sel

  • Inti (nukleus)

Inti (nukleus)
Inti bertugas mengendalikan semua aktivitas sel mulai metabolisme hingga pembelahan sel. Pada sel eukariotik, inti diselubungi oleh membran inti (karioteka) rangkap dua dan berpori, sedangkan pada sel prokariotik inti tidak memiliki membran. Di dalam inti didapati cairan yang disebut nukleoplasma, kromosom yang umumnya berupa benang kromatin, dan anak inti (nukleolus) yang merupakan tempat pembentukan asam ribonukleat (ARN).


  • Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma
Organel ini berupa sistem membran yang berlipat-lipat, menghubungkan antara membran sel dengan membran inti, dan berperan dalam proses transpor zat intra sel. Ada dua macam RE yaitu RE halus dan RE kasar yang permukaannya ditempeli banyak ribosom.


  • Ribosom

Ribosom
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan merupakan contoh organel yang tidak bermembran. Organel ini terutama disusun oleh asam ribonukleat, dan terdapat bebas dalam sitoplasma maupun melekat pada RE.


  • Badan Golgi

Badan Golgi
Organel ini berbentuk seperti kantong pipih, berfungsi dalam proses sekresi lendir, glikoprotein, karbohidrat, lemak, atau enzim, serta berfungsi membentuk lisosom. Karena fungsinya dalam hal sekresi, maka badan golgi banyak ditemui pada sel-sel penyusun kelenjar.


  • Lisosom

Lisosom

Berbentuk kantong-kantong kecil dan umumnya berisi enzim pencernaan (hidrolisis) yang berfungsi dalam peristiwa pencernaan intra sel. Sehubungan dengan bahan yang dikandungnya lisosom memiliki peran dalam peristiwa:

  • pencernaan intrasel:    mencerna materi yang diambil secara fagositosis
  • eksositosis :pembebasan sekrit keluar sel
  • autofagi : penghancuran organel sel yang sudah rusak

autolisis : penghancuran diri sel dengan cara melepaskan enzim pencerna dari dalam lisosom ke     dalam sel. Contoh peristiwa ini adalah proses kematian sel secara sistematis saat pembentukan jari tangan, atau hilangnya ekor berudu yang mulai beranjak dewasa.


  • Mitokondria

    Mitokondriaa

Mitokondria adalah organel yang berfungsi sebagai tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel. Organel yang hanya dimiliki oleh sel aerob ini memiliki dua lapis membran. Membran bagian dalam berlipat-lipat dan disebut krista, berfungsi memperluas permukaan sehingga proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung lebih efektif. Bagian yang terletak diantara membran krista berisi cairan yang disebut matriks banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom.


  • Mikrotubulus dan Mikrofilamen (sitoskeleton)

Mikrotubulus dan Mikrofilamen (sitoskeleton) Mikrotubulus berbentuk seperti benang silindris, disusun oleh protein yang disebut tubulin. Sifat mikrotubulus kaku sehingga diperkirakan berfungsi sebagai ‘kerangka’ sel karena berfungsi melindungi dan memberi bentuk sel. Mikrotubulus juga berperan dalam pembentukan sentriol, silia, maupun flagela.
Mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus, tetapi diameternya lebih kecil. Bahan yang membentuk mikrofilamen adalah aktin dan miosin seperti yang terdapat pada otot. Dari hasil penelitian diketahui ternyata mikrofilamen berperan dalam proses pergerakan sel, endositosis, dan eksositosis. Gerakan Amuba merupakan contoh peran dari mikrofilamen.


  • Sentrosom

Sentrosom

Sentrosom merupakan organel yang disusun oleh dua sentriole. Sentriole berbentuk seperti tabung dan disusun oleh mikrotubulus yang terdiri atas 9 triplet,  terletak di dekat salah satu kutub inti sel. Sentriole ini berperan dalam proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Benang spindel inilah yang akan menarik kromosom menuju ke kutub sel yang berlawanan.


  • Vakuola

Vakuola Merupakan rongga yang terbentuk di dalam sel, dan dibatasi membran yang disebut tonoplas. Pada tumbuhan vakuola berukuran sangat besar dan umumnya termodifikasi sehingga berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat penimbunan sisa metabolisme, ataupun tempat penyimpanan zat makanan. Pada sel hewan vakuolanya kecil atau tidak ada, kecuali hewan bersel satu. Pada hewan bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan yang berfungsi dalam pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai osmoregulator.


  • Plastida

Plastida
Merupakan organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi pigmen klorofil disebut kloroplas, berfungsi sebagai organel utama penyelenggara proses fotosintesis. Kromoplas adalah plastida yang berisi pigmen selain klorofil, misalkan karoten, xantofil, fikoerithrin, atau fikosantin, dan memberikan warna pada mahkota bunga atau warna pada alga. Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas, termodifikasi sedemikian rupa sehingga berisi bahan organik. Ada beberapa macam leukoplas berdasar bahan yang dikandungnya: amiloplas berisi amilum, elaioplas (lipoplas) berisi lemak, dan proteoplas berisi protein.


  • Peroksisom atau Badan Mikro

Peroksisom atau Badan Mikro

Peroksisom merupakan kantong kecil yang berisi enzim katalase, berfungsi menguraikan peroksida (H2O2) yang merupakan sisa metabolisme yang bersifat toksik menjadi air dan oksigen. Organel ini banyak ditemui pada sel hati. Glioksisom adalah badan mikro pada tumbuhan, berperan dalam proses pengubahan senyawa lemak menjadi sukrosa.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Organel Sel Beserta Fungsi Menurut Para Ahli


Fungsi Organel Sel

Dari beberapa nama organel sel tersebut terdapat beberpa fungsi yang berbeda, nah berikut ini ialah fungsi organel sel berdasarkan nama-nama sel simak dibawah ini.

  1. Retikulum Endoplasma
    Organel sel yang berbentuk saluran-saluran yang terhubung dengan inti. Fungsinya antara lain berperan dalam transport zat dan tempat menempelnya ribosom.
  2. Ribosom
    Organel sel yang terdapat di dalam sitoplasma dan menempel pada retikulum endoplasma kasar, berfungsi untuk sintesis protein.
  3. Mitokondria
    Organel sel yang berbentuk kapsul dengan saluran lekuk pendek di bagaian dalam. Fungsinya ialah untuk respirasi sel dan sebagai pusat pembangkit tenaga.
  4. Lisosom
    Organel sel yang banyak ditemukan didalam sel-sel yang berperan penting dalam imunitas seperti leukosit dan limfosit. Fungsi lisosom antara lain ialah mencerna zat-zat yang belum dapat diurai, menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi, mencerna makanan cadangan di saat kekurangan, tempat pembentukan enzim pencernaan, menetralkan zat yang menyebabkan kanker ( karsinogen ).
  5. Badan golgi
    Organel yang berbentuk bulatan dan berfungsi untuk sekresi zat, sintesis lisosom dan lain-lain.
  6. Sentrosom
    Struktur berbentuk tabung yang dapat ditemukan pada sel eukariota. Yang berfungsi untuk membentuk silia dan flagela, serta memproses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel.
  7. Plastida
    Organel yang khas pada sel tumbuhan sebagai tempat pigmen warna.
  8. Vakuola
    Organel yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan sekaligus menyimpan zat-zat yang akan dieksresikan.
  9. Mikrotubulus
    Organel mikro yang berfungsi untuk kerangka sel dan berperan penting dalam pembentukan spindel.
  10. Mikrofilamen
    Benang halus yang mempengaruhi kontraksi sel.
  11. Peroksisom
    Kantong kecil yang berisi dengan enzim katalase yang berfungsi mengurai peroksida yang merupakan sisa dari metabolisme yang sifatnya toksik menjadi air dan oksigen yang membahayakan sel.
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari