Pengertian Budaya – Unsur, Ciri, Fungsi, Prinsip, Para Ahli

Diposting pada

Pengertian Budaya – Unsur, Ciri, Fungsi, Prinsip, Para Ahli : Budaya merupakan salah satu kebiasaan cara hidup dalam suatu kelompok yang terus berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi.


Pengertian Budaya

Budaya merupakan salah satu kebiasaan cara hidup dalam suatu kelompok yang terus berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya yang ada pada saat ini terbentuk dari beberapa komponen yang berbeda pandangan ataupun kebiasaan termasuk dalam sistem agama, politik, bahasa, adat istiadat, pakaian, karya seni, dan bangunan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hukum Dagang : Pengertian, Sumber, Ruang Lingkup, Dan Kedudukan Beserta Contohnya Secara Lengkap


Bahasa merupakan bagian dari budaya yang merupakan alat komunikasi tidak terpisahkan dari manusia sehingga beberapa orang beranggapan bahasa diwariskan secara genetis. Pada saat seseorang melakukan komunikasi dengan orang yang berbeda budaya, maka akan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya sehingga hal ini menunjukkan bahwa budaya dipelajari.


Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas yang artinya budaya merupakan suatu pola hidup secara menyeluruh yang memiliki kebiasaan dan ciri khas tersendiri. Banyak aspek yang terdapat di dalam budaya turut menentukan tingkah laku komunikatif. Komponen-komponen sosial budaya ini tersebar secara menyeluruh sehingga dapat membentuk kegiatan sosial manusia yang beragam.


Secara umum seseorang selalu mengalami kesulitan ketika harus melakukan komunikasi dengan orang yang memiliki budaya lain. Hal ini terlihat pada aspek definisi budaya yang menyatakan, budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atau keistimewaannya sendiri.


Kata “Citra yang memaksa” diambil dari kata-kata kiasan dalam bentuk yang berbeda-beda dalam berbagai budaya seperti “Individualisme kasar” di Amerika “Keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan Cina “Kepatuhan kolektif”.


Citra budaya yang memiliki karakteristik memaksa memberikan anggota-anggotanya pandangan hidup yang berkaitan perilaku layak dan nilai logis yang dapat dipinjam oleh anggota yang paling bersahaja untuk mendapatkan rasa martabat tinggi. Dengan demikian budaya memberikan gambaran yang koheren dan berfungsi untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dalam bermasyarakat.


Pengertian Budaya Menurut Para Ahli

Budaya memiliki definisi yang berbeda-beda sehingga pandangan dalam penerapannya tidak sama antara budaya satu terhadap lainnya. Berikut pengertian budaya menurut beberapa para ahli.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 31 Pengertian Hukum Menurut Para Ahli Terlengkap


E.B Taylor

Budaya adalah keseluruhan yang bersifat kompleks dan meliputi aspek pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, dan kesanggupan serta kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai tokoh anggota masyarakat.


Koentjaraningrat

Budaya merupakan suatu sistem gagasan, rasa, tindakan, dan karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan akan dijadikan miliknya melalui tahap belajar.


Linton

Budaya adalah keseluruhan yang terdapat dalam pengetahuan, sikap, dan pola tingkah laku yang merupakan kebiasaan masyarakat dan diwariskan oleh anggota masyarakat lainnya secara tertentu.


Kluckhohn dan Kelly

Budaya adalah keseluruhan rencana hidup yang muncul secara historis baik yang implisit ataupun eksplisit, rasional dan irasional yang tersedia pada suatu waktu sebagai pandangan masyarakat yang berpotensi untuk merubah perilaku manusia dalam menjalankan budaya setempat.


Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Budaya diartikan sebagai pikiran akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola piker manusia. Budaya merupakan salah satu cara hidup yang terus berkembang dan dimiliki bersama oleh suatu kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya.


Unsur-Unsur Budaya 

Terdapat beberapa pendapat ahli mengenai komponen atau unsur kebudayaan atau budaya yaitu sebagai berikut.


  • Perilaku-perilaku tertentu
  • Gaya berpakaian
  • Kebiasaan-kebiasaan
  • Adat istiadat
  • Kepercayaan
  • Tradisi

Ciri-Ciri Budaya 

ciri-ciri budaya adalah sebagai berikut.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Hukum Pidana Menurut Para Ahli Hukum Beserta Sumber Dan Macamnya


  • Merupakan budaya sendiri yang berada di daerah tersebut dan dipelajari

  • Dapat disampaikan kepada setiap orang dan setiap kelompok serta diwariskan dari setiap generasi

  • Bersifat dinamis, artinya suatu sistem yang berubah sepanjang waktu
  • Bersifat selektif, artinya mencerminkan pola perilaku pengalaman manusia secara terbatas
  • Memiliki unsur budaya yang saling berkaitan
  • Etnosentrik artinya menggangap budaya sendiri sebagai budaya yang terbaik atau menganggap budaya yang lain sebagai budaya standar.

Fungsi Kebudayaan

Fungsi Kebudayaan yang utama yaitu untuk mempelajari warisan dari nenek moyang kita, apakah baik untuk dipertahankan atau harus diperbarui atau ditinggalkan.


Culture

Prinsip – Prinsip Komunikasi Antar Budaya

Berikut Ini Merupakan Prinsip – Prinsip Komunikasi Antar Budaya


  1. Relativitas Bahasa

Gagasan umum bahwa bahasa mempengaruhi pemikiran dan perilaku paling banyak disuarakan oleh para antropologis linguistik. Pada akhir tahun 1920-an dan disepanjang tahun 1930-an, dirumuskan bahwa karakteristik bahasa mempengaruhi proses kognitif kita.


Dan karena bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda-beda dalam hal karakteristik semantik dan strukturnya, tampaknya masuk akal untuk mengatakan bahwa orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang dunia.


  1. Bahasa sebagai cermin budaya

Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar perbedaan budaya, makin perbedaan komunikasi baik dalam bahasa maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal. Makin besar perbedaan antara budaya (dan, karenanya, makin besar perbedaan komunikasi), makin sulit komunikasi dilakukan.


Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya, lebih banyak kesalahan komunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar kemungkinan salah paham, makin banyak salah persepsi, dan makin banyak potong kompas (bypassing).


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan :  Asas-Asas Hukum Internasional Beserta Penjelasannya


  1. Mengurangi Ketidakpastian

Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besarlah ketidak-pastian dam ambiguitas dalam komunikasi. Banyak dari komunikasi kita berusaha mengurangi ketidak-pastian ini sehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku orang lain.


Karena letidak-pastian dan ambiguitas yang lebih besar ini, diperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidak-pastian dan untuk berkomunikasi secara lebih bermakna.


  1. Kesadaran diri dan perbedaan antar budaya

Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri (mindfulness) para partisipan selama komunikasi. Ini mempunyai konsekuensi positif dan negatif.


Positifnya, kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah kita mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Negatifnya, ini membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri.


  1. Interaksi awal dan perbedaan antar budaya

Perbedaan antarbudaya terutama penting dalam interaksi awal dan secara berangsur berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun selalu terdapat kemungkinan salah persepsi dansalah menilai orang lain, kemungkinan ini khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.


  1. Memaksimalkan hasil interaksi

Dalam komunikasi antarbudaya terdapat tindakan-tindakan yang berusaha memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi mengisyaratkan implikasi yang penting bagi komunikasi antarbudaya.


  1. Pertama, orang akan berintraksi dengan orang lain yang mereka perkirakan akan memberikan hasil positif.

  2. Kedua, bila mendapatkan hasil yang positif, maka pelaku komunikasi terus melibatkan diri dan meningkatkan komunikasi. Bila memperoleh hasil negatif, maka pelaku mulai menarik diri dan mengurangi komunikasi.

  3. Ketiga, pelaku membuat prediksi tentang perilaku mana yang akan menghasilkan hasil positif. Pelaku akan mencoba memprediksi hasil dari, misalnya, pilihan topik, posisi yang diambil, perilaku nonverbal yang ditunjukkan, dan sebagainya. Pelaku komunikasi kemudian melakukan apa yang menurutnya akan memberikan hasil positif dan berusaha tidak melakukan apa yang menurutnya akan memberikan hasil negatif.

    Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 7 Subjek Hukum Internasional Beserta Penjelasannya

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari