√ 12 Pengertian Bakat Menurut Para Ahli Dan Jenis + Klasifikasi

Diposting pada

√ 12 Pengertian Bakat Menurut Para Ahli Dan Jenis + Klasifikasi

GuruPendidikan.Com – Bakat merupakan suatu kemampuan yang telah di miliki oleh setiap manusia untuk mempelajari sesuatu dengan sangat cepat dalam waktu yang pendek dibandingkan dengan orang lain dan memiliki hasil yang lebih baik pula. Bakat telah dimiliki oleh setiap manusia dia lahir ke dunia ini. Bakat yang dimiliki oleh seseorang beragam ada yang pintar dalam hal seperti melukis, bernyanyi, menarui dan lain sebagainya.

Pengertian Bakat Menurut Para Ahli Dan Jenis Klasifikasi
Pengertian Bakat Menurut Para Ahli Dan Jenis Klasifikasi

Manusia yang terlahir ke dunia ini memiliki tiangkah dan sikap yang berbeda-beda, tingkah dan sifat tersebut terkadang membuat orang lain berdecak kagum. Tingkah dan sikap tersebut berbeda di setiap orangnya ada yang memiliki sifat pendiam, periang dan sebagainya. Ada sebagian kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan baik dan bahkan dengan sempurna di lakukan oleh orang tertentu.

Dalam melakukan aktivitas atau tugas tertentu seseorang bisa melakukannya dengan sempurna dan ada yang menyebutnya berbakat. Nah untuk dapat lebih memahami atau mengerti mengenai apa itu bakat akan kami jelaskan sebagai berikut.


Pengertian Bakat Menurut Para Ahli

Bakat dalam hal ini memiliki artian yang berbeda-beda, untuk lebih jelasnya simak saja pengertian bakat menurut beberapa para ahli, yang diantaranya yaitu:

Menurut William B. Michael “Suryabrata 1995”

  • Bakat merupakan kapasitas pada diri seseorang di dalam melakukan tugasnya dan melakukan dengan pengaruh dari latihan yang dijalaninya.

Menurut Crow dan crow “1989”

  • Bakat merupakan kualitas dalam diri manusia yang memiliki tingkatan beragam dan berbeda.

Menurut Brigham “Suryabrata 1995”

  • Bakat merupakan suatu titik berat yang telah di miliki oleh setiap individu yang telah di dapatkan dari latihan dari segi kinerja atau performanya.

Menurut Woodworth & Marquis “Surabaya 1995”

  • Bakat merupakan prestasi yang telah dapat di ramalkan dan selain diramalkan dapat juga di ukur dengan melakukan tes khusus, ability pada di diri manusia di sebut dengan bakat.

Menurut Guilford (1959)

  • menyatakan bahwa “Bakat bertalian dengan kecakapan untuk melakukan sesuatu”

Menurut (Notoatmodjo, 1997)

  • “Bakat adalah salah satu kemampuan manusia (achievement, capacity, dan aptitude)”

Menurut Utami Munandar “1987”

  • Bahwa bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.

Menurut Sarwono “1986”

  • Dikemukakan bahwa bakat ialah kondisi di dalam diri seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.

Menurut KBBI

  • Bakat merupakan dasar “kepandaian, sifat dan pembawaan” yang dibawa sejak lahir.

Menurut Freeman (1963)

  • bakat adalah sifat – sifat yang member petunjuk akan adanya kemampuan yang dimiliki seseorang, yang dengan melalui latihan – latihan dapat direalisir menjadi kemampuan – kemampuan yang nyata, terutama dalam bidang – bidang khusus, misalnya dalam bidang bahasa, seni musik dan bidang teknik.

Menurut pendapat Bingham (1968)

  • di mana ia mendefinisikan bakat sebagai kondisi atau kemampuan yang dimiliki seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus dapat memperoleh suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, missal kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik atau menciptakan musik.

(Conny  Semiawan dkk, 1984).

  • “Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potensial ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih”.

Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:

  1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
  2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.

Selain itu bakat khusus yang lain, yaitu :

  1. Bakat Verbal

Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.

  1. Bakat Numerikal

Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.

  1. Bakat Skolastik

Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.)

  1. Bakat Abstrak

Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.

  1. Bakat mekanik

Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat – alat lainnya.

  1. Bakat Relasi Ruang (spasial)

Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi. Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison,  Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.)

  1. Bakat kecepatan ketelitian klerikal

Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya.

  1. Bakat bahasa (linguistik)

Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.


Klasifikasi Bakat

Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat

Bakat berkembang sebagai hasil interkasi dari faktor yang bersumber dari dalam diri individu dan dari lingkungannya. Apabila kedua factor tersebut bersifat saling mendukung maka bakat yang ada akan dapat berkembang secara optimal. Manakah diantara kedua faktor tersebut yang paling besar pengaruhnya, ini sangat sulit sekali untuk menentukannya dengan tepat.

            Faktor yang bersumber dari diri individu yang mempengaruhi perkembangan bakat, antara lain :

  • Kemampuan atau ppotensi individu yang dibawa sejak lahir. Faktor bawaan akan sangat menentukan sekali pembentukan dan perkembangan bakat seseorang. Kemampuan yang dimiliki seseorang ditentukan oleh factor bawaan dan kemampuan tersebut hanya akan dapat berkembang sampai batas – batas tertentu. Lingkungan tidak akan dapat merubah membentuk manusia melebihi batas kemampuan yang dimiliki manusia.
  • Minat individu yang bersangkutan. Suatu bakat tertentu tidak akan berkembang dengan baik apabila tidak disertai minat yang cukup tinggi terhadap bidang atau hal yang sesuai dengan bakat tersebut. Misalnya seseorang yang memiliki bakat cukup tinggi sebagai ahli mesin, apabila ini tidak atau kurang berminat terhadap hal – hal yang berhubungan dengan mesin, maka bakatnya tersebut tidak akan dapat berkembang secara baik.
  • Motivasi yang dimiliki individu. Suatu bakat akan menjadi kurang berkembang atau tidak akan menonjol bila kurang disertai oleh adanya motivasi yang cukup tinggi untuk mengaktualisasikannya, karena motivasi berhubungan erat dengan daya juang seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
  • Nilai hidup yang dimiliki individu. Yang dimaksud dengan nilai hidup di sini adalah bagaimana cara seseorang memberi arti terhadap sesuatu di dalam hidupnya, dalam hal ini yang berhubungan dengan bakat sebagai bintang film, bakatnya tersebut tidak akan dapat berkembang secara baik bila ia memberi arti yang negative terhadap profesi sebagai bintang film.
  • Kepribadian individu. Faktor kepribadian ini juga sangat memegang peranan bagi perkembangan bakat seseorang, misal konsep diri, rasa percaya diri, keuletan atau keteguhan dalam berusaha, kesediaan untuk menerima kritik dan saran demi untuk meraih sukses yang tinggi.
  • Maturity (kematangan). Bakat tertentu akan berkembang dengan baik apabila sudah mendekati atau menginjak masa pekanya. Suatu hal yang sulit bagi kita adalah dalam menentukan kapankah saatnya (pada usia berapakah) seuatu kemampuan atau bakat tertentu sudah matang untuk dikembangkan atau dilatih, karena untuk masing – masing kemampuan dan untuk setiap orang kemantangannya belum tentu atau tidak selalu sama.

Lingkungan dalam hal ini dapat dipilih menjadi :

  • Lingkungan dalam keluarga
  • Lingkungan di sekitar tempat tinggal
  • Lingkungan pendidikan : baik yang bersifat formal, informasi, pelatihan, kursus, dan sebagainya.

  • Pengukuran Bakat dan Kegunaannya

 

Dalam kehidupan sehari – hari baik yang berhubungan dengan bidang pendidikan maupun pekerjaan, sering dijumpai kenyataan dua orang yang memiliki tingkat kemampuan secara umum sama. Tetapi mereka memperlihatkan penampilan atau prestasi yang berbeda.

Menurut Crow dan Crow (1973) kegagalan tes intelegensi untuk meramalkan kesuksesan dalam lapangan pekerjaan meramalkan kesuksesan dalam lapangan pekerjaan tertentu disebabkan karena tes intelegensi diperuntukkan mengukur kemampuan atau kesiapan secara umum tanpa memberikan tekanan pada kemampuan yang bersifat khusus.

Dengan demikian, timbullah usaha – usaha untuk mengukur kemampuan – kemampuan khusus seseorang yang lebih rinci, sehingga dapat dipakai untuk mengetahui perbedaan individu antara dua orang atau lebih yang secara umum memiliki kemampuan (intelegensi) yang khusus disusun untuk memprediksi kemampuan khusus atau bakat seseorang disebut tes bakat.

Dari hasil tes bakat saja kita belum dapat menentukan secara pasti bakat seseorang, karena hasilnya hanya akan memberikan gambaran kepada kita tentang kekuatan dan kelemahan dari segi kemampuan yang dimiliki. Tes bakat tidak dapat menentukan dengan pasti pekerjaan atau karir apa yang harus kita jalani, dan juga tidak dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan – pertanyaan yang bersifat khusus.


  • Pendapat Seorang Perawat Mengenai Bakat

Menurut seorang perawat mengenai bakat, bakat adalah suatu kemampuan yang terdapat pada diri seseorang yang harus dikembangkan agar dapat berguna bagi diri sendiri maupu orang lain. Bakat tidak sepenuhnya berasal dari diri seseorang secara langsung akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan khusus misalnya dalam bidang kesehatan, apabila seseorang memiliki keinginan menjadi seorang perawat harus mengikuti pendidikan dan pelatihan keperawatan sesuai standar operasional yang telah ditentukan. Menjadi seorang perawat tidak hanya bakat yang harus dimiliki tetapi juga kemauan serta kerja keras.

  • Bakat Dalam Profesi Keperawatan

Di dalam proses keperawatan banyak memiliki prosedur yang harus di penuhi sesuai dengan standar operasional, maka dari itu seorang perawat harus memiliki pengetahuan dan kemampuant atau bakat  yang harus ada dalam diri seorang perawat agar dapat di sebut sabgai perawat yang profesional yang bertanggung jawab. Maka dari itu bakat sangat di perlukan untuk menunjang suatu kinerja seorang perawat agar dapat menunjukan suatu aksi yang dapat di terima serta di percaya oleh klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat.


  • Contoh kasus

Seorang perawat di tugaskan di sebuah rumah sakit perawat A di tempatkan di ruang perawatan anak. Di dalam ruangan tersebut banyak anak yang terkena penyakit DBD, anak-anak tersebut sering menangis jika melihat seorang perawat yang akan masuk ke ruangan untuk memeriksa terutama jika akan di suntik. Jadi seorang perawat harus memikirkan bagaimana caranya agar anak-anak itu tidak menangis.

Para perawat mengambil inisiatif untuk memberikan mainan atau benda-benda lain yang di sukai anak-anak atau dengan di beri kasih sayang yang lebih  agar anak-anak tidak ketakutan. Dalam kasus ini perawat di tuntut untuk mengembangkan bakat mereka agar anak-anak itu tidak merasa ketakutan ketika akan di rawat oleh para perawat tersebut.


  • Kesimpulan

Bakat adalah merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang.

Jadi dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa manusia berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, terutama dalam  bakat – bakatnya. Perbedaan ini bukan saja terjadi disebabkan oleh faktor yang dibawa sejak lahir (keturunan) tetapi juga terjadi karena pengaruh keluarga dan lingkungan serta nilai – nilai yang dianutnya. Jadi setiap orang akan memiliki bakat dan potensi yang berbeda.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari