Pengertian Fisiologi Manusia Dan Hewan Beserta Bidangnya

Diposting pada

Fisiologi-Manusia-Dan-Hewan

Pengertian Fisiologi

Fisiologi adalah cabang biologi yang mempelajari tentang berlansungnya sistem kehidupan. Istilah fisiologi dipinjam dari bahasa Belanda, physiologie, yang terdiri dua kata Yunani Kuna physis yang berarti “kajian”. Istilah “faal” diambil dari bahsa Arab, berarti ” logia, yang mempunayi arti (kajian). Dalam istilah “faal” di ambil dari bahasa Arab, dengan arti”pertanda”, “fungsi”, “kerja”.

Fisiologi memakai bermacam metode untuk mempelajari biomolekul, jaringan, sel, organ, organisme dan sistem organ dengan secara keseluruhan mejalankan fungsi kimiawi dan fisiknya untuk mendukung kehidupan. Fisikologi ialah salah satu bidang ilmu yang menjadi suatu objek pemberian Perhargaan Nobel (Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran).


Fisiologi Hewan

Fisiologi heawan dari motode serta peralatan yang dipakai untuk mempelajari fisiologi manusia yang kemudia meluas pada spesies hewan kecuali manusia. Fisiologi tumbuhan banyak memakai teknik dari kedua bidang tersebut. Yang mencakup fisiologi hewan yakni seluruh makhluk hidup. Banyaknya subjek yang mengakibatkan penelitian pada bidang fisiologi pada hewan lebih mengarah pada pemahaman bagaimana ciri fisiologi berubah sepanjang sejarah evolusi hewan.


Sejarah Singkat

Ilmu fisiologi manusia diawali sekitar tahun 420sm sampai pada zaman Hipokrates, yang juda dikenal sebagai bapak kedokteran. Hasil pemikiran yang keritis dari Aristoteles serta perhatiannya pada hubungan antara setruktur serta fungsi menandai dimulainya ilmu fisiologi pada Yunani Kuno. Jean Fernel, seseorang peneliti berkewarganegaraan Prancis memperkenalkan istilah “fisiologi” pada tahun 1525. Namun fisiologi eksperimental  baru diawali pada abad ke-17, saat ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah. Heran Boerhaave sering disebut sebagai bapak fisiologi sebab karyanya berupa buka teks berjudul Institusiones Medicae (1708) serta cara manjarnya yang cemerlang di Leiden.


Fisiologi Manusia

Berdasarkan objek suatu kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi hewan, dan tumbuhan, walaupun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jeni organisme yang dipelajari. Misalnya apa yang dikaji pada fisiologi sel khamir bisa juga diterapkan pada seluruh sel manusia.

Fisiologi manusia adalah ilmu mekanis, fisik, dan biokimia fungsi manusia yang sehat, organ-organ mereka, dan sel-sel yang mereka tersusun. Tingkat utama fokus dari fisiologi adalah pada tingkat organ dan sistem[1]. Sebagian besar aspek fisiologi manusia homolog erat dengan aspek-aspek terkait fisiologi hewan, dan hewan percobaan telah memberikan banyak dari dasar pengetahuan fisiologis. Anatomi dan fisiologi berhubungan erat dengan bidang studi: anatomi, studi tentang bentuk, dan fisiologi, mempelajari fungsi, secara intrinsik terikat dan dipelajari bersama-sama sebagai bagian dari kurikulum medis[1].


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 5 Panca Indera (Fisiologi) Manusia


Sejarah Fisiologi

Studi tentang fisiologi manusia setidaknya kembali ke tanggal 420 SM dan juga pada zaman Hippocrates, bapak kedokteran [4]. Pemikiran kritis Aristoteles dan penekanannya pada hubungan antara struktur dan fungsi menandai perjalanan awal fisiologi di Yunani Kuno, sementara Claudius Galenus (126-199 M), dikenal sebagai Galen, adalah orang pertama yang menggunakan eksperimen untuk menyelidiki fungsi tubuh. Galen adalah pendiri fisiologi eksperimental [5] di dunia medis pindah dari Galenism hanya dengan penampilan Andreas Vesalius dan William Harvey.[6]


Selama Abad Pertengahan, tradisi kuno medis Yunani dan India telah dikembangkan lebih lanjut oleh dokter Muslim. Pekerjaan penting dalam periode ini dilakukan oleh Ibnu Sina (980-1037), penulis The Canon of Medicine, dan Ibn al-Nafis (1213-1288), antara lain. Setelah dari Abad Pertengahan, Masa Renaissance membawa peningkatan penelitian fisiologis di dunia Barat yang memicu studi modern anatomi dan fisiologi.


Andreas Vesalius adalah seorang penulis dari salah satu buku yang paling berpengaruh pada anatomi manusia, De humani corporis fabrica [7]. Vesalius sering disebut sebagai pendiri anatomi manusia modern. [8] ahli anatomi William Harvey menjelaskan sistem peredaran darah dalam 17 abad, [9] menunjukkan kombinasi yang bermanfaat dari pengamatan dekat dan eksperimen berhati-hati untuk belajar tentang fungsi tubuh, yang fundamental bagi perkembangan fisiologi eksperimental. Herman Boerhaave kadang-kadang disebut sebagai bapak fisiologi karena menjadi pengajar yang berhasi di Leiden serta buku karena teksnya, Institutiones medicae (1708). Pada abad ke-18, karya-karya penting di bidang ini dikembangkan dan diteliti oleh Pierre Cabanis, seorang dokter Perancis dan fisiologi.


Pada abad ke-19, pengetahuan fisiologis mulai berkembang dengan kecepatan tinggi, khususnya dengan adanya 1.838 dari teori dari Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Hal ini secara radikal menyatakan bahwa organisme yang terdiri dari satuan yang disebut sel. (1813-1878) Claude Bernard menemukan teori lebih lanjut, yang pada akhirnya menggagas konsepnya mengenai lingkungan interieur (lingkungan internal), yang kemudian akan diambil dan diperjuangkan sebagai “homeostasis” oleh American fisiolog Walter Cannon (1871-1945).


Pada abad ke-20, ahli biologi juga menjadi tertarik pada bagaimana organisme selain fungsi manusia, akhirnya pemijahan bidang fisiologi dan komparatif Ekofisiologi [10]. Tokoh utama dalam bidang ini termasuk Knut Schmidt-Nielsen dan George Bartholomew. Baru-baru ini, fisiologi evolusi telah menjadi subdisiplin yang berbeda. [11]
Dasar biologis studi fisiologi, integrasi mengacu pada tumpang tindih fungsi banyak sistem tubuh manusia, serta bentuk yang didampingi. Hal ini dicapai melalui komunikasi yang terjadi dalam berbagai cara, baik listrik dan kimia.
Dalam hal tubuh manusia, sistem endokrin dan saraf memainkan peran utama dalam penerimaan dan transmisi sinyal yang mengintegrasikan fungsi. Homeostasis mer


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rongga Udara Teratai – Definisi, Anatomi, Morfologi, Fisiologi, Habitat, Manfaat, Kelimpahan, Karakteristik


Ruang Lingkup Fisiologi Hewan

Setiap individu hams menyelenggarakan fungsi kehidupannya seperti makan, bernafas, bergerak dan bereproduksi. Setiap fungsi kehidupan hams diatur dan dikendalikan dengan cara tertentu agar hewan dapat tetap hidup. Mekanisme kerja fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan merupakan inti kajian dalam fisiologi hewan. Dengan demikian fisiologi hewan adalah ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dan berbagai gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem tersebut atau dengan kata lain ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme, dan cara kerja organ. Atau fisiologi juga dapat didefinisikan menjadi: Ilmu yang mempelajari tentang proses-proses yang terjadi di dalam tubuh hewan, meliputi proses antara lain :

  • Pertumbuhan
  • Pergerakan/ berpindah tempat
  • Pertukaran Zat
  • Reproduksi
  • Reaksi terhadap rangsang
  • Pencernaan Makanan
  • Peredaran Darah/ cairan tubuh

Dalam Fisiologi, dikaji lebih dalam tentang bagaimana mekanisme yang menggerakkan proses-proses kehidupan, mulai dari pengendalian dan proses terjadinya pada tataran molekuler. Dengan pesatnya perkembangan instrumentasi, makin pesat pula perkembangan fisiologi, sehingga banyak masalah yang masih “misteri”, mekanismenya tidak jelas.


Fisiologi merupakan bidang ilmu yang tidak dapat berdiri sendiri, mutlak membutuhkan bidang ilmu lain untuk memecahkan permasalahannya. Bidang- bidang ilmu lain yang diperlukan antara lain: struktur dan perkembangna hewan dan biokimia.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Dan Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Hewan, Tumbuhan, Dan Manusia Secara Lengkap


Konsep Dasar Fisiologi

Sebelum lebih jauh mengkaji tentang fungsi tubuh, terdapat beberapa konsep-konsep dasar dari fisiologi

  1. Mekanisme: Hidup didasarkan pada material dan hukum-hukum yang berlaku di dunia fisik.
  2. Homeostasis: Usaha untuk mengatur dan mengendalikan reaksi-reaksi yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan lingkungan. Keadaan lingkungan internal yang konstan dan yang bertanggung jawab atas keadaan konstan tersebut.
  3. Regulator: Kelompok makhluk yang mampu mempertahankan kondisi lingkungan internal secara relatif terhadap lingkungan eksternal.
  4. Konfermer: Lingkungan internal berubah sejalan dengan perubahan lingkungan eksternal.
  5. Homeokinesis: mekanisme mempertahankanlingkungan internal dengan menghindar dari lingkungan eksernal yang tidak sesuai.
  6. Adaptasi: Tanggapan terhadap perubahan lingkungan dalam upaya untuk mempertahankan hidup makhluk. Dalam biologi secara khusus diberi istilah “kompensasi”.
  7. Aklimasi: Penyesuaian terhadap kondisi-kondisi lingkungan laboratorium yang mempunyai variabel terkendali sangat terbatas.
  8. Aklimatisasi: Penyesuaian yang berlangsung dalam kondisi alami dengan multivariabel, sehingga lebih rumit untuk dianalisis.
  9. Toleransi: Kemampuan organisme untuk melakukan regulasi dan konformasi terbatas pada suatu kisaran (range) kondisi tertentu.

konsep Dasar Fisiologi


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Perbedaan Antara Anatomi Dan Fisiologi

Struktru dan Fungsi Hewan

Struktur dan fungsi tubuh hewan memiliki hubungan yang sangat erat, keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk dapat mempelajari fungsi dari suatu sistem, terlebih dahulu kita akan mempelajari struktur organ atau jaringan dari suatu organ tersebut. Namun dalam tingkat organisasi kehidupan, sel menempati kedudukan yang khusus karena merupakan unit yang terendah dan terkecil. Sel merupakan unit fungsional yang terkecil yang dapat berdiri sendiri sebagai suatu organisme. Berdasarkan jumlah sel yang dapat menyusun komponen hidup, terdapat organisme bersel satu (uniseluler) dan organisme bersel banyak (multiseluler).


Protista merupakan salah satu organisme yang terendah (uniseluler) dimana dia mempunyai organel terspesialisasi yang melakukan pekerjaan tertentu dalam sebuah sel tunggalnya yaitu mencerna makanan, mendeteksi perubahan lingkungan, mensekresi hasil buangan dan bereproduksi. Sedangkan untuk organisme bersel banyak, kumpulan dari sel-sel pada tempat tertentu akan membentuk jaringan yang merupakan struktur yang lebih tinggi dari sel. Selanjutnya jaringan akan berkelompok dan bekerja sama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ. Beberapa organ bekerja sama membentuk  sistem organ. Inilah yang merupakan tingkat-tingkat organisasi yang struktural dalam membentuk suatu organisme hidup. Setelah kita mengenal sel dan organel-organelnya serta berbagai fungsinya dalam biologi sel, selanjutnya kita melanjutkan pemahaman kita tentang kumpulan-kumpulan sel yang disebut dengan jaringan, organ dan sistem organ.


Jaringan

Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Jaringan dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori yaitu jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan saraf dan jaringan otot.

  1. Jaringan Epitelium
    Jaringan epitelium berbentuk lapisan-lapisan sel yang terkemas dengan rapat yang berfungsi sebagai pelindung bagian luar tubuh, melapisi organ dan pelindung rongga dalam tubuh., selain itu jaringan epitelium juga berfungsi sebagai pelindung sel atas kerusakan mekanis, serangan mikroorganisme yang menyusup masuk dan melindungi agar tidak kehilangan cairan.
  2. Jaringan Ikat
    Jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat atau penyokong jaringan lainnya. Serat jaringan ikat terbuat dari protein, terdiri dari 3 jenis yaitu serat berkolagen, serat elastis, dan serat retikuler. Serat kolagen terbuat dari kolagen yang merupakan protein yang paling berlimpah dalam kingdom hewan. Serat kolagen tidak elastis dan tidak mudah robek, serat inilah yang berfungsi menjaga daging tidak lepas dari tulang. Contohnya, ketika anda mencubit sebagian kulit belakang telapak tangan anda dan anda lepaskan kembali, maka kulit akan tetap menempel pada daging, ini adalah sebgian kecil contoh serat kolagen.

    Serat elastis, untaian panjang yang terbuat dari protein (elastin), sifatnya seperti karet sehingga dapat melengkapi kekuatan serat kolagen yang tidak elastis. Seperti contoh diatas maka serat elastis akan dengan cepat memulihkan kulit  anda ke bentuk semula. Serat retikuler tersusun atas kolagen yang merupakan penyambung atau penghubung jaringan ikat dengan yang lainya. Jaringan ikat yang paling banyak pada vertebrata adalah jaringan ikat longgar yang berfungsi sebagai bahan pengemas, yang menjaga agar organ tetap berada di tempatnya.


    Pada jaringan ini terdapat juga jaringan yang berperan dalam penyimpanan lemak yang disebut jaringan adiposa. Setiap sel adiposa ini mengandung suatu butiran lemak besar yang membengkak, namun ketika lemak ini dipakai oleh tubuh maka selnya akan mengkerut. Jaringan ikat berserat adalah jaringan ikat yang padat yang mengandung banyak serat kolagen yang berfungsi sebagai pengaturan yang memaksimalkan kekuatan jaringan yang nonelastis. Jaringan tulang rawan, terdiri dari serat kolagen yang melimpah yang berfungsi sebagai penyokong atau rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan yang lunak dan menunjang berbagai organ dalam.


  3. Jaringan Saraf
    Unit fungsional jaringan saraf adalah neuron atau sel saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai merasakan adanya stilmulus, menghantarkan sinyal dari satu bagian tubuh hewan ke bagian tubuh yang lain. Neuron terdiri dari badan sel, dendrit dan akson. Dendrit menghantarkan sinyal/inpuls dari ujung menuju bagian neuron yang lain, akson menghantarkan impuls menuju neuron ke efektor (BAB Sistem Saraf).

  4. Jaringan Otot
    Merupakan serabut otot yang mampu berkontraksi ketika diransang oleh impuls saraf. Dalam tubuh vertebrata terdapat 3 jenis jaringan otot yaitu otot rangka yang bertanggung jawab atas pergerakan tubuh secara sadar. Otot jantung yang bekerja di luar kehendak, kontraksi otonya otomatis, teratur, tidak pernah lelah dan bereaksi lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di jantung. Otot polos, ditemukan di dinding saluran pencernaan, kandung kemih, arteri dan organ lainya. Otot polos berkontraksi lebih lambat dari pada otot rangka, tetapi dapat berkontraksi dalam waktu lebih lama. Misalnya dalam sistem pencernaan, otot ini akan menggerakkan zat-zat disepanjang saluran pencernaan. Selain itu otot ini juga mengerakkan pupil mata dan mengontrol diameter pembuluh darah.


Organ dan Sistem Organ

Organ adalah kumpulan beberapa jaringan untuk melaksanakan fungsi tertentu dalam tubuh. Misalnya kulit, kulit tersusun atas berlapis-lapis jaringan. Jaringan pengikat, epitelium, otot, saraf dan jaringan pembuluh darah. Sedangkan tingkatan yang lebih tinggi lagi adalah sistem organ yang merupakan kumpulan dari beberapa organ yang bergabung untuk menjalankan fungsinya. Namun semua sistem organ yang ada harus dapat dikoordinasi supaya hewan tetap bertahan hidup.


Berikut beberapa sistem organ, komponen dan fungsinya (tubuh hewan mamalia dan manusia:

SISTEM

ORGAN

KOMPONEN UTAMA

FUNGSI UTAMA

Pencernaan Mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, hati, pangkreas dan anus Pengolahan makana: penelanan, pencernaan, penyerapan, dan pembuangan
Sirkulasi Jantung, pembuluh darah dan darah Distribusi internal bahan-bahan seperti, O2 dan sari makanan ke sel tubuh dan mengangkut hasi metabolisme yang tidak berguna ke luar tubuh
Respirasi Hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan paru- paru Pertukaran gas (pengambilan O2 dan mengeluarkan CO2
Ekskresi Ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra Mengeluarkan hasil metabolisme yang tidak berguna ke luar tubuh dan mengatur keseimbangan osmotik darah
Endokrin Pituitari (hipofisis), tiroid, pankreas, dan kelenjar penghasil hormon lainya Memperoduksihormon untuk mengatur metabolisme tubuh
Saraf Otak, sumsum tulang belakang, simpuls saraf dan organ sensoris Deteksi stimulus dan penentuan respon terhadap stimulus
Reproduksi Testis dan ovarium Perkembangbiakan
Integumen Kulit dan derivatnya Pelindung tubuh

Kerangka Kerangka, tulang belkang, Penyokong tubuh, pengerak

tulang rusuk dan dada, bagian tubuh dan pelindung organ

internal

rangka penopang tulang bahu, tulang pinggul dan tulang anggota badan bagian atas dan bawah

Otot Otot rangka, otot polos, Menentukan postur tubuh, otot jantung                                                menyimpan glikogen, sebagai alat

gerak

Imunitas dan Susmsum tulang, nodus Pertahanan tubuh
Limpatik limpa,       timus,        limpa,

pembuluh limpa dan sel darah puitih


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ Fungsi Lambung : Anatomi Dan Fisiologi Lambung Manusia


Sistem Integumen pada Hewan

Struktur  dan  fungsi  umumnya  saling  berkaitan.  Dari  melihat  strukturnya  dapat diperkirakan  fungsinya  demikian  pula  sebaliknya.  Dengan  memperhatikan fungsinya  sebagai  alat  pelindung  tubuh,  maka  lapisan  kulit  terluar  harus  tersusun dari  sel-sel  epithelium  yang  berkaitan  erat  satu  sama  lain  melalui  perekatinter selular.


Dengan memahami fungsi kulit tersebut diatas, maka struktur kulit Avertebrata dan Vertebrata mempunyai pola dasar sebagai berikut:

Kulit Avertebrata tersusun dari :

  • Kultikula (lapisan nonselular)
  • Epidermis

Kulit Vertebrata tersusun dari :

  • Epidermis
  • Dermis

Kutikula pada Avertebrata dapat sangat tipis, misal pada Annelida tetapi dapat pula  sangat tebal misal pada  Arthropoda  sehingga  berfungsi sebagai eksoskeleton.Lapisan  kultikula  sendiri  sebenarnya  adalah  suatu  substansi  yang  disekresikan oleh  sel-sel  epidermis  yang  ada  di  bawahnya.  Ekdisis  pada  Avertebrata  adalah Mengelupasan kutikula tersebut.


Pada Tetrapoda: epidermis tersusun dan epithelium berlapis terbagi menjadi 3 lapisan (stratum) yaitu: berturut-turut dan dalam ke luar adalah:

  1. Stratum germinativum, berbatasan dengan dermis
  2. Stratum transitional,
  3. Stratum corneum.

Stratum  germinativum:  tersusun  dari  sel-sel  embrional,  aktif  membelah membentuk  sel-sel  baru,  sehingga  sel-sel  lama  terdesak  ke  arah  permukaan.  Hal ini  berlangsung  terus  menerus  sehingga  sel-sel  yang  jauh  dari  dermis  akan kekurangan  makanan  dan  O2  dan  bentuknya  menjadi  memipih,  dan  terbentuklah stratum  transitional  yang  tersusun  dari  sel-sel  yang  kekurangan  O2  dari  makanan tersebut.  Karena  aktivitas  stratum  germinativum  berjalan  terus  maka  sel-sel  pada stratum  transitional  akan  makin  terdesak  keluar  sehingga  akhimya  mati  karena tidak  memperoleh  makanan  dari  O2  lagi.  Stratum  corneum  tersusun  dari  sel-sel yang  telah  mati  tersebut,  yang  mana  bagian  ini  dapat  mengelupas  bila  terdesak terus  oleh  lapisan  di  bawahnya  dan  ini  disebut  ekdisis  pada  Vertebrata.


Penyusun utama  stratum  corneum  (lapisan  tanduk)  ini  adalah  keratin  yaitu  sustu  jenis  protein yang  tidak  larut  dalam  air.  Dengan  sifatnya  yang  tidak  larut  dalam  air  inilah  maka kehilangan  air  dan  tubuh  dan  masuknya  air  ke  dalam  tubuh  dapat  dicegah, sehingga  air  dalam  tubuh  tetap  seimbang.  Selain  itu,  keratin  juga  tahan  terhadap bakteri sehingga dapat mencegah infeksi. Dermis,  tersusun  dari  jaringan  pengikat  kollagen/elastis,  pembuluh  darah, saraf,  jaringan  lemak,  sel-sel  otot,  sel-sel  kelenjar.  Di  bawah  dermis  terdapat jaringan subkutan, sel-sel pigmen dan lain-lain.


Embriologi  kulit:  Epidermis  berasal  dari  lapisan  ektoderm  sedang  dermis berasal dari lapisan mesoderm.

Pada  kulit  Vertebrata  timbul  bangunan yang merupakan derivat dan epidermis maupun derivat dan dermis. Derivat  epidermal,  ialah:  sisik  (squama)  pada  reptil,  pada  kaki  burung,  bulu  pada burung  dan  rambut  pada  mamal,  kuku  dan  tanduk  adalah  derivat  stratum  corneum epidermis.  Bulu  terbentuk  dengan  cara  evaginasi  (penonjolan  keluar)  stratum coeneum  diikuti  oleh  lapisan  yang  ada  di  bawahnya  termasuk  dermis.  Sedangkan rambut  terbentuk  dengan  cara  yang  sama,  hanya  kebalikannya  ialah  bangunan yang  akan  meniadi  folikel  rambut  terbentuk  dari  invaginasi  (penonjolan  ke  arah dalam)  dari  stratum  corneum  dan  lapisan-lapisan  yang  ada  di  bawahnya  termasuk dermis. Kelenjar-kelenjar pada kulit, semuanya adalah modifikasi sel-sel epidermis,  walaupun Ietaknya tertanam dalam dermis. Adapun derivat dari dermis adalah sisik pada ikan, tanduk pada rusa.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ Karbon Monoksida: Pengertian, Struktur, Reaksi, Serta Peran Dalam Fisiologi Dan Makanan


Sifat Fisik dan Kimia Protoplasma

Organel sel yang paling menonjol adalah sitoplasma atau protoplasma, yaitu medium cair berupa koloid aktif yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya berbagai reaksi. Secara kimiawi, komponen penyususn terbesar protoplasma adalah air. Dari jumlah keseluruhannya terdapat 30% zat-zat yang tersuspensi, diantaranya 60% protein, dan sisanya adalah karbohidrat, lemak dan bahan anorganik lainnya seperti garam, mineral dan bahan lainnya.


Secara fisik, protoplasma mempunyai viskositas yang bervariasi, tergantung pada ukuran dan densitas partikel di dalamnya. Misalnya pada Ameba, bagian luar sitoplasma (ektoplasma) mempunyai viskositas yang lebih tinggi dari pada bagian dalam (endoplasma). Hal ini yang memungkinkan Ameba dapat bergerak dengan kaki semu atau pseudopodia. Mengingat komponen utama dari protoplasma adalah air, maka sifatnya tidak jauh berbeda dari sifat air baik secara fisika dan kimia. Yaitu meliputi: Kapasitas panas, Panas penguapan, Viskositas dan Molekul bipolar.

  1. Kapasitas panas
    Kapasitas panas dapat didefinisikan sebagai banyaknya panas yang di perlukan untuk menaikkan suhu 1 gr air setinggi 1°C. Sehingga dari pernyataan ini di peroleh kesimpulan untuk menaikan suhu air diperlukan panas/kalor yang relatif besar dari lingkungan, sebaliknya untuk menurunkan suhu air diperlukan panas/kalor yang relatif besar yang akan dilepaskan ke lingkungan. Sehingga kapasitas panas yang tinggi inilah menyebabkan air sulit mengalami perubahan suhu. Sifat inilah yang dapat menjaga kesetabilan
    suhu tubuh hewan, khususnya hewan akuatik.

  2. Panas penguapan
    Panas penguapan didefinisikan sebagai jumlah panas/energi yang diperlukan untuk mengubah cairan menjadi gas pada suhu yang sama. Sifat ini akan membantu hewan untuk menurunkan suhu melalui penguapan yaitu dengan mekanisme berkeringat.


  3. Viskositas
    Viskositas dapat berarti kekentalan. Disini dapat kita jelaskan dalam darah hewan. Kandungan air yang cukup tinggi dalam darah dapat menyebabkan aliran darah hewan dapat berlangsung lancar.


  4. Molekul bipolar
    Air disebut molekul bipolar karena air memiliki 2 kutub elektro yaitu positif dan negatif. Keadaan yang seperti ini akan memberi peluang pada air untuk terjadinya tarik menarik antara kutub positif dari molekul air dan kutub negatif dari molekul air yang dinamakan ikatan hidrogen. Kemampuan dua molekul yang sejenis untuk berikatan disebut daya kohesi.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Peran Makronutrien Di Dalam Tubuh Lengkap


Integrasi, komunikasi dan Homeostasis

Dasar biologis studi fisiologi, integrasi mengacu pada banyak tumpang tindih fungsi sistem tubuh manusia, serta sebagai bentuk disertai. Hal ini dicapai melalui komunikasi yang terjadi dalam berbagai cara, baik listrik dan kimia. Dalam hal tubuh manusia, endokrin dan sistem saraf memainkan peranan besar dalam penerimaan dan pengiriman sinyal yang mengintegrasikan fungsi. Homeostasis adalah aspek utama berkaitan dengan interaksi dalam sebuah organisme, termasuk manusia.


Konsep Homeostatis

Kata homeostasis merujuk pada pemeliharaan ketahanan secara keseluruhan dalam tubuh. Homeostasis menstabilkan tubuh dengan mengatur lingkungan internal. Hal ini diperlukan tubuh untuk berfungsi sebagaiman mestinya. Proses homeostatik sangat penting untuk kelangsungan hidup setiap sistem sel, jaringan, dan tubuh[2]. Homeostasis dalam pengertian umum mengacu pada stabilitas, keseimbangan atau equilibrium. Pemeliharaan lingkungan internal yang stabil memerlukan pemantauan konstan, terutama oleh sistem otak dan saraf. Otak menerima informasi dari tubuh dan merespon dengan tepat melalui pelepasan berbagai zat seperti neurotransmiter, katekolamin, dan hormon[2]. Fisiologi organ individu lebih lanjut lagi berguna untuk memfasilitasi pemeliharaan homeostasis dari seluruh tubuh misalnya Pengaturan tekanan darah: pelepasan renin oleh ginjal yang memungkinkan tekanan darah akan stabil (Renin, Protein angiotensinogen, Sistem Aldosteron), meskipun otak membantu mengatur tekanan darah oleh hormon hipofisis dengan melepaskan Anti-diuretik (ADH). Dengan demikian, homeostasis dipertahankan di dalam tubuh secara keseluruhan, tergantung pada bagian-bagiannya[2].


Sistem Organ

Secara tradisional, disiplin akademik fisiologi memandang tubuh sebagai kumpulan sistem yang saling berinteraksi, masing-masing dengan kombinasi sendiri serta fungsi dan tujuan masing-masing. Setiap sistem tubuh berkontribusi terhadap homeostasis sistem lain dari seluruh organisme. Tidak ada sistem tubuh bekerja sendiri, dan kesehatan orang tergantung pada kesehatan semua sistem tubuh berinteraksi

Gambar

Sistem

Studi klinis

Fisiologi

Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (yang merupakan otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer. Otak adalah organ pikiran, emosi, dan sensoris pengolahan, dan melayani banyak aspek komunikasi dan kontrol dari berbagai sistem dan fungsi-fungsi lainnya. Khusus terdiri dari indera penglihatan, pendengaran, rasa, dan bau. Mata, telinga, lidah, dan hidung mengumpulkan informasi tentang lingkungan tubuh. neuroscience, neurologi (penyakit), psikiatri (perilaku), ophthalmology (visi), Otolaringologi (pendengaran, rasa, bau neurophysiology
Yang sistem muskuloskeletal terdiri dari kerangka manusia (termasuk tulang, ligamen, tendon, dan tulang rawan) dan otot-otot melekat. Ini memberikan struktur dasar tubuh dan kemampuan untuk gerakan. Selain peran struktural mereka, tulang-tulang yang lebih besar dalam tubuh berisi sumsum tulang, tempat produksi sel darah. Juga, semua tulang adalah tempat penyimpanan utama untuk kalsium dan fosfat osteology (skeleton), orthopedics (bone disorders) cell physiology, musculoskeletal physiology
Sistem sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah (arteri, vena, pembuluh kapiler). Jantung mendorong peredaran darah, yang berfungsi sebagai “sistem transportasi” untuk mentransfer oksigen, bahan bakar, nutrisi, produk-produk limbah, sel-sel kekebalan tubuh, dan isyarat molekul (yaitu, hormon) dari salah satu bagian tubuh yang lain. Darah terdiri dari cairan yang membawa sel-sel dalam sirkulasi, termasuk beberapa yang bergerak dari jaringan ke pembuluh darah dan kembali, serta limpa dan sumsum tulang. cardiology (heart), hematology (blood) cardiovascular physiology
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, nasofaring, trakea, dan paru-paru. Ini membawa oksigen dari udara dan excretes karbon dioksida dan air kembali ke udara. pulmonology respiratory physiology
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, perut, usus (usus besar dan kecil), dan rektum, serta hati, pankreas, kantong empedu, dan kelenjar ludah. Ini dapat mengkonversi makanan menjadi kecil, gizi, tidak beracun molekul untuk distribusi oleh sirkulasi kepada semua jaringan tubuh, dan excretes residu yang tidak digunakan. gastroenterology gastrointestinal physiology
Yg menutupi sistem yang terdiri dari penutup tubuh (kulit), termasuk rambut dan kuku serta struktur penting fungsional lainnya seperti kelenjar keringat dan sebaceous kelenjar. Kulit menyediakan penahanan, struktur, dan perlindungan organ-organ lain, tetapi juga berfungsi sebagai indera utama antarmuka dengan dunia luar. dermatology cell physiology, skin physiology
Sistem saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. It menghilangkan air dari darah untuk menghasilkan urin, yang membawa berbagai molekul limbah dan kelebihan ion dan air keluar dari tubuh. nephrology (function), urology (structural disease) renal physiology
Sistem reproduksi terdiri dari gonad dan internal dan eksternal organ seks. Sistem reproduksi menghasilkan gamet dalam setiap jenis kelamin, sebuah mekanisme untuk kombinasi mereka, dan lingkungan perawatan untuk pertama 9 bulan perkembangan keturunan. gynecology (women), andrology (men), sexology (behavioral aspects) embryology (developmental aspects) reproductive physiology
Sistem kekebalan terdiri dari sel-sel darah putih, timus, kelenjar getah bening dan saluran getah bening, yang juga bagian dari sistem limfatik. Sistem kekebalan memberikan mekanisme tubuh sendiri untuk membedakan sel dan jaringan dari sel-sel dan zat-zat asing dan untuk menetralisir atau menghancurkan yang terakhir dengan menggunakan protein khusus seperti antibodi, sitokin, dan tol-seperti reseptor, di antara banyak lainnya immunology immunology
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin utama: hipofisis, tiroid, adrenal, pankreas, parathyroids, dan organ reproduksi, tapi hampir semua organ dan jaringan endokrin memproduksi hormon tertentu juga. Hormon endokrin berfungsi sebagai sinyal-sinyal dari satu sistem tubuh yang lain mengenai array yang sangat besar kondisi, dan mengakibatkan berbagai perubahan fungsi. endocrinology endocrinology

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Perbedaan Stimulasi Dan Respon Dalam Biologi


Fungsi Fisiologi Manusia

  1. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan hubungan antara bagian-bagian tubuh.
  2. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi bagian-bagian tubuh dan tubuh secara keseluruhan. Beberapa pengkhususan di dalam setiap ilmu ini adalah sebagai berikut.
  3. Anatomi kotor(anatomi makroskopik) adalah ilmu yang mempelajari bagian-bagian tubuh yang bisa dilihat oleh mata telanjang,seperti jantung dan tulang.
  4. Histology adalah ilmu yang mempelajari jaringan-jaringan dalam tingkat mikroskopik.
  5. Sitologi adalah ilmu yang mempelajari sel-sel dalam tingkat mikroskopik.
  6. Neurofisiologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana system saraf berfungsi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaringan Meristem


Organisasi dalam system Kehidupan

  • Sistem Kehidupan dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang,dari yang paling luas(memperhatikan seluruh bumi) sampai yang paling kecil(tingkat atom).
  • Pada tingkat kimia,atom,molekul(gabungan atom),dan ikatan kimia diantara atom menyediakan kerangka kerja yang menjadi dasar bagi semua kegiatan kehidupan.
  • Sel adalah unit terkecil dari kehidupan. Organela dalam sel adalah bagian-bagian tubuh yang dikhususkan untuk melakukan fungsi-fungsi sel khusus. Sel sendiri juga dapat bersifat khusus. Karenanya terdapat sel saraf,sel tulang,dan sel otot.
  • Jaringan adalah sekelompok yang mirip,yang melakukan fungsi-fungsi yang sama.
  • Organ adalah sekelompok jaringan yang berbeda,yang bekerja sama untuk melakukan suatu kegiatan tertentu. Jantung adalah sebuah organ yang tediri atas jaringan otot,saraf,jaringan ikat,dan jaringan epitelum.
  • Sistem organ adalah dua atau lebih organ,yang bekerja sama untuk mengerjakan suatu tugas tertentu. Contohnya, system pencernaan.
  • Organisme adalah sebuah system yang mempunyai ciri-ciri mahluk hidup, yaitu mampu memperoleh dan memproses energi,mampu menghadapi perubahan-perubahan lingkungan,dan mampu berkembang biak.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Perbedaan Koenzim Dan Kofaktor Dalam Biologi


Sistem Integumen pada Manusia

Kata integumen ini berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sistem integumen atau biasa disebut kulit adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan sekitarnya dan merupakan organ yang paling luas, dimana orang dewasa luasnya mencapai lebih dari 19.000 cm2.

Sistem integumen meliputi kulit dan derivatnya. Kulit yang sebenarnya adalah lapisan penutup yang umumnya terdiri atas dua lapisan utama yang letaknya di sebelah luar jaringan ikat, kendur. Sedangkan derivat integumen meliputi struktur struktur tertentu yang secara ontogeni berasal dari salah satu dari kedua lapisan utama pada kulit yang sesungguhnya yaitu epidermis dan dermis. Stuktur-struktur tersebut mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Definisi Komponen Biotik Dalam Ekosistem Dan Contohnya


Komponen Sistem Integumen

Secara rinci, integumen dapat dibedakan atas:

  • Kulit

Kulit adalah bagian terluar tubuh. Beratnya ± 4,5 kg menutupi area seluas 18 kaki persegi dengan BB 75 kg. Dilihat dari strukturnya, kulit terdiri dari dua lapis, paling luar disebut epidermis tersusun atas epithelium, skuamosa bergaris, dan lapisan di bawahnya disebut dermis tersusun dari jaringan ikat tidak beraturan. Kedua lapisan tersebut berlekatan dengan erat. Tepat di bawah dermis terdapat lapisan hipodermis atau fasia superficial yang terutama tersusun dari jaringan adiposa yang bukan bagian dari kulit. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh,  mengikat kulit secara longgar dengan organ yang terdapat di bawahnya. Lapisan ini mengandung jumlah sel lemak yang beragam.


a. Epidermis
Epidermis merupakan permukaan kulit paling luar dengan tebal ± 0,07 – 0,12 mm. Epidermis tersusun dari lapisan epitelium bergaris, mengandung sel-sel pigmen yang memberi warna pada kulit dan berfungsi melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar matahari. Epidermis terdiri dari beberapa lapis sel. Lapis paling luar disebut stratum korneum, yang disebut juga lapisan bertanduk, karena lapisan ini tersusun dari sel-sel pipih berkeratin yang merupakan sel-sel mati. Keratin adalah suatu protein yang bersifat tahan air, jadi lapisan ini merupakan “mantel” tubuh alami yang melindungi jaringan-jaringan yang lebih dalam dari kehilangan air. Lapisan ini secara terus menerus mengalami gesekan dan mengelupas, namun secara terus menerus pula selalu diganti oleh sel-sel yang lebih dalam. Persis di bawah stratum korneum adalah stratum lusidium, yang nampak lebih terang disebabkan akumulasi dari molekul keratin.


Di bawah stratum lusidium adalah stratum granulosum, merupakan daerah dimana sel-sel mulai mati karena terakumulasinya molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal.
Lapisan epidermis yang berbatasan langsung dengan dermis adalah stratum germinativum, yang tersusun dari stratum spinosum dan stratum basal. Stratum germinativum tersusun dari sel-sel epidermal yang menerima nutrisi cukup dari dermis. Sel-sel tersebut mengalami pembelahan dan menghasilkan berjuta-juta sel baru setiap hari. Sel-sel yang lebih tua akan terdesak keluar menjauhi sumber nutrisi, sehingga lambat laun akan mati dan mengalami keratinisasi.


Sel utama kedua epidermis (setelah keratinosit) adalah melanosit, ditemukan dalam lapisan basal. Perbandingan sel-sel basalterhadap melanosit adalah 10 : 1. Di dalam melanosit disintesis granula-granula pigmen yang disebut melanosom. Melanosom mengandung biokroma coklat yang disebut melanin. Melanosom dihidrolisis oleh enzim dengan kecepatan yang berbeda-beda. Jumlah melanin dalam keratinosit menentukan warna dari kulit. Melanin melindungi kulit dari pengaruh-pengaruh matahari yang merugikan. Sebaliknya, sinar matahari meningkatkan pembentukan melanosom dan melanin. Orang Afrika-Amerika maupun keturunan Kaukasia mempunyai jumlah melanosit yang sama. Orang Afrika-Amerika mempunyai melanosom-melanosom besar yang tahan terhadap destruksi oleh enzim-enzim hidrolisis, sedangkan keturunan Kaukasia mempunyai melanosom yang kecil dan lebih mudah dihancurkan.

Selain produksi melanin, warna kulit juga dipengaruhi oleh oksigenasi darah, darah dermal memasok warna merah melalui sel-sel lapisan lebih atas yang agak transparan, sehingga kulit berwarna merah. Bila darah dermal kekurangan oksigen atau tidak bersirkulasi dengan baik, kulit akan menjadi kebiruan atau disebut sianotik.


b. Dermis
Dermis tersusun atas jaringan ikat, terdiri dari dua daerah utama, yaitu daerah papilar dan daerah retikular. Seperti pada epidermis, ketebalannya tidak merata, misalnya dermis pada telapak tangan dan telapak kaki lebih tebal daripada di bagian kulit yang lain.

  • Lapisan papilar
    Merupakan lapisan dermal paling atas, sangat tidak rata, bagian bawah papila ini nampak bergelombang. Proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah epidermis yang disebut papila dermal. Proyeksi tersebut diproyeksikan pada cap jari yang merupakan pola unik yang tidak berubah selama hidup. Jaringan kapiler yang banyak pada lapisan papilar menyediakan nutrien untuk lapisan epidermal dan memungkinkan panas merambat ke permukaan kulit. Reseptor sentuhan juga terdapat dalam lapisan dermal.

  • Lapisan retikular
    Merupakan lapisan kulit paling dalam, mengandung banyak arteri dan vena, kelenjar keringat dan sebaseus, serta reseptor tekanan. Baik lapisan papilar maupun lapisan retikuler banyak mengandung serabut kolagen dan serabut elastin. Adanya serabut elastis tersebut menyebabkan kuilt orang muda lebih elastis, sedangkan kulit orang tua menjadi keriput karena serabut elastis dan lapisan lemak subkutan menjadi sangat berkurang.

Pada seluruh dermis juga mengandung fibroblas, sel-sel adiposa, berbagai jenis makrofag yang sangat penting bagi pertahanan tubuh dan berbagai jenis sel yang lain. Dermis juga memiliki banyak pembuluh darah, yang memungkinkan berperan melakukan regulasi suhu tubuh. Bila suhu tubuh meningkat, arteriol dilatasi, dan kapiler-kapiler dermis menjadi terisi dengan darah yang panas. Dengan demikan memungkinkan panas dipancarkan dari permukaan kulit ke udara. Bila suhu lingkungan dingin, maka panas tubuh harus disimpan, untuk itu kapiler dermal berkontriksi sehingga darah tidak banyak menuju permukaan kulit, dengan demikian sedikit panas tubuh dipancarkan keluar tubuh.


Dermis juga kaya akan pembuluh limfa dan serabut-serabut saraf. Banyak ujung saraf berakhir pada dermis berubah menjadi reseptor khusus, sehingga mampu mendeteksi perubahan perubahan yang terjadi di lingkungan yang kemudian disampakan ke otak.


c. Derivat Kulit
Rambut, kuku, dan kelenjar kulit merupakan derivat dari epidermis meskipun bearda dalam dermis, mereka berasal dari stratum germinativum yang tumbuh ke arah bawah ke bagian yang lebih dalam dari kulit.


d. Kelenjar kulit
Kelenjar kulit dibedakan menjadi dua macam yaitu kelenjar sebasea (kelenjar minyak) dan kelenjar keringat.

  1. Kelenjar minyak
    Terdapat hampir di semua permukaan kulit kecuali di daerah-daerah yang tidak berambut seperti telapak tangan dan telapak kaki. Saluran kelenjar minyak biasanya bermuara pada bagian atas folikel rambut, tetapi pada beberapa terbuka langsung ke permukaan kulit, seperti pada glans penis, glans klitoris, dan bibir. Sekresi kelenjar minyak disebut sebum, merupakan campuran dari zat-zat berminyak dan pecahan-pecahan sel. Sebum berfungsi sebagai pelumas yang memelihara kulit tetap halus, serta rambut tetap kuat. Kelenjar minyak menjadi sangat aktif selama pubertas sehingga kulit cenderung berminyak selama periode ini. Sering sebum mengumpul pada suatu tempat, mengering, dan kadang mengandung bakteri, membentuk gangguan kulit yang disebut “blackheads”. Kadang-kadang kelenjar minyak mengalami infeksi aktif membentuk “jerawat”.

  2. Kelenjar keringat
    Merupakan kelenjar eksokrin yang ekskresinya dikeluarkan melalui pori-pori yang tersebar luas di seluruh permukaan kulit. Kelenjar keringat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan sekresinya, yaitu: kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin, kelenjar ekrin tersebar di seluruh permukaan tubuh memproduksi keringat jernih yang terutama mengandung air, NaCl, dan urea, sedangkan kelenjar apokrin dijumpai pada ketiak dan daerah genital. Di samping mensekresikan air, NaCl, dan urea, kelenjar ini juga mensekresikan zat dari bahan dasar protein bersusu yang merupakan medium ideal untuk mikroorganisme yang berada dalam kulit.


Kelenjar keringat berada di bawah pengendalian sistem saraf, merupakan bagian penting dari alat regulasi suhu tubuh. Bila suhu lingkungan cukup panas, maka kelenjar keringat akan mensekresikan keringat ke permukaan tubuh untuk kemudian diuapkan airnya. Penguapan ini menggunakan panas tubuh, sehingga penguapan keringat berlaku sebagai sistem keadaan darurat untuk membebaskan panas apabila sistem pendingin kapiler tidak bekerja dengan baik untuk memelihara homeostatis. Kedua jenis kelenjar ini tersusun atas sel mioepitel (dari bahasa Latin: myo = otot), sel epitel khusus yang terletak antara sel kelenjar dan lamina basalis di bawahnya. Kontraksi sel mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan sekret yang sudah menumpuk. Aktivitas sekretorik sel kelenjar dan kontraksi sel mioepitel dikendalikan oleh sistem saraf otonom dan hormon yang beredar dalam tubuh.


  • Rambut

Rambut dijumpai di seluruh permukaan tubuh kecuali pada permukaan tangan, permukaan kaki, dan bibir. Rambut dibungkus oleh folikel rambut, yaitu suatu invaginasi epidermis yang terjadi selama periode pertumbuhan dengan suatu pelebaran ujung yang dinamakan bulbus rambut. Bagian rambut yang berada di dalam folikel rambut disebut akar rambut. Rambut dibentuk oleh mitosis sel-sel epithelial germinal yang mengalami deferensiasi menjadi sel-sel yang membentuk medula rambut, korteks rambut, dan kutikula rambut. Sel-sel yang lebih tua didesak menjauh dari daerah pertumbuhan ini, mereka mati dan mengalami keratinisasi, membentuk bagian membesar dari pangkal rambut.


Suatu rambut terdiri dari tiga lapis, bagian pusat disebut medula, yang dikelilingi pertama-tama oleh korteks pelindung dan kemudian oleh kutikula. Luka pada kutikula menyebabkan ujung rambut terbelah. Folikel rambut dipisahkan dari dermis oleh membran hialin non seluler yang disebut membran glasi, yang merupakan penebalan dari membran basalis. Warna rambut ditentukan oleh jumlah pigmen dalam korteks rambut.


Bila struktur rambut diamati dengan cermat, akan nampak umumnya tertanam miring pada kulit. Di bagian dalam dermis terdapat pita kecil dari otot polos yang disebut pili arektor, menghubungkan salah satu sisi folikel rambut ke lapisan papila dermis. Bila otot ini berkontraksi pada saat dingin atau takut, maka batang rambut akan ditarik ke atas ke posisi yang lebih vertikal. Fenomena ini pada manusia sering disebut “tegak bulu roma”. Aktivitas otot pili arektor juga memberikan tekanan kepada kelenjar minyak di sekitar folikel, menyebabkan sejumlah kecil sebum dibebaskan.


Data tentang rambut:

  1. Kecepatan pertumbuhan sehelai rambut: rata-rata 0,3 mm/ hari.
  2. Kedalaman rambut di bawah kulit kepala: 4mm.
  3. Diameter sehelai rambut: 45 mikron.
  4. Dalam keadaan normal, sehelai rambut yang kering dapat diperpanjang 30%, sedang rambut basah dapat diperpanjang 50%.
  5. Jumlah rambut yang gugur setiap hari yakni 50- 100 helai.
  6. Daya tahan rata-rat sehelai rambut: 100 gram.
  7. Di atas 1 cm² kulit kepala kira-kira terdapat 200 helai rambut.

  • Kuku

Kuku merupakan derivat epidermis yang berupa lempeng-lempeng zat tanduk terdapat pada permukaan dorsal ujung jari tangan dan jari kaki. Kuku terdiri dari bagian akar dan bagian badan. Dilihat dari atas, pada bagian proksimal badan kuku terdapat bagian putih berbentuk bulan sabit yang disebut lunula. Warna putih lunula disebabkan epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya epitel dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh darah kurang dipancarkan.


Seperti halnya rambut, kuku tersusun atas zat-zat mati, yaitu lapisan kompak dari epitel yang mengalami pertandukan. Kuku tumbuh ke arah distal, meluncur di atas kulit dasar kuku yang dikenal sebagai  hiponikium, yang melanjutkan diri ke epidermis yang meliputi permukaan ventral jari-jari. Perluasan epidermis berzat tanduk pada ujung proksimal lipatan kuku adalah eponikium atau kutikula. Kuku hampir tidak berwarna tetapi nampak kemerahan karena warna darah yang berada di dalam kapiler di bawah kuku. Bila seseorang mengalami sianotik karena kekurangan oksigen dalam darah menyebabkan kuku berwarna biru.


Bagian-bagian kuku adalah:

  1. Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
  2. Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.
  3. Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
  4. Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.
  5. Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
  6. Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
  7. Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh
  8. Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
  9. Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas (free edge)

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Serangga Beserta Jenis, Contoh Dan Gambarnya


Fungsi Sistem Integumen

Integumen dan derivatnya mempunyai fungsi yang sangat luas di dalam tubuh meliputi :

  • Pelindung atau proteksi terhadap mikroorganisme, penarikan, atau kehilangan cairan dan zat iritan kimia maupun mekanik.
  • Eksterosepsi atau penerimaan stimuli dari lingkungan luar, misalnya rasa sakit, gatal, panas, dingin.
  • Ekskresi atau pembuangan sisa metabolisme melalui kelenjar, misalnya kelenjar keringat pada mamalia.
  • Thermoregulasi atau mengatur panas tubuh pada hewan hewan endoterm dan homoiterm ( mamalia dan aves) dibantu oleh adanya rambut dan bulu.
  • Homeostatis atau mengatur kadar garam dan cairan tubuh (osmoregulasi).
  • Tempat menyimpan cadangan makanan seperti lemak di bawah kulit.
  • Tempat sintesis vitamin D.
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari