Kontraksi Isometrik Serta Manfaat Dan Kegunaannya

Diposting pada

Kontraksi-Isometrik

Pengertian Isometrik

Kata ‘isometrik’ menyiratkan panjang otot konstan atau tidak berubah. Dalam kontraksi isometrik, panjang otot tetap konstan sementara ketegangan mengalami perubahan yang bervariasi. Di sini, ketegangan berkembang pada otot, tapi otot tidak memendek untuk memindahkan objek. Oleh karena itu, konsentrasi isometrik, bila tidak ada objek bergerak, pekerjaan di luar yang dilakukan adalah nol. Dalam kontraksi ini, serat individual bisa memendek meskipun seluruh otot tidak berubah panjangnya, sehingga latihan isometrik membantu untuk memperkuat otot-otot.


Kontraksi isometrik tidak melibatkan gerakan bersama sehingga pasien yang membutuhkan rehabilitasi dapat melakukan latihan isometrik untuk menghindari gerakan yang menyakitkan. Latihan-latihan ini tidak dianjurkan untuk pasien dengan tekanan darah tinggi karena dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah yang berbahaya. Contoh gerakan isometrik melibatkan mencengkeram obyek seperti tongkat atau raket. Di sini, kontraksi otot untuk menahan dan menstabilkan objek belum ada perubahan panjang otot saat menahan mereka.


Ketika suatu otot bekerja secara isometrik maka panjang otot akan memendek dan komponen-komponen non-kontraktil sedikit memanjang serta tidak ada gerakan yang terjadi pada suatu sendi dimana otot melewati sendi tersebut. Kontraksi ini paling mudah dan kenyataannya untuk menghasilkan kontraksi isometrik, biasanya dilakukan ketika otot dalam keadaan ROM inner-range, tetapi dengan latihan dapat dikembangkan keterampilan/skill tentang latihan kontraksi otot isometrik pada suatu bagian ROM. Kontraksi isometrik dapat dilakukan pada otot dengan mengaplikasikan manual resisten yang besarnya tahanan sama dengan kontraksi yang dihasilkan oleh otot tersebut.


Ketika kontraksi isometrik dilakukan pada suatu otot, biasanya diajarkan ke pasien latihan kontraksi sendiri tanpa tahanan terapis. Tentu saja kontraksi isometrik terjadi dengan sendirinya ketika pasien memakai suatu support seperti sebuah plaster atau fiksasi splint. Tipe kerja otot ini digunakan ketika sendi mengalami inflamasi dimana gerakan akan menimbulkan nyeri hebat. Kekuatan dan tonus otot bekerja pada sendi yang dilewatinya akan dipertahankan dengan mengajarkan kontraksi isometrik kepada pasien.


Kontraksi isometrik atau kontraksi statik merupakan kontraksi sekelompok otot tanpa gerakan anggota tubuh. Bentuk latihan dapat berupa mengangkat, mendorong atau menarik benda yang tidak dapat digerakkan seperti mendorong tembok, pohon, dan sebagainya.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Hubungan Sistem Otot Dan Saraf


Macam Kontraksi Isotonik

ontraksi isotonik dapat dibagi lagi menjadi dua kategori sebagai konsentrik dan eksentrik. Dalam kontraksi konsentris, otot lebih pendek sedangkan, dalam kontraksi eksentrik, otot memanjang selama kontraksi. Kontraksi otot eksentrik adalah penting karena dapat mencegah perubahan panjang yang cepat yang dapat merusak jaringan otot dan menyerap guncangan.


Ketika otot bekerja dengan kontraksi secara isotonik maka bagian tubuh dimana otot melekat akan bergerak. Kontraksi isotonik memiliki 2 tipe yaitu :

Kontraksi isotonik memendek

Ketika suatu otot berkontraksi dan kedua titik perlekatan otot tersebut saling mendekat satu sama lain, maka kontraksi tersebut dikenal sebagai kontraksi isotonik memendek. Sebagai contoh, ketika lengan diangkat ke samping dan abduktor should berkontraksi dengan isotonik memendek


Kontraksi isotonik memanjang

Ketika perlekatan suatu otot bergerak secara perlahan menjauhi satu sama lainnya dari titik perlekatannya dan otot tersebut menghasilkan gerakan dalam pola yang terkontrol, maka aksi otot tersebut disebut dengan kontraksi isotonik memanjang. Sebagai contoh, ketika tubuh dalam posisi berdiri tegak dan lengan diturunkan dari abduksi ke adduksi maka abduktor shoulder akan mengontrol gerakan tersebut dan bekerja secara isotonik memanjang


Kontraksi isotonik memendek dapat terjadi dalam berbagai keadaan,yaitu  kapan pun gerakan yang terjadi sering titik perlekatan otot saling mendekat dimana kerja otot akan berkontraksi secara isotonik memendek. Bagaimanapun juga, kontraksi isotonik memanjang hanya dapat terjadi jika ada gaya eksternal yang teraplikasikan pada komponen yang bergerak dan bagian tubuh tersebut akan bergerak secara perlahan sehingga titik perlekatan otot saling menjauh.


Dalam latihan isotonik tampak anggota tubuh yang bergerak. Kontraksi isotonik meliputi dua macam bentuk, yaitu kontraksi konsetrik yaitu otot memendek dan kontraksi eksentrik yaitu otot memanjang. Kontraksi konsentrik adalah tipe kontraksi otot yang lebih umum. Latihan isotonik biasanya dilakukan dengan memakai beban, baik dengan beban tubuh sendiri maupun beban dari luar, seperti lempengan besi, katrol, atau mesin latihan.

Dalam kegiatan olahraga salah satu contoh nyata kontraksi isotonik adalah ketika lengan seseorang mengangkat dumble. Untuk mengangkat dumble dari posisi lengan lurus menjadi lengan di tekuk, otot biceps brachii berkontraksi dalam pola kerja isotonik. Isotonik diartikan sebagai pola kontraksi yang berpegang pada tonusnya tetap, sebaliknya panjang ukuran oto berubah/memendek. Kontraksi isotonik juga disebut kontraksi otot kontraksi konsentris atau dinamis.


Secara anatomis otot biceps brachii berlokasi di lengan atas anterior. Otot ini mempunyai origo di tulang scapula. Tepatnya adalah di proseseus coracoideus dan supra glenoidalis scapula. Sedang intersisnya ada di tulang radius (tuberositas radial). Ketika berkontraksi isotonik maka lengan bawah akan terangkat ke atas atau fleksi lengan terjadi

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian 5 Jenis dan Ciri-Ciri Otot Polos


Manfaat Dari Kontraksi Isometrik

Lalu manfaat dari kontraksi isomterik?? Latihan kontraksi isometrik sangat bermanfaat dalam meningkatkan fleksibilitas dan juga kekuatan tubuh. Latihan isometrik dapat dilakukan dengan sangat mudah dengan menargetkan daerah otot tertentu atau kelompok otot dengan menahan mereka dalam pose tertentu untuk jangka waktu tertentu. Hal ini meningkatkan daya tahan otot-otot dan membuat mereka lebih fleksibel untuk tekanan dan rangsangan.


Kegunaan Dari Kontraksi Isometrik yaitu Latihan kontraksi isomterik terutama digunakan dalam yoga dan seni bela diri. Dalam kedua bentuk latihan dan pelatihan tubuh, memegang otot dalam pose tertentu ialah cara yang aman dan sangat efektif untuk mencapai keseimbangan serta fleksibilitas.


Latihan kekuatan dapat membuat isomterik menghasilkan lebih banyak stabilisasi dan juga leningkatkan kemampuan daya tahan anda. Misalnya saat anda memegang sebuah benda di atas kepala anda, lengan dan otot punggung terlibat dalam kontraksi isometrik dan jika anda perlahan-lahan meningkatkan waktu, kemampuan mereka untuk memegang objek untuk waktu yang lebih lama akan meningkat.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Otot Jantung – Sejarah, Anatomi, Bagian, Lapisan, Macam, Karakteristik, Kerja, Sifat, Penyakit, Memelihara


Tindakan Pencegahan Latihan Kontraksi Isometrik

Tindakan Pencegahan Untuk Mengikuti Latihan Kontraksi Isometrik adalah Sebelum akan memilih untuk latihan isometrik, pelatih harus menargetkan pada berbagai otot dan tidak pernah berkonsentrasi pada beberapa poses selektif sehingga fleksibilitas keseluruhan otot dicapai.


Isometrik harus campuran bergerak atau latihan yang dinamis sehingga keseluruhan otot dicapai. Isometrik harus campuran bergerak atau latihan yang dinamis sehingga sendi dan otot keduanya sepenuhnya diaktifkan. Prinsip-prinsip dasar latihan seperti pemanasan, mulai perlahan dan lain-lain harus diikuti disini juga.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fungsi Kerongkongan Pada Manusia Serta Penjelasan Dan Gambarnya


Faktor Mempengaruhi Kekuatan Otot

  1. Ukuran otot
    Semakin besar serabut otot seseorang akan semakin kuat pula dalam mengangkat beban. Ukuran besar dan panjang otot dapat dipengaruhi oleh bawaan. Namun demikian pembesaran otot dapat disebabkan oleh luasnya serabut otot oleh akibat latih.

  2. Jenis Kelamin
    Latihan kekuatan akan lebih memberi keuntungan pada laki-laki dari pada perempuan. Pada awal perkembangan sebelum memasuki masa puber perkembangan kekuatan otot laki-laki dan wanita sama, tetapi setelah memasuki masa puber anak laki-laki mulai memiliki ukuran otot lebih besar dari wanita. Sampai usia 12-14 tahun kekuatan laki-laki dan wanita sama, setelah itu laki-laki berkembang lebih kuat.


  3. Umur
    Kekuatan otot pada laki-laki mencapai puncak pada umur 20-an, dan menurun perlahan-lahan hingga umur 60 tahun atau lebih. Setelah itu tingkat penurunannya menjadi lebih cepat. Namun penurunan ini bisa dihambat jika kekuatan otot selalu dipertahankan dengan latihan, bahkan jika latihan teratur atau kekuatan selalu digunakan maka kekuatan bisa dipertahankan sampai usia 60-an. Penelitian terhadap usia 72-98 tahun menunjukkan bahwa latihan beban dapat meningkatkan kekuatan massa otot dan mobilitas.

Perbedaan Kontraksi isotonik dan isometrik

  1. Pada kontraksi isotonik, ketegangan konstan sedangkan panjang otot bervariasi. Dalam kontraksi isometrik, panjang otot tetap konstan sementara ketegangan bervariasi.

  2. kedutan isotonik memiliki waktu yang lebih singkat, periode kontraksi pendek, dan jangka waktu relaksasi lebih lama. Sebaliknya, kedutan isotonik memiliki periode yang lebih lama, periode kontraksi juga, dan periode relaksasi pendek.


  3. Kenaikan suhu menurunkan ketegangan isometrik sedangkan meningkatkan kedutan isotonik saat memendek.


  4. kurang melepaskan panas kontraksi isometrik dan, oleh karena itu, kontraksi isometrik lebih hemat energi, sedangkan kontraksi isotonik lebih dan, karena itu, kurang hemat energy.


  5. Selama kontraksi isometrik, tidak ada pemendekan terjadi dan, oleh karena itu, tidak ada pekerjaan eksternal yang dilakukan, namun selama kontraksi isotonik, pemendekan terjadi dan kerja eksternal dilakukan.


  6. kontraksi isotonik terjadi di tengah-tengah kontraksi sementara kontraksi isometrik terjadi pada awal dan akhir dari semua kontraksi.


  7. Selama kontraksi otot, fase isometrik meningkat ketika beban meningkat sedangkan fase isotonik menurun ketika beban meningkat.


Teknik Latihan Kekuatan Otot Quadriceps secara Isometrik

  1. Posisi pasien tidur terlentang di atas bed kasur dan fisioterapis berada di samping pasien
  2. Pasien diberikan contoh dan diminta untuk menirukan gerakan dari fisioterapis
  3. Pasien bisa menggerakkan secara bergantian ataupun secara bersamaan
  4. Pasien menggerakkan tungkai ke atas dan fisioterapis menahan bagian tungkai bawah pasien sehingga tidak terjadi gerakan dan otot quadriceps femoris akan menegang
  5. Lamanya perlakuan kira-kira 10 detik, pengulangan 5 kali, dan istirahat 20 – 30 detik. Pada permulaan latihan, frekuensi latihan kekuatan isometrik adalah 3 hari/minggu. Sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4 – 6 minggu
  6. Beban yang digunakan bertingkat dari beban rendah ke tinggi. Sehingga beban yang digunakan dapat meningkat setiap minggunya sebagai meningkatnya kekuatan otot

Manfaat Latihan Kekuatan Otot secara Isotonik dan Isometrik

  • Melancarkan sirkulasi darah
  • Meningkatkan kekuatan otot
  • Merileksasikan otot
  • Meningkatkan fleksibilitas dan ekstensibilitas otot
  • Mencegah otot atrofi

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sistem Kekebalan Dan Sistem Limfatik Dalam Biologi

Contoh Latihan Kontraksi Isometrik

Pengertian Kontraksi isometrik ialah kontraksi otot yg tidak disertai perubahan ukuran panjang, sehingga tidak terjadi gerak sendi, tetapi hanya terjadi kenaikkan tonus otot.

Teknik latihan kontraksi isometrik..jpg


Teknik latihan kontraksi isometrik.

  • Diberi contoh dan pasien diminta untuk menirukan
  • Diminta menggerakkan bagian yg akan dilatih tetapi ditahan oleh terapisnya sehingga tidak terjadi gerakan.
  • Melakukan aktifitas tertentu sehingga otot yg akan dilatih berfungsi sebagai fiksator
  • Diminta mendorong sesuatu yg tidak mungkin bergerak.

Efek dan Penggunaannya.

  1. Mencegah atrofi otot, digunakan pd kasus immobilisasi misalnya patah tulang yg sedang dipasang gips atau fiksasi lain.
  2. Membangun volume otot, digunakan pada binaragawan atau otot yg atrofi.
  3. Mengulur otot yg memendek, digunakan latihan Holdrelax untuk menambah ROM sendi.
  4. Meningkatkan stabilisasi sendi, digunakan pada kasus instabilitas sendi misalnya latihan rythmic stabilisasi pada pasien ataxiacerebellum.
  5. Berakibat menaikkan tekanan darah, karena itu tidak baik bagi pasien dengan tekanan darah tinggi. Misalnya staticbicycle, karena kedua tangan memegang stang berarti terjadi kontraksi isometrik otot lengan. Hati-hati kalau melatih pasien jantung dengan sepeda, harus sering kali kedua tangan lepas stang dan digerakkan.
  6. Terjadi benturan tulang pd permukaan sendi, sehingga bagi sendi ygcidera bisa bertambah buruk. Karena itu hati-hati, jika perlu lakukan pada posisi sendi MLPP
    (MaximalyLostPackPosition) dimanaspace atau ruang diantara tulang pembentuk sendi paling lebar.
  7. Menghilangkan/mengurangi edema (lymphoedema).

  • Dosis latihan : sesuai dg percobaan HettingerandMuler
  • Frekuensi : setiap hari
  • Intensitas : maximalisometriccontraction
  • Time : 6 sec /kontraksi
  • Type : kontraksi isometrik
  • Repetisi : 20 x kontraksi /20 sec. Interval / sesi latihan
  • Selama 9 mg rata-rata kekuatan otot naik 165 %, dan setelah 12 mg naik 170 %
  • Hypertrophy rata-rata naik 13 % diukur sircumferentiadlm mm.
  • Posisi sendi paling optimal jika dilakukan pada sudut sendi dimana otot secara mekanik menghasilkan output yang tertinggi (bisa diukur dengan dinamometer), atau jika tidak ada alat ukur bisa dilakukan dengan evaluasi subyektif oleh pasien maupun terapis.

Untuk mengurangi edema :

  1. Sebaiknya dilakukan pada posisi elevasi
  2. Bagian anggota yang edema mengenakan elastis bandage, dan sesudah latihan memakai garmen yang elastis.
  3. Fase kontraksi 1 secsdangkan fase relaks 5 sec. Ini seuai dengan fase pengosongan dan pengisian pdlymphaticcollector (Pilleratal 1992).
  4. Latihan juga termasuk deepbreathing agar memberikan tekanan negatif pada rongga toraks, sehingga cairan limfe mengalir lebih cepat di thoracicduct.
  5. Otot yang dilatih dimulai dari otot-otot trunk dan lebih konsentrasi pada otot-otot besar mulai dari proksimal ke distal pada anggota yang edema.
  6. Latihan dianjurkan setiap jam sekurangnya 3-5 menit.
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari